NovelToon NovelToon
Ibu Palsu Untuk Anak-anak Ku

Ibu Palsu Untuk Anak-anak Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / BTS / Blackpink / CEO / Percintaan Konglomerat / Ibu Tiri
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: zahra xxx

Victor Winslow, seorang CEO sukses, terlibat dalam kecelakaan tragis saat terburu-buru menjemput anak-anaknya, menabrak seorang wanita yang kehilangan ingatannya dan tidak memiliki identitas. Sementara itu, putrinya Kayla mengalami penurunan kesehatan yang drastis dan menginginkan seorang ibu. Victor, dengan keputusan yang ekstrem, memberikan ingatan dan informasi palsu kepada wanita itu agar bisa menjadi ibu bagi anak-anaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zahra xxx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 1

Gedung megah dengan papan nama "Victoria" yang menjulang tinggi menjadi simbol kejayaan perusahaan Victoria Grup.

Perusahaan ini terkenal sebagai pemimpin di bidang perhotelan dan pusat perbelanjaan terbesar di California, dan di bawah kepemimpinan Victoria Mobius, perusahaan itu mencapai puncak kesuksesannya.

Setelah pensiunnya Victoria, putranya Victor Winslow mengambil alih perusahaan dengan baik. Meskipun memiliki ekspresi datar dan jarang tersenyum, Victor dikenal sebagai seorang CEO yang tampan dan disukai banyak karyawan serta rekan bisnis wanitanya. Meskipun dia tidak menunjukkan banyak emosi, pesonanya yang kharismatik dan kemampuannya sebagai pemimpin membuatnya tetap menjadi pujaan para wanita di lingkungan bisnisnya.

Dengan Victor Winslow di puncak kepemimpinan Victoria Grup, perusahaan terus berkembang dan menjaga reputasinya sebagai pusat perhotelan dan pembelanjaan terbesar di California. Kedalaman karakter Victor sebagai seorang CEO yang cerdas dan berwibawa, ditambah dengan pesonanya yang menghipnotis, membuatnya menjadi sosok yang dihormati dan diikuti oleh banyak orang di industri yang sama dengannya.

Suasana ruang rapat terasa sangat tegang saat Victor memimpin rapat kali ini. Semua karyawan mengenalnya sebagai seorang pemimpin yang memiliki ketelitian luar biasa, namun juga dengan temperamen yang buruk. Pria itu duduk dengan serius di ujung meja rapat, wajahnya datar yang membuat seluruh karyawan merasa gugup dan takut untuk membuat kesalahan di depannya.

Saat karyawan-karyawan mulai menyampaikan pendapat mereka tentang kerjasama dengan Kim Grup terkait pembangunan pusat perbelanjaan baru, Victor mulai memperhatikan dengan seksama. Dia menulis catatan-catatan penting dari setiap pendapat yang disampaikan, namun ekspresinya tetap serius dan sulit ditebak oleh para karyawan.

Beberapa karyawan tampak berdebar-debar ketika memberikan masukan mereka, berusaha untuk memastikan bahwa apa yang mereka sampaikan tidak akan menimbulkan kemarahan Victor. Namun, dengan kepintarannya dalam menganalisis setiap aspek yang dibahas, Victor memberikan masukan yang tajam dan mendalam terhadap setiap pendapat yang disampaikan.

Dengan fokus yang intens, Victor duduk di ujung meja rapat sambil memerhatikan semua konsep dan desain bangunan yang ditampilkan di hadapannya. Rencana kerjasama dengan Kim Grup untuk menjangkau pasar wanita muda dan remaja menjadi sorotan utama dalam presentasi ini.

Para perwakilan dari Victoria Grup menjelaskan dengan detail bagaimana mereka berencana menggunakan kerjasama ini untuk memperluas pangsa pasar mereka. Mereka menyoroti keahlian Kim Grup dalam mengelola produk kecantikan, yang menjadi daya tarik utama bagi segmen pasar yang dituju.

"Tentu, kerjasama dengan Kim Grup akan membuka pintu bagi kita untuk menjangkau pasar yang lebih luas, terutama di kalangan wanita muda dan remaja yang semakin memperhatikan produk kecantikan," kata salah satu karyawan dengan antusias.

Tidak hanya itu, mereka juga menyebutkan tentang anak perusahaan Kim Grup yang menaungi bidang entertainment Korea. Tempat ini menjadi rumah bagi artis dan penyanyi Korea yang terkenal di seluruh dunia, menciptakan peluang kolaborasi yang menarik dalam menghadirkan pengalaman belanja yang unik dan menarik bagi pengunjung pusat perbelanjaan baru yang direncanakan.

Victor menatap presentasi tersebut dengan serius, mencerna setiap detail dengan teliti. Meskipun jarang tersenyum, ekspresi wajahnya menunjukkan ketertarikan yang jelas terhadap potensi kerjasama ini.

Setelah presentasi selesai, Victor mengangguk singkat. "Saya menghargai semua konsep dan ide yang telah disampaikan. Saya yakin kerjasama dengan Kim Grup akan membawa manfaat besar bagi kita. Kita akan mempelajari lebih lanjut tentang langkah-langkah selanjutnya yang perlu diambil untuk mewujudkan rencana ini."

Daniel, sekretaris pribadi Victor, berdiri dengan percaya diri di hadapan semua orang. Dia menjelaskan dengan jelas dan tegas pandangan dari pemegang saham terkait rencana pembangunan pusat perbelanjaan baru yang melibatkan kerja sama dengan Kim Grup.

"Pemegang saham kita sangat mendukung rencana pembangunan pusat perbelanjaan baru ini," ujar Daniel dengan penuh keyakinan. "Mereka percaya bahwa kerja sama dengan Kim Grup akan membawa manfaat besar bagi perkembangan bisnis kita. Semua komentar yang disampaikan positif, dan mereka yakin bahwa langkah ini akan meningkatkan daya tarik dan profitabilitas pusat perbelanjaan kita."

Daniel menatap Victor dengan senyuman ringan, mengisyaratkan bahwa respon dari pemegang saham sangat positif dan mereka siap untuk melangkah maju dengan rencana tersebut. Victor mengangguk mengapresiasi informasi tersebut, menunjukkan bahwa kerja keras dan persiapan yang matang dari timnya telah membuahkan hasil yang diharapkan.

Persiapan untuk pertemuan antara Victor dan pimpinan Kim Grup terasa sangat penting. Victor telah menerima kabar bahwa pimpinan Kim Grup berada di California dan ingin bertemu langsung untuk membahas lebih lanjut tentang kerja sama mereka yang sudah disepakati.

Dua hari lagi, mereka akan bertemu dengan pimpinan Kim grup. Victor menyuruh timnya untuk memeriksa ulang semua dokumen dan presentasi yang akan disampaikan kepada pimpinan Kim Grup. Victor sendiri meninjau setiap detail dengan teliti, memastikan bahwa semua persiapan sudah dilakukan dengan baik.

"Saya ingin pertemuan ini berjalan lancar dan memberikan kesan yang baik kepada pimpinan Kim Grup," ujar Victor kepada timnya dengan suara yang tenang namun penuh otoritas. "Kita harus siap dengan segala pertanyaan dan diskusi yang mungkin timbul."

Para karyawan mengangguk, mengakui bahwa kerjasama yang erat antara kedua perusahaan akan memperkuat posisi Victoria Grup di pasar dan menghasilkan inovasi yang lebih baik. Victor lantas beranjak dari bangkunya dan keluar dari ruang rapat, karyawan lantas berdiri seraya menghormati pimpinan mereka.

Daniel berjalan sejajar dengan Victor, membawa iPad di tangannya saat keduanya berjalan menuju ruangan Victor. Mereka melalui area karyawan yang sedang sibuk bekerja di meja masing-masing. Victor tampak acuh saat melewati mereka, fokus pada tujuannya untuk masuk ke dalam ruangannya, dan Daniel mengikuti di belakangnya.

Setelah masuk ke dalam ruangannya, Victor langsung melihat ponselnya yang terletak di atas meja. Dia segera duduk di bangkunya, melihat layar ponsel yang menunjukkan pukul 2 siang. Raut wajahnya berubah saat melihat ada 30 panggilan tak terjawab dari putranya, Key.

"Sial," gumam Victor, ekspresinya mencerminkan rasa menyesal dan kekhawatiran. Dia segera mencoba menghubungi Key kembali namun tak diangkat, ia merasa bersalah telah melewatkan begitu banyak panggilan.

Daniel yang duduk disofa menoleh kearah victor.

"Apakah semuanya baik-baik saja, tuan Victor?" tanya Daniel.

Victor mengangguk singkat, membalas, "Saya harus segera pergi menjemput anak-anak."

Ia lupa sudah berjanji kepada anak-anaknya untuk menjemput mereka ditaman kanak-kanak hari ini.

Victor segera beranjak dari tempat duduknya dengan ekspresi yang agak tegang. Dia keluar dari ruang kerjanya dengan langkah cepat, namun tiba-tiba teringat bahwa ada sesuatu yang harus dia sampaikan kepada Daniel.

"Daniel," panggil Victor saat kembali masuk ke dalam ruangan.

"Tolong beritahu semua pihak terkait untuk menunda rapat hari ini."lanjutnya.

"Tidak ada rapat lagi hari ini, Pak Victor. Tadi satu-satunya rapat yang ada miliki hari ini.” Balas victor sembari membuka ipadnya.

Victor merespons dengan anggukan singkat, mengucapkan terima kasih kepada Daniel sebelum keluar dari ruangannya lagi. Dengan langkah yang terburu-buru, dia berlari menuju lift, melewati karyawan yang tercengang melihat tingkah bos mereka yang tidak biasa.

Para karyawan yang sedang duduk di meja masing-masing memandang dengan heran saat Victor berlari melewati mereka. Beberapa di antara mereka bertukar pandangan, bertanya-tanya tentang apa yang sedang terjadi dengan bos mereka yang biasanya tenang dan terkontrol.

Victor tiba di lift dan menekan tombol dengan cepat, ekspresi wajahnya menunjukkan bahwa ada sesuatu yang mendesak yang perlu diatasi. Karyawan yang melihat adegan tersebut tidak bisa menyembunyikan kebingungannya, bertanya-tanya apa yang membuat bos mereka begitu terburu-buru.

Victor segera masuk ke dalam mobilnya begitu tiba di lobi gedung perusahaannya. Tanpa menunggu lama, ia segera memacu mobilnya keluar dari gedung, memasuki jalan raya yang padat dengan lalu lintas kendaraan.

Dengan kecepatan tinggi, Victor membawa mobilnya melewati mobil-mobil lain, memanfaatkan celah-celah kecil di antara kendaraan untuk terus maju. Dalam hatinya, ia merasa frustrasi dan menyesal karena melanggar janji dengan anak-anaknya.

"Darn it!" umpat Victor dengan keras, tangannya melonggarkan dasi yang ada di lehernya.

"Aku benar-benar bodoh. Bagaimana bisa aku melupakan janji penting seperti ini?"lanjutnya.

Wajahnya terlihat tegang dan penuh penyesalan saat ia terus mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang melebihi batas. Suasana hatinya campur aduk antara kekhawatiran dan marah pada dirinya sendiri karena telah membuat anak-anaknya menunggu begitu lama.

Victor mempercepat laju mobilnya, mencoba mengejar waktu yang telah terbuang sia-sia. Dia berjanji dalam hati bahwa ia akan segera tiba di tempat anak-anaknya dengan secepat mungkin, meskipun dalam perjalanan tersebut ia harus menghadapi rasa penyesalan yang membebani pikirannya.

Ketika Victor terus melaju dengan kecepatan tinggi, ia menemui mobil yang berjalan lambat di depannya. Tanpa ragu, ia langsung mengklakson keras sebagai tanda kekesalannya. Namun, ketika mobil tersebut tidak segera memberi jalan, Victor mulai merasa frustrasi dan marah.

Dengan impulsif, Victor mulai memukul-mukul setir mobilnya dengan keras, mencoba meyakinkan mobil yang berjalan lambat itu untuk memberi jalan. Wajahnya terlihat tegang, dan ekspresi kesalnya tidak tersembunyi saat ia berusaha melewati kendaraan yang menghalangi jalannya.

Para pengendara di sekitarnya mungkin merasa terganggu dengan tingkah agresif Victor di jalan raya. Beberapa mungkin mengalihkan perhatian mereka pada mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi.

Meskipun demikian, Victor tetap fokus pada tujuannya untuk sampai secepat mungkin ke tempat anak-anaknya.

Suara deru mobil Victor melaju dengan kecepatan tinggi, membuatnya tidak sadar akan kehadiran seorang wanita yang tiba-tiba menyeberang di jalanan yang padat. Wanita itu mengenakan gaun hitam selutut, dan saat ia menoleh ke arah mobil Victor, suara tabrakan yang besar dan nyaring terdengar.

"Brakkk!"

Mobil Victor menabrak wanita itu dengan kekuatan yang besar, menyebabkannya terpental jauh dari mobil dan tergeletak di jalanan yang sibuk. Keadaannya tampak serius dan cukup mengkhawatirkan.

Victor segera mengerem mobilnya dengan keras, menepi sejauh yang bisa untuk menghentikan laju mobilnya. Ekspresi terkejut dan panik tergambar jelas di wajahnya saat ia melihat wanita itu terluka di jalanan.

"Darn it, darn it," ucap Victor sambil menggigil, merasa kesialan sedang menyelimutinya hari ini.

1
FeVey
wah... wah.... gak bahayata...??? ternyata victor punya niatan menjadikan korban kevelakaan mnjdi istrinya.... /Shy/
Dedi Aljufri
baru baca tp cerita nya buat penasaran .. . semangat Thor 😊
Dede Dedeh
okk masih nyimak!!
Anita Jenius
1 iklan buatmu
Mắm tôm
Mantap banget nih thor, jangan berhenti menulis ya!
Keyla: makasih, tenang aja gk bakalan berhenti
total 1 replies
Ryner
Ceritanya bikin nagih thor, terus lanjut ya!
Keyla: makasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!