"Aldi prakoso" adalah seorang anak yang tak pernah dinginkan oleh orang tuanya, dan
selalu dapat perlakuan buruk dari ketiga kaka
kakanya.setelah bertemu dengan " Aisyah
maharani."gadis yatim piatu, korban yang di
tabrak Bima kaka pertama Aldi. kehidupan
Aldi, mulai berubah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 33
Pagi ini cuaca lumayan mendukung untuk tarik selimut lagi sehabis sholat shubuh, dari semalam hujan tak berhenti, hawa dingin menusuk ke tulang sum sum, lumayan buat bergelung lagi di dalam selimut tebal, seperti yang di lakukan oleh Aldi.
Ya semenjak Aldi tinggal bersama keluarga barunya, Aldi bisa melakukan semaunya, tentu saja masih dalam batas wajar.
Seperti saat ini, dia masih malas malasan di atas tempat tidur nan empuk.
Dan itu tak jadi masalah bagi orang tua angkat Aldi, selama anaknya senang dan tidak neko neko.
Tok....
Tok
"Di... masih ngeram aja di dalam, telor yang di eramin sudah menetas belom?canda pak Diman.
Lah di kata Aldi, ayam apa bebek ya di kata ngeramin telor, ada ada aja tuh si bapak.
ceklek....
Bunyi pintu terbuka dari dalam.
"Dingin banget pak, pengen bergelung aja di kamar?!" kekeh Aldi.
"Makan dulu, ntar mau jungkir balik, mau terbang, mau apa aja terserah kamu" canda Pak Diman menyuruh Aldi untuk sarapan.
"Dih si bapak ngelawak lucu banget ya! di kata aku pemain akrobat apa", jengah Aldi.
Bapak dan anak itu, asal ketemu ada aja yang di ributin (ribut sayang gitu).
Selesai makan, Aldi, membantu sang ibunya merapikan meja makan.
Berhubung hujan masih mengguyur bumi tercinta ini, jadi lah Pak Diman tak buka toko
katanya "quality time" jarang jarang kumpul sama keluarga di hari minggu.
Alasan saja, bilang aja mager! gegara hujan males keluar rumah.
Sekarang mereka sedang menemani kanjeng mami nonton drama kesukaannya, di chanel ikan terbang.
Kesempatan buat Aldi, bermanja manja ria
dengan sang ibu.
Dia merebahkan kepalanya di atas paha sang ibu, bu Sri dengan senang hati membalai
kepala sang anak.
Melihat Aldi yang bermanja manja ria di pangkuan sang istri, menimbulkan rasa cemburu pada pak diman, lebay emang sama anak aja cemburu.
Ish...
"Nih bocah ngapain sih? meluk meluk istri orang, sana ih... cari pacar biar dapat di peluk peluk?!" omel Pak Diman, yang mulai sensi.
Aldi mah cuek aja mendengar sang bapak
udah kebakaran jenggot.
Lah emang punya jenggot hehehehe...
Aldi malah semangkin mengeratkan pelukannya, tak mau lepas dari sang ibu.
Bu Sri yang melihat tingkah suaminya, menatap jengah.
Siang harinya barulah hujan berhenti.
Karena sudah pada bosan dari padi sampai siang nonton terus, mereka beranjak ketaman belakang, yang sudah Aldi sulap, yang dari taman yang di penuhi rumput liar, sekarang sudah berganti dengan berbagai macam tanaman.
Ada cabe, tomat, kacang panjang, buncis, sawi, banyak lah ya pokoknya, dan di kali kecil di pinggir kebun itu pun sudah di sulap Aldi
jadi kolam ikan.
Aldi sengaja bikin tambak tambak mini disana karena Aldi memelihara ikan lele, gurame, nila, dan ikan mas.
Memang pada dasarnya, tangan Aldi tak bisa diam, ada saja yang dia buat di rumah, berhubung di toko sekarang sudah ada orang yang membatu pak Diman, jadi lah Aldi banyak menghabiskan waktu di rumah.
Karena pak Diman melarang Aldi membantunya di toko setiap hari, paling di hari libur atau pulang kuliah cepat, baru lah Aldi ikut membantu di toko, pak Diman tak menginginkan anaknya itu kecapean, lah tetap saja di rumah tangannya gatel, ngak bisa diam.
Di taman belakang sengaja Aldi bikin gazebo,
biar kalau sumpek bisa berleha leha di taman belakang sambil melihat tanaman dan ikan ikan di sana.
Bersambung....
gak ada yg buli walau Aldi susah
malah saling menyemangati 👍