800 setelah perang nuklir dahsyat yang melibatkan Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok, dunia telah berubah menjadi bayangan suram dari masa lalunya. Peradaban runtuh, teknologi menjadi mitos yang terlupakan, dan umat manusia kembali ke era primitif di mana kekerasan dan kelangkaan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Di tengah reruntuhan ini, legenda tentang The Mockingbird menyebar seperti bisikan di antara para penyintas. Simbol harapan ini diyakini menyimpan rahasia untuk membangun kembali dunia, namun tak seorang pun tahu apakah legenda itu nyata. Athena, seorang wanita muda yang keras hati dan yatim piatu, menemukan dirinya berada di tengah takdir besar ini. Membawa warisan rahasia dari dunia lama yang tersimpan dalam dirinya, Athena memulai perjalanan berbahaya untuk mengungkap kebenaran di balik simbol legendaris itu.
Dalam perjalanan ini, Athena bergabung dengan kelompok pejuang yang memiliki latar belakang & keyakinan berbeda, menghadapi ancaman mematikan dari sisa-s
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doni arda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6: Faksi Militer dan Negara Atlantis yang Menindas
Athena berdiri di puncak bukit yang tinggi, matanya menatap luas ke arah horizon yang terhampar di hadapannya. Puncak Relic—tujuan yang telah begitu lama ia cari—masih jauh di depan, tetapi ada sesuatu yang lebih mendalam yang ia temui dalam perjalanan ini: kenyataan bahwa dunia tidak hanya hancur oleh peperangan besar, tetapi oleh kekuatan yang diam-diam bersembunyi di balik bayang-bayang kehancuran tersebut.
Meskipun legenda Relic mengajarkan bahwa harapan dapat ditemukan kembali, kenyataan yang dihadapi Athena lebih kelam dari yang ia bayangkan. Di tengah kehancuran, berdiri sebuah kekuatan yang lebih besar dari yang ia duga. Negara Atlantis—sebuah entitas yang telah muncul dari reruntuhan dunia lama, membangun kembali dirinya dengan teknologi yang jauh lebih maju daripada apapun yang bisa ditemukan di permukaan bumi saat ini.
Athena melanjutkan perjalanan dengan langkah hati-hati, melintasi wilayah yang terbengkalai, yang dulunya merupakan kawasan industri besar sebelum perang. Kota-kota kecil yang tersebar kini hanya menjadi bayangan dari masa lalu. Kehidupan sehari-hari di tempat-tempat ini sangat berbeda. Kota-kota yang dulunya sibuk dengan aktivitas ekonomi kini menjadi tanah yang terbelakang, dengan penduduk yang hidup dalam kemiskinan dan ketakutan. Di mana pun Athena berpaling, ia melihat tanda-tanda penindasan yang dilakukan oleh faksi-faksi militer yang berkuasa.
Faksi Militer Timur, salah satu cabang utama dari kekuatan besar yang mengendalikan sebagian besar wilayah dunia setelah perang, telah menguasai banyak kota kecil dan permukiman. Mereka beroperasi dengan tangan besi, memaksakan tatanan baru yang menguntungkan mereka, sambil menginjak-injak hak asasi manusia di setiap langkah mereka. Orang-orang yang berani menentang mereka akan diambil sebagai tawanan atau dihukum mati tanpa pengadilan. Militer Timur ini dipimpin oleh tokoh-tokoh yang sangat ambisius, yang telah memanfaatkan sisa-sisa teknologi nuklir dan bioteknologi untuk membangun kekuatan militer yang jauh lebih unggul dibandingkan pasukan mana pun di dunia. Mereka menggunakan robot tempur, senjata biologis yang mematikan, dan pasukan elit yang dilatih secara brutal. Semua ini dilakukan untuk mempertahankan dominasi mereka atas dunia yang porak-poranda.
Namun, di balik kediktatoran yang mereka bangun, ada ancaman yang lebih besar: Negara Atlantis. Negara ini, meskipun lebih tersembunyi, ternyata mengendalikan sebagian besar kekuatan yang ada di dunia. Mereka bukan sekadar negara; mereka adalah sebuah sistem yang melibatkan beberapa faksi terorganisir yang bekerja bersama-sama untuk mencapai dominasi global. Meskipun teknologi mereka sangat maju, mereka memilih untuk menjaga jarak dari dunia luar dan hanya berinteraksi dengan pihak-pihak tertentu yang dapat mendukung kekuasaan mereka. Atlantis bukan hanya memimpin dengan kekuatan militer, tetapi juga dengan sistem sosial yang menindas, yang membuat rakyat di kota-kota kecil menjadi boneka yang tak berdaya.
Kota-kota kecil yang ada di permukaan dunia hanya menjadi ladang bagi Negara Atlantis yang kuat dan maju. Atlantis telah menguasai sisa-sisa teknologi kuno dan memanfaatkan kekuatan energi yang jauh lebih efisien daripada apapun yang ada di dunia ini. Mereka memiliki kendaraan terbang, sistem komunikasi yang tidak terganggu, dan bahkan kemampuan untuk memanipulasi cuaca dan sumber daya alam. Namun, meskipun memiliki kemajuan teknologi yang tak terbantahkan, mereka tetap mengisolasi diri dari dunia luar, hanya berkomunikasi melalui agen-agen yang bekerja untuk mereka.
Berdasarkan informasi yang Athena terima dari berbagai sumber, Negara Atlantis berlokasi di wilayah yang sebelumnya dikenal sebagai samudra, yang kini telah disulap menjadi sebuah pulau besar. Pulau tersebut dibangun di atas teknologi bawah laut dan dikelilingi oleh lapisan pertahanan yang sangat sulit untuk ditembus. Bahkan jika seseorang ingin mendekati Atlantis, mereka harus menghadapi serangan dari robot penjaga otomatis dan sistem pertahanan yang canggih. Negara ini mengatur dunia dengan tangan besi, memberikan perlindungan hanya kepada mereka yang tunduk kepada sistem kekuasaan mereka dan menghancurkan siapa pun yang berusaha untuk melawan.
Atlantis menjadi sangat terisolasi setelah perang nuklir, ketika sebagian besar dunia jatuh dalam kehancuran. Namun, mereka mengambil keuntungan dari kehancuran itu, membangun kembali peradaban mereka dengan memanfaatkan teknologi yang tak tersentuh oleh negara lain. Mereka berusaha untuk memperluas wilayah mereka melalui peperangan dan penaklukan, mempergunakan faksi-faksi militer seperti Militer Timur dan bahkan beberapa kelompok barbar untuk mengamankan posisi mereka di dunia yang kering dan penuh reruntuhan.
Hubungan antara Militer Timur dan Atlantis sangat erat, meskipun tidak pernah secara terbuka diumumkan. Militer Timur sering kali beroperasi sebagai agen dari kekuatan yang lebih besar, bertindak sebagai tentara bayaran yang bekerja untuk kepentingan Atlantis. Mereka melakukan banyak hal untuk memperluas pengaruh Atlantis, mulai dari meratakan kota-kota kecil yang tidak mau tunduk hingga membunuh siapa pun yang dianggap sebagai ancaman bagi kepentingan Atlantis. Mereka juga sering mengadakan eksperimen rahasia untuk menciptakan senjata biologis dan kimiawi yang lebih mengerikan.
Athena mengetahui bahwa Militer Timur memiliki akses ke banyak teknologi yang dipasok oleh Atlantis, termasuk senjata-senjata yang bisa mengubah arah peperangan dalam sekejap. Namun, Athena merasa bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk menghentikan semuanya. Jika ia bisa mencapai Puncak Relic dan mengungkapkan kebenaran di balik dunia yang telah hancur ini, mungkin, hanya mungkin, ia bisa mematahkan rantai penindasan yang terus berlangsung.
Athena melanjutkan perjalanan melintasi tanah yang dilanda peperangan, penuh dengan reruntuhan dan ketakutan. Ia tahu bahwa untuk mengalahkan faksi-faksi ini, ia harus lebih dari sekadar kekuatan fisik dan keberanian. Ia harus menemukan cara untuk mengungkapkan apa yang telah disembunyikan begitu lama, sesuatu yang bisa mengancam keberadaan kedua kekuatan besar ini. Jika Atlantis bisa dihentikan, jika Militer Timur bisa dilawan, maka dunia mungkin bisa bangkit lagi.
Namun, di tengah perjalanan, Athena menemukan dirinya terjebak di antara dua kekuatan besar. Militer Timur yang kejam mengintai di satu sisi, dan kekuatan Atlantis yang mengendalikan dunia dengan bayang-bayang teknologi canggih mereka berada di sisi lain. Athena harus menghadapi kenyataan bahwa perjuangannya mungkin lebih berat daripada yang pernah ia bayangkan.
Athena menyadari bahwa perjalanan menuju Puncak Relic bukan hanya tentang mencari harapan. Itu adalah perjuangan untuk bertahan hidup di dunia yang telah dipenuhi oleh penindasan, perang, dan pengkhianatan. Keberadaannya menjadi simbol dari perlawanan yang lebih besar terhadap kekuatan yang telah menguasai dunia ini. Namun, ia juga tahu bahwa setiap langkah menuju tujuan itu akan semakin sulit, dan setiap keputusan yang ia buat akan memengaruhi nasib banyak orang.
Satu hal yang pasti: dalam dunia yang penuh dengan kebohongan dan manipulasi, Athena harus menemukan kebenaran dan cara untuk membebaskan dunia dari cengkraman kekuatan yang menindas.