Di hari pernikahannya Ayla memilih pergi dan tak ingin menikahi laki-laki yang dia cintai.
Tapi dia tak menyangka,akhirnya tunangannya malah memilih menikahi kakaknya sendiri.
Sejak saat itu, Ayla pikir kisah cintanya sudah berakhir. Dan berusaha menghapus semua rasa cintanya pada lelaki itu.
Tapi, ternyata laki-laki yang sudah menjadi kakak iparnya itu tidak berhenti mengejarnya.
Bagaimana bisa dia kembali mencintai pria yang sudah memilih wanita lain, bahkan sudah menjadi kakak iparnya itu.
Bisakah Ayla benar-benar terlepas dari kakak iparnya. Ataukah dia akan memilih mengembangkan sisa-sisa cintanya pada kakak iparnya?
Baca kisah mereka, dalam novel.
"Di Kejar Kakak Ipar"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss HF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghilangnya Ayla
Ayla sedang sibuk di dandani, di hari pernikahannya, dia tersenyum bahagia. Dia di dandani sangat cantik, membuat semua orang yang melihatnya pangling.
Dia memang tidak selangsing dan semodis kakaknya, Ayra.
"Sudah siap." Ucap MUA nya.
"Ya ampuun.... Ayla kamu sangat cantik." Puji bibi Linda.
"Terima kasih Bi." Ucap Ayla.
"Tapi aku sangat gemetaran sekarang dan juga sangat gugup." Ucapnya memperlihatkan, telapak tangannya yang basah dan juga gemetaran.
Linda kemudian memberikannya tisu dan segera mengambilkan makanan untuk Ayla mengganjal perutnya.
"Ngomong-ngomong kak Ayra di mana yah? sejak tadi dia gak kelihatan." Ayla merasa sangat gugup, dan salah satu orang yang bisa membantunya menghilangkan rasa gugup itu adalah Ayra.
Karena Ayra adalah penyemangatnya dan juga orang yang selalu mendukung apapun yang dia putuskan.
Dia berdiri dengan pelan dan hati-hati tak ingin merusak gaunnya.
Tapi karena ingin menghilangkan rasa gugupnya. Dia langsung menuju kamar Ayra dengan langkah kecil dan hati-hati.
Saat dia memegang gagang pintu, dan hendak membukanya.
"Kenapa kamu memilih Ayla? aku adalah pacar pertamamu, dan juga pengalaman pertamamu". Tangan Ayla terhenti setelah mendengar kalimat yang di ucapkan Ayra.
"Tidak penting, untuk kamu mengetahui alasanku memilih Ayla untuk menjadi istriku. Itu sama sekali tidak ada hubungannya denganmu." Suara yang dikenali Ayla itu keluar, dan membuat kakinya mematung.
"Hari ini adalah hari pernikahanku, lebih baik aku tidak mendengarkan alasannya." Batin Ayla ingin mengajak tubuhnya pergi dari tempat itu.
"Atau kamu sengaja, memilih Ayla gadis baik-baik menjadi istrimu, dan aku sebagai wanita jahat yang menjadi simpananmu?" Tanya Ayra lagi. Tapi kali ini lelaki itu tidak menjawab.
"Bukankah aku lebih cantik, lebih seksi , lebih modis dan juga kemampuanku memuaskan mu tak perlu kamu tanyakan lagi. Kenapa memilih gadis yang polos, gendut dan kampungan?" suara Ayra.
Mendengar itu, kepala Ayla rasanya mengawang. Mendengar kakaknya sendiri merendahkannya di hari pernikahannya. Meskipun apa yang dikatakan Ayra semuanya benar. Dan dia juga mengerti kalau Ayra tidak akan pernah mengatakan itu dengan niat merendahkannya.
"Kamu memang lebih seksi, lebih modis dan kemampuanmu tidak perlu aku ragukan.. "
"Tidak.. Aku tidak mau mendengar hal ini" Batin Ayla, hatinya terasa hancur berkeping-keping. Laki-laki yang dia cintai ternyata pernah menjalin kasih dengan kakaknya sendiri.
Dengan sekuat tenaga, akhirnya Ayla kembali ke kamarnya, dengan cepat mengambil pakaiannya dari lemari , melepaskan gaun pengantin yang susah payah iya kenakan dan pergi dari rumahnya. Air matanya mengalir membasahi wajahnya dan merusak dandanannya.
MUA & asistennya yang masih berada di kamar Ayla terkejut melihat sikap Ayla, tapi tak sempat menanyakan apapun. Dengan Semua orang sibuk, menyambut para kerabat dan juga menyiapkan lokasi pernikahan, tak ada yang memperhatikan tingkah Ayla. Padahal dia adalah pemeran utamanya di hari ini.
Pernikahan itu di atur sangat megah, bagaimana tidak. Putra pertama keluarga Arvano, dan Theodor bersatu. Meskipun mereka tidak mengatur pernikahan ini, tapi Ini adalah pernikahan bisnis terbesar yang bisa terjadi.
"Kak Anna! Kak Anna" Suara Linda nyaring memanggil ibu dari Ayra dan Ayla.
"Kenapa kamu sangat berisik dan heboh? Apa kamu gak lihat, tamu berdatangan?" Ucap Anna menyuruh adiknya itu mengecilkan suaranya.
"Ayla kak. Ya Tuhan.. Ayla kak. Saat aku kembali mengambil makanan untuknya dia menghilang. Dan gaunnya tergeletak di kamar mandi." Ucap Linda berusaha menahan suaranya.
"Apa maksud kamu? Ayla bukan gadis yang suka bercanda seperti itu." Ucap Anna masih belum mempercayai berita dari adiknya itu.
"Kamu tau kan, sekarang bukan saatnya bercanda." Ucap Anna mulai kesal menatap Linda.
"Aku serius, Ayla benar-benar gak ada kak." Ucap Linda meyakinkan kakaknya itu.
"Bibi Linda, kami sudah mencari di seluruh ruangan, tapi Ayla gak ada." Ucap salah satu keponakan mereka.
"Apa kalian sudah memeriksa CCTV, periksa apakah dia meninggalkan rumah." Ucap kerabat lainnya.
Mendengar saran dari kerabat itu. Mereka memeriksa cctv dan melihat Ayla meninggalkan rumah dengan ranselnya yang mungkin hanya berisi 2 atau 3 helai pakaian.
Melihat itu, Anna merasa pusing, dan Teddy memegangi istrinya agar tidak terjatuh.
"Ayla, tidak mungkin dia tega melakukan ini pada kita." Ucap Anna masih tak percaya.
"mama... " Ucap Ayra lirih
"Bagaimana bisa dia tiba-tiba pergi seperti itu,. tadi dia terlihat sangat bahagia, meskipun gugup, dia bukan gadis yang akan lari dari masalah." Ucap Linda berusaha mengingat tingkah laku aneh apa yang di tunjukkan keponakannya itu.
Sementara Juan yang baru saja mendapat kabar itu, berlari ke ruang keluarga dengan nafas ngos-ngosan melihat seluruh ruangan, berharap berita yang dia dengar adalah berita bohong dan menemukan Ayla di antara orang-orang itu.
Tuan Marcus Arvano dan juga istrinya Nyonya Elizabet masuk dalam ruang keluarga dan menatap marah.
"Apa yang sebenarnya ingin kalian lakukan? Apa kalian ingin mempermalukan kami?" Tanya Marcus marah.
"Tuan, kami juga masih tidak percaya. Bagaimana putri kami yang baik itu, bisa melakukan hal ini pada kami." Ucap Teddy merasa bersalah.
"Aku akan mencari Ayla." Ucap Juan hendak pergi.
Tapi Tuan Markus menarik lengannya.
"Kamu mau cari ke mana? Mau cari sampai kapan? Apa kamu tidak lihat, tamu-tamu terhormat yang datang karena undanganku." Tanya Markus semakin kesal.
"Lantas, ayah aku ingin bagaimana? Bagaimana aku menikah ketika calon istriku tidak ada di sini? Saat ini yang terpenting adalah menemukan Ayla dan membawanya kembali." Teriak Juan menghempaskan tangan ayahnya dengan kasar.
"Terserah, kamu mau menikah dengan siapapun, tapi yang pasti. Pernikahanmu akan terjadi hari ini." Ucap Markus marah.
"Tidak. Bagaimana bisa aku menikah. Saat wanita yang aku cintai pergi. Apa ayah sudah gila?" Ucap Juan kasar.
"Sayang, bagaimana kamu bisa berkata kasar seperti itu pada ayahmu? " Dengan wajah sedih Elizabeth lalu memukul lengan putranya itu dengan pelan.
Juan meremas rambutnya. Merasa bingung dan frustasi pada tunangannya itu. Dia berusaha menghubungi ponsel Ayla berkali-kali. Tapi tak terhubung.
Dia sama sekali tidak mengerti, bagaimana bisa dia tiba-tiba meninggalkannya begitu saja.
Juan tahu, perkenalan mereka, hubungan mereka memang tidak lama dan singkat. Tapi, dia tak menyangka hal itu membuat Ayla pergi darinya dengan mudah juga.
"Apa anak kalian itu, tidak punya kekasih lain?" Tanya Markus yang semakin frustasi.
"Seandainya dia punya, dia pasti tidak akan menerima lamaran Juan bukan? Kami tidak pernah memaksakan hubungan mereka. Pernikahan ini di dasari keinginan mereka berdua. Ya kan nak Juan?" Jelas Teddy dan menatap Juan.
"Ya Tuhan.. Bagaimana bisa? Apa yang sudah putriku lakukan? Kamu dimana Aylaa....?" Isak Anna semakin kencang.
"Ma, sudah. Jangan menangis, aku yakin Ayla pasti punya alasan sampai melakukan hal ini.." Ucap Ayra membela Ayla.
Tuan Markus Melihat Ayra, "kenapa kamu tidak menikah dengan putri sulung keluarga ini, bukankah kalian seumuran?" Ucap Markus tiba-tiba, membuat semua orang terkejut.
"Tidaaak" Ucap Juan dan Linda bersamaan.
...****************...