Eldric Hugo
Seorang pria penderita myshopobia. Dalam ketakutan akan hidup sebatang kara sebagai jomblo karatan.
Tanpa sengaja ia meniduri seorang pria yang berkerja di club, dan tubuhnya tidak menunjukkan reaksi alergi.
Karina seorang gadis yang memilih untuk menyamar menjadi laki-laki, setelah dia kabur dari orang yang hendak membelinya. Karina di jual oleh ibu yang mengasuhnya selama ini.
Akankan El mengetahui siapa sebenarnya sosok yang bersamanya. Keppoin yuk
Ada dua kisah di sini semua punya porsinya masing-masing.
Happy reading 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Realrf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kontrak baru
Akhir minggu eldric memutuskan untuk menghabiskan waktunya bersama karina. Setelah menyelesaikan sarapan keduanya duduk di ruang keluarga, mereka berdua duduk santai di sofa besar sambil melihat acara kartun di televisi.
Beberapa kali karina tertawa saat adegan lucu. Eldric hanya menemaninya, ia tidak tertarik sama sekali dengan acara semacam itu. Ia hanya senang melihat tawa lepas wanita yang ada di sampingnya.
Sesekali karina memasukkan brondong jagung kedalam mulutnya kemudian ke mulut eldric secara bergantian. Eldric menarik kepala karina untuk bersandar dadanya, tangan besarnya melingkar di bahunya.
Dengan cepat Karina memasukkan brondong jagung kedalam mulutnya, untuk menutupi kegugupannya. Perlahan tangan besarnya membelai lembut surai hitam yang tergerai bebas.
"Sudah tiga hari Riz, bisakah kau jatuh cinta denganku sekarang?" keluh eldric.
Eldric sudah berusaha menyisihkan rasa dominannya sebagai seorang pria. Ia memberikan apapun pada Karina. Coklat, perhiasan, baju mahal. Bahkan bunga, hal oang paling tidak ia sukai.
Karina berusaha menahan dirinya agar tidak tertawa. Ia akui sikap eldric memang berubah beberapa hari ini, ia tidak lagi suka memerintah. Pria itu juga bersikap lebih lembut. Karina hanya ingin memastikan kesungguhan eldric padanya. Bagaimanapun eldric sempat menunjukkan bahwa dia penyuka sesama jenis, meskipun itu salah faham saja.
Eldric merasakan tubuh mungil Karina yang bergetar karena tawanya. Eldric mengerutkan keningnya ia mengangkat dagu Karina hingga wajah keduanya bersitatap.
"Kenapa kau tertawa? ini tidak lucu sama sekali," ucap eldric dengan tatapan yabg serius.
"Kenapa Tuan ingin menikahi saya. Saya hanya seseorang yang tidak jelas asal-usulnya. Bahkan saya juga pernah menipu Tuan, apa Tuan tidak merasa takut kalau suatu hari saya akan menguasai harta anda lalu membunuh anda secara perlahan," jawab Karina setelah menghentikan tawanya.
"Lakukan kalau kau bisa, tapi sebelum itu aku akan menjerat hatimu dan membuatmu melupakan niatmu untuk membunuhku," ucap eldric penuh kesungguhan.
"Sudah berapa banyak wanita yang anda rayu Tuan?" Ini adalah kali pertama Karina mendengarnya hal semanis itu dari mulut eldric yang biasa menyebalkan.
"Tidak banyak, hanya kamu," jawab eldric datar.
"Apa ucapan anda bisa di percaya?"
"Harus dengan apa aku membuktikannya?"
Eldric semakin mendekatkan wajahnya mengikis jarak di antara mengusap lembut hidup mungil karina dengan hidung mancungnya. Karina memejamkan matanya merasakan ujung hidung mereka yang sedang beradu. Nafas hangat berhembus menyapu wajahnya, jantung Karina sudah berdegup tak berirama. Ia menelan salivanya saat merasakan bibir tebal eldric yang menempel pada bibirnya, hanya menempelkan saja tidak lebih.
Eldric menarik wajahnya menjauh. Karina membuka matanya dengan rasa kecewa ya menatap eldric dengan bibirnya yang di manyunkan.
Nanggung banget sih Om.
"Peluk aku!" titah Eldric sambil merentangkan tangannya.
"Hah apa?"
"Aku tidak akan mengulangi ucapanku Riz, kau masih ingat kontrak kerjamu?"
Tanpa berpikir panjang, Karina langsung memeluk erat tubuh eldric.
Kau sangat membingungkan Tuan, terkadang kau lembut lalu sedetik kemudian kau kembali menyebalkan!
"Apa kau sudah jatuh cinta padaku. Katakan iya dan kita akan menikah besok!" Eldric berkata seperti memberikan perintah bukan memberikan pilihan.
"Saya masih delapan belas tahun Tuan, tidak bisakah anda mencari istri yang sepadan dengan Tuan?"
"Kau membantahku?"
"Tidak Tuan, saya hanya berkata sejujurnya. Lagi pula kenapa harus saya."
Aku takut kau hanya akan menjadikanku mainanmu, yang akan kau buang saat kau jenuh.
"Aku tidak mau tau Riz, besok kita akan menikah!"
"Apa besok?!" Karina sangat terkejut ia sampai melepaskan pelukannya.
"Siapa yang menyuruhmu melepaskan tanganmu!" hardiknya.
Grepp.
"Maaf Tuan, saya hanya terkejut!" Karina kembali memeluk tubuhnya kali ini lebih erat.
"Besok kita akan menikah titik!" tukas eldric dengan tegas. Pria itu sudah tidak ingin lagi di bantah.
"Tapi Tuan-
"Kau masih terikat kontrak denganku, dan anggap saja pernikahan ini adalah ganti rugi yang harus kau bayar!"
Karina menghela nafasnya. Percuma berbicara dengan orang yang berkuasa seperti dia. Mereka akan selalu mengunakan kekuasaannya untuk menindas orang kecil.
Eldric merasa pernikahannya tidak bisa lagi di tunda. Umurnya semakin bertambah, jika ia tidak bisa membuat Karina jatuh cinta padanya. Maka ia akan memaksa karina dengan kekuasaannya. Cinta akan datang seiring berjalannya waktu, tapi waktu tidak akan menunggunya. Waktu akan terus berputar tanpa bisa di cegah oleh apapun, ia akan semakin menua, biarlah Karina membencinya sekarang. Ia akan membayar semua perlakuan kasarnya setelah ia menikah.
"Kenapa kau diam saja?"
Percuma juga aku bicara, keluh Karina dalam hatinya.
"Bersiaplah satu jam lagi kita akan fitting baju pengantin."
"Baik," jawab Karina lesu.
"Apa kau tidak suka?"
"Suka Tuan, tentu saja senang. Saya akan segera bersiap."
Sangat senang sampai aku ingin melempar sandal padamu!
"Bagus, aku ingin mandi sekarang!"
"Baik." Karina melepas pelukannya.
Ia bangkit dari duduknya kemudian ia melangkah menjauh ke kamar tuannya.
"Udah kayak bunglon sebentar baik, sebentar ngeselin. Plin plan banget sih, dia nggak tau apa, cewek itu sukanya di manja di rayu di lembut lembutin. Bukan malah di suruh suruh kayak gini, pantes aja jadi jomlo sampe tua. Dasar nyebelin, dia tuh pria paling aneh sejagat raya yang pernah aku temui. Mentang-mentang kaya seenaknya aja bilang besok nikah buat ganti rugi guci," Karina terus menggerutu sepanjang jalannya menuju kamar Eldric.
Tanpa gadis itu sadari yang ia bicarakan tepat ada di belakangnya. Melangkah pelan mengikutinya.
"Kalau aku bisa udah aku emh ... dia tuh!" ucap Karina sambil meremas tangannya sendiri.
"Ngeselin banget dasar bujang lapuk, jomblo karatan. Seenak jidatnya aja bilang nikah besok!"
"Marah sama siapa kamu?" tanya eldric dari belakang.
"Noh, sama orang nggak tau diri, seenaknya aja bilang nikah, nikah. Nggak tau apa aku masih kecil. Kalau nanti nikah terus hamil gimana? kan ribet, sekolah juga belum kelar, mau sekolah lagi kan nggak bisa kalau udah nikah," cerocosnya Karina.
"Oh ... jadi aku tidak tahu diri?"
"Iya. pake nanya lagi."
Deg.
Aduh mati aku.
Karina menelan salivanya, perlahan karina membalikkan badannya. Dengan senyum yang dipaksakan, ia menatap wajah eldric yang menatapnya dengan tajam.
"Tu-tuan!"
"Ikut keruan kerjaku sekarang!" perintahnya pada Karina. Ia kemudian melewati Karina begitu saja.
Dengan lesu Karina mengekor langkah eldric.
"Mulut lemes, nggak bisa di rem, bodoh bodoh!" gumam Karina sambil menampar mulutnya sendiri.
Mereka pun akhirnya sampai di ruang kerja Eldric. Pria itu duduk di kursi kebesarannya. Lalu membuka laptop kemudian mulai mengetik sesuatu.
"Duduk!"
Karina pun menurut, ia duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan eldric. Karina terus meruntuki kebodohannya. Ia terus saja mengucek ujung kaosnya untuk menghilangkan rasa takut yang menyergapnya. Setelah cukup lama eldric akhirnya selesai dengan laptopnya kemudian ia sedikit menggeser duduknya untuk mengambil kertas yang keluar dari printer.
"Baca dan tanda tangani itu!"
Eldric meletakkan secarik kertas yabg berisik kontrak kerja baru mereka.
Surat perjanjian
Yang bertanda tangan dibawah ini, di sebut sebagai pihak kedua.
Nama : Karina Rizky Amalia
Alamat : Tidak jelas.
Dalam hal ini bertindak sebagai majikan, selanjutnya di sebut pihak
PIHAK PERTAMA.
Nama : Eldric Hugo
pertama :
Segala apa yang di ucapkan oleh pihak pertama adalah benar adanya. Tidak ada pengecualian.
kedua :
Pihak kedua akan mematuhi peraturan, dan perintah apapun. Di ulangi apapun yang di perintahkan oleh pihak pertama.
ketiga :
Pihak pertama akan meminta ganti rugi 5 kali lipat dari harga awal guci yang telah dipecahkan. Jika pihak pertama menolak pernikahan yang di inginkan.
Keempat :
Pihak kedua tidak berhak mengeluhkan apapun yang di perintahkan pihak pertama.
kelima :
Pihak kedua berhak untuk meminta sesuatu jika di izinkan oleh pihak pertama.
Semua peraturan merujuk pada peraturan pertama.
Tertanda
Eldric Hugo. Karina Rizky Amalia
Kontrak kerja ini berlaku sampai waktu yang tidak bisa di tentukan. Merujuk pada pasal pertama, dan dengan adanya kontak ini. Maka kontak kerja pertama sudah tidak berlaku lagi.
Mata karina melebar setelah membacanya. Semua isinya tidak masuk akal sama sekali. Setelah mengambil nafas dalam Karina menulis sesuatu di lembar kontrak kerja itu.
Kelima :
Pihak pertama akan memberikan saham sebesar 50% pada pihak kedua bila terjadi perceraian. Apabila terjadi ke kekerasan dalam rumah tangga pihak pertama akan memberikan kompensasi.
kekerasan fisik :
200 juta rupiah bila sampai meninggalkan memar pada tubuh pihak kedua. Di hitung per lebam yang ada
Kekerasan Verbal :
300 juta.
Pihak kedua berhak menentukan kompensasi untuk robeknya selaput dara.
"Bagaimana apa Tuan setuju?" tanya karina.
Sudut bibir eldric terangkat, ternyata Karina tidak sepolos yang ia kira.
"Kau menghargai berapa keperawananmu?"
"Berapa Tuan bisa membayar saya?" tantang Karina.
"Berapapun yang kau mau," jawab Eldric santai.
"Baik, kalau begitu saya ingin sebuah mansion mewah atas nama saya sendiri."
Deal
Eldric langsung membubuhkan tanda tangannya di atas kontrak mereka yang baru
"Kita lihat, seberapa liar kau di atas ranjang saat untuk memuaskan aku," ucap Eldric seringai liciknya.
Karina menelan salivanya, terdengar menakutkan. Namun, ia juga tidak ingin rugi di pernikahan yang aneh ini.