Disarankan untuk membaca novel othor yang judulnya '' Gadis Cacat Milik Tuan Muda" dulu ya,biar nyambung..😉😉
Terpaksa menikah dengan pria asing yang disangka normal,tapi ternyata gila.
Namun,pria asing itu cuma bersandiwara gila.
Apa yang sebenarnya di rencanakan si tuan muda sampai harus bersandiwara gila dengan gadis malang yang akan dinikahinya??
Follow me Ig : Mitha_shin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mitha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Kantor Giandra..
Jibran langsung menemui Giandra yang sudah lebih dulu tiba dikantornya.Yang bahkan para staffnya belum ada yang hadir.
"Kenapa pagi-pagi sekali kau sudah sampai disini??Bahkan menyuruh ku untuk lebih dulu datang.Kau tahu aku ini masih sangat mengantuk bos.Ini masih sangat pagi buta bos.'' tanya Jibran yang secara tidak langsung melakukan protes pada Giandra,
Karena jelas saja,saat jam masih menunjukkan pukul 6 pagi,Giandra sudah lebih dulu datang ke kantornya.
"Sudah jangan cerewet,aku ingin menyampaikan sesuatu pada mu.'' ujar Giandra dengan sikap cueknya.
"Apa??soal istri baru mu sekarang??" tanya Jibran menyinggung Shiera.
"Bukan,tapi aku ingin kau mengurusi semua urusan di kantor selama aku tidak ada.'' jawab Giandra memberitahu.
"Hah?Memangnya kau mau pergi kemana??Haaa.. Kau mau bulan madu dengan istri baru mu itu ya??Mau bercocok tanam bos??" tanya Jibran menebak dengan gurauannya.
Giandra pun langsung melirik datar kearah Jibran.
"dasar mulut sampah,bicara mu tidak ada yang lebih bagus lagi.'' sindir Giandra ketus.
"Hahaha.. Lalu kau mau pergi kemana bos??Kan tidak ada jadwal bisnis mu pergi kemana pun??" tanya Jibran masih penasaran.
"Aku mau cuti.. Aku ingin menghabiskan waktu di rumah bersama marmut kecil itu.'' jawab Giandra sambil tersenyum.
"Marmut kecil??maksudmu istri mu??" tanya menebak.
"Menurut mu siapa lagi??" tanya balik Giandra
"Woohh.. Ada apa ini??Kenapa tiba-tiba kau ingin cuti dan menghabiskan waktu bersama istri baru mu itu??Jangan bilang kau mulai tertarik padanya??" tanya Jibran kembali menebak.
Giandra langsung tersenyum miring.
"Tertarik kata mu??omong kosong." jawab Giandra dengan santainya dan mengelak dari ucapan Jibran.
Jibran pun menatap bingung.
"Jadi??" tanya Jibran penasaran
"Lebih tepatnya aku ingin jadikan dia sebagai mainan ku..Gadis itu lumayan menarik untuk hiburan ku." jawab Giandra.
"Tunggu,kenapa kau ingin jadikan istri mu sebagai mainan bos??dia manusia bos bukan boneka.Jangan jadi manusia tidak berperasaan bos..Itu terlalu kejam dan sangat murahan kalau kau melakukan itu padanya " ucap Jibran menasehati Giandra.
"Kau pikir aku sekejam itu.!" sentak Giandra.
"Ya tidak kejam tapi tidak punya hati." sindir Jibran dengan nada pelan.
"Apa katamu??" tanya Giandra sedikit sewot.
"Hehe..Lalu kenapa kau harus menjadi kan istri sebagai mainan??dan aku baru ingat,saat istri mu memberitahu ku kalau semalam kau tiba-tiba tertawa dan menangis tidak jelas..Itu kenapa??" tanya Jibran membahas aduan Shiera padanya.
"Itu karena dia cuma istri sementara ku,jadi aku berhak melakukan apa pun padanya. Contohnya menjadikan dia sebagai mainan ku.Dan seperti yang kau katakan tadi,Aku berpura-pura menangis dan tertawa tidak jelas..Itu sebenarnya bentuk sandiwara ku menjadi pura-pura gila." jawab Giandra kembali dengan nada santai nya.
Sesaat Jibran menatap aneh pada Giandra.
"Kau sedang tidak ada kerjaan ya??apa hidupmu segitu gabutnya sampai harus bersandiwara jadi orang gila??otak mu ada yang salah bos??" tanya Jibran yang merasa heran.
"Aku masih waras bocah sialan..!!" jawab Giandra sewot.
"Tapi jangan seperti itu juga bos..Kalau kau tidak mau dia terlibat dalam hidup mu tapi setidaknya hargai dia sebagai istri mu,sebagai wanita yang memang harus kita pandang dan perlakukan dengan baik..Seperti bagaimana kau memperlakukan ibu mu.Kasihan dia,kau tidak tahu kan bagaimana kehidupan istri mu sebenarnya.Hanya tahu jika dia diusir dari rumah nya sendiri oleh ibu dan adik tirinya." jelas Jibran kembali menasehati Giandra.
Sesaat Giandra pun terdiam.
"Kau boleh memperlakukan dia dengan bebas karena dia istrimu.Tapi asal kau tidak menyakiti perasaan dan fisiknya,Kau memutuskan untuk menikahi dia,artinya kau harus bertanggung jawab untuknya.Walau pun pernikahan kalian hanya sementara dan tanpa perasaan." sambung Jibran lagi.
mampir juga yuk ke novel aku❤☺