NovelToon NovelToon
Kau Curi Suamiku, Ku Curi Suamimu

Kau Curi Suamiku, Ku Curi Suamimu

Status: tamat
Genre:Mafia / Balas Dendam / Selingkuh / Saling selingkuh / Tante / Tamat
Popularitas:3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Hany Honey

Niken menyaksikan perselingkuhan suaminya dengan perempuan yang lebih dewasa, istri orang, dan tetangga dari suaminya. Bukan Niken saja yang melihat adegan panas Reyfan, sang suami bersama Zahra, selingkuhannya. Melainkan ada seseorang lagi yang melihat adegan panas mereka. Hans, suami dari Zahra ternyata menyaksikan semua itu di belakang Niken yang sedang memergoki Reyfan bercinta dengan Zahra di Bengkel milik suaminya.

Hans menangkap tubuh Niken yang lemas karena melihat pergulatan panas Reyfan dan Zahra.
"Jangan menangis, manusia laknat seperti mereka jangan ditangisi!"
"Om Hans?"
"Kita balas perbuatan mereka!"
"Caranya?"
"Kita selingkuh!"

Niken setuju dengan Hans, mereka membuat suatu perjanjian perselingkuhan. Bagaimana kisah Niken dan Hans? Apa mereka terjebak perasaan saat membalas perlakuan pasangan mereka? Apalagi Hans yang sudah lama jatuh hati pada Niken, sejak Hans melihat Niken pertama kalinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Aku tercengang mendengar ucapan Om Hans, bisa-bisanya dia tahu dari tadi aku melihat wajahnya, mengagumi ketampanannya. Ya wajar aku kagum, dia benar-benar tampan sekali kok? Lihat saja di sekelilingku, banyak gadis-gadis yang melirik Om Hans, padahal Om Hans sudah tua sih umurnya. Tapi vibesnya seperti sugar daddy, apalagi dia kan tajir melintir, rumah gedong, bisnisnya oke, sayangnya sih dengar-dengar dia juga menjalani bisnis gelap. Ya biar saja, yang penting tampan. Bagiku mengagumi tidak masalah. Toh aku setiap hari mengagumi aktor korea, karena hobiku nonton drakor.

Cletak!!!

“Ahww ...!” pekikku.

Om Hans menjentikkan jarinya ke keningku sampai aku meringis kesakitan dan terjingkat.

“Hei, jangan lihat aku begitu? Nanti naksir loh?” ucapnya.

“Ih apaan sih, orang gak lihat. Aku lagi mikir nih, idenya habis!” jawabku.

“Om suka cerita kamu, kamu pintar ya bikin cerita yang kadang agak panas sedikit?” ucap Om Hans.

“Ya gak tahu sih, orang itu yang keluar dari pikiranku?” jawabku.

“Ini lagi nulis genre apa?” tanya Om Hans.

Aku menjelaskan sekarang aku sedang menuliskan cerita bergenre apa. Ceritaku banyak yang mangkrak, karena mungkin aku yang terlalu ambisi untuk membuat cerita begitu banyak. Tapi, santai saja lah, perlahan pasti akan aku selesaikan. Om Hans terlihat serius memangdangiku menceritakan apa yang sedang aku tulis. Dia juga bertanya-tanya aku dengan siapa ke cafe. Sudah jelas aku sendirian, tapi malah tanya dengan siapa kan lucu? Aku lebih suka ke mana-mana sendiri, lebih nyaman, dan bebas. Paling sama teman yang sangat mengerti karakterku ini.

"Nulis drama perselingkuhan juga?" tanya Om Hans.

"Pasti dong?" jawabku.

“Pengalaman pribadi kah?”

“Rey gak pernah selingkuh sih sejauh ini,” ucapku  bohong.

“Bagus dong? Aku juga setia, tapi gak tahu Zahra,” ucapnya.

“Semoga saja Mbak Zahra setia ya, Om? Masa gak setia sih? Punya Om yang bening begini, mapan, rumah gedong, apa-apa serba ada, masa selingkuh dan gak setia?” ujarku.

“Ya gak tahu dia setia atau enggak, mudah-mudahan setia, diera perempuan yang makin marak bersosialita seperti ini, sudah susah menemukan istri setia, tapi mungkin adanya pada dirimu, Nik,” ucapnya.

“Kok aku jadi dibawa-bawa, Om?” ucapku.

Benar sekali, istrimu sedang selingkuh, Om! Dengan suamiku. Istrimu kan sekarang tambah liar? Heran saja kelakuan asli dengan postingan di sosmed yang serba religius ternyata malah seperti itu kelakuannnya. Entah dari sejak kapan istrimu dan suamiku selingkuh.

“Kamu itu berbeda, Nik. Kamu sukanya sendiri, gak suka kumpul-kumpul sama teman, kayak kebanyakan para istri yang lainnya, yang sering kumpul arisan, kegiatan sosialita yang gak berfaedah. Pamerin ini dan itu, sampai tubuhnya dipamerin ke publik. Banyak sekarang perempuan begitu, sedangkan kamu? Dari dulu Om ikuti beberapa akun jejaring sosialmu gak pernah kamu post foto kamu sendiri, jangankan sendiri, bareng sama teman juga jarang? Sekali ada foto bareng sama teman, wajahmu dikasih stiker?” paparnya sedetail itu. “Seintrovert itu kah kamu? Sampai ngafe saja sendirian?” imbuhnya.

“Ih suka ngintipin dan kepo sama akun medsosku, ya? Aku gak introvert banget, ah. Aku masih punya teman, tapi memang jarang ngumpul, sekali ngumpul paling makan-makan dan ghibah saja sih,” jelasku.

“Jarang ada perempuan yang seperti itu, Nik,” ucapnya.

“Perempuan kan memang harus setia, harus bisa menjaga marwahnya sebagai seorang istri? Ya aku memang penampilannya begini, masih jauh dari wanita sholehah, tapi aku tahu adabnya menjadi seorang istri harus bagaimana. Memang Mbak Zahra gak seperti itu?” tanyaku.

“Ya kamu bisa menilah lah, dari sosial medianya bagaimana? Aku sih memang gak melarangnya, tapi harusnya ya tidak seperti itu, tapi biarin, kalau aku tegur pasti ngambek, padahal ya negurnya lembut?” jelasnya.

“Kalau mau negur istri itu dielus-elus manja, Om? Apalagi ngelusnya pakai lembaran merah cap Soekarno-Hatta? Jadi, pasti nurut?” ucapku terkekeh. Om Hans hanya menyimpulkan senyum manisnya saja, sambil menatapku dalam. “Mbak Zahra awet muda ya, Om? Masih seksi saja badannya, padahal sudah punya anak tiga? Eh aku malah begini?” ucapku memuji Zahra.

“Malah begini gimana, Nik? Kamu ini cantik kok? Kamu mungkin gak pede saja dengan kamu yang begini? Makanya jangan di balik layar terus, Niken?” ujarnya.

“Cantik bagaimana? Orang gendut begini? Kalau istri Om udah berumur juga sepertinya masih seksi sekali, padahal anaknya sudah tiga, suka senam aerobic sih ya, Om? Jadi kenceng?” ucapku.

“Iya sih, biarlah, biar dia happy. Om gak mau ganggu hidupnya,” ucap Om Hans.

“Kamu juga ikut aerobic, kan?” tanya Om Hans.

“Iya, sering sih dulu, tapi sekarang jarang setelah menulis. Aku rasa ikut begitu malah buang-buang waktu, jadi aku ganti olahraga di rumah saja biar lebih hemat waktu. Kalau di sanggar senam kan ditambah ngobrol ini itu, belum lainnya, jadi kebuang waktu. Aku kan harus masak, harus beberes, belum nulis?” jelasku.

Iya, istrimu itu senam mulu kerjaannya! Sampai gak ada kerjaan, Video senamnya diumbar di sosmed. Padahal berhijab, tapi sedang senam saja divideo, sudah begitu aku pernah melihat istrimu kirim video senam ke Mas Rey lagi? Buat apa coba? Apa senamnya istrimu bekal untuk memuaskan laki orang? Sok syar’i tapi kelakuan Dajjal!

Aku melihat arloji di tangan kiriku, sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Aku lihat ponselku, dan ada pesan dari Mas Rey.

[Niken sayang, aku belum selesai kerja, mungkin aku menginap di bengkel. Besok ada mobil yang harus diambil soalnya]

Aku mendengkus kesal setelah membaca pesan dari Mas Rey. Aku tahu dia pasti akan melanjutkan aksinya dengan Mbak Zahra. Aku yakin itu.

“Aku pulang ya, Om? Sudah jam sepuluh malam,” pamitku. Padahal aku ingin sekali memergoki mereka lagi.

“Oh ya sudah, kamu hati-hati. Kamu pakai mobil atau sepeda motor?” tanya Om Hans.

“Aku gak bisa setir mobil, Om. Gak boleh Mas Rey belajar nyetir. Jadi ya pakai sepeda motor,” jawabku.

“Kok begitu, belajar dong? Rayu Rey biar mau ajari kamu?” ucapnya.

“Sepertinya gak perlu juga sih om? Ribet, enak pakai sepeda motor,” ucapku. “Sudah ya, Om? Aku pulang,” pamitku lagi.

Aku memasukkan iPad ku,  ke dalam tas, juga ponselku. Aku segera pergi untuk pulang. Aku harus lihat lagi di bengkel, apa masih ada Zahra di dalam sana. Aku lajukan sepeda motorku ke arah bengkel. Padahal dari cafe ke rumah sudah dekat, tapi aku putar balik ke bengkelnya Mas Rey.

Aku masih melihat mobil Mas Rey di sana. Ada mobil milik Zahra masih di situ juga. Aku mengendap masuk, dan aku lihat pintu sebelah terbuka sedikit. Masih sama seperti tadi saat aku ke sana untuk membawakan makanan untuk Mas Rey. Aku mengendap masuk, dan terdengar lagi bunyi erangan orang yang sedang bercinta. Menjijikan sekali, aku melihat Mas Rey menikmati milik Zahra, menyesapnya dengan rakus hingga Zahra mengelijang hebat.

Aku lemas menyaksikan seperti itu. Aku keluar, aku menangis sejadi-jadinya, dan aku baru sadar ada Om Hans di sana yang juga menyaksikan istrinya seperti itu. Aku duduk tersungkur di pelataran bengkel, Om Hans mendekatiku, memelukku yang sedang menangis hancur melihat suamiku seperti itu lagi.

“Ayo pulang, biar mereka seperti itu.”

1
Heny
Knp Niken manggil om sm Hans apa sdh tua
mimief
pasang kaca makanya. didepan muka nya
kalau ngomong biar liat sendiri dulu🙄
mimief
ya lagian pak .mana ada perempuan baik baik yg ikhlas dan sukarela berselingkuh dan mau jadi selingkuhan.
pastinya perempuan ga bener lah
waras ga si Lo🤣🤣
mimief
tapi..survey membuktikan
kalau pas selingkuh ini masa masa yg paling nikmat
kenapa coba?
karena mang syaitan selalu mengemas nya paling indah
tapi ketika mereka sudah sah,dibuka semua tabirnya
rasa itu seketika hambar dan makin menyakitkan.
ya..ini hidup yg kalian pilih
nikmati aja yaaa
bye
mimief
mantab nik
ini... perselingkuhan yg paling sopan yg pernah aku baca si
keren deh othor nya
mimief
iseng tuh bang ..makan kwaci
jalan jalan ke moll
bukan nya selingkuh
selingkuh mah parah🙄
mimief
ga baik buat kesehatan jantung 🤣🤣
mimief
wkwkwwk
dapet undangan nya,sakiiiit ya pak?
sakit donk, apakabar kita yg diselingkuhi
hadeeeh
mimief
nasib...nasib
beginilah cinta, Derita nya tiada akhir 🤭🤣
mimief
wkwkwkw
ada yg pada parah hati
ya begitulah,orang yg ga bersyukur .
karena terlalu biasa melihat, bertemu setiap hari jadi ada jenuh
tapi dia lupa .. pasangan kita padahal banyak yg mendamba di luar sana..
sekarang nikmati aja penyesalan mu
mimief
ya elah...
readers bayangin nya makan malam romantis. candle light dinner,trus ada kembang apinya
ini..malah diajak kerja🙄🤣🤣
mimief
tapi kalau dipikir-pikir
perempuan tuh perlu punya uang simpenan ya
biar kalau apa apa kita langsung pergi aja
mimief
tetep....ank ank yg jadi korban
tapi mang kl maksa di lingkungan toxic yg katanya demi ank
malah mereka akn lebih hancur
mimief
jgn salahin jilbabnya
salahin pribadinya
sekarang pake jilbab cmn bagian dr fashion kok
akhlak dan pribadinya sekarang mah masing masing
mimief
serakah nya..kau wahai para lelaki
mimief
tapi mang kocak ya laki laki
mau istrinya nya kayak Nia Ramadhani tapi mereka lupa
bahwa mereka harus jadi kaya Andrie Bakrie
mau istrinya cantik tapi kok....ga mau di modalin
Aneh,para pelakor diluar sana tu modalnya gede cuy🤦
mimief
wkwkwkkw.
kan jadi traveling ya ,biar kaya di novel novel gitu
selingkuh nya hot banget
taunya 🤦🙄🙄
Ko
Ibunya dewa? Zahra maksudnya? 🤔
Ko
Semua gara2 perasaan sialan kau itu dewa. Sok pahlawan pula kau ya skrg🤬
Ko
Kau yg gila mencintai mama sambung mu sendiri.. 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!