NovelToon NovelToon
Tersandera

Tersandera

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Mafia / Balas Dendam / CEO / Pembantu / Chicklit
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Alensvy

Kisah seorang gadis yang terpaksa menjadi pelayan pebisnis misterius dan kejam agar organ tubuhnya tidak dijual oleh pria itu akibat ulah ibunya sendiri.

Namun, ia tetap berusaha melarikan diri dari sangkar Tuannya.

Sebuah rahasia besar sang CEO terkuak saat pelayan itu hadir dalam kehidupannya yang membuat pria itu marah besar dan berencana membuat hancur kehidupan gadis itu.

Bagaimana kelanjutan cerita mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alensvy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 : Kesepakatan Damian

"Damian.."

Damian membeku. Ia sangat hapal dengan pemilik suara itu.

Christ!

"Sialan!" makinya.

****************

Video kembali memutar, menampilkan Christ yang berdiri disamping Anna dengan senyum puas. Ia mencengkeram rambut Anna menariknya kebelakang dengan kasar. Anna meringis tapi tetap berusaha menahan suara kesakitannya.

"Jika kau ingin wanita ini tetap hidup, bawakan 10 milyar Cash. Tanpa perantara. Tanpa polisi. Jika kau macam-macam.."

Christ melirik ke arah seorang wanita yang berdiri disampingnya yang kemudian tertawa. Tiba-tiba wanita itu mengambil pisau.

Anna tampak menegang.

Christ tersenyum sinis ke arah kamera.

" Mungkin aku akan mengukir sesuatu di wajah cantiknya."

Tak lama, video itu memperlihatkan Anna yang berkali-kali di cambuk oleh Christ.

Damian mencengkeram ponselnya erat. Rahangnya mengeras. Ia tidak sanggup lagi melihat Anna yang sedang disiksa.

BRAK!

Damian melempar ponselnya. Jeff yang dari tadi tari berdiri di dekatnya dengan cepat mengambil ponsel itu dan mr ayap layar dengan ekspresi terkejut.

"Itu Christ."

Damian berdiri perlahan. Setiap otot ditubuhnya menegang. Matanya penuh dengan kebencian yang membara.

"Siapkan uangnya. Dan panggil polisi khusus kesini." ucapnya dengan suara rendah dan berbahaya.

"Bapak benar-benar menyerahkan uang itu?"

"Kau lihat saja nanti. Panggilkan polisi sekarang. Kita susun strategi." tatapannya berkilat dingin. Pria itu sudah membuat kesalahan besar dalam hidupnya.

****************

Damian berdiri di depan gedung tua yang kumuh dengan dua koper besar di tangannya. Udara malam terasa lebih dingin dan menusuk. Tatapan matanya lurus dan penuh amarah yang tertahan.

Setelah Damian sepakat, akhirnya Christ mengirimkan alamat pertemuan mereka. Damian benar-benar merasa ini akan sangat mudah karena mereka sangat terlihat amatir.

Ia menarik napas panjang lalu mendorong pintu yang berkarat di depannya. Suara decitannya menggema menambah kesan mengerikan.

Begitu masuk, ruangan begitu gelap dengan penerangan remang-remang dan beraroma apek. Ia semakin berjalan hingga mencapai sebuah ruang lebar. Disana, Damian langsung disambut oleh sosok yang sudah lama ingin ia lupakan, bahkan mungkin sudah lupa—Christ.

Mantan kekasih yang pernah menjadi bagian dari hidupnya.

Christ duduk santai di atas meja reyot dengan senyum miringnya mengingatkan Damian akan semua luka lama yng pernah ia tutup rapat.

Damian tidak pernah lupa pengkhianat itu.

"Aku tau kau pasti datang," Christ membuka percakapan dengan nada puas.

Damian tidak langsung menjawab. Matanya mengitari ruangan mencari sisi Anna. Tapi tidak ada.

"Dimana dia?" tanya Damian.

"Siapa?" Jawab Christ santai sambil mengangkat alis ya berpura-pura tidak tahu.

"Kau tahu siapa." Damian menggertakkan giginya.

Christ tertawa kecil dan berjalan mendekat.

"Aku tidak menyangka kau akan membayar begitu mahal untuk seorang gadis yang tidak ada hubungannya denganmu."

Damian mengepalkan tangannya.

"Aku tidak punya waktu untuk permainanmu, Christ. Aku bawa uang yang kau minta. Serahkan Anna padaku."

Christ menyeringai.

"Ah.. Aku ingin sekali melakukannya, tapi.." Ia berjalan memutar mengitari Damian, suaranya terdengar lebih tajam.

"Kau pikir aku bisa dengan mudah melepaskanmu setelah kau membuangku begitu saja?"

"Jangan mulai dengan omong kosong itu."

"Omong kosong?" Christ mendekat dan menatapnya tajam.

"Kaulah yang memutuskan hubungan secara sepihak. Aku tidak terima itu."

"Dan kau kira aku tak tahu rencana kau dan adik tiriku?"

Christ menutup matanya sesaat lalu menghela napas seakan dialah korbannya.

"Itu kesalahan kecil. Kau terlalu berlebihan."

"Kesalahan kecil? Kau mengkhianatiku dan sekarang kau menculik orangku. Kau pikir kau tak bersalah?"

Christ menatap Damian penuh kebencian. "Aku hanya ingin membuatmu menderita seperti aku dulu. Aku ingin kau merasakan bagaimana rasanya kehilangan sesuatu yang berharga."

Damian terkesiap sejenak.

Kata-kata itu..

Sesuatu yang berharga?

"Ah.. Maksudmu hartaku? Sudahlah. Katakan dimana dia!" ucapnya jengah.

"Dia ada disini, tentu saja. Tapi aku tidak akan menyerahkannya begitu saja. Kita masih punya banyak urusan yang belum selesai, Damian."

Damian menatapnya tajam.

"Apa yang kau inginkan?"

"Aku ingin kau berlutut dan memohon padaku." ujarnya dengan angkuh.

Damian mengepalkan tinjunya. Jika bukan karena Anna, dia pasti akan sudah menghantam wajah pria itu sekarang juga.

Namun, tiba-tiba Christ mengeluarkan pistol dari balik jasnya dan mengarahkannya ke Damian.

.

.

Next👉🏻

1
insos
bagus ceritanya 🙏🙏
Alen's Vy: Terima kasih dukungannyaaa💕
total 1 replies
insos
ia lah di tampar mana ada orang senang di cium orang asing egee 🤦🏽‍♀️
insos
waowwww
Semangat
deg degan bacanya thor😭
Semangat
kok susu sih thorr,😭
QueenRaa🌺
Keren ceritanya kak✨️ Semangat up!!
Kalo berkenan boleh singgah ke "Pesan Masa Lalu" dan berikan ulasan di sana🤩
Alen's Vy: Terima Kasih.. ☺️otw singgah jugaa🤩
total 1 replies
Semangat
ini typo thorr
Alen's Vy: Iyaaa😭👍🏻
total 1 replies
Semangat
lanjut thorr
Semangat
Bagus banget, feel nya juga nyampe ke pembaca!
Alen's Vy: Makasih😍 Like dan komen ya, kritik saran juga boleh🫶🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!