Menceritakan seorang pemuda berasal dari kampung yang mencoba mengadu nasib ke kota, namun sampai di kota dia tidak sengaja melihat seorang gadis yang akan di culik orang berbaju serba hitam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Kubur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
...
Syahid yang dijemput yoga baru saja sampai di perusahaan, dan berpapasan dengan kedatangan safira adik syahid yang sedang turun dari taksi.
" mas." Sapa safira berjalan menuju syahid, namun syahid dengan cepat menggandeng tangan safira ke tempat yang lebih sepi.
Sedangkan yoga hanya mengikuti mereka, dia sangat penasaran dengan gadis cantik yang baru saja dia lihat di sana.
" apa sih mas, kenapa harus ajak aku kesini, kan kita bisa ngobrol di dalam." Ucap safira kesal saat syahid membawanya ke sebuah taman di mana hanya ada tukang kebun yang sedang menyiram tanaman.
" kamu, belum di kasih tau papah prabu.?" Ucap syahid mengernyit merasa jika pak prabu belum menemui adiknya.
" soal apa.?" Tanya safira karna pak prabu mengatakan banyak hal yang membuat kepalanya pusing mengingat.
" soal kamu tidak boleh mengungkapkan pada siapa pun kalau kamu adik mas." Jawab syahid, safira menatap langit dan sedetik kemudian dia mengangguk mengingat perkataan pak prabu.
" ribet banget sih mas, kenapa juga harus menyembunyikan aku segala." Ucap safira setelah mengingat.
Syahid pun tidak bisa menolak keinginan pak prabu karna dia tidak mau jika nayla semakin membencinya setelah mengetahui jika adiknya juga menjadi tanggung jawab pak prabu.
" sementara aja dek, setelah nayla menerima mas menjadi suami sahnya mas janji akan kenalin kamu secara langsung sama dia." Ucap syahid, safira hanya mengangguk dan pandangannya tertuju pada yoga yang ada di belakang syahid.
" oh iya ga, kenalkan dia safira adik kandung ku dari kampung, aku harap kamu jangan kasih tau nayla soal ini." Ucap syahid lagi memperkenalkan safira pada yoga. Bukannya mengulurkan tangan atau menjawab syahid, yoga justru menatap safira tanpa berkedip.
" ternyata adik tuan syahid sangat cantik, sepertinya dia juga masih polos." Gumam yoga dari dalam hati menatap safira tanpa mau mengalihkan pandanganya.
Tatapan yoga membuat safira menjadi salah tingkah, sedangkan syahid menjadi kesal karna ucapannya tidak di tanggapi oleh yoga.
Plak..
Syahid memukul punggung yoga sedikit kencang membuat yoga mengaduh kesakitan, dan menatap syahid.
" kamu sedang mikir jorok ya ga.?" Ucap syahid setelah memukul yoga.
" ti-tidak tuan, sa-saya hanya baru menyadari jika adik tuan sangat cantik." Jawab yoga tergagap, membuat syahid terbahak, sedangkan safira menjadi semakin salah tingkah mendengarnya.
" tolong ya ga, kamu awasi adik ku, jika ada yang mempunyai niat tidak baik, segera kamu beritahu aku." Ucap syahid, yoga hanya mengangguk.
Sedangkan nayla yang baru saja datang, dia tidak sengaja melihat syahid, yoga dan safira yang sedang mengobrol di taman.
" dasar laki laki b*resng*ek, dia sendiri yang menulis tapi dia juga yang mengingkari." Gumam nayla yang masih terdengar oleh anggun.
" siapa yang kamu bilang b*resng*ek." Ucap anggun yang ada di samping nayla, nayla tidak menjawab melainkan terus menatap syahid. pandangan anggun pun mengikuti pandangan nayla
Anggun tersenyum melihat syahid yang sedang berdiri di taman, namun sedetik kemudian dia menghembuskan nafas kesal melihat syahid yang terlihat sangat akrab dengan wanita yang sedang mengobrol di depannya.
" siapa wanita itu? Kenapa mas syahid seperti terlihat sangat akrab bahkan sampai mengeluarkan senyum saat mengobrol dengannya." Gumam anggun dari dalam hatinya.
" ayo kita masuk.!!" Ucap nayla yang sudah panas melihat syahid yang sedang mengobrol dengan safira.
Nayla melangkah berjalan meninggalkan anggun yang sedang asik memperhatikan syahid, anggun yang baru tersadar pun segera menyusul nayla yang sudah menjauh.
Begitu juga dengan syahid, dia menyuruh yoga mengantar safira bertemu pak prabu di ruangannya, karna syahid sendiri harus segera menemui pak budi.
" maaf non, kalau boleh tau umur non safira berapa.?" Ucap yoga membuat safira menghentikan langkahnya.
" hmm.. 23 kenapa memang.?" Jawab safira menatap yoga mengernyit, yoga menggeleng sebelum menjawab.
" tidak apa apa non hanya memastikan saja, soalnya saya lihat non dewasa." Ucap yoga lagi, safira hanya mengangguk tidak kaget karna memang kata menurut pandangan orang selian yoga juga seperti itu.
Ya walaupun safira memiliki wajah imut yang terlihat seperti umur 17 tahun, namun saat berbicara dia akan bersikap dewasa.
" kalau mas yoga sendiri umurnya berapa.?" Tanya safira, membuat yoga tersenyum, dan senyuman yoga yang di lihat karyawan yang berpapasan dengannya pun menjadi heran.
" saya 28 non, sama seperti tuan syahid." Jawab yoga, safira hanya mengangguk mengerti.
Yoga semalam melihat data diri syahid yang ternyata berumur sama dengannya, dan yoga juga memastikan jika syahid benar orang yang dia dan ayahnya maksud.
" yoga." Sapa seorang gadis tiba tiba yang sudah ada di belakang safira dan yoga, membuat mereka berdua menghentikan langkahnya.
" ada apa.?" Tanya yoga dingin dan datar membuat gadis yang bernama sintia kesal, namun dia hanya tersenyum tidak menunjukkan rasa kesalnya.
" kamu mau kemana.?" Jawab sintia pandangannya tertuju pada safira yang hanya diam.
" mau antar dia ke ruangan tuan prabu." Ucap yoga jujur memberitahu sintia.
" oh." Jawab sintia mengangguk mengerti.
" sudah.?" Tanya yoga, sintia hanya mengangguk dan yoga pun mengajak safira berjalan meninggalkan sintia yang dalam hati dia merasa kesal.
" siapa wanita itu? Aku tidak akan biarkan dia mendekati yoga." Gumam sintia dari dalam hati menatap yoga dan safira yang sedang berjalan sembari mengobrol.
Sintia adalah staff yang menyukai yoga, dan dia juga salah satu teman kuliah yoga yang bekerja di perusahaan pak prabu.
.
Sedangkan di ruangan lain.
Syahid yang baru saja di minta pak budi membersihkan lantai depan toilet perempuan dan syahid berpapasan dengan perempuan yang dulu pernah mengisi hatinya.
" ternyata gue tidak salah orang." Ucap gadis dari belakang syahid membuat syahid menghentikan aktivitasnya dan mencari suara yang sangat dia kenal.
" kamu.!!" Ucap syahid menatap gadis itu kaget.
" ya ini gue riska. Ternyata kehidupan lo masih sama seperti dulu, rendahan." Jawab gadis yang bernama riska merendahkan syahid.
Namun saat syahid ingin menjawab ada suara dadi balik pintu toilet, gadis yang bernama riska langsung menundukkan kepala memberi hormat pada nayla yang baru saja keluar dari dalam toilet.
" ini jam kerja, apa kalian sudah tidak ingin bekerja di sini." Ucap nayla, membuat riska menggeleng cepat, sedangkan syahid hanya diam.
" tidak bu, saya hanya ingin ke toilet, mari bu permisi." Jawab riska yang memilih langsung meninggalkan syahid dan nayla karna riska tidak mau di pecat dari perusahaan terbesar.
" siapa dia, sepertinya kalian sudah kenal sebelumnya." Tanya nayla yang melihat syahid sempat menghembuskan nafas lega setelah melihat riska memasuki toilet.
" kenal." Jawab syahid sambil kembali melanjutkan aktivitasnya mengepel lantai karna dia tidak ingin nayla memarahinya karna ada karyawan yang sedang berjalan ke arah mereka.
Nayla sendiri mengerti dengan sikap syahid yang cuek setelah melihat karyawan yang sedang berjalan kearahnya.
Bersambung...
