Sinta Maharani seorang wanita bertubuh tambun, terpaksa harus menikah karena perjodohan yang dilakukan oleh kakeknya dengan salah satu cucu sahabat baik sang kakek bernama Dirgantara sawito Atmojo
Sinta sering diabaikan dan dihina oleh orang tua suaminya dan Dirgantara sang suami tak pernah mau peduli karena mereka menikah tanpa cinta, Dirga sendiri sudah punya kekasih
akankah Sinta terus bertahan atau pergi meninggalkan semuanya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30 Opor ayam spesial
Setelah sholat magrib sinta dan Khanza serta jeni menggelar tikar di teras depan mes mereka karena disa na lumayan luas tempatnya sinta juga menyempatkan diri untuk membawa sedikit opor ayamnya kerumah mak surti dan tentu saja mak surti dan Farida sangat senang
mereka merasa bersyukur karena semenjak sinta tinggal bertetangga dengan mereka makanan enak sering mereka dapat dari sinta
"wah makan enak nih" ucap pandu heboh
"dalam rangka apa nih,kita makan opor ayam kayak gini" tanya Rendy
"lagi pengen aja sih , soalnya kan kalian bakal pulang besok pagi dan juga mas Kholid juga datang jadi ya nggak ada salahnya kita menjamu tamu dari jauh" jawab sinta dan diangguki oleh Khanza dan jeni yang kini sudah duduk ikut bergabung dengan mereka semua
"wah jadi ini opor ayam spesial dong buat mas" ucap Kholid senang
"iya mas,kapan lagi mas punya waktu makan bareng kita kayak gini " jawab Khanza
"trus yang masak ini siapa!?" tanya Kholid
Belum sempat Khanza menjawab, Bos mereka datang siapa lagi kalau bukan Gerald si gunung Es
"mari bos silahkan duduk,maaf kalau kami menjamunya di teras begini " ucap Khanza mempersilahkan Gerald duduk
Mereka pun makan malam bersama termasuk Gerald sang Bos, beserta teman-teman mereka yang kebetulan sudah pulang kerja
"wah ini yang masak siapa!?" tanya mas Kholid kakak Khanza kembali mengulang pertanyaannya karena merasa opor ayam itu sangat enak berbeda dengan yang sering di buat oleh sang ibu jika hari raya tiba
"yang pastinya bukan khanza mas" jawab pandu
"emangnya kenapa kalau saya pandu Winata !?" ucap Khanza kesal
"kalau nggak rasanya pasti beh lebih enak lagi apa lagi untuk di buang beh makin mantap tuh" jawab pandu
"isshhh maksudnya masakanku itu nggak kayak di makan!?" tanya khanza lagi
"sudah-sudah kalian ini kenapa malah debat sih,kalau kalian nggak mau diam mending kalian makan di dapur berdua biar puas debatnya " ucap sinta melerai mereka berdua tak lupa tatapan tajam sinta setajam silet
Mereka berdua akhirnya diam dan menikmati makanan mereka tanpa suara lagi
:"ini yang masak sinta mas di bantu Khanza dan jeni"ucap sinta menjawab pertanyaan Kholid tadi
" wah kamu pinter masaknya rasanya benar-benar spesial " jawab mas Kholid
"makasih mas, silahkan di makan tambah juga boleh " ucap sinta
Gerald makan dengan lahap malah nambah karena opor ayam salah satu makanan favoritnya namun jarang di dapatkannya
"Alhamdulillah,ini benar-benar enak makasih ya sudah diajak makan bersama "ucap Gerald mengelap mulutnya memakai tissue yang sudah Khanza sediakan
"Alhamdulillah kalau pak Gerald suka masakan saya " jawab sinta tersenyum
Gerald juga tersenyum membalas senyuman sinta
"wah pak bos kalau senyum, Tampan banget " Bisik Rini pada Ariel yang duduk sampingnya
"iya cakep banget " jawab Ariel ikut berbisik
Yang lain pun mengatakan hal yang sama karena mereka sempat melihat bos dingin mereka tersenyum
Saat mereka baru selesai makan tiba-tiba saja pak Rachmat datang karena ada perlu dengan Gerald
"assalamualaikum " ucap pak Rachmat
"waalaikumsalam,masuk pak" jawab mereka semua
"wah lagi makan bareng nih!?" tanya pak Rachmat yang melihat sisa makanan mereka yang belum sempat di beres kan
"iya pak,apa bapak sudah makan?! "tanya Sinta
"belum sin" jawab pak Rachmat
"oh kalau begitu bapak duduk dulu saya ambilkan dulu di dalam kebetulan masih ada didapur "ucap sinta dan berlalu masuk kedalam dapur
Sedangkan Khanza dan yang lainnya membereskan semua piring kotor bekas makan mereka
Tak lama sinta datang dengan nampang di tangannya
sinta membawa semangkuk opor ayam dan juga nasi untuk Rachmat
Gerald yang melihat sinta memperhatikan dan melayani Rachmat merasa tidak suka, dia tidak senang melihat sinta memperlakukan sekretarisnya seperti itu
"sial Rachmat ambil kesempatan juga dia " ucap Gerald dalam hati
"ya Allah gadis pujaanku melayaniku seperti ini , seperti saya ini di layani sama istri
Betapa bahagianya jika saya bisa menjadi suaminya Sinta tiap hari di perlakukan istimewa " ucap Rachmat dalam hati matanya terus menatap sinta
Dan itu tidak pernah lepas dari perhatian Gerald
Gerald semakin merasa tidak senang Rachmat menatap Sinta seperti itu
"kenapa hatiku merasa tidak senang Rachmat memandang si pipi mochi seperti itu !? Ah tidak tidak mungkin hanya kepada mochi buat makanan kesukaanku"ucap Gerald menggelengkan kepalanya
"Bos kenapa geleng-geleng kepala!?" tanya pandu
"Nggak kok mungkin karena sudah makan makanan yang bersantan jadi kolesterol agak naik kayaknya " jawab Gerald beralasan
" oh Bos nggak bisa makan makanan bersantan ya!?" tanya sinta
"bisa sih cuma nggak bisa berlebihan " jawabnya lalu memasang muka datarnya kayak tembok
"oh begitu ya bos" ucap sinta
"iya" jawab Gerald singkat
"kami pamit duluan ya soalnya besok mau berangkat pagi-pagi sekali "ucap Rendy dan di angguki mas Kholid
"oh silahkan rend,kita juga sudah mau istirahat juga" jawab pandu
Rachmat baru saja selesai makan dan sinta membereskan piring kotor Rachmat, senyumnya terbit melihat sinta begitu keperduliannya dan senyuman Rachmat membuat Gerald semakin kesal
"kamu sudah selesai !? Ada apa kamu mencari saya!?" tanya Gerald dengan suara coolnya
"ini bos saya mau sampaikan pesan dari papa Bos katanya bos Minggu depan harus pulang ke kota karena akan ada pertemuan dengan beberapa rekan bisnis papa bos" jawab Rachmat
"itu saja kan!? Tidak ada yang lain!?" tanya Gerald lagi
"tidak ada bos hanya itu" jawab Rachmat
"sekarang kamu boleh pulang,lagian ini juga sudah sangat malam " ucap Gerald
"saya kan belum pamit bos sama Sinta dan ucapkan terima kasih " jawab Rachmat
"nggak usah, Nanti saya yang sampaikan" ucap Gerald
"tapi kan bos....." ucapan Rachmat dipotong oleh Gerald
"tapi apalagi, kamu kan sudah kenyang apa kamu mau minta bungkus !?ck ck ck tak tau malu"potong Gerald dengan tatapan mata elangnya
Rachmat bergidik ngeri ditatap seperti itu hingga Rachmat memutuskan untuk pulang tanpa berpamitan pada Sinta
"besok saja di toko saya ucapkan terima kasih pada sinta,bos juga aneh maksa-maksa saya pulang seperti orang yang sedang cemburu saja !!" ucap Rachmat dalam hatinya
"nggak usah ngedumel didalam hati "ucap Gerald lagi
"ckckck sialan si bos seperti tukang ramal aja tau saya lagi ngedumel " ucap Rachmat dalam hati
"nggak usah mengumpat saya,saya potong bonus kamu bulan ini" ucap Gerald lagi
"benar-benar nih di bos punya ilmu nih"ucap Rachmat dalam hati karena takut mengeluarkannya didepan sang bos bisa-bisa bonus dan gajinya kena sunat
"sana pulang tunggu apa lagi!?" ucap Gerald
"iya bos iya" jawab Rachmat dan berdiri dari duduknya
Saat Rachmat naik keatas motornya Sinta datang dari arah dapur membawa sepiring puding coklat
"loh udah mau pulang pak Rachmat !?" tanya sinta
"iya sin soalnya besok kan kerja pagi" jawab Rachmat tanpa turun dari atas motornya
"oh iya mas hati-hati ya" ucap sinta tersenyum
Hati Rachmat berbunga-bunga mendengar sinta memanggilnya dengan panggilan mas
" iya sin, makasih ya atas makan malamnya dengan opor ayam spesialnya" jawab Rachmat dramatis
Gerald semakin menatapnya tajam
Sinta hanya tersenyum dengan ucapan Rachmat
"iya mas sama-sama "Jawab Sinta yang membuat Rachmat ingin loncat-loncat
"ya sudah pulang dulu ya sin, Assalamualaikum " ucap Rachmat lalu melajukan motornya
"sin makasih ya makan malamnya,saya balik kekamar dulu untuk istirahat " ucap Gerald yang sangat berharap sinta memanggilnya dengan sebutan mas
"iya pak Gerald sama-sama, semoga tidurnya nyenyak " jawab Sinta tersenyum
Gerald Sangat kesal karena Sinta memangilnya pak tapi Rachmat di panggilnya mas
Gerald meninggalkan sinta begitu saja bahkan dengan wajah cemberutnya
Sinta menggaruk kepalanya yang tertutup hijab instan terasa gatal
sinta masuk kekamarnya lalu membuka hijabnya Hingg membuat rambut hitamnya berkilauan
Gerald yang lupa ponselnya kembali kemes perempuan untuk mencari ponselnya
Namun saat Gerald mencari-cari Ponselnya Gerald tanpa senjata melihat Sinta yang tidak mengenakan hijab dan rambutnya di biarkan terurai Indah
Masyaalloh para bocil saking asyiknya main air sampai lupa waktu, bikin semua orang jadi heboh /Joyful//Joyful//Joyful/