Zahra gadis manis 21 th pintar ramah periang, tiba tiba di hadapkan dengan masalah hidup yang tidak pernah sedikitpun ada dalam bayangan hidupnya, kehilangan kedua orang tuanya, kehilangan kakak kandung beserta kakak iparnya dalam waktu bersamaan dalam sebuah kecelakaan dan harus memikul beban menyekolahlan ke dua adik kembarnya dan satu orang keponakan berusia 3th.
Bagaimana kisah hidup zahra??, yukkk... kepoin yukk....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Saat rapat selesai Zahra dan yang lain keluar dari ruang rapat, mata Lucas terus memandangi wanita cantik itu, namun Zahra masa bodo, tak menggubris itu semua, walau dia tau bosnya itu memandangi Zahra, buat Zahra pandangan seperti itu sudah biasa.
Bukan sombong memang kenyataannya begitu, tidak banyak yang mengutarakan isi hatinya kepada Zahra, namun saat Zahra bilang punya anak, mereka mundur teratur, karena tidak ingin di repotkan oleh anak Zahra, ada yang berfikir Zahra janda, atau anak di luar nikah, karena tidak mempunyai suami.
"Zahra...." panggil Angel, saat melihat Zahra yang akan keluar dari ruang rapat.
"Iya mbak... ada apa?" tanya Zahra, kepada Angel yang tidak biasanya menegur dia saat selesai rapat.
"Ohh.. ini yang namanya Zahra, cantik...." itu kesan pertama Lucas melihat Zahra.
"Ra... Bos minta loe buatin kopi serta sarapan bos setiap hari" ucap Angel tanpa basa basi.
"Idiiihhhh.... masa gue sih... mbak, kan bukan tugas gue" omel Zahra, merasa itu bukan tugas dia, ya kali dia harus membuatkan kopi dan sarapan bosnya, mengada ngada saja, anak divisi keuangan di suruh buatin kopi dan sarapan bos, OB atau sekretaris sih... masih wajar.
"Ayo lah... Ra, itu bos lansung yang minta, soalnya kopi buatan loe enak menurut bos, di tambah lagi, bolu jatah gue di makan bos semua, gue ngak ke bagian" cemberut Angel.
"Hahaha... kasian amat sih... loe mbak, mana sudah ngambil jatah anak anak, eh... malah tetap ngak bisa makan, kualat sih..." ledek Zahra.
Puk..
Angel memukul bahu Zahra gemes, kesel karena di ledekin.
"Aduh... sakit tau mbak, tenaga loe udah kaya samson, tau ngak" gerutu Zahra.
"Syukurin, itu gara gara loe ledekin gue" cuek Angel.
"Ehh... iya, gimana...? loe mau kan, buatin kopi sama sarapan bos?" tanya Angel, yang baru ingat omongan mereka terputus, bisa di omelin dia besok, gara gara ngak ada kopi di meja bosnya itu.
"Ngak mau ah... mbak, bukan tugas gue, ya kali tugas gue nambah, nambah cuan baru gue mau" kekeh Zahra cuek, dia tidak sadar klau di sana masih ada Lukas dan Adrian.
"Ya allah Ra... loe matre amat sih..." omel Angel.
"Harus lah... mbak, gue butuh uang, buat sekolah anak gue, buat kuliah kedua adik gue, apa lagi Lio kan butuh banyak uang buat nyelesein kuliah ke dokterannya" curhat Angel tanpa tau ada orang lain di dalam sana.
"Oh... rupanya sudah punya suami, pantas tidak mau melirik saya sedikit pun, seganteng apa sih... suaminya, sampai dia tidak tergoda dengan saya" gumam Lucas.
"Yang sabar ya Ra... pasti indah pada masanya, loe kuat ngejalaninnya terbuktikan sampai sekarang loe bisa kerja di sini, dan adik adik loe bisa kuliah dan anak loe juga sudah masuk sekolah, pasti Allah akan selalu memberi rezaki untuk umatnya" Angel berceramah sambil menepuk bahu Zahra, banyak sedikit Angel tau kisah hidup Zahra karena dia juga dekat sama Zahra.
"Idiiihhhh.... si mbak Angel bisa juga ceramah" kekeh Zahra.
"Kenapa dia menghidupi adik adiknya? bukannya itu tugas orang tuanya? dan kemana suaminya? kenapa dia bekerja keras sendiri, apa mereka sudah cerai, apa suaminya lelaki bejad yang tidak mau menanggung biaya anak istrinya?" banyak pertanyaan yang tersimpan dalam benak Lucas tentang Zahra, sedikit banyak hati Lucas mulai terusik dengan gadis itu.
Adrian pun bertanya tanya dalam hati tentang gadis cantik itu, gaya sederhana namun tetap aura cantiknya tidak hilang, dia tidak yakin gadis itu sudah menikah, dari postur tubuhnya saja tidak terlihat seperti wanita sudah pernah melahirkan.
"Hmmm... klau gitu, tugas kamu saya tambah, kamu buatkan saya sarapan dan kopi setiap hari, maka setiap bulan kamu akan mendapat bonus dari saya" ucap Lucas dengan tegas, membuat dua orang wanita di depannya terlonjak kaget, karena ke asikan ngombrol mereka lupa kalau masih ada dua orang manusia di belakangnya.
Zahra melotot kaget, dan wajahnya lansung bersemu merah, dia yakin bos dan asisten itu pasti mendengar obrolan dia dan Angel.
Angel pun hanya bisa tersenyum kikuk melihat bos dan asisten itu.
"Jadii... gimana, kamu mau kan?" tanya Lucas kembali, karena Zahra belum menjawab pertanyaannya.
"Baik lah... demi cuan saya tidak akan menolak" ucap Zahra enteng, kenapa harus malu memang dia butuh uang, dan asalkan uang itu halal apa salahnya di ambil.
"Deal... bearti mulai besok kamu harus siapkan sarapan dan kopi ya" ujar Lucas meninggalkan Zahra dan Angel di situ.
Setelah obrolan mereka itu Zahra dan Angel pun berpisah ke ruangan masing masing.
Bersambung....