NovelToon NovelToon
Apa Salah Ku (Di Asingkan Karena Gendut)

Apa Salah Ku (Di Asingkan Karena Gendut)

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Pengganti / Cerai
Popularitas:714k
Nilai: 4.7
Nama Author: ummy phuji

Sinta Maharani seorang wanita bertubuh tambun, terpaksa harus menikah karena perjodohan yang dilakukan oleh kakeknya dengan salah satu cucu sahabat baik sang kakek bernama Dirgantara sawito Atmojo

Sinta sering diabaikan dan dihina oleh orang tua suaminya dan Dirgantara sang suami tak pernah mau peduli karena mereka menikah tanpa cinta, Dirga sendiri sudah punya kekasih

akankah Sinta terus bertahan atau pergi meninggalkan semuanya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 30 Opor ayam spesial

Setelah sholat magrib sinta dan Khanza serta jeni menggelar tikar di teras depan mes mereka karena disa na lumayan luas tempatnya sinta juga menyempatkan diri untuk membawa sedikit opor ayamnya kerumah mak surti dan tentu saja mak surti dan Farida sangat senang

mereka merasa bersyukur karena semenjak sinta tinggal bertetangga dengan mereka makanan enak sering mereka dapat dari sinta

"wah makan enak nih" ucap pandu heboh

"dalam rangka apa nih,kita makan opor ayam kayak gini" tanya Rendy

"lagi pengen aja sih , soalnya kan kalian bakal pulang besok pagi dan juga mas Kholid juga datang jadi ya nggak ada salahnya kita menjamu tamu dari jauh" jawab sinta dan diangguki oleh Khanza dan jeni yang kini sudah duduk ikut bergabung dengan mereka semua

"wah jadi ini opor ayam spesial dong buat mas" ucap Kholid senang

"iya mas,kapan lagi mas punya waktu makan bareng kita kayak gini " jawab Khanza

"trus yang masak ini siapa!?" tanya Kholid

Belum sempat Khanza menjawab, Bos mereka datang siapa lagi kalau bukan Gerald si gunung Es

"mari bos silahkan duduk,maaf kalau kami menjamunya di teras begini " ucap Khanza mempersilahkan Gerald duduk

Mereka pun makan malam bersama termasuk Gerald sang Bos, beserta teman-teman mereka yang kebetulan sudah pulang kerja

"wah ini yang masak siapa!?" tanya mas Kholid kakak Khanza kembali mengulang pertanyaannya karena merasa opor ayam itu sangat enak berbeda dengan yang sering di buat oleh sang ibu jika hari raya tiba

"yang pastinya bukan khanza mas" jawab pandu

"emangnya kenapa kalau saya pandu Winata !?" ucap Khanza kesal

"kalau nggak rasanya pasti beh lebih enak lagi apa lagi untuk di buang beh makin mantap tuh" jawab pandu

"isshhh maksudnya masakanku itu nggak kayak di makan!?" tanya khanza lagi

"sudah-sudah kalian ini kenapa malah debat sih,kalau kalian nggak mau diam mending kalian makan di dapur berdua biar puas debatnya " ucap sinta melerai mereka berdua tak lupa tatapan tajam sinta setajam silet

Mereka berdua akhirnya diam dan menikmati makanan mereka tanpa suara lagi

:"ini yang masak sinta mas di bantu Khanza dan jeni"ucap sinta menjawab pertanyaan Kholid tadi

" wah kamu pinter masaknya rasanya benar-benar spesial " jawab mas Kholid

"makasih mas, silahkan di makan tambah juga boleh " ucap sinta

Gerald makan dengan lahap malah nambah karena opor ayam salah satu makanan favoritnya namun jarang di dapatkannya

"Alhamdulillah,ini benar-benar enak makasih ya sudah diajak makan bersama "ucap Gerald mengelap mulutnya memakai tissue yang sudah Khanza sediakan

"Alhamdulillah kalau pak Gerald suka masakan saya " jawab sinta tersenyum

Gerald juga tersenyum membalas senyuman sinta

"wah pak bos kalau senyum, Tampan banget " Bisik Rini pada Ariel yang duduk sampingnya

"iya cakep banget " jawab Ariel ikut berbisik

Yang lain pun mengatakan hal yang sama karena mereka sempat melihat bos dingin mereka tersenyum

Saat mereka baru selesai makan tiba-tiba saja pak Rachmat datang karena ada perlu dengan Gerald

"assalamualaikum " ucap pak Rachmat

"waalaikumsalam,masuk pak" jawab mereka semua

"wah lagi makan bareng nih!?" tanya pak Rachmat yang melihat sisa makanan mereka yang belum sempat di beres kan

"iya pak,apa bapak sudah makan?! "tanya Sinta

"belum sin" jawab pak Rachmat

"oh kalau begitu bapak duduk dulu saya ambilkan dulu di dalam kebetulan masih ada didapur "ucap sinta dan berlalu masuk kedalam dapur

Sedangkan Khanza dan yang lainnya membereskan semua piring kotor bekas makan mereka

Tak lama sinta datang dengan nampang di tangannya

sinta membawa semangkuk opor ayam dan juga nasi untuk Rachmat

Gerald yang melihat sinta memperhatikan dan melayani Rachmat merasa tidak suka, dia tidak senang melihat sinta memperlakukan sekretarisnya seperti itu

"sial Rachmat ambil kesempatan juga dia " ucap Gerald dalam hati

"ya Allah gadis pujaanku melayaniku seperti ini , seperti saya ini di layani sama istri

Betapa bahagianya jika saya bisa menjadi suaminya Sinta tiap hari di perlakukan istimewa " ucap Rachmat dalam hati matanya terus menatap sinta

Dan itu tidak pernah lepas dari perhatian Gerald

Gerald semakin merasa tidak senang Rachmat menatap Sinta seperti itu

"kenapa hatiku merasa tidak senang Rachmat memandang si pipi mochi seperti itu !? Ah tidak tidak mungkin hanya kepada mochi buat makanan kesukaanku"ucap Gerald menggelengkan kepalanya

"Bos kenapa geleng-geleng kepala!?" tanya pandu

"Nggak kok mungkin karena sudah makan makanan yang bersantan jadi kolesterol agak naik kayaknya " jawab Gerald beralasan

" oh Bos nggak bisa makan makanan bersantan ya!?" tanya sinta

"bisa sih cuma nggak bisa berlebihan " jawabnya lalu memasang muka datarnya kayak tembok

"oh begitu ya bos" ucap sinta

"iya" jawab Gerald singkat

"kami pamit duluan ya soalnya besok mau berangkat pagi-pagi sekali "ucap Rendy dan di angguki mas Kholid

"oh silahkan rend,kita juga sudah mau istirahat juga" jawab pandu

Rachmat baru saja selesai makan dan sinta membereskan piring kotor Rachmat, senyumnya terbit melihat sinta begitu keperduliannya dan senyuman Rachmat membuat Gerald semakin kesal

"kamu sudah selesai !? Ada apa kamu mencari saya!?" tanya Gerald dengan suara coolnya

"ini bos saya mau sampaikan pesan dari papa Bos katanya bos Minggu depan harus pulang ke kota karena akan ada pertemuan dengan beberapa rekan bisnis papa bos" jawab Rachmat

"itu saja kan!? Tidak ada yang lain!?" tanya Gerald lagi

"tidak ada bos hanya itu" jawab Rachmat

"sekarang kamu boleh pulang,lagian ini juga sudah sangat malam " ucap Gerald

"saya kan belum pamit bos sama Sinta dan ucapkan terima kasih " jawab Rachmat

"nggak usah, Nanti saya yang sampaikan" ucap Gerald

"tapi kan bos....." ucapan Rachmat dipotong oleh Gerald

"tapi apalagi, kamu kan sudah kenyang apa kamu mau minta bungkus !?ck ck ck tak tau malu"potong Gerald dengan tatapan mata elangnya

Rachmat bergidik ngeri ditatap seperti itu hingga Rachmat memutuskan untuk pulang tanpa berpamitan pada Sinta

"besok saja di toko saya ucapkan terima kasih pada sinta,bos juga aneh maksa-maksa saya pulang seperti orang yang sedang cemburu saja !!" ucap Rachmat dalam hatinya

"nggak usah ngedumel didalam hati "ucap Gerald lagi

"ckckck sialan si bos seperti tukang ramal aja tau saya lagi ngedumel " ucap Rachmat dalam hati

"nggak usah mengumpat saya,saya potong bonus kamu bulan ini" ucap Gerald lagi

"benar-benar nih di bos punya ilmu nih"ucap Rachmat dalam hati karena takut mengeluarkannya didepan sang bos bisa-bisa bonus dan gajinya kena sunat

"sana pulang tunggu apa lagi!?" ucap Gerald

"iya bos iya" jawab Rachmat dan berdiri dari duduknya

Saat Rachmat naik keatas motornya Sinta datang dari arah dapur membawa sepiring puding coklat

"loh udah mau pulang pak Rachmat !?" tanya sinta

"iya sin soalnya besok kan kerja pagi" jawab Rachmat tanpa turun dari atas motornya

"oh iya mas hati-hati ya" ucap sinta tersenyum

Hati Rachmat berbunga-bunga mendengar sinta memanggilnya dengan panggilan mas

" iya sin, makasih ya atas makan malamnya dengan opor ayam spesialnya" jawab Rachmat dramatis

Gerald semakin menatapnya tajam

Sinta hanya tersenyum dengan ucapan Rachmat

"iya mas sama-sama "Jawab Sinta yang membuat Rachmat ingin loncat-loncat

"ya sudah pulang dulu ya sin, Assalamualaikum " ucap Rachmat lalu melajukan motornya

"sin makasih ya makan malamnya,saya balik kekamar dulu untuk istirahat " ucap Gerald yang sangat berharap sinta memanggilnya dengan sebutan mas

"iya pak Gerald sama-sama, semoga tidurnya nyenyak " jawab Sinta tersenyum

Gerald Sangat kesal karena Sinta memangilnya pak tapi Rachmat di panggilnya mas

Gerald meninggalkan sinta begitu saja bahkan dengan wajah cemberutnya

Sinta menggaruk kepalanya yang tertutup hijab instan terasa gatal

sinta masuk kekamarnya lalu membuka hijabnya Hingg membuat rambut hitamnya berkilauan

Gerald yang lupa ponselnya kembali kemes perempuan untuk mencari ponselnya

Namun saat Gerald mencari-cari Ponselnya Gerald tanpa senjata melihat Sinta yang tidak mengenakan hijab dan rambutnya di biarkan terurai Indah

1
Retno Harningsih
up
sur yati
mom sinta ayo di setrap bikin org tua hawatir ja
Lala Kusumah
asyik nya bermain ya nak... lanjutkan
Nur rochman
Begitu jelas makna mimpi yang engkau terima pak Herman ,tapi kenapa hatimu masih tertutup ego dan kebencian yg menggerogoti jiwamu, hingga hidayah susah kau terima /Hunger//Smug/
Masyaalloh para bocil saking asyiknya main air sampai lupa waktu, bikin semua orang jadi heboh /Joyful//Joyful//Joyful/
Lala Kusumah
miris....
lina larasati
yah rasanya ga nyambung , hidup susah kurang makan tapi gendut, gendut tanda hidup senang
Retno Harningsih
lanjut
Norah Haderan
semangat lanjut thor
Nur rochman
Sungguh sangat mengerikan buah dari kejahatan orang yang hatinya dipenuhi sifat tamak dan dengki, sepanjang hidupnya dijalani dengan kesombongan, dan sebelum bertobat karma perbuatan didunia sudah dia terima, tapi karena hatinya yang culas tidak bisa intropeksi diri dan meminta maaf pada orang2 yang disakiti, justru malah menyalahkan Orang lain karena karma yang diterima /Gosh//Panic/
Retno Harningsih
up
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt....
Jue
Apa Sawitri tidak pernah tahu bahawa orang yang dia kasihi selama ini bukanlah Herman tapi Hendry yang merupakan ayah kandung Sintia , Cinta pertama Bu Sawitri itu Hendry yang merupakan Ayah Biologis Sintia
Nur rochman
Kasihan bu Sawitri sepanjang hidupnya diputi kebencian dan dendam, tanpa pernah intropeksi diri, diakhir hiduonyapun sulit menerima hidayah, yang ada hanya hasutan syetan yang terus membelenggu jiwanya., apalagi suaminya juga sama saja, durhaka pada pada kedua orang tuanya, dan dholim pada saudaranya dan anaknya sendiri. mereka benar2 pasangan suami isteri yg dholim & sesat hatinya /Hunger/
Elok Pratiwi
tidak menarik ... alur cerita nya melebar2 tidak ada gregetnya membosankan
Retno Harningsih
lanjut
Lala Kusumah
ceritanya bagus menarik dan seruuuuuu juga sangat mendidik kita arti kehidupan, teruslah berkarya dengan karya karya yg baru dan bagus....
ummy phuji: makasih banyak dukungan nya kak, sehat terus ya kak🥰😘😘
total 1 replies
Lala Kusumah
jgn salah pilih Sawitri, itu pertanda dari Allah.... lanjuuuuuuuuuuutttt
Nur rochman
Isyaroh yang datang pada bu Sawitri akankah membawa bu Sawitri jadi orang baik, atau orang yg tidak punya hati sehingga pintu hidayah tetap tertutup , karena hati yg dipenuhi kebencian & dendam??
Retno Harningsih
lanjut
Lala Kusumah
Alhamdulillah...bang sandi dah sold out.... semoga SAMAWA ya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!