Terjebak Cinta CEO Dingin

‘’Kau gila Chloe. Kau gila, kenapa kau menikmatinya, oh shit.’’ Kesal bercampur malu. Wanita itu merasa malu karena setelah beberapa kali menolak keras Nic, dan tadi dia malah sangat menikmati kegiatan menyenangkan itu. Tapi tak bisa dipungkiri, sentuhan Nic memang sangat mampu membuatnya terbuai. Pria itu terlalu hebat di atas ranjang, dan terlalu sulit untuknya menolak semua kenikmatan itu. Dulu, dia sama sekali tidak bisa menikmati karena Nic yang selalu bermain dengan kasar dan memaksanya tapi sekarang pria itu bermain dengan lembut dan itu sukses membuatnya menggila.

Tiba-tiba ia merasa panas, pipinya sedikit berubah menjadi merah kala mengingat permainan itu lagi, mengingat tubuh berotot Nic yang semalam bisa dilihatnya dengan jelas. Ia bahkan beberapa kali menyentuh kotak-kotak kecil yang ada di perut pria itu. ‘’Kau gila Chloe benar-benar gila, astaga pikiranku."

‘’Cepatlah atau aku akan meninggalkanmu.’’ Teriakan itu menyadarkan Chloe dari lamunan mesumnya.

Hampir 1 jam setengah Nic menunggu, akhirnya Chloe selesai juga dengan persiapannya. Chloe sedikit lama karena harus bergulat menutupi bintang bintang kecil buatan Nic yang dilabuhkan begitu saja dileher mulusnya.

‘’Kenapa lama seka - " Nic terdiam, tidak lagi meneruskan ucapannya.

‘’Sebenarnya kau mau mengajakku kemana?’’

Pria itu malah duduk diam, sama sekali tak bergeming, terhipnotis dengan Chloe yang terlihat sangat cantik walau dengan penampilan sederhananya. Padahal Chloe hanya menggunakan kaos dan celana jeans tapi kenapa wanita itu terlihat sangat menawan?

Setelah beberapa saat ia tersadar, berjalan menghampiri Chloe dan mencium bibir wanita itu dengan lembut.

‘’Apaan sih.’’ Chloe mendorong tubuh Nic.

Bukannya menjauh Nic malah menarik pinggang Chloe, berbisik tepat di telinga wanita itu. ‘’Aku suka rasa bibirmu dan aku hampir gila karenanya.’’Kembali menyatukan bibir keduanya, tidak peduli dengan Chloe yang terus memukul dada bidangnya. 

Sebenarnya Chloe mulai terpancing untuk membalas ciuman tersebut, tapi ia menahannya karena pikirannya masih sepenuhnya sadar. Kalau seperti ini terus ia tidak akan bisa lagi menolak keinginan Nic, ia merasa tubuhnya mulai terbiasa dengan sentuhan-sentuhan pria itu.

Setelah beberapa saat, Nic menyudahi pertempuran solonya di rongga mulut Chloe. Ia tersenyum nakal seraya menyeka bibir sensualnya dengan ibu jarinya. Mengerlingkan satu matanya untuk menggoda Chloe yang terlihat kesal. Wanita itu terlihat seperti singa betina yang siap memangsanya, tapi bukannya menakutkan malah terlihat menggemaskan di matanya.

‘’Jangan melihatku seperti itu, aku jadi tidak tahan dan ingin memakanmu sekarang.’’ Dengan cepat, ia memberi beberapa kecupan kecil dibibir Chloe. Lalu menarik pergelangan tangan si wanita dan membawanya keluar. Chloe pun ikut saja tanpa memberontak atau menolak tapi mulutnya beberapa kali memaki Nic atas apa yang tadi dilakukannya.

‘’Kalau saja ini bukan rencana penting aku pasti sudah memakan mu lagi.’’ Melirik sekilas pada Chloe yang berjalan santai di sampingnya dengan mulut yang berkomat kamit seperti seorang dukun.

*****

‘’Inikan?’’ Chloe menatap tidak percaya pada bangunan didepannya.

‘’Seharusnya bilang kalau kau akan membawaku kesini.’’ Lalu tersenyum senang, berpikir kalau Nic sengaja mengantarnya ke apartemen Felix dan tidak akan mengganggunya lagi.

‘’Terimakasih karena sudah mau membebaskanku.’’ Wanita itu girang sendiri bahkan tak sadar beberapa kali memeluk Nic. Ia juga tersenyum lebar saat Nic mengambil tangannya untuk digenggam.

Pria itu hanya tersenyum kecil melihat Chloe yang salah menduga maksudnya, tapi sama sekali tidak mengatakan apapun. Ia terus menggenggam tangan Chloe dan berjalan menuju unit apartemen Felix yang menurutnya sebentar lagi akan menjadi mantan kekasih dari wanita disampingnya ini.

Deg

Chloe terdiam di tempatnya, melihat seorang wanita yang membukakan pintu apartemen Felix. Wanita cantik itu terlihat sedikit lebih mungil darinya tapi satu yang jelas, ia yakin kalau wanita itu pasti memiliki hubungan khusus dengan Felix apalagi setahunya Felix sama sekali tidak memiliki saudara perempuan. Kekasihnya itu hanya seorang anak tunggal di keluarganya. Tiba-tiba ia teringat akan ucapan Nic yang mengatakan Felix memiliki seorang tunangan.

‘’Cari siapa?’’ Wanita itu bertanya dengan nada yang lembut. Chloe masih berdiri diam. Pikirannya tidak bisa berproses dengan baik, mulutnya terasa berat untuk mengatakan sesuatu. Seseorang yang selama ini dipercayanya dengan sepenuh hati ternyata membohonginya, seseorang yang diyakininya tidak akan pernah melukainya ternyata sudah melukainya bahkan tanpa sepengetahuannya. Seseorang yang selalu menjadi tempatnya mengadu, seseorang yang selalu memberinya rasa aman dan nyaman, seorang kekasih sempurna yang sangat disayanginya ternyata sudah tega menduakannya.

Tak terasa air mata jatuh dari kedua sudut matanya. Ia belum mengatakan apapun, tapi tubuhnya sudah bergetar merasakan sakit yang teramat dalam, seakan waktu yang dihabiskannya bersama Felix terbuang sia-sia.

‘’Siapa Xen?’’ teriak seorang pria yang suaranya sangat tidak asing bagi Chloe.

Tanpa mengatakan apa-apa, Chloe memutar badannya berniat meninggalkan tempat itu, tapi langkahnya terhenti saat Felix menahan pergelangan tangannya.

‘’Sayang aku bisa jelasin,’’ ucap Felix dengan wajah sendu, ia melihat Chloe dengan perasaan bersalah dan rasa takut yang bercampur menjadi satu. Takut Chloe akan membencinya dan merasa bersalah karena tidak jujur pada Chloe kalau nyatanya ia memiliki seorang tunangan yang sudah bersamanya hampir 5 tahun lamanya.

Chloe menutup matanya, mengambil nafas terlebih dulu setelahnya ia memutar tubuhnya. Siap untuk mendengarkan semua penjelasan Felix yang menurutnya tetap akan membuatnya sedih.

‘’Felix dia siapa?’’ Tunangan Felix menghampiri sedangkan Chloe hanya tersenyum kecut melihat wanita cantik itu yang dengan santainya menggenggam tangan pria yang saat ini masih berstatus sebagai kekasihnya.

‘’Xen nanti aku jelasin.’’ Felix meminta wanita itu pergi dan lucunya wanita itu pergi begitu saja bahkan sempat-sempatnya tersenyum pada Chloe.

Apa wanita itu belum mengerti situasinya? apa dia tidak ngeh kalau tunangannya Felix itu sedang berselingkuh? Saat ini Chloe yang sebagai selingkuhan berdiri di depannya dan dia malah tersenyum begitu saja? Apa dia tidak marah? Pikir Chloe.

‘’Jadi ini alasan tuan Nicholas memaksa saya datang?’’ sindir Xena dan melewati Nic begitu saja. Ia menggeleng kepalanya sambil tertawa kecil.

Sedang Nic, pria itu melihat tidak suka Chloe yang terlihat diam mendengarkan penjelasan Felix. Ia melangkahkan kakinya dan menarik Chloe begitu saja.

‘’Waktumu habis!’’ ucapnya ketus.

‘’Tuan tapi kami belum selesai bicara dan apa hakmu membawa Chloe pergi begitu saja?’’ Felix menahan satu tangan Chloe.

Nic tersenyum devil, membalik badannya dan menyingkirkan tangan Felix dengan kasar. ‘’Jangan berani menyentuh wanitaku!’’