NovelToon NovelToon
My Husband, I Love You

My Husband, I Love You

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Balas Dendam / CEO / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:813k
Nilai: 4.8
Nama Author: Afifatun Nasobah

Kalila Wulandari, seorang Office Girl disebuah perusahaan ternama.

Suatu hari presdir dikantornya digantikan oleh penerus berikutnya. Seketika Kalila langsung terkagum oleh ketampanan presdir baru itu, rasa kagumnya berubah menjadi cinta.

Hingga suatu hari, Kalila melupakan satu angka yang berakibat membuatnya menikah sang presdir.

Bagaimana satu angka mengubah hidup Kalila?

Kesalahpahaman terjadi karena siasat yang meleset dari orang ketiga.

Siapakah orang ketiga itu?

Yuk simak kisah Kalila Wulandari dan Keenan Alvaro Pradipta, Presdir baru yang membuat Kalila jatuh hati dalam sekali pandangan.

Penuh teka-teki karena balas dendam orang dimasa lalu...


NB : Kalau tidak halangan, akan UP tiap jam 12.00

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afifatun Nasobah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasa Bersalah

Merasa ada yang menyentuh kepalanya, membuat Kalila berhenti menangis kemudian mendongak, ternyata ada orang disini. Kalila membulatkan mata. Terkejut, itu pasti, seorang pria yang sudah menjadi cinta pertamanya berada dihadapannya.

Sedang mimpikah dia? Atau...sedang berhalusinasi? Atau bahkan ini hanya mimpi? Ataukah matanya yang salah lihat?

Berbagai pertanyaan muncul dipikiran Kalila, tatapannya masih terpaku pada pria didepannya. Nyatakah ini?

" Apa kau baik baik saja?." Pertanyaan Keenan berhasil memecah lamunan Kalila.

" Ah...i-iya, saya baik-baik saja." Jawabnya terbata. Sungguh, ia gugup setengah mati.

" Syukurlah kalau begitu." Keenan merasa lega.

" Ba-bagaimana tuan bisa ada disini? Apa tuan yang me-membawa sa-saya kemari?." Tanya Kalila dengan suara terbata yang tak dapat dihindari. Saat ini ia benar benar gugup.

" Bukan."

Kalila menunduk, mendengar jawaban Keenan, membuat sebuah rasa kecewa di hatinya. Karena sebelumnya ia berharap pria yang ia cintai itu yang membawanya.

" Tapi sekretarisku, dia ada diluar." Lanjut Keenan membuat Kalila kembali mendongak.

" Tadi dia menemukanmu pingsan dirumah."

Kalila merasa bingung mendengar penjelasan Keenan, bagaimana sekretaris Jordi bisa menemukannya pingsan. Sedangkan dia pingsan dirumah. Apa itu artinya sekretaris Jordi datang kerumahnya? Tapi untuk apa?.

" Hari ini aku biarkan kau tak masuk kerja tanpa izin. Tapi jika kau mengulanginya lagi, aku tak akan segan memecatmu!." Ucap Keenan tegas.

Ia sangat paham jika saat ini Kalila sedang terpuruk, untuk itulah dia meminta Kalila bekerja. Karena dengan bekerja, sedikit sedikit pasti bisa mengalihkan perhatian gadis itu dari kesedihannya.

Mendengarnya Kalila mengerti, mungkin sekretaris Jordi mencarinya karena ini. Walau rasanya agak aneh, seorang OB sampai dicari sekretaris presdir hanya karena tak masuk kerja tanpa izin.

" Baiklah, besok saya tidak akan kembali bekerja." Jawaban Kalila membuat Keenan terkejut. Ia kira gadis itu akan mengikuti perintahnya, tapi nyatanya justru memberikan jawaban tak terduga.

" Apa maksudmu?! Kau ingin aku memecatmu?." Tanyanya tak percaya dengan nada mengancam.

" Benar. Untuk apa saya bekerja , tujuan saya bekerja adalah demi membeli obat ibu saya. Agar ia bisa sehat kembali. Namun sekarang, ibu saya sudah tiada. Dan parahnya, dia tiada justru setelah tindakan operasi. Jika saya tau hal ini, saya tak akan pernah menandatangani surat itu. Saya tidak akan membiarkan ibu saya dioperasi." Ucap kalila membuat Keenan diam, dia tau gadis itu tengah mengeluarkan unek-uneknya.

" Andaikan orang itu tak perlu membiayai pengobatan ibu saya, pasti ibu saya tak akan pernah di operasi. Dan mungkin ibu saya masih ada sampai sekarang, walau dalam keadaan sakit-sakitan." Ucap Kalila dengan pandangan kosong.

Meski ia sudah berusaha ikhlas, nyatanya mengucapkan tak semudah mempraktekan, sampai saat ini, dia belum sepenuhnya ikhlas.

Tanpa sadar, ucapan Kalila menohok pria dihadapannya. Bagaimana tidak? Sedangkan 'orang itu' yang Kalila maksud adalah dirinya. Mungkinkah benar yang Kalila katakan? Jika ia tak membiayai pengobatan ibunya, maka ibu Kalila masih hidup? Benarkah demikian?.

Seketika rasa bersalah menggelayutinya. Apakah itu artinya secara tidak langsung dialah penyebab meninggalnya Ibunya Kalila?. Kenapa niat baiknya harus berakhir seperti ini? Dia hanya ingin gadis didepannya ini bahagia? Tapi yang ia berikan justru kesedihan yang mendalam.

Jika benar begitu, maka yang harus ia lakukan saat ini adalah memperbaiki kesalahannya. Ibu Kalila mungkin tak akan kembali, tapi setidaknya ia harus membantu gadis itu keluar dari keterpurukannya.

" Aku tau, kau pasti sangat kehilangan ibumu, tapi jika kau terus seperti ini, apa menurutmu ibumu akan bahagia disana. Apakah menurutmu dia tidak akan sedih melihat putrinya terus menangisi kepergiannya. Tidak! Dia tidak akan bahagia, justru itu akan membebaninya disana. Apa kau menginginkan itu?." Tanya Keenan dengan nada tegasnya. Ia ingin Kalila segera keluar dari keterpurukannya.

Kalila menoleh tanpa suara, memikirkan segala perkataan tuan Keenan. Ibunya tak akan bahagia melihatnya terus seperti ini, dan itu ada benarnya. Dia harus kuat, dia harus bangkit, demi ibunya. Agar ibunya bisa tenang dialam sana.

Setidaknya meski tak bisa membahagiakan ibunya semasa hidup, setidaknya ia bisa melakukannya sekarang. Karena ia yakin, ibunya melihatnya setiap saat.

" Baiklah kalau begitu, saya akan berangkat besok." Ucap Kalila akhirnya.

" Sungguh?."

" Tentu. Terima kasih tuan telah memberikan saya semangat hidup."

" Sama-sama." Balas Keenan. Ia merasa lega, melihat Kalila mau kembali bangkit, rasa bersalahnya sedikit berkurang.

" Kalau begitu, aku tunggu dikantor besok." Ucap Keenan dan keluar dari sana. Ia merasa sudah lebih baik dengan membuat Kalila tersenyum.

" Kau antar dia pulang, pastikan dia masuk kerumahnya dan beristirahat." Titahnya pada Jordi saat sudah diluar.

" Baik tuan."

" Mari nona, tuan Keenan meminta saya mengantarkan nona sampai kerumah." Ucap Jordi saat Kalila tengah diperiksa sebelum pulang. Ia merasa tak apa memanggil Kalila dengan sebutan 'Nona', melihat bagaimana tuannya memperlakukan gadis OB itu.

" Eh sekretaris Jordi tidak perlu, saya bisa pulang sendiri. Dan ya...kenapa anda memanggil saya 'nona', saya hanya seorang OB. Jabatan saya juga jelas jauh dibawah anda." Ucap Kalila merasa aneh.

" Tidak masalah, tuan sudah meminta saya mengantarkan anda. Maka saya harus menyelesaikan perintah yang tuan Keenan katakan." Jawab Jordi tanpa membahas soal panggilannya.

" Tapi..."

" Sama sekali tidak repot nona." Ucap Jordi tau apa isi hati Kalila.

Sekali lagi panggilan yang Jordi sebutkan membuat Kalila merasa tak nyaman. Memangnya siapa dia sampai sekretaris Jordi memanggilnya seperti itu. Sudahlah...tak usah dipikirkan, lagipula panggilan tak akan membawa perubahan apa-apa.

" Baiklah."

Meskipun cukup canggung karena perlakuan orang kaya seperti mereka, Kalila hanya menurut. Toh tidak merugikan baginya, bahkan justru menguntungkan.

Selama perjalanan, Kalila merasa bingung. Mengapa perlakuan tuan Keenan padanya begitu baik. Sedangkan ia tak pernah berurusan dengan pria itu secara langsung.

Ia mengingat perkataan Eva dan Siska tentang siapa yang membawanya keruang kesehatan sekolah. Dan kini, dia juga dibawa kerumah sakit oleh sekretarisnya.

Sebenarnya kenapa tuan Keenan berlaku seperti itu. Meski segala pertanyaannya hanya menemui jalan buntu tanpa jawaban, Kalila memilih tak ambil pusing. Mungkin pada dasarnya tuan Keenan memang orang yang baik.

Berbeda dengan Kalia yang tengah dibuat bingung, Keenan kini sedang marah marah pada dokter rumah sakit.

" Sebenarnya apa yang kalian lakukan diruang operasi, kalian bahkan tidak tau jika tubuh pasien tak cocok dengan ginjal barunya. Kalian mengatakan operasi berjalan dengan lancar, tapi apa nyatanya!?, Pasien justru meninggal setelah operasi." Ujar Keenan dengan nada penuh penekanan. Tatapan tajamnya membuat semua dokter dan perawat yang menangani operasi ibu Kalila merasa terintimidasi.

Ya, saat keluar dari ruang rawat Kalila, Keenan memang langsung pergi ke ruangan khusus tempat berkumpulnya para dokter. Ia merasa rumah sakit yang telah berdiri puluhan tahun dengan pelayanan nomor satu kini tidak berguna sama sekali.

***

1
3sna
jgn jd bodoh untuk kesekian kalinya nan,selidiki dulu
3sna
ttp aja gk bener,seorng dgn setatus istri mo dia kabor ato apa ya gk pantes satu atap sm laki bukn siapa2nya
3sna
lha ngapain ngebrak2 meja lngsung aja kedepan,nopelnya bnykrn drma kyk india jeng jeng jeng
3sna
penjelsan dn percakapan yg sm dn diulng2
Riyah Gpm
cemburu tuh tanda bucin.. Presdir kenan
Cinta Aini
cembura ya mas kenan
Helena Martini
cerita nya bagus banget
Dhea Rosady
buat kalila ,knapa masih brtahan ,udh tinggalin aj tuan muda nya ,dri pda trus mnderita ,😅
Tatik R
❤❤❤❤
Sumarni Al Fa
👍👍
ousky
lanjutkan thor seri
ousky
next
ousky
seru lanjutkan thor
ousky
akui alin klai itu anak devan
ousky
kalila buka lembaran baru
ousky
apa maksd kenan
ousky
kalila sabar y
ousky
jahat keenan
ousky
ceruita yg bagus
ousky
kenan bukalah mata hati mu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!