NovelToon NovelToon
Dunia Dalam Mimpi

Dunia Dalam Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lekyusi Dj

Mimpi dan dunia nyata adalah hal yang berbeda. Tetapi bagaimana jika ada dunia di dalam mimpi? Seperti yang dialami oleh Devalina, takdir hidupnya seperti sebuah lelucon. Wanita yang terlahir dengan penuh kesempurnaan, kini harus menemukan letak ketidaksempurnaan dalam hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lekyusi Dj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 31 AKSI

Aku membalikan badan dan mendapati Endro yang sedang berdiri melihat kami.

“Kakak ada urusan sebentar, paling juga kakak bakal lagi sebentar.” Jelasku

“Ikut” Katanya

“Jangan, kakak agak jauh perginya. Nanti kamu malah capek. Udah tunggu disana aja dengan yang lainnya.” Jelasku

“Enggak, pokoknya aku mau ikut.” Katanya kekeh

“Adek kakak yang ganteng dan imut, jangan keras kepala ya. Nanti kakak belikan sesuatu buat kamu. Sekarang kamu balik ya.” Kataku menahan kesal

Dia memandang curiga padaku dan Delon, entah apa yang dipikirkan adik kecilku ini.

“Enggak, aku bakal tetap ikut kecuali kakak kasih tau kakak dan kak Delon kemana.” Katanya

Aku menatap Delon, haruskah aku mengatakannya kepada Endro? Tapi dia terlalu kecil untuk memahami semuanya.

“Gimana?” Gumamku pada Delon

Melihat wajahku yang mulai kesal, Delon mengajak Endro menjauh dariku. Entah apa yang mereka bicarakan, aku hanya bisa menunggu dengan cemas. BIsa gagal rencana kami jika Endro mengikuti ataupun memberi tahu yang

lainnya.

“Gimana?” Tanyaku saat Delon datang sendirian.

“Udah, ayo kita jalan. Kita tidak punya waktu lagi.” Kata Delon

“Kamu ngomong apaan sama Endro? Kok dia langsung nurut sama kamu?” Tanyaku penasaran.

Tapi Delon ya Delon, manusia kutub yang irit berbicara. Dia hanya mengangkat bahunya tanpa menjawab pertanyaanku.

“Nyebelin banget.”

Kami sampai di tempat tujuan.

“Gimana tempatnya? Ini yang paling dekat dari sana.” Jelas Delon saat kami berjalan memasuki sebuah Vila dengan konsep tradisional.

“Bagus-bagus aja, lagian juga saya disini hanya dua hari saja. Jadi saya tidak masalah tinggal disini.” Kataku sambil melihat sekeliling tempat.

“Hubungi saya jika terjadi sesuatu dengan kamu.” Kata Delon

Aku memerah saat dia mengatakannya, entah apa maksudnya tapi itu terdengar manis di telingaku.

“Kamu tanggung jawab saya saat ini, jika terjadi sesuatu padamu Pak Tomi akan marah besar dengan saya.” Lanjutnya

Wajahku kembali masam mendengar penjelasannya, ternyata dia mengatakan itu hanya karena merasa takut dengan Ayah.

“Kamu tenang saja, saya tidak selemah yang kamu pikirkan. Lagian juga saya bisa bela diri, jadi jika ada yang macam-macam dengan saya bisa dijamin orang itu yang akan terluka.” Kataku dengan sewot

“Baiklah, kalau begitu saya harus pergi sekarang.” Katanya

Aku mengangguk setuju.

Dia berjalan keluar dari Vila, tapi sebelum melangkah jauh. Dia berbalik dan terlihat jelas ada keraguan di wajahnya.

“Kenapa lagi?” Tanyaku

“Apakah kamu tidak bisa mempertimbangkan lagi rencana ini? Maksud saya, rencana ini agak gila. Bagaimana bisa saya berpura-pura tidak tau keberadaan kamu.” Katanya dengan wajah cemas.

“Sudah, saya yakin kamu pasti bisa. Lagian saya tidak tinggal di hutan ataupun di gubuk. Saya tinggal di Vila, jadi saya akan aman disini. Sebaiknya kamu kembali saja dan pastikan tidak ada yang curiga dengan rencana kita.” Kataku.

Dia terlihat pasrah mendengar yang aku katakan, tidak mungkin aku membatalkan rencana ini. Bagaimana pun aku harus bisa membuat Kak Rahma tidak menyetujui kontrak itu.

...

POV DELON

Aku keluar dari Vila tempat yang akan ditinggali Devalina selama 2 hari. Sebenarnya aku tidak setuju dengan rencana gila yang dia usul, tapi membiarkan dia nekat menjalankan rencana ini sendirian membuatku tidak tega.

Disinilah aku sekarang, kembali berkumpul dengan keluarga Pak Tomi dan yang lainnya. Mereka masih belum menyadari keberadaan Devalina.

Hari sudah mulai gelap dan satu persatu menyadari Devalina yang belum kembali juga.

“Ayah, Eva kemana ya? Kok jam begini dia belum balik?” Tanya Bunda Devalina yang terlihat panik.

“Bunda yang tenang ya, Ayah akan mencari putri kita.” Kata Pak Tomi menenangkan istrinya.

“Saya juga ikut Tuan, saya lumayan tau tempat ini.” Kata Bang Rahma

Aku tidak bisa tinggal diam saja, untuk menyukseskan rencana ini aku juga harus berpura-pura mencari keberadaan Devalina.

“Eva”

“Eva”

“Eva”

“Mba Eva”

“Mba Eva”

Semuanya berteriak memanggil namanya.

“Astaga, kamu dimana Putri Ayah?” kata Pak Tomi dengan wajahnya yang terlihat sangat cemas.

Aku merasa bersalah telah menutupi semuanya dari Pak Tomi. Bisa dilihat bagaimana wajah Pak Tomi yang terlihat sangat gelisah.

“Kak Delon” Panggil Endro

“Kak Eva baik-baik aja kan?” Lanjutnya

“Iya, kak Eva baik-baik saja. Tadi kamu sudah janji dengan kakak untuk tidak mengatakan apapun kan yang lain? Kakak harap kamu menepati janji itu.” Kataku

“Iya kak, aku tidak akan mengatakannya.” Kata Endro

Aku sudah menjelaskan sesederhana mungkin bagaimana situasi yang terjadi kepada Endro. Anak secerdas Endro dengan cepat memahami situasi dan kondisi yang terjadi. Jadi dia dengan senang hati mengikuti rencana ini dan

menutupi semuanya dari keluarganya.

Hanya saja aku belum tau, Pak Tomi dan istrinya sedang berakting atau memang Devalina yang lupa menjelaskan kepada mereka. Aku bisa melihat ekspresi khawatir yang ditampilakan Ayahnya sangat nyata.

“Delon, tadi Eva terakhir kali kemana ya? Apa kamu tau?” Tanya Bang Rahma

“Saya juga tidak tau bang, tadi saya tidak disini saat dia pergi.” Kataku

Memang tadi aku sengaja pergi dari sana dengan alasan ada yang tertinggal di mobil. Terus aku berpura-pura sedang menikmati pemandangan di tempat lain. Semoga saja mereka tidak curiga sama sekali dengan aku.

“Ini anak kemana ya, nyesel tadi saya tidak mengikuti dia. Padahal saya tau dia baru disini, jadi dia belum tau tempat ini dengan baik.” Kata Bang Rahma yang terlihat menyesal

Aku hanya bisa melantungkan kata maaf dalam hatiku untuk Bang Rahma. Jika bukan karena ingin membuatnya membatalkan kontrak gila yang diberikan Pak Mahendra, mungkin aku tidak akan terseret dengan sandiwara ini.

“Ayo kita berpencar mencarinya lagi, jika dia tidak bisa ditemukan sampai malam. Maka saya akan menghubungi polisi setempat.” Kata Bang Rahma

Aku mencoba menahan rasa terkejutku, aku tidak berpikir jauh sampai disana. Bagaimana jika Bang Rahma betulan akan melapor ke polisi? Bisa-bisa kami akan ketahuan dengan cepat.

“Tenang Delon, kamu pasti bisa. Ayo berpikir bagaimana caranya agar Bang Rahma tidak melaporkan ini kepada polisi.” Kataku dalam hati

Aku terus memikirkan cara yang logis agar bisa membuat Bang Rahma membatalkan niatnya.

“Kayaknya saya harus melaporkannya sekarang.” Kata Bang Rahma

Bang Rahma mengambil telepon genggamnya. Apa yang harus aku lakukan?

“Tunggu bang.” Kataku dengan nada yang cukup tinggi membuat Bang Rahma kaget.

“Kenapa? Kamu membuat saya kaget saja.” Kata bang Rahma

“Begini bang, laporan orang hilang tidak akan diproses sebelum 24 jam dia menghilang. Jadi akan percuma jika saat ini Abang menelpon polisi.” Jelasku

“Tapi kita tidak bisa tinggal diam, saya takut terjadi sesuatu dengan Eva.” Kata Bang Rahma.

Aku sudah tidak bisa menghentikan Bang Rahma, aku hanya bisa berpasrah jika memang polisi akan terlibat dalam masalah ini.

POV DEVALINA

Aku berbaring di kasur kamarku, nyaman sekali rasanya berada disini. Walaupun rasanya sangat sepi karena aku tidak bisa mendengar suara berisik dari adikku ataupun suara Bunda dan Ayah.

Aku sedang sibuk membaca buku yang sengaja kubawa dalam tasku sambil menunggu mataku berat. Aku hampir saja tertidur saat kudengar pintu kamarku yang diketuk.

“Siapa yang datang jam begini, perasaan tadi makan malamku sudah di antar.” Gumamku Aku berjalan dan membukakan pintu.

“Kamu”

1
Ayang
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!