Jeon Kookie, Yeoja cantik dengan mata Hazel , hidungnya yang mancung serta postur tubuhnya yang proporsional membuat semua mengagumi kecantikan itu .
Temannya sering memanggilnya Kookie , Anak manis yang penyayang namun merasa kesepian dengan semua hidup yang dijalaninya . Seperti apa Kisahnya? Yuk simak cerita Kookie .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eowyn Yasahiro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6
Yumi masih menunggu kepulangan Kookie , ia merasa geram karena kookie pulang larut malam . Masih ada sedikit rasa khawatir dihati Kookie , ia takut yumi akan marah dan kembali menyiksanya . Namun ia berfikir untuk harus terbiasa dengan hal itu .
Minhwa mengantar Kookie sampai didepan pintu rumah kookie . Ia sangat khawatir Yumi akan menyiksa Kookie hari ini . Namun Minhwa melihat Kookie yang terlihat tenang ma;lam ini . Entah apa yang ada difikiran kookie .Minhwa mengharapkan hal baik terjadi kepada Kookie malam ini.
Kookie membuka pintunya , ia pun melihat Minhwa yag tersenyum melihatnya .
" Kalo butuh bantuan lo bisa telfon gue . "
Kookie pun menganggukan kepalanya.
" hati-hati , dan terimakasih Minhwa . "
" Hmm gue balik dulu , besok ke rumah nenek Kyon gue anter . "
lagi-lagi Kookie hanya menganggukan kepalanya , ia pun langsung masuk dan menutup pintu itu dan menguncinya . Kookie langsung berjalan menuju kamarnya . Ia mencoba membuka pintu dan sudah ada Yumi yang sedang duduk menunggunya disana .
" emmhh ibu ?" ucap Kookie gugup .
" Darimana kamu ?" tanya Yumi .
" Maaf bu tadi Yumi ada pekerjaan diluar. " jelas Kookie singkat .
" Pekerjaan ? Pekerjaan apa yang membuatmu pulang selarut ini ? Jadi pelacur kamu ?!!!!' bentak Yumi .
Mendengar perkataan itu sangat menyayat hati Kookie . Ia menahan air matanya agar tidak terjatuh . Mendengar bentakan itu membuat tubuh kookie bergetar , ia mencoba mengontrol dirinya .
" Jawab!!! Kerja apa yang kamu lakukan hingga selarut ini?!!" tanya Yumi .
" T..Tadi Kookie membantu mengemasi barang disebuah toko baju . Dan baru selesai malam ini. " ucap kookie .
" Kenapa kamu selalu membuatku marah ? Ibucapek kookie ibu capekk . " ucap Yumi .
" Buu .. Kookie juga capek , Kookie sudah melakukan semua yang ibu mau . Kenapa ibu selalu memarahi kookie ?"
Kookie benar-benar kehabisan tenaga untuk mencegah semuanya . Kini airmatanya lolos dan membasahi pipinya .
" kenapa ibu selalu marah ? kenapa ibu selalu merendahkan Kookie . Kookie ini anak ibu. " ucap Kookie sambil tersedu .
" udah berani jawab kamu sekarang , udah bisa melawan ibu ?!!!"
" Bu..bukan.. Bukan itu maksudnya bu . Kenapa ibu selalu marah ? Kookie mengerjakan semua pekerjaan rumah . Kookie tidak pernah membantah ibu . Tapi setiap kookie melakukan kesalahan kenapa ibu marah ? Kookie juga manusia buu ....."
Yumi mengalami hal yang sama , ia kehilangan kendalinya. Airmatanya mengalir deras ketika mendengar Kookie mengatakan itu . Yumi berdiri membelakangi Kkookie . tubuhnya bergetar dengan tanganya yang mengepal . Ia benar-benar marah ketika kookie menanyakan hal itu .
" jadi kau ingin tau kenapa aku bisa semarah ini ? Kalau tidak ada kamu , hubungan ku dengan suamiku akan baik-baik saja . Kalau tidak ada anak sialan sepertimu , suamiku tidak akan pernah selingkuh dan pergi meninggalkanku . Kamu paham sekarang ?!!!! APA KAMU PAHAM SEKARAAANGG ???!!!!!! "
BRAKK!!!
PRANGG!!!!!
Suara pecahan kaca terdengar sangat nyaring ketika kemarahan Yumu memuncak dan ia mengacak semua benda yang ada didepannya . Kookie pun terkejut dengan semua penuturan itu .
" APA MAKSUD IBU ??!!! IBU MENYESAL ???!"
' YAA !!! IYAAAA!!! IBU SANGAT MENYESAL MELAHIRKANMU !!! IBU MENYESAL MEMUTUSKAN HAMIL DAN MELAHIRKANMU IBU SANGAT MENYESAAAAAAAAAALLLLL !!!" teriak Yumi .
Kookie benar-benar tidak menyangka ibunya akan mengataan itu. Seluruh badannya bergetar , kakinya melemah, ia terduduk dan memeluk kedua lututnya , ia benar-benar menangis sejadinya . Ibu yang selama ini menjadi alasannya untuk bertahan hidup , lagi-lagi kembali menyakitinya .
Tak ada yang keluar sepatah katapun dari mereka setelah kejadian ini. Yumi memilih utuk kembali kekamarnya , sedangkan Kookie masih menangis dan tak menyangka hal seperti ini akan terjadi kepadanya .
" Bu ... Kenapa ibu mengatakan itu ? Kenapa ibu tega mengatakan itu ?" gumam kookie dalam tangisnya .
Ia tak ingin beranjak dari duduknya , dadanya terasa sesak , ia mati-matian untuk menyembuhkan semua lukanya , namun kali ini , goresan itu semakin dalam , lukanya tak kunjung sembuh dan semuanya semakin membuatnya gila.
Kookie berusaha meraih buku diarynya yang berserakan dilantai kamarnya , Tangan lentiknya harus terluka oleh pecahan kaca itu agar dapat meraih diarynya.
Ia menggenggam erat buku kecil itu . Berusaha membuka lembar demi lembar halaman yang menyesakkan dadanya . Bercak darah membekas mengotori buku dengan bait yang indah itu .
Kookie selalu meluapkan amarahnya dengan menulis didalam buku itu . Kookie mengambil sebuah pena dan menuliskan tanggal hari yang sial ini .
12 juli , 17
"Bahkan ibu saja tidak pernah tulus menyayangiku , bagaimana aku bisa bertahan hidup dengan semua ini ? Luka yang seharusnya sembuh , kini kembali tercambuk dan semakin parah dari sebelumnya . Bagaimana aku bisa hidup ? Semua luka ini semakin menyiksa dan menghabisiku "
Kookie meluapkan semua emosinya dengan menciptakan goresan mengerikan itu .Kookie sangat setelah menulis itu , kookie menggengam erat buku diarynya .
untuk apa aku disini ?
Harusnya aku pergi !
Bagaimana ibu ?
Dan diriku ? Semua luka ini ?
Masih pantaskah aku hidup ?
Siapa yang bersalah ?
Aku.. Aku penjahatnya , aku yang menyebabkan perpisahan mereka . Akuu ..... Akuu .......
Mati !! Minum semua obatnya dan jangan ganggu ibu lagi ..
Kepala Kookie sangat berisik , bisikan itu kembali lagi , suara riuh yang entah dari mana asalnya terus menghantui . Ia hanya bisa memeluk dirnya sendiri . Duduk dengan memeluk kedua lutut , menangis dan menyakiti dirinya sendiri .
Minhwa mengetahui semuanya , ia mendengar pertengkaran itu karena ia berdiri tepat didepan jendela kamar Kookie selama pertengkaran mereka .
MInhwa benar-benar geram dengan Yumi , Minhwa sangat tau persis kookie sangat menyayangi ibunya karena memang cuma ibunya yang ia mililki saat ini .
tok!! Tok!! Tok!!
Minhwa mencoba mengetuk jendela kamar itu , berusaha membantu Kookie dan ingin mengajaknya pergi dari neraka itu .
" Kookie !! ini aku . " ucap Minhwa .
Kookie yang masih menangis pun terkejut mendengar suara itu . Ia lngsung mengusap air matanya . Matanya menangkap 1 bayanagn yang ada di jendela kamarnya .
" Minhwa?" gumamnya .
Kookie pun langsung beranjak dari duduknya dan menghaampiri Minhwa , ia engabaikan semua luka kakinya akibat pecahan kaca yang ada disana .
" Kamu ngapain disini ?" Tanya Kookie ketika melihat MInhwa dengan senyum lebarnya berusaha menghiburnya .
" ayo keluar dari sini , Lo udah ga dibutuhin lagi disini . Ayo ikut gue . " ucap Minhwa .
" Tapii .... "
" gue maksa , ayo cepet !!" MInhwa menarik kookie keluar dari jendela itu .
MAu tidak mau kookie mengikuti Minhwa memasuki mobil dan mereka pun pergi dari rumah Yumi .
Minhwa mengendarai mobilnya menuju ke suatu villa milik keluarganya , tentu saja semua itu atas ijin daddynya .
" Kita mau kemana?" tanya kkookie .
" udah lo ikut aja , gue udah ijin ke nenek Kyon kalau besok lo ga bisa kesana . Gue udah beliin lily kesukaan lo untuk mengisi meja kosong di toko nenek . ' ucap Minhwa .
Kookie pun tertunduk lesu , ia sangat sedih malam ini , semua lua di tangan dan kakinya tak sebanding dengan semua luka dihatinya . Dadanya terasa sangat sesak. Kookie menatap keluar menyandarkan kepalanya yang terasa sangat berat itu .
" kookie tidak akan mengganggumu lagi bu. Kookie pergi ." gumamnya dalam hati .
Tanpa sadar air matanya menetes saat ia memikirkan Yumi .
" aku cuma punya ibu , tapi ibu tak menginginkanku. "
...****************...
makasih thor.
penasaran sama kookie knp di selalu mimpi buruk
lanjut yaa
semangat thor.
makasih ya.
makasih thor udah up.
di tunggu part selanjutnya.hehehe