NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Dari Seorang Gus

Menjadi Istri Dari Seorang Gus

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: pinkberryss

Akibat kenakalan dari Raya dan selalu berbuat onar saat masih sekolah membuat kedua orangtuanya memasukkan Raya ke ponpes. setelah lulus sekolah.

Tiba disana, bukannya jadi santri seperti pada umumnya malah dijadikan istri kedua secara dadakan. Hal itu membuat orangtua Raya marah. Lalu apakah Raya benar-benar memilih atau menolak tawaran seperti orangtuanya?

Tingkah laku Raya yang bikin elus dada membuat Arsyad harus memiliki stok kesabaran yang banyak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pinkberryss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keramas pagi-pagi

Raya mulai keluar dari kamar mandi untuk menemui suaminya, dia akan memberi kejutan malam ini. Dengan gerakan perlahan dia membuka pintu dan melirik Arsyad sedang memainkan Handphone diatas ranjang.

Nyalinya kembali menciut, namun saat pesan dari sahabatnya bahwa dia harus bisa membuat suaminya tak mampu berpaling. Apalagi Alin dan Sena menakut-nakuti Raya yang tidak-tidak. Kini Raya memberanikan diri untuk memperlihatkan apa yang seharusnya dia kerjakan.

'Apa dia nggak tau kalau ada bidadari cantik didepannya? Bisa-bisanya tetap fokus sama hp'

Ehem

Raya mencoba terbatuk namun Arsyad tetap fokus pada apa yang digenggamnya.

Ehem

Saat yang kedua kalinya dengan suara lantang Raya mencoba membuat Arsyad melihatnya dan itupun terjadi. Arsyad menatap Raya dengan mata membulat dan tak lupa mulutnya terbuka sedikit, dia syok sekaligus takjub akan pemandangan didepannya itu.

Apa benar-benar Raya, istrinya?

Raya langsung saja merebut hp Arsyad dan meletakkannya di meja laci sebelah ranjang.

"Raya... Ini kamu?"

"Terus siapa kalau bukan?" Arsyad menggeleng.

"Katanya mau, ayo," ucapnya lirih namun Arsyad mendengarnya. Sungguh Raya rasanya sangat malu apalagi dia sendiri yang menyerahkan diri kepada suaminya.

"Ayo apa?" astaga Arsyad pura-pura lupa atau sengaja pura-pura tidak tahu. Raya yang berdiri didepannya semakin ingin mencubit ginjal suaminya karena saking gemasnya.

"Oh nggak jadi ya, yaudah," baru mau melangkah ke kamar mandi lagi namun tangannya dicegat oleh Arsyad dan Raya terjatuh di pangkuan.

"Kata siapa nggak jadi, mas mau kok, kalau gitu..."

Jantung Raya tak karuan berdetaknya, rasanya ingin melompat. Dia menatap mata Arsyad yang juga menatapnya seperti singa yang kelaparan.

Detik-detik berikutnya terjadilah pagutan yang tak disangka sangka. Hingga mereka benar-benar melakukannya untuk pertama kalinya. Raya yang awalnya merintih kesakitan pun menjadi keenakan karena Arsyad memperlakukan dia sangatlah lembut karena dia juga tak ingin istrinya merasa sangat sakit.

Pengalaman pertama bagi mereka berdua sangatlah menjadi momen yang tak terlupakan. Setiap sentuhan lembut dan halus yang Arsyad berikan Raya terima. Mereka sudah melakukan hal penting bagi hubungan yang sah.

Selang satu jam lebih tiga puluh menit akhirnya selesai, napas keduanya terengah-engah. Tubuh polos mereka tutupi dengan selimut. Arsyad mencoba menenangkan Raya dengan memeluknya dan memberi elusan di punggung.

"Terimakasih banyak telah mau menerima pria tua ini menjadi suamimu," ucap Arsyad seraya tersenyum hangat pada gadis didepannya, eh kalau sekarang bukan lagi gadis tapi wanitanya.

"Hm, kenapa pria tua bukannya pria dewasa ya?" ah sungguh ademnya hati Arsyad saat Raya tak menyebutnya tua, itu berarti dia masih terlihat muda dan tentunya sangat tampan.

"He'um, berarti bukan tua kan?" Raya berdecak kesal.

"Kalau tua mana mau aku," Arsyad tertawa pelan. "Lagian mana ada umur 40 wajahnya begini, ini mah muda."

"Kalau begitu berapa usia yang kira-kira cocok untuk wajah ini?"

"39,"

"Astaga, yang benar saja hanya selisih satu dari umur asliku." Arsya tak habis pikir dengan pikiran Raya, namun mampu membuatnya bahagia karena selain sifat Raya yang dulunya bikin elus dada tapi juga mampu membuatnya tertawa karena sedikit komedi.

"Kita tidur dulu kamu pasti sangat capek, nanti bangun subuh saja." Raya mengangguk dan tak lama dia tertidur pulas karena memang matanya sudah tak bisa diajak kompromi lagi.

Arsyad mencium dahi Raya, dia menyelipkan anak-anak rambut dibelakang telinga. Menelisik wajah cantik dan muda depannya itu dengan penuh kekaguman, tak tanggung-tanggung Arsyad selalu mengucap syukur karena punya istri spek Raya begini yang moodnya selalu berubah-ubah seperti bunglon. Lantas dia ikut terpejam seperti istrinya sampai pagi tiba.

Alarm pada hp Raya berbunyi sekitar jam lima tepat. Arsyad terbangun namun Raya masih terlelap dalam tidurnya. Arsyad menghentikan suara alarm itu dan terkejut kalau dia telat solat subuh berjamaah. Dia buru-buru mandi besar terlebih dahulu.

Setelah itu dia membangunkan Raya sampai terbangun butuh beberapa kali karena Raya sulit dibangunkan meski ada apa-apa kecuali dia melihat makanan didepannya baru bangun, maklum hobi makan.

"Aduh.... Sakit," dia merintih kesakitan saat mau beranjak dari tempat tidurnya.

"Biar mas gendong," atas inisiatif Arsyad dia menggendong istrinya, dia belum pakai baju hanya handuk yang melilit bagian bawahnya.

"Kok airnya hangat?"

"Tadi mas siapkan untuk kamu, nggak papa berendam saja dulu biar badannya enakan. Mas tunggu solat di dalam kamar," ucapnya lalu meninggalkan Raya.

Setelah berpakaian dengan benar, Arsyad merapikan tempat tidur. Mengganti sprei yang kotor dengan baru. Dia ikut tersenyum saat bekas-bekas itu masih ada dan menempel pada sprei berwarna putih.

Setelahnya Raya keluar dari dalam untuk berganti pakaian dan mereka melaksanakan ibadah bersama.

Di bawah, ada Malik yang berkunjung ke rumah orangtuanya saat setelah mengisi ngaji kitab, dia duduk di kursi meja makan karena makanan sudah tersedia. Malik bertanya-tanya kenapa adiknya itu tidak ikut berjamaah bahkan yang seharusnya jadwal dia mengisi ngaji kitab pagi tadi digantikan olehnya.

Arsyad dan Raya turun bersama, namun dengan langkah yang pelan karena Raya masih merasa nyeri. Malik yang tak sengaja melihat pemandangan itu pun langsung otaknya bekerja ternyata mereka sudah melakukan, pikirnya.

"Umi, Abi, sepertinya kalian akan launching cucu baru," celetuk Malik membuat wajah Raya malu menunduk. Arsyad yang siaga pun memeluk istrinya dan menatap tajam kakanya.

Nampaknya Bu Sofiyah tahu, tapi dia hanya senyum menanggapi seperti pak Umar.

"Ya nggak apa-apa loh malahan kami senang, bukan begitu umi?" tanya pak Umar dijawab anggukan oleh istrinya.

"Sini nak, duduk,"

Raya duduk disamping Arsyad, dengan cekatan Arsyad mengambilkan makanan untuk Raya, dan itu semua tak luput dari pandangan Malik.

"Makin hari makin romantis saja,"

"Hus kamu itu, nggak balik nanti dicariin sama Inayah?"

"Nggak umi kalau belum pulang berarti sudah tau lagi main disini,"

"Senangnya tadi malam, ingin rasanya mengulang," Malik masih saja menggoda adiknya karena dia belum puas rasanya jika Arsyad belum memerah wajahnya.

"Malik mending kamu pulang nak," ujar buat Sofiyah.

"Loh emangnya nggak boleh kesini, umi? Kan ini dulunya juga rumah ku," dia tak mau kalah saat uminya mengusir halus karena selalu mengganggu saudaranya sendiri.

"Loh ternyata kamu disini dari tadi?" Inayah tiba-tiba masuk mencari keberadaan suaminya yang ternyata masih disini.

"Eh iya, kamu lihat nggak ada yang keramas pagi-pagi?" Inayah tak paham maksud suaminya itu namun saat dirinya melihat kearah Arsyad yang rambutnya masih basah dan Raya yang hanya terbalut hijab panjang saja yang disampir di leher.

"Emangnya kenapa?" Inayah tanya balik.

"Ya... Ya berarti mereka sudah itu," bisiknya membuat Inayah menjewer telinga Malik.

"Aduh kenapa dijewer sih mi!"

"Kalau nakal dijewer, iya kan umi?" Bu Sofiyah tersenyum dan mengangguk.

"Sarapan sekalian disini saya Inayah," perintah Bu Sofiyah.

"Boleh umi kebetulan belum punya bahan masak, baru masak nasi tadi." Inayah tersipu malu. Lantas mereka semua sarapan bersama, namun sebelumnya Inayah memanggil Farah dulu agar ikut serta.

1
Sena Kobayakawa
Gemesin banget! 😍
_senpai_kim
Sudah berhari-hari menunggu update, thor. Jangan lama-lama ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!