Hallo guyss ini novel aku tulis dari 2021 hehe tapi baru lanjut sekarang, yuks ikutin terus hehe.
Bagaimana jadinya jika seorang pria mengajak wanita tak dikenal membuat kesepakatan untuk menikah dengannya secara tiba tiba? ya itu terjadi dengan Laura dan Alva yang membuat kesepakatan agar keduanya menjadi suami istri kontrak, dalam pernikahan mereka banyak rintangan yang tak mudah mereka lewati namun dalam rintangan itulah keduanya dapat saling mengenal satu sama lain sehingga menimbulkan perasaan pada keduanya.
apakah pernikahan mereka akan berakhir setelah kontrak selesai atau mereka memilih mempertahankan pernikahan? yuk ikuti terus kisah Alva dan Laura
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Yulianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31
Sampai dirumah Laura turun didepan gerbang dan masuk kedalam untuk beristirahat namun belum sampai menginjakkan kakinya didepan pintu Laura melihat seorang gadis sedang duduk di sofa.
"Aliva," ucap Laura dengan suara pelan.
Laura langsung bersembunyi dan menghindari Aliva, bahaya jika anggota keluarga tau bahwa Laura memiliki perjanjian dengan Alva.
"Aku harus pergi."
Untung taksi yang ditumpangi Laura belum pergi jadi dia menggunakan taksi lagi menuju butik untuk beristirahat disana.
Sedangkan Alva menyusul Laura pulang kerumahnya namun diluar dugaan ketika Aliva yang menunggu diruang tamu.
"Aliva," panggil Alva.
"Hay kak Alva," ucap Aliva sembari memeluk kakaknya.
"Hay," Alva melihat sekeliling rumahnya dan pintu kamar Laura.
"Tumben datang ada apa?" Tanya Alva.
"Hey aku merindukanmu kak kenapa bertanya lagi," jawab Aliva kesal.
"Aahh begitu," Alva melepas pelukannya dari Aliva lalu membuka pintu kamar Laura.
Ceklek
Kosong dan sunyi, tampaknya Laura tidak pulang karena dia sudah tau ada Aliva disana pikir Alva.
"Kak aku akan menginap disini dengan kak Alvi," ujar Aliva.
Ceklek
Alva mengunci pintu kamar Laura lalu mendekati Aliva kembali.
"Menginap?" Tanya Alva.
"Iya kak Alvi akan datang nanti selesai bekerja," jawab Aliva.
Alva mengangguk dengan senyum tak terbaca, pikirannya terus mengarah pada Laura yang entah dimana sekarang.
Hingga malam hari Alvi pun ikut pulang kerumah Alva untuk menginap seperti rencananya dengan Aliva.
Ceklek
"Halo kak," sapa Aliva dengan sambutan hangat didepan pintu.
"Alva ada?"
Aliva mengangguk sembari mengajak kakak pertamanya menuju ruang tamu.
"Disini sangat menyenangkan kak, tidak seperti dirumah yang harus berlagak sopan santun," kata Aliva.
Alvi tersenyum tipis dengan perkataan adiknya, memang benar jika didepan orang tua mereka harus berbicara sopan layaknya adik kakak dikeluarga terpandang.
Ceklek
Alva keluar dengan pakaian tidurnya sembari merenungkan keberadaan Laura, dia sudah menghubungi wanita itu beberapa kali namun tidak diangkat.
"Laura kau dimana," gumam Alva sembari menuruni tangga satu persatu.
"Kak Alva!" Panggil Aliva.
Alva melihat kebawah dan matanya langsung tertuju Alvi.
"Mm?"
"Kak Alvi sudah datang," jawab Aliva.
"Ooh langsung istirahat saja kak," ucap Alva.
"Baiklah aku akan mengambil kamar dibawah," kata Alvi dan bergegas menuju kamar yang ditempati Laura.
"Eehh kamar itu sudah menjadi gudang," ujar Alva dengan cepat.
Alvi mengerutkan kening sejenak melihat kamar besar dan strategis ditempat sebagai gudang oleh adiknya.
"Lalu tidur dimana? Jika kau menyuruhku tidur diruang tamu aku pulang saja," kata Alvi.
"Emm tidur bertiga saja kak," saut Aliva.
Alvi dan Aliva saling menatap satu sama lain, seumur hidup mereka tidak pernah tidur bersama karena kamar mereka sudah dibagi masing-masing sejak kecil.
"Ah sudahlah aku ingin istirahat," ucap Alvi lalu naik keatas dan tidur dikamar Alva setelah mengganti pakaiannya.
Beberapa saat berlalu Alva kembali ke kamarnya untuk beristirahat sekaligus berusaha menghubungi Laura terakhir kali.
Ceklek
Saat Alva masuk dia melihat adik dan kakaknya hampir memenuhi ranjang.
"Apa aku harus bergabung dengan mereka," gumam Alva.
Pria itu mencoba tidur ditengah tengah Aliva dan Alvi namun belum satu detik tangan keduanya sudah menyerang Alva seperti ingin balas dendam di alam bawah sadar.
Huuhh!!
Mana bisa tidur seperti ini, batin Alva.
Pria itu keluar dari kamarnya dan menutup pintu dengan pelan sembari membawa ponsel masuk kedalam kamar Laura.