Bertemu kembali dengan mantan suaminya setelah dua tahun berpisah, itu adalah sebuah petaka bagi Ishara Guestone!
Seseorang yang berusaha ia hindari setelah menandatangi surat perceraian itu, kini mencoba untuk kembali menerobos masuk ke dalam kehidupan nya.
Lalu bagaimana kah kehidupan wanita berparas cantik seperti Ishara setelah kembali di pertemukan dengan mantan suaminya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri_923, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18. Berawal Dari Lemparan
Flashback On.
Sepasang manusia berlarian di dalam koridor sebuah universitas ternama yang tak lain adalah Vcntion University.
Dimana saat ini terlihat seorang wanita mengejar seorang pria di depan nya yang terus meledek dan menghina nya.
“Apa aku bilang, kau mahasiswi terbodoh. Ara! Hahaha”
“Diam lah dasar Revan brengsek! Sini kau jangan lari!!”
Dua orang itu adalah Ishara dan Revan, kedua nya berteman atau mungkin bersahabat sejak pertama kali menginjakkan kakinya di universitas ini.
Entah bagaimana yang pasti Revan yang jahil berteman dengan Ishara yang penyabar namun sangat galak saat sudah marah. Dan satu lagi ada seorang wanita yang terus berjalan mengikuti lari kedua nya.
“Sudah lah Ara, mengejar manusia usil itu hanya membuang tenaga” Teriak Nyyo. perempuan yang memiliki campuran darah Jepang itu merupakan satu teman Ishara lagi.
“Hahaha, Lihat saja nilai ujian nya. Sungguh memalukan” Revan terus berujar keras meledek Ishara yang semakin memerah menahan kesal dan marah nya.
Di tambah beberapa mahasiswa lain menatap ke arah nya, sungguh kesabaran Ishara sudah habis.
“Baru kali ini aku mendapatkan nilai kecil, Revan!!” Teriak Ishara kuat seraya melempar tas nya.
Bug!
Suara tas yang beradu keras dengan tubuh seseorang itu berhasil membuat semuanya terdiam dan berhenti bergerak.
Begitu pun Ishara dengan tubuh menegang dan mata membola hampir lepas dari tempatnya saat melihat siapa yang terkena lemparan tas berisi buku-buku nya.
Pria itu menoleh menatap beberapa orang di dekatnya sebelum akhirnya mengunci tatapan nya pada seorang wanita yang melotot kaget, sudah jelas bahwa dia lah pelaku nya.
Ishara tersadar kemudian langsung berjalan mendekat dengan raut panik dan khawatir nya.
“Ma-maaf kak, maaf aku tidak sengaja”Ishara menunduk bahkan membungkuk beberapa kali tanda menyesal nya.
Nada bicaranya pun terdengar gugup dan takut kala tau siapa pria yang baru saja terkena lemparan tas nya.
Dia adalah Agaskara sang senior yang terkenal tidak tersentuh bahkan jarang bicara, tetapi pria itu terkenal dengan kecerdasan nya dan IQ di atas rata-rata manusia pada umum nya.
Disaat Ishara terus menunduk takut seraya meremas jemari nya, tiba-tiba sebuah tangan kekar menyodorkan tas nya membuat Ishara langsung mengangkat pandangan nya.
Agaskara menyodorkan tas Ishara meminta agar wanita itu menerima nya, Ishara pun langsung mengambil dan dan membuka bibirnya hendak berterima kasih.
Namun satu kata yang keluar dari mulut Agaskara membuatnya kembali terdiam mencerna.
“Menarik” Agaskara menyunggingkan seringai tipis nya yang hampir tidak terlihat.
Belum sempat Ishara kembali bersuara, Agaskara sudah pergi meninggalkan nya dari para mata yang menyaksikan.
“Astaga Ara!!” Pekikan dari Nyyo berhasil membuat Ishara tersadar dan langsung menoleh menatap punggung yang semakin menjauh darinya.
Flashback End..
*
*
Ishara tersadar dari lamunan nya oleh sebuah pelukan dari belakang, tubuh wanita itu tersentak sesaat sebelum akhirnya kembali fokus menggulung telur di atas teflon untuk di jadikan omelette.
“Akhir tahun ingin berlibur kemana hmm?” Agaskara bertanya dengan nada lembut namun terdengar berat di telinga Ishara yang tepat di samping bibir pria itu.
“Aku hanya ingin menjauh dari mu” Andai bisa berucap seperti itu saat ini, namun pada akhirnya Ishara menjawab.“Aku hanya butuh ketenangan”
“Ketenangan?” Agaskara mengulang seraya melepaskan pelukan nya saat melihat Ishara sudah selesai dengan omelette pesanan nya. “Bagaimana jika ke villa yang jauh dari pemukiman dan dekat dengan laut?”
Andai saja yang menawarkan saat ini orang lain atau mungkin kekasih nya, Ishara akan mengiyakan dengan penuh semangat.
“Tidak, aku malas berpergian” Tolak Ishara dengan nada tidak bersemangat. “Makan lah, setelah itu pergi dari apartemen ku dan hari ini aku sudah izin tidak masuk”
Pada akhirnya karena gangguan sang mantan suami sekaligus bos nya di tempat bekerja, Ishara hanya memiliki pilihan untuk izin dari tempatnya bekerja.
Percuma sama ia tetap berangkat jika jam saja sudah menunjukkan pukul sembilan kurang dimana perdebatan nya dengan Agaskara memakan waktu yang cukup banyak hingga akhirnya berakhir membuatkan sarapan untuk pria itu.
“Temani” Agaskara menahan tangan Ishara yang hendak pergi meninggalkan ruang makan.
Tidak ingin lagi berdebat karena telah kehabisan energi nya, Ishara pun langsung duduk dengan ekspresi datarnya.
Tentu walaupun begitu Agaskara senang, dengan cepat pria itu mulai memakan sarapan nya. Memakan masakan simpel dari Ishara yang sudah lama tidak ia rasakan.
“Seperti biasa, omelette buatan mu selalu yang terenak” Puji Agaskara mengusap kepala Ishara.
Jika dahulu Ishara senang saat mendapatkan pujian seperti itu, namun tidak sekarang dimana wanita itu hanya diam dengan ekspresi datarnya.
Tidak mengambil pusing dan seakan tidak memiliki malu, Agaskara tetap santai menikmati makanan tersebut. Padahal sang pemilik rumah jelas-jelas terlihat tidak menyukai nya.
Ah, tetapi memang benar bahwa sang pemilik rumah tidak menyukai nya!.
“Beristirahat lah, aku akan kembali nanti malam” Ucap Agaskara yang baru saja menyelesaikan makan nya dan mengusap bibirnya dengan tissue.
“Aku berharap kau tidak kembali“ Jawab ketus Ishara.
Agaskara terkekeh kemudian berdiri dan mendekati Ishara, kembali mengusap kepala wanita itu kemudian mendaratkan kecupan nya pada pucuk kepalanya.
Cup!.
“Terima kasih makanan nya” Bisik Agaskara yang kemudian langsung berlalu pergi keluar dari apartemen Ishara.
“AAARRRGGHHHH!!”
Ishara berteriak meraung marah, menjambak kesal rambut nya bahkan kakinya menendang-nendang angin meluapkan segala kekesalan dan amarah nya.
“Akan aku pastikan kau tidak akan menemukan ku!!” Teriaknya meraung.
Sedangkan di dalam lift sana, Agaskara tengah tertawa puas dengan mata yang menatap layar handphone nya yang dimana tengah melihat segala kekesalan dan amarah Ishara.
“Lari saja sejauh mungkin sayang, karena aku akan tetap menemukan mu..”
...****************...
Hai hai haiii
Selamat Hari Raya Natal bagi kalian yang merayakan nyaa🥰❤️🌲
bakalan seruu ini mah dua orang adik kaka menyukai satu wanita yg sama
😁👍🌹❤🙏
heheee
kasian ishara terjebak
👍🌹❤😁🙏
cinta othor banyak-banyak 💞😍
waktunya Agas OR Alaska..??
👍🌹❤🙏
"sini Aku tampol kamu yg lagi demam" ujar ishara
hehee 👍🌹❤🙏😍😁
berasa bentar banget ni baca
boleh nambah lagi thor 🙏😁👍🌹❤
trims dari aku ibu² anak 3 🥰💜