Hidup tak selalu sesuai apa yang kita inginkan.Saat uang dijadikan tolak ukur,saudara pun terasa orang lain.Saat kita berada dibawah tak ada yang mau mengakui saudara tapi saat kita punya segalanya semua sanak saudara datang mendekat. "Kau harus sukses nak,biar bisa membeli mulut-mulut yang sudah menghina kita"kata-kata dari ibu masih terngiang sampai sekarang.
Sandra terlahir dari keluarga miskin dan selalu di hina oleh adik ipar sendiri. Mereka selalu menganggap bahwa orang miskin itu tidak pantas bersanding dengan keluarga mereka.
Nasib siapa yang tau,sekarang boleh di hina karna miskin tapi kita tidak akan pernah tau kedepannya seperti apa. Lalu bagaimana nasib Sandra apakah ia bisa membeli mulut - mulut orang yang menghina keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Pagi kembali menyapa.Sandra melakukan rutinitas seperti biasa sebelum berangkat bekerja.Saat akan menutup pintu rumah terdengar suara yang sangat Sandra kenal.
"Eh,ada gadis miskin mau berangkat kerja ya. !" Sindir Endang.
Sandra berusaha mengendalikan emosinya. Membiarkan sepupunya berkata sesuka hati tanpa berniat membalas hinaanya.
"Tumben diam. Lagi sariawan ya." Ledek Endang kembali sembari tertawa kecil.
"Maaf loe ngomong ma gue?" Ujar Sandra pura-pura tidak tahu.
"Loe budek atau tuli sih. Udah miskin sombong. Emang gue ngomong ma tembok ya sama kamulah kismin. " Cibir Endang memanjunkan bibirnya.
"Ooh." Sandra berlalu tanpa memperdulikan sepupunya. Malas pagi-pagi meladenin hal-hal ga penting. Bisa - bisa merusak moodnya.
"Hei anak miskin,gue belum selesai ngomong ." Teriak Endang tapi tak dihiraukan gadis itu. Sandra terus saja melangkah meninggalkan Endang yang terus saja mengoceh ga jelas.
"Kamu kenapa pagi-pagi teriak-teriak sayang." Tegur Tante Ita yang sudah berdiri disamping anaknya gadisnya.
"Biasa ma,ada orang miskin sombong lewat." Kekeh Endang menghempaskan bokongnya duduk di kursi teras rumah kakak mertuanya. Ia dan mamanya tadi malam menginap karna suami kakaknya sedang keluar kota. Jadi terpaksa tante Ita menemani putrinya sampai suaminya pulang tugas.
"Ooh." Berlalu Begitu saja meninggalkan anaknya menuju tukang sayur langganan.
"Eh ,bu Ita. Belanja juga bu?" Sapa bu Romlah ramah.
"Iya bu Romlah." Sahut tante Ita sekadarnya.
"Bu Ita,saya denger-denger ponakannya bentar lagi wisuda ya. Hebat ya,ngomong-ngomong si Endang kapan bu?" Tanya bu yanti penasaran.
"Hebat apanya bu. Kalau anak saya mah bentar lagi juga lulus dan wisuda. Cuma ga digemborin sana sini." Cibir Tante Ita tidak senang mendengar ponakanya sebentar lagi wisuda mendahului putrinya.
"Ooh,jadi wisudanya barengan gitu ya bu ." Tanya bu yanti meyakinkan.
"Ya iyalah,mereka itukan satu kampus bu yanti,masa beda wisudanya. Ya jelaslah sama." Jawab bu Romlah mendahului tante Ita yang hendak menjawab pertanyaan dari bu Yanti.
"Bakal seru nih,kira-kira yang hasilnya bagus siapa ya?" Tanya bu yanti kembali membuat tante Ita tersulut emosi.
"Ya tentu anak sayalah bu,yanti. Secara anak orang kaya tentu berbeda dari anak miskin." Ledek tante Ita.
Bu yanti dan bu Romlah mencebik mendengar jawaban tante Ita. Mereka berbisik entah apa yang dibicarakan.
"Bu ibu saya duluan ya,udah siang suami saya mau berangkat.Totalnya berapa mang?" Tanya tante Ita.
"Rp.70.000,00 bu Ita." jawab tukang sayur seperti orang ketakutan.
"Kas bon dulu ya mang,besok sekalian saya bayar." Ujar tante Ita ga tau malu.
"Katanya orang kaya tapi kok casbon."vsindir bu Romlah pedes.
"Saya ga punya uang kes bu Romlah,lupa mengambil di ATM ."Jawab tante Ita sombong langsung pergi tanpa pamit.
"Dasar nenek sihir,sombong amat." Sarkas bu yanti.
"Abang kok di biarin aja tuh nenek sihir ngutang?" protes bu Romlah.
"Udah biasa ,bu. Besok juga pasti dibayar." jawab tukang sayur agak kikuk.
...****************...
Terimaksih buat pembaca setia karya - karya aku. Terimaksih like dan komennya,tanpa kakak2 semua aku bukanlah siapa2 dan tidak akan mungkin sampai di titik ini. 😊😘😍🙏
Tinggalkan jejak dengan memencet tombol like dan komen yang banyak agar Author semangat menulis bab selanjutnya😊😘😍🙏
coba bikin rido berpaling biar tau rasa
kl kayak gini kasian ridho dah tulus nerima dia yg jendes ternyata imbal balik nya kayak gini. nyesel dulu nyatuin Sandra dng ridho. ridho berhak dpt yg lbih baik yg gk tamak oleh harta. demi dpt harta bnyak tp mlh mengabaikan kluarga.
pdhl ada satu kalimat kejarlah akhirat mk dunia akan mengikuti.
pantas Sandra gk sukses sukses msih sibuk kerja krn dia yg di uber cm dunia nya. ambisi sukses tnp mengkikut kan akhiratnya.