NovelToon NovelToon
FAMILY PORTRAIT Anggun Si Gadis Hebat

FAMILY PORTRAIT Anggun Si Gadis Hebat

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Teen Angst / Mengubah Takdir / Keluarga / Angst / Si Mujur
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Bukan salah Anggun jika terlahir sebagai putri kedua di sebuah keluarga sederhana. Berbagai lika-liku kehidupan, harus gadis SMA itu hadapi dengan mandiri, tatkala tanpa sengaja ia harus berada di situasi dimana kakaknya adalah harta terbesar bagi keluarga, dan adik kembar yang harus disayanginya juga.

"Hari ini kamu minum susunya sedikit aja, ya. Kasihan Kakakmu lagi ujian, sedang Adikmu harus banyak minum susu," kata sang Ibu sambil menyodorkan gelas paling kecil pada Anggun.

"Iya, Ibu, gak apa-apa."

Ketidakadilan yang diterima Anggun tak hanya sampai situ, ia juga harus menggantikan posisi sang kakak sebagai terdakwa pelaku pencurian dan perebut suami orang, berbagai tuduhan miring dan pandangan buruk, memaksa anggun membuktikan dirinya Hebat.

Mampukah Anggun bertahan dengan semua ketidakadilan keluarganya?
Adakah nasib baik yang akan mendatangi dan mengijinkan ia bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#TIGA PULUH TIGA

MASIH FLASBACK DI MASA AULIA KECIL ...

Malam sedikit larut, bahkan hampir pagi, Maryani muda mondar-mandir di ruang tengah, sesekali ia melongok keluar rumah dengan mengintip dari balik tirai jendela, lalu melirik jam dinding yang terpampang di ruang tamu itu.

Hati dan pikirannya sangat gelisah, pasalnya waktu telah menunjukkan pukul dua pagi, namun Hendra tak juga pulang ke rumah.

“Ibu …!” Aulia kecil terbangun berjalan mencari sang ibu.

“Eh, Lia bangun?” Maryani berjalan memapah sang putri yang waktu itu masih berusia sekitar 4 tahun.

“Mau pipis Bu.”

Maryani mengantar Aulia ke kamar mandi, lalu kembali mengantarnya untuk tidur di kamar.

TOK! TOK! TOK!

Baru saja Maryani tertidur saat menemani Aulia, samar-samar ia mendengar seseorang mengetuk pintu.

“Ya ampun, aku ketiduran!” gumamnya pantas bangun dan berjalan setengah menahan pusing menuju pintu depan.

Betapa syok Maryani saat membuka pintu, suaminya pulang! Tapi tak sendirian dan bukan dalam kondisi baik.

“Suamimu mabok! Nih!” Seorang wanita seksi melempar tubuh Hendra ke arah Maryani. “Bayar uang sewa sama ongkos taksinya!” Si wanita mengulurkan tangan dengan sadis ke arah Maryani yang masih menatap bingung.

“Eh! Jangan bengong! Mana ongkos taksi sekaligus uang sewa enak-enak! Dia sudah tidur denganku, tapi dompetnya kosong!” Gertak si wanita lagi lebih keras.

Maryani tersadar, rasa syok ya masih membelenggu setiap inci penalarannya. “Apa yang terjadi? Katakan perlahan dengan jelas! Suamiku … suamiku tak mungkin ….”

“Dasar … minimal bayar dulu itu taksi!”

Bukannya pergi, si wanita seksi justru masuk ke rumah Maryani, bahkan tanpa meminta ijin wanita itu merebahkan tubuhnya di sofa panjang ruang tamu rumah Maryani.

Tak ingin membuat keributan di waktu yang tak tepat itu, ditambah dengan sang suami yang meracau tak jelas, Maryani memapah Hendra dan membaringkannya di kamar, lalu segera mengambil dompet dan kembali pada sopir taksi.

“Sekarang … tolong jelaskan kenapa suamiku bau alkohol, kenapa juga kamu yang mengantarnya pulang? Siapa kamu?” Maryani duduk berhadapan dengan si wanita seksi masih berusaha berpikiran baik.

“Hm? Aku … aku siapa ya ….” ledek si wanita seraya bangun dari sofa, lalu duduk menatap serius pada Maryani yang semakin penasaran.

“Jangan main-main! Atau aku panggilkan warga!” gertak Maryani lalu bangkit berkacak pinggang.

“Okay … santai … aku hanya mantan kekasih yang pernah patah hati dan hampir bunuh diri saat Hendra membuangku hanya untuk menikahi wanita kampung sepertimu. Tapi sepertinya dia masih mencintaiku, jadi kami ….”

Maryani tak bisa lagi menahan pikiran buruk yang terus mendesak akal sehatnya, penampilan si wanita yang seksi, wajahnya yang ayu terawat baik seorang model, tak mungkin jika tak membuat Hendra mabuk dan terpikat. Akhirnya Maryani menyadari perbuatan salah sang suami.

Pilu, sakit, dan kecewa! Sudah pasti dirasakan Maryani saat itu, tubuhnya terasa kaku, ia tak mampu lagi bertanya pada si wanita di hadapannya, ia terlalu takut untuk mendengar kenyataan.

Maryani tak memperdulikan wanita yang tak mau pergi dari rumahnya, “Biarkan dia di sana, akan aku dengar penjelasan Mas Hendra saat tersadar nanti! Biarkan dia menjelaskannya di depan wanita itu juga!”

Maryani memeluk Aulia yang terlelap, “Doakan Ayahmu, semoga apa yang ibu kira itu tak benar, semoga ayahmu hanya sedang habis bermain-main bersama temannya.”

Maryani gelisah sepanjang waktu itu hingga pagi menyapa. Kantung mata yang begitu jelas, menandakan ia tak memejamkan mata sedetik pun, wajahnya pun terlihat sangat pucat pagi itu.

Maryani meletakkan ponselnya yang sedari tadi dimainkannya setelah melihat waktu sudah jam enam pagi. Ia melirik sesaat pada Aulia yang masih terlelap lalu bangkit dengan langkah yang berat keluar dari kamar putrinya.

Maryani melongok ke kamar yang biasanya ia tempati bersama sang suami. Kamar yang sejak semalam dibiarkannya dengan pintu terbuka, terlihat di sana Hendra masih tertidur di balik selimut.

Maryani melanjutkan langkahnya menuju ke ruang tamu, dan ajaibnya wanita yang semalam pulang bersama sang suami pun masih tertidur di sofa itu.

“Dasar tak tahu malu!” gumam Maryani dengan tatapan jijik.

Meryani menuju kamar mandi untuk menyegarkan badan, membersihkan semua pikiran buruk adalah tujuannya.

Selesai itu, Maryani berdandan seperlunya, lalu membuka tirai jendela depan dengan kasar sehingga menimbulkan bunyi keras yang mengejutkan si wanita yang tertidur di sofa hingga berjingkat.

“Ikuti aku sekarang!” perintah Maryani tanpa menatap si wanita yang terduduk menggosok-gosok matanya.

Maryani melangkah masuk ke kamar, dan melakukan hal yang sama, disibakkannya tirai dengan kasar, hingga membuat Hendra sedikit terjingkat.

Hendra menggeliat, meregangkan sebagian otot tubuhnya, setengah sadar ia masih merasakan pening dan berat di seluruh kepalanya.

Dengan sebelah tangan ia meraih jidatnya sendiri dan memijatnya perlahan.

Masih dengan mata yang tertutup, hidungnya mengendus aroma wangi ruangan, “Hmm … wangi ini, sepertinya aku dirumah, jam berapa ini?” ujarnya memiringkan badan membelakangi jendela masih malas membuka mata.

Namun, sesaat kemudian beberapa ingatan saat ia tengah minum di bar mengusik kesadarannya, perlahan Hendra membuka mata, hal lain yang mengejutkannya, “Kenapa aku tak lagi berpakaian?” batinnya kembali terkejut.

Maryani berkacak pinggang berdiri tepat di depan ranjang, menunggu Hendra sadar dan bengun perlahan, sementara si wanita berdiri malas di belakang Maryani.

Hendra semakin terkejut saat melihat kedua wanita itu, “Kalian … apa yang terjadi?”

Hendra masihh berusaha mengingat, tentu saja ada rasa khawatir dan takut telah melakukan kesalahan yang seharusnya tak terjadi. Namun semua terlambat, Maryani telah tenggelam dalam prasangkanya sendiri.

“Aku memang bodoh! Aku bahkan tahu apa yang kamu lakukan tanpa harus bertanya, tapi setidaknya katakan apa hubunganmu dengan wanita ini? Kenapa kamu berakhir pulang bersamanya?!”

Suara Maryani begitu bergetar, namun ia masih berusaha percaya dengan Hendra, pria yang begitu dicintainya dan telah hidup bersamanya hampir enam tahun ini. Dan selama itu, tak pernah sekalipun Hendra menyakiti bahkan berkata kasar pun tidak pernah.

“Sudah kukatakan aku adalah wanita yang seharusnya dinikahinya, tapi kamu pelakor yang merebutnya dariku!” sahut si wanita tanpa malu-malu.

Hendra memukul-mukul kepalanya, berharap ingatan tentang kelakuannya semalam bisa didapatkannya. Hingga yang terlintas di sana hanya potongan-potongan ingatan saat ia menari bersama banyak wanita seksi di sebuah klub, dan berakhir bertemu Maya, mantan kekasihnya di sana.

“Lama sekali tak melihatmu, Mas. Kamu semakin keren dan matang!” sapa Maya setengah berteriak karena kerasnya alunan musik DJ di dalam klub itu.

Hendra pun langsung mengenali Maya hingga keduanya berpindah duduk bersama di sudut klub dan berbincang bersama.

“Sial! Ingatanku tak jelas, tapi aku ….”

“Tak ingat yang terjadi? Begitu kan? Lalu kenapa kamu harus mabuk seperti ini!”

Kali ini Maryani tak kuat lagi menahan semuanya, ia berteriak melampiaskan kemarahan dan sakit itu.

“Aargh!!! Kenapa Mas?!”

...****************...

To be continue...

Note: beberapa chapter ke depan masih flashback ya kenapa Bu Maryani sebegitu tak adil dengan Anggun, bahkan di masa sekarang pun, emosinya tampak tak stabil, bahkan dengan mudah mempercayai semua ucapan Aulia tanpa memiliki kasih sayang untuk Anggun. ✌️

Terimakasih yang selalu setia membaca, sebenarnya tinggal copas tapi kdg tak sempat , jadwal kerja Author tengah padat, salam sehat, semoga semua berbahagia.🙏

1
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Bagus biar semuanya jelas kl bukan Anggun pelakornya 😏
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Kasihan sekali Bu Maryani 😌
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Berbakti dgn jalan yg salah 😮‍💨
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Hadeuh 😌
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Kau keguguran
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Waduh 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Aulia malah seneng tuh 😏
❤️⃟Wᵃf🥑⃟ˢ⍣⃟ₛ Apri_Zyan🦀🐧🧸
buktikanlah bahwa itu bukan dirimu, Anggun.. lambat laun kebenaran akan terungap. fan akan datang penyesalan
〈⎳ Moms TZ
bahakan???
❤️⃟Wᵃf🥑⃟ˢ⍣⃟ₛ Apri_Zyan🦀🐧🧸
begitulah gambaran jiwa yang tertekan
❤️⃟Wᵃf🥑⃟ˢ⍣⃟ₛ Apri_Zyan🦀🐧🧸
mungkinkah ini karma?
〈⎳ Moms TZ
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳Mama Mia
Alhamdulillah,,,

ehh,,?
ups
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Apa Aulia tidak bisa bertahan 🤔
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
malah ribut di rumahsakit 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ: masa 🤣🤣🤣
𝕐𝕆𝕊ℍ𝕦𝕒ˢ: sumpah, othornya juga malu loh ini 🥴🥴🤣
total 2 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
cobalah ibu tanya sama Aulia 😏
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Nah loh 😌
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Apa Aulia keguguran 🤔
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Bersabarlah kebenaran pasti terungkap
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Yang ada jg kamu mati duluan Aulia 😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!