Rizki Bayu Saputra adalah seorang anak yang di besarkan oleh kakeknya yang merupakan pensiunan angkatan bersenjata.
Sebelum Kakeknya wafat dia telah menitipkan amanat bahwa dia harus mencari sebuah kebenaran di salah satu kota besar di negara tersebut.
apakah Rizki mampu menyelesaikan amanat mendiang kakeknya?
serta mendapatkan kebenaran tentang semuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Frans Teguh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masalah Baru
Ke esokan harinya Rizki saat ini sedang berjalan jalan di sekitar area Universitas Nozel.
“siapa sangka aku akhirnya bisa menjadi mahasiswa disini!” ucap Rizki dengan rasa tidak percaya bahwa dirinya berhasil masuk kesalah satu Universitas terbaik negeri ini.
Saat sedang melihat lihat tiba tiba datang seorang wanita yang menabraknya.
Sehingga membuat mereka berdua menempel satu sama lain seperti sedang berpelukan.
“maaf, aku tidak sengaja!” ucap Rizki dengan cepat menghindari gadis tersebut.
“sebelum minta maaf, kau harus membantu ku dulu!” ucap gadis itu yang langsung memegang tangan Rizki.
“Eh bantu apa?!” ucap Rizki yang gugup karena lengannya digandeng wanita cantik.
Namun gadis itu terus menarik lengan Rizki dengan erat tanpa mengendurkan sediktpun.
Tidak lama kemudian terdengar suara laki laki yang berteriak dengan keras, yang menyebabkan Rizki dan gadis itu menjadi pusat perhatian mahasiswa sekitarnya.
“Dina tunggu sebentar!!” teriak laki laki itu yang mengejar mereka berdua.
“sepertinya pria itu memanggilmu!” ucap RIzki dengan gugup.
“sudah jangan banyak bicara, jalan yang cepat!” ucap Dina kepada Rizki.
Namun tiba tiba laki laki itu sudah berada di depan mereka dan menghentikan mereka.
“Dina tolong dengarkan penjelasan ku dulu!” ucap pria itu dengan memegang tangan Dina.
“aku tidak percaya apapun yang akan kau katakan Joe, karena aku sudah melihat dengan mata ku sendiri!!” ujar Dina dengan marah dan melepaskan tangan nya.
Melihat pertengkaran itu membuat Rizki menjadi mati kutu.
Dia tidak bisa menghindari ini karena Dina telah memegang lengan Rizki dengan erat.
Meskipun Rizki sudah berusaha melepaskan lengan Dina.
Namun Dina tetap tidak menyerah mempererat tangannya kepada Rizki.
“lagi pula aku sudah memiliki kekasih yang baru!” tambah Dina dengan menempel kearah Rizki.
Joe yang melihat hal itu menjadi sangat marah kepada Rizki karena telah berani merebut Dina dari tangannya.
“kau benar benar cari mati!!” ucap Joe dengan menunjuk kearah Rizki.
“ehh tunggu ini salah paham!” ucap Rizki yang gugup dan bingung.
“kamu berani mengancam pacarku!!” ucap Dina dengan kembali menunjuk kearah Joe.
“apa kau merasa sekarang keluarga Steward sangat hebat, sehingga kau bisa mengancam siapapun?!” tambah Dina yang emosi dengan kelakuan Joe dan pergi menjauh menarik Rizki.
“Ehh tunggu aku belum menjelaskannya, kau salah paham padaku!” ujar Rizki yang hendak menjelaskan kepada Joe namun sudah di tarik menjauh oleh Dina.
“gadis yang sangat merepotkan!” gumam Rizki dalam hati.
Setelah keduanya pergi menjauh akhirnya Dina berhenti menarik lengan Rizki dan melepaskannya.
“maaf kan aku, harus membuat mu ikut terseret kedalam masalah ku!” ucap Dina dengan pelan.
Dina yang melihat Rizki hanya diam dan menunjukan ekspresi panik.
Menjadi merasa sangat menyesal karena melibatkan orang lain dalam masalahnya.
Karena sebenarnya Dina adalah tipikal orang yang tidak suka melibatkan orang lain dalam masalahnya.
Namun kali ini Dina telah melakukan pengecualian, dia dengan terpaksa melibatkan Rizki karena Joe Steward yang telah mengejarnya.
“jika tidak ingin memaafkan aku juga tidak apa apa kok, aku tahu aku salah telah melibatkanmu!” ucap Dina dengan wajah yang cemberut.
Rizki yang melihat hal itu menjadi merasa bersalah.
“tidak kok, aku sudah memaafkan mu!” ucap Rizki dengan tersenyum.
“lagipula sudah terlanjur mau bagaimana lagi!” tambah Rizki kepada Dina.
Dina yang mendengar itu menjadi sangat senang, karena bagaimana pun dia sudah membuat Rizki ikut terseret dalam masalahnya.
“siapa nama mu? Namaku Dina Primrose Amarantha!” ujar Dina dengan mengulurkan tangannya.
“nama dengan arti yang bagus, nama ku Rizki Bayu Saputra!” jawab Rizki dengan menjabat tangan Dina.
“kamu tahu arti nama aku?!” tanya Dina yang terkejut dengan jawaban Rizki.
“ehh tidak aku hanya asal sebut saja!” ujar Rizki gugup yang tidak sengaja berbicara.
Dina yang semakin penasaran dengan Rizki, tiba tiba di kejutkan dengan kedatangan teman temannya.
“kemana saja kamu Dina?!” tanya salah seorang gadis yang memakai pakaian menantang.
“benar kami mencarimu kemana mana!” timpal gadis lainnya.
“Rizki kenalkan ini teman temanku, yang terlihat pendiam itu namanya Putri Nayanika Lewis dan yang satu lagi adalah Dian Puspita Sitka!” ucap Dina memperkenalkan mereka berdua.
Dian yang melihat penampilan Rizki yang culun menjadi heran bagaimana Dina bisa berteman dengan si culun ini.
“Dina kita sudah di tunggu oleh yang lain di kelas!” ujar Dian yang pergi meninggalkan Dina dan Putri.
“maaf kan aku sekali lagi, aku pergi dulu!” ucap Dina yang pergi dengan menarik tangan Putri.
***
Sementara itu Joe saat ini sedang melampiaskan amarahnya dengan latih tanding melawan anak baru di Dojo Karate Kai.
“hey Joe apa yang terjadi?!” ucap salah seorang temannya.
Namun karena Joe masih saja memukuli anak baru itu sehingga membuat keduanya dipisahkan dengan paksa oleh beberapa orang termasuk dengan para tetua dojo itu.
“hey Joe, kenapa kau memukuli anak baru itu?!” tanya temannya yang ikut duduk di samping Joe.
“aku sedang melampiaskan amarahku!” jawab Joe kepada temannya.
“Dina memutuskan hubungan denganku, karena insiden kemarin malam dirumah keluarga Luke yang kita hadiri bersama Shawn!” tambah Joe dengan emosi.
“bagaimana bisa? Bukan kah semalam dia bersama dengan Putri dan Dian!” tanya Shawn dengan heran.
“aku tidak menyadari, jika dia datang dan melihatku berdansa dengan wanita lain!” jawab Joe yang mulai tenang.
“sudah lah, bukan kah kau sudah mendapatkan sedikit keuntungan dari keluarga Amarantha?!” tanya Shawn dengan senyum.
“bukan itu yang jadi masalah, aku tadi melihatnya berjalan dengan menggandeng laki laki lain di Universitas!” ucap Joe dengan sangat kesal.
“selalu ada saja orang bodoh di dunia ini!” ujar Shawn dengan menepuk bahu Joe.
“apa dia tidak tahu dengan siapa dia berurusan, tenang saja teman kita akan membuatnya menyesal!” tambah Shawn dengan tersenyum kearah Joe.
"bagaimana caranya?!" tanya Joe kepada Shawn dengan penasaran.
"tenang saja itu urusan ku, kau tinggal menikmati hasilnya!" ujar Shawn dengan tersenyum.
"baiklah aku percayakan semua nya kepada mu!" ujar Joe Steward dengan menepuk bahu Shawn.
tdi bagi tugasnya masing-masing 30 org, berarti total ny 120 tambah pemimpin jadi 124 orang lah
jadi lanjut baca saja, Kalo ceritanya sudah sudah tidak menarik baru.... Permisi Selamat tinggal...