NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Cewe Matre

Mengejar Cinta Cewe Matre

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Nawa

Jihan dikenal sebagai cewe matre, namun apa jadinya jika seorang yang matre ini jatuh cinta pada seorang pria yang notabennya sudah mempunyai istri.
Alex pria kejam yang sudah beristri menjalin hubungan gelap dengan Jihan, di awal hubungan mereka baik-baik saja, namun berakhir dengan kekejaman Alex yang menyingkirkan Jihan dari kehidupannya saat Jihan bersikeras memberitahukan hubungannya pada istrinya.
Di sisi lain karena pertemuan yang tidak terduga di sebuah desa kecil tempat Alex menyingkirkan Jihan, seorang pria bernama Aditya diam-diam mencintai Jihan walaupun berkali kali dia mendapatkan penolakan dari gadis matre itu, Aditya tidak pernah menyerah untuk mendapatkan cinta nya.
Akankah suatu saat Jihan akan menerima Aditya yang begitu tulus atau bertahan dengan perasaannya bersama Alex.
Ikuti terus kisahnya ya🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26

Setelah melampiaskan kekesalan nya pada Alex, Jihan terdiam karena tidak ada respon sama sekali dari kekasihnya, hanya sorot mata tajam yang ia lihat pada pria yang ada di hadapannya itu.

Jihan pun turun dari pangkuan Alex dengan wajah yang terlihat sangat malu.

"Sudah marahnya? Lebih baik kita pulang sekarang karena aku ingin bertemu dengan istriku!" decak Alex menatap lekat pada Jihan.

"Kau pulang saja duluan, aku akan menelpon teman ku untuk menjemput ku!" desis Jihan menimpali Alex yang sedang marah dengannya.

Alex mendengar itu pun mengangkat satu alisnya sambil melipat kedua tangannya.

"CK, wanita ini memang sangat berbeda. Tapi aku suka, membuat ku penasaran saja," ungkap Alex dalam hati.

"Kenapa menatap ku begitu! Aku tidak masalah jika kau tinggal di sini," ucap Jihan merajuk mengerucutkan bibir tipis nya.

Alex tersenyum untuk pertama kalinya di depan seorang wanita, membuat jantung Jihan berdetak kencang mengangumi senyuman kekasihnya yang sangat sulit tersenyum itu. Namun ia berusaha menyembunyikannya karena rasa gengsi nya lebih besar dari apapun.

"Baiklah, jika itu mau mu. Tapi jangan salah kan aku jika kau sendirian di sini seseorang akan mencintaimu, atau bisa juga menculik mu!" seloroh Alex menakut nakuti kekasihnya itu lalu bersiap untuk keluar dari penginapan.

"Alexander Damian"

Jihan terperanjat karena ketakutan dan berlari menghampiri Alex tanpa alas kaki sontak membuat Alex tertawa melihat raut wajah Jihan yang sangat ketakutan, tetapi sangat menggemaskan.

Jihan memeluk Alex dengan erat sambil menangis serta merengek seperti anak kecil.

"Kau jahat!" pekik Jihan.

"Hahah ... Aku minta maaf. Sekarang aku akan mengantar mu pulang!" ajak Alex lemah lembut sambil merapikan rambut indah sang kekasih serta wajahnya yang di penuhi air mata.

Cup

Alex mengecup pucuk rambut Jihan dengan lembut. Lalu Jihan pun perlahan masuk ke dalam mobil.

"Bagus, segini kurasa cukup," seseorang bergumam memotret kedua pasangan kekasih tersebut.

***

Jam menunjukkan pukul dia belas malam, seperti biasa Melani menunggu sang suami pulang dan duduk di ruang tamu.

Suara nyaring mobil tiba dan terparkir di halaman rumah mewah tersebut. Alex dengan wajah sumringah langsung masuk ke dalam dan di sofa sudah ada sang istri yang seperti biasa dengan setia menghampiri nya membawakan tas milik Alex.

"Apa kau mau makan atau langsung istirahat saja?" tutur Melani lembut sambil membuka jas hitam milik sang suami.

"Bisakah kau buat kan ku susu hangat saja?" tidak seperti biasa Alex menjawabnya dengan lemah lembut.

Namun, wanita yang bergelas istri seorang Alexander Damian itu tidak begitu terkejut dengan sikap Sanga suami yang selalu berubah-ubah. Malah momen seperti ini yang sangat ia harapkan, ketika Alex bersikap.lembut seperti itu, setidaknya ia bisa merasakan menjadi istri sesungguhnya.

Alex masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri. Kemudian Melani menuju dapur untuk menyiapkan yang di minta Alex.

Saat ingin meletakkan jas hitam Melani merasakan getaran ia pun langsung mengambil ponsel yang ternyata bukan milik Alex dan ada notip pesan masuk ia terkejut melihat nama yang terpampang jelas di ponsel tersebut adalah nama Reyhan sang kakak.

"Mel, mana susu hangatnya? kau lama sekali?" pekik Alex yang turun ke bawah setelah membersihkan diri dengan singkat.

"Iya aku datang!" sahut Melani dari dapur.

Melani langsung menghapus pesan tersebut agar tidak di baca oleh Alex, walaupun ia tidak tahu ponsel siapa yang ada di dalam saku jas Alex.

"Ini susunya, Lex," ucap Melani meletakan nya di atas meja.

"Terimakasih"

"Aku menemukan ponsel ini di saku jas mu!" tukas Melani memberikan ponsel tersebut pada sang suami.

Dengan rasa bingung Alex mengambil ponsel berwarna ungu lalu ia melihat wallpaper di layar ponsel dan ternyata milik Jihan.

"Apa itu milik kekasih barumu?" celetuk Melani membuat Alex tersedak.

Uhuk .. Uhuk ...

Melani mulai panik takut jika Suaminya murka ia pun langsung meminta maaf sambil mengelus punggung Alex dengan lembut dengan tatapan takut.

"Sudahlah, aku ingin tidur. Aku lelah," ucap Alex dingin beranjak dari duduknya melangkah menuju kembali ke kamarnya.

Tidak ada yang bisa ia harapkan selain merasakan sakit serta rasa cintanya begitu dalam hingga membuatnya tidak bisa membenci ataupun meminta berpisah dengan Alex

Melani berjalan menyusul Alex sambil mengusap air matanya, dari kejauhan terlihat Antonio yang sedari tadi memperhatikan putra dan menantu nya itu pun juga tidak bisa berbuat apa-apa selain keajaiban tidak ada satupun yang bisa merubah Alex yang sangat dingin dan acuh pada sang menantu.

"Terkadang aku sangat kasihan melihat menantuku yang selalu di sakiti, tetapi dirinya lah yang emang tulus dan tidak ingin berpisah dengan Alex, walaupun aku pernah memintanya untuk bercerai dia tetap tidak mau," monolog Antonio yang berbicara pada dirinya sendiri.

***

Seorang gadis yang baru saja bersiap untuk bekerja tengah sibuk mengacak-acak isi tas selempang nya mencari sesuatu.

"Ji, sarapan sudah siap! Apa kau belum selesai bersiap?" pekik Elisa mengetuk pintu kamar mengajaknya untuk sarapan.

"Ya, aku sudah siap! Tunggu dua menit lagi nanti aku menyusul!" balas Jihan sedikit berteriak dari dalam kamar.

Semua isi tas sudah di keluarkan, tetapi yang yang Jihan cari tidak juga ketemu.

"Di mana ponsel ku!" pekik Jihan frustasi.

Dengan langkah gontai dan tidak memakai alas kaki ia pun bergegas menuju meja makan menyusul Elisa yang sudah lebih dulu selesai sarapan.

"Ada apa, Ji? Wajah mu kusut begitu?" tanya Elisa memperhatikan.

"Ponsel ku hilang! Hua ...," rengek Jihan seperti anak kecil.

"Hilang di mana?"

"Tidak tahu!"

"Coba kau ingat-ingat tempat dan orang terakhir yang kau temui. Mungkin saja tertinggal!" ucap Elisa membuat Jihan berpikir.

"Alex, mungkin lah ponsel ku tertinggal padanya?" gumam Jihan. Ia pun meminjam ponsel Elisa untuk mencoba menelpon ke ponselnya.

Telepon pun tersambung dan terdengar jelas suara seorang wanita yang mengangkat nya, Jihan terdiam dan tidak berani menjawab.

"Halo, maap siapa di situ? Apa kau pemilik ponsel ini?" tanya Melani terus menerus tapi Jihan hanya mendengar kan.

"Apa ini istrinya, Alex?" batin Jihan tidak berani berbicara.

"Baiklah, aku tahu kau pemilik ponsel ini. Ponselmu tertinggal di saku jas suami ku, Alex. Dan aku adalah istrinya, aku tidak tahu ada hubungan apa kau dengan suami ku, sebagai sesama wanita aku mohon tolong jauhi suami ku," pinta Melani secara halus pada Jihan.

"Sedang apa kau lancang sekali memegang ponsel ini! Kau bicara dengan siapa, hah?" pekik Alex yang tiba-tiba datang merebut ponsel tersebut.

Sambungan telepon belum terputus, Jihan masih mendengarkan pertengkaran Alex dengan sang istri.

"Apa dia kekasihmu, Alex!" lirih Melani dengan mata berkaca-kaca.

"Bukan urusan mu! Aku peringatkan jangan selalu ikut campur dengan urusan ku!" sentak Alex kemudian ia pergi ke kantor lalu sambungan telepon pun terputus.

"Ji, gimana? Ponselmu ada di mana?" ujar Elisa penasaran dengan suara gaduh di telepon tadi.

"Ada, tertinggal di tempat klien ku! Nanti aku akan menemuinya," sahut Jihan.

Jihan kembali ke kamarnya untuk memakai sepatu dan mengambil tas kerjanya dan siap berangkat.

"Aku berangkat dulu ya, Elisa!" pekik Jihan melambaikan tangan melangkah kan kaki nya keluar.

Bug

Saat membuka pintu seseorang menabrak Jihan yang ingin keluar.

"Kau? Mau apa?" ucap Jihan berbarengan.

*

*

Bersambung

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!