Bagaimana perasaanmu jika istri yang sangat kamu cintai malah menjodohkan mu dengan seorang wanita dengan alasan menginginkan seorang anak.
Ya inilah yang dirasakan Bima. Dena, sang istri telah menyiapkan sebuah pernikahan untuknya dengan seorang gadis yang bernama Lily, tanpa sepengetahuan dirinya.
Bima sakit hati, bagaimanapun juga dia sangat mencintai istrinya, meskipun ia tahu sang istri tidak bisa memberikannya keturunan.
Bisakah Lily berharap Bima akan mencintainya? Meskipun Bima sangat dingin padanya, tapi Lily telah berjanji satu hal pada Dena. Sanggupkah Lily menepati janjinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon trias wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31
Sinar mentari pagi masih belum terlihat, tapi seorang pria sudah lebih dahulu bangun dan mulai melakukan olahraga ringannya. Ia tersenyum saat melihat pemandangan pantai yang masih gelap, namun masih tetap terlihat keindahannya karena sinar rembulan masih setia menemani hingga nanti akan ada yang menggantikannya.
Bima terus berlari kecil menggunakan celana training dan jaket hoodie berwarna hitam. Sesekali berhenti untuk menghirup udara laut yang terasa segar, lalu melanjutkan kembali acara berlarinya.
Bima menjadi sorotan di sana. Para gadis menatapnya penuh minat, dari yang muda hingga yang tua. Pesona seorang Bima yang tidak bisa ditolak oleh para kaum hawa.
Mereka saling berbisik lalu tersenyum menggoda ke arah Bima. Adapula yang dengan terang-terangan menunjukan tanda hati dengan menggunakan jarinya.
"Om. Udah punya istri?" Bima menoleh. Seorang gadis muda, bahkan sepertinya masih usia sekolah menengah, sedang berlari menyeimbangi dirinya.
Bima enggan menjawab.
"Om jangan sombong dong! Udah punya istri belum?"
"Mau apa?" tanya Bima ketus.
"Mau jadi istri om yang selanjutnya!" Dia tersenyum.
What?! Ya ampun anak muda zaman sekarang!
"Saya tidak suka anak kecil!"
"Om bisa nunggu aku tiga tahun lagi. Saat itu aku sudah besar, om!"
Bima berhenti, membuat gadis itu juga ikut berhenti.
"Dan saat itu aku sudah sangat tua buat kamu!"
"Aku gak peduli. Aku suka sama om!" keukeuhnya.
Bima tersenyum membuat gadis itu terpesona. Bima tidak ingin memupuskan harapan seseorang. Di usapnya kepala gadis itu dengan lembut.
"Belajar dulu yang rajin. Kalau kita berjodoh suatu saat pasti akan ketemu lagi. Bye!" Bima melanjutkan kembali berlarinya meninggalkan gadis itu yang masih terpaku karena perlakuan dan perkataan Bima. Gadis itu tersenyum sembari memegangi dadanya.
Bukan salah Bima jika di lahirkan dengan paras tampan dan memukau hingga para wanita jatuh cinta dan mengaguminya. Dia tidak menyangka, tekadnya untuk berubah dari anak lugu membuat dirinya menjadi sangat berbeda sekarang!
Hingga matahari muncul ke permukaan, Bima masih tetap dengan aktifitasnya. Keringat sudah bercucuran di pelipisnya, tapi dia tidak peduli. Bima terus berlari sambil membayangkan seseorang yang berada jauh disana.
Jam sepuluh pagi, Bima dan Lily pulang kembali ke Jakarta dengan menggunakan pesawat.
Sama seperti saat berangkat, Lily gemetar saat pesawat akan lepas landas. Lagi-lagi tangan Bima menjadi sasaran cengkeraman eratnya. Ah ya ampun, Bima tidak bisa menenangkan Lily dengan baik hingga ia harus merelakan pergelangan tangannya menjadi sasaran dari tajamnya kuku Lily. Setelah pesawat lepas landas barulah Lily melepaskan tangan Bima seiring dengan berakhirnya doa-doa yang di rapalkan Lily. Keduanya merasa lega dengan pemikiran masing-masing.
"Maaf pak!" ujar Lily sembari tersenyum malu.
"Lain kali lebih baik minum obat tidur saja!" ucap Bima kesal. Pasalnya baru kali ini dia melakukan perjalanan yang kurang menyenangkan bersama dengan seseorang. Bahkan Dena saja tidak pernah menancapkan kuku pada kulitnya sama sekali saat marah sekalipun!
"Gak mau! Lain kali aku gak akan pernah ikut bapak lagi naik pesawat!" Lily bangun dari kursinya, rasa gugup karena lepas landas tadi membuat dia tidak tahan ingin ke toilet.
Bima tersenyum sangat tipis hingga hampir tidak terlihat oleh siapapun. Dia mengeluarkan kaca mata hitam dari saku kemejanya lalu memakainya dan dia mencari kenyamanan untuk kemudian menutup kedua matanya.
Semangat thor 💪💪