NovelToon NovelToon
Tangan Kasar Suamiku

Tangan Kasar Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Selingkuh / Pelakor
Popularitas:394.6k
Nilai: 5
Nama Author: Linda Pransiska Manalu

Laura, adalah seorang menantu yang harus menerima perlakuan kasar dari suami dan mertuanya.

Suaminya, Andre, kerap bertangan kasar padanya setiap kali ada masalah dalam rumah tangganya, yang dipicu oleh ulah mertua dan adik iparnya.

Hingga disuatu waktu kesabarannya habis. Laura membalaskan sakit hatinya akibat diselingkuhi oleh Andre. Laura menjual rumah mereka dan beberapa lahan tanah yang surat- suratnya dia temukan secara kebetulan di dalam laci. Lalu laura minggat bersama anak tunggalnya, Bobby.

Bagaimana kisah Laura di tempat baru? Juga Andre dan Ibunya sepeninggal Laura?

Yuk, kupas abis kisahnya dalam novel ini.
Selamat membaca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda Pransiska Manalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17. Tabiat buruk Irina.

"Cinta yang kau agungkan dan dambakan selama ini, ternyata hanya fatamorgana. Luka yang kau toreh di hatinya kini berbalik melukaimu."

"Istrimu kemana saja sih, Dre. Ibu sudah capek berdiri terus di teras ini" gerutu Bu Maya pada Andre, karena telah hampir satu jam mereka menunggu, Irina, belum pulang juga.

Padahal kemarin, Andre telah wanti-wanti ke Irina, kalau Ibu dan adiknya akan datang kerumah.

Bu Maya menelepon Andre, kalau beliau dan Luna sudah sampai dirumah. Tapi rumah terkunci dan Irina tidak berada di rumah.

Andre terpaksa meninggalkan kafe dan kembali ke rumah memastikan ucapan ibunya.

Ternyata benar, ibu dan adiknya beserta barang bawaan mereka sedang di teras rumah, menunggu pintu dibuka.

Irina tidak dirumah, lantas kemana dia pergi? Ditelepon tidak aktif. Dichat juga tidak terkirim. Kemarin sudah diberitahu kalau ibu dan adiknya akan tinggal dirumah mereka.

Eh, malah pergi tanpa kabar.

Barang bawaan mereka teronggok begitu saja di teras, sehingga menarik perhatian para tetangga.

"Bang, Luna dah gak sabaran lagi. Mana dah lapar," ucap Luna kesal. Mukanya ditekuk masam, sambil menghentakkan kakinya.

"Sabar, bentar lagi pasti datang." Andre telah berulang kali menyuruh ibu dan adiknya bersabar. Sekalipun kesabarannya sendiri sudah memuncak!

"Seharusnya kamu itu megang satu kunci rumah ini. Jika ada hal darurat gini, 'kan gak repot." keluh Bu Maya lagi.

"Kali aja kak Irina gak suka kita tinggal di rumah ini, Bu. Makanya sengaja pergi." ucap Luna sewot.

"Sudah, jangan mikir macam-macam. Ngegas saja kamu," sergah Andre.

Sebuah gojek berhenti didepan rumah. Ternyata Irina. Irina buru-buru menghampiri suami dan ibu mertuanya.

"Ada apa ini, Bang. Kok teras rumah seperti pasar kagetan saja?" Irina memandangi barang-barang yang teronggok di teras. Wajahnya seketika berubah masam.

"Abang, 'kan sudah bilang kalau ibu dan Luna mau tinggal bersama kita." ucap Andre lembut, menyembunyikan kekesalan hatinya.

"Abang cuma bilang mau berkunjung bukan mau pindahan kesini," sungut Irina. Tidak suka kalau ibu mertua dan adik iparnya akan tinggal bersamanya.

Bu Maya terkejut melihat reaksi Irina. Bu Maya sama sekali tidak menduga kalau Irina menolak mereka. Padahal selama ini beliau selalu membelanya dihadapan Laura.

"Ya, sudah buat sementara ini biar ibu dan adikku tinggal disini dulu. Susah cari tempat kost. Ayo, mana kuncinya? Kami sudah capek nungguin kamu. Ditelepon pun gak bisa." Andre mengulurkan tangannya meminta anak kunci.

"Hape ku lowbet, makanya gak aktif."

"Kamu dari mana sih, lama begitu. Pergi juga gak pamit. Padahal 'kan sudah abang bilang kalau ibu mau datang." Andre menatap Irina tajam penuh selidik.

"Tadi aku ada urusan mendadak, bang. Yang tidak bisa aku tunda." Irina menyerahkan anak kunci. Ketara sekali sikapnya dingin menyambut mertua dan adik iparnya.

"Ayo, masuk, Bu!" ucap Andre setelah pintu terbuka. "Rina, bantuin Ibu masukkan barang-barang dulu, abang mau ke toilet." Andre bergegas masuk kedalam rumah menuju kamar mandi.

Sejak tadi dia menahan perutnya yang sakit.

"Rencananya berapa hari ibu tinggal disini?" tanya Irina ketus. Setelah Andre pergi.

"Berapa hari?" Bu Maya balik bertanya. Belum juga dia masuk sudah ditanya kapan pergi. Benar-benar terlalu.

"Iya, Ibu gak usah pura-pura bingung. Tadi Bang Andre, 'kan bilang, kalau ibu cuma sementara aja disini."

"Kamu keterlaluan sekali, Irina. Rumah ini adalah milik anakku, ibu berhak tinggal disini sampai kapanpun," kecam Bu Maya kesal.

Bu Maya tak menyangka sama sekali kalau tabiat Irina seburuk itu. Berbanding terbalik dengan Laura sekalipun sering membuatnya kesal tapi belum pernah sekasar itu sikapnya.

Baru akhir-akhir ini suka melawan dan akhirnya minggat dan membalasnya seperti ini. Karena perlakuan kasarnya sendiri pada menantunya.

Berbeda dengan Irina, yang direstuinya dan bahkan selalu dia bela dihadapan, Laura. Ternyata seperti ini sifat aslinya.

Lantam* ( tidak sopan ) sama orangtua.

"Pokoknya Irina tidak mau tau, ibu harus cari tempat tinggal secepatnya." Irina melangkahi beberapa barang didepannya. Masuk kerumah tanpa membantu Bu Maya.

***

"Bagaimana kak, rumahnya cocok gak?" tanya Mila, saat membawa Laura melihat-lihat rumah yang mau dia beli.

"Sepertinya cocok. Hanya saja terlalu menjorok kedalam. Kakak berencana mau buka usaha warung makan atau resto mini." ucap Laura. Sambil mengamati setiap sudut rumah.

"Oh, kakak mau sekalian buka usaha, ya. Aku kira cuma buat hunian saja. Kebetulan sekali aku tau tempat yang cocok buat tempat usaha, kak. Tapi, kalo gak salah sih, ngontrak. Bukan beli."

"Kita kesana aja siapa tau cocok. Biarpun ngontrak," ucap Laura.

"Baiklah kak," Dengan mengendarai sepeda motor, Mila membawa Laura ke tempat yang dia sebut di sekitaran jalan Sudirman. Tempatnya ramai karena dipinggir jalan.

Setelah bertemu sang pemilik toko, dan memeriksa ruko itu, Laura merasa tertarik. Karena letaknya yang strategis, dan dekat dengan lingkungan sekolah dan perkantoran.

Hari itu juga, Laura melakukan pembayaran, kontrak selama dua tahun. Pemilik ruko bersedia merehab dulu, beberapa sudut ruko yang rusak. Juga mengganti cat ruko yang telah kusam.

Perhitungan merehab makan waktu satu atau dua minggu. Untuk sementara Laura dan Bobby akan menginap di hotel.

"Kak, kalau kakak mau, buat sementara tinggal saja di rumahku kak. Aku hanya tinggal berdua dengan ibuku. Bisa menghemat pengeluaran kakak sebelum ruko itu selesai direhab." Mila menawarkan agar Laura tinggal dirumah mereka saja.

Tapi, Laura menolak karena merasa tak enak. Laura tidak ingin merepotkan keluarga, Mila. Apalagi mereka baru saling kenal.

"Makasih ya dek Mila, tawarannya. Kakak sangat terharu atas kepeduliannya. Padahal kita baru kenal." ucap Laura penuh haru.

Ternyata masih banyak orang yang mau peduli padanya. Tadinya Laura ragu untuk memutuskan tinggal di kota dengan ikon buah salak ini.

Setelah bertemu orang-orang yang baik dan peduli padanya, membangkitkan semangatnya untuk menata ulang kehidupannya.

***

"Luna....!" teriakan Irina bergaung di rumah kediaman Andre. Lengkingan suara nyaringnya menghentakkan Bu Maya dari tidur siangnya.

"Ada apa Irina. sampai teriak-teriak gitu." Bu Maya menghampiri Irina yang tengah rebahan di sofa.

"Aku haus, Bu. Mana Luna?"

"Lha, Luna 'kan masih sekolah,"

"Kalau begitu, ibu saja yang sekalian ngambil air minum untukku," sahut Irina angkuh.

"Apa! Kamu pikir ibu pembantumu ya. Makanya seenak perutmu menyuruh ibu!" beliak Bu Maya.

"Oke, jika ibu keberatan sekalian saja pergi dari rumah ini." ancam Irina.

Bu Maya bungkam seribu basa. Tidak tau harus menjawab apa. Akhirnya Bu Maya mengaambilkan air putih seperti yang disuruh Irina.

Didalam hatinya Bu Maya mengeluh panjang pendekya. Melihat ulah Irina yang memperlakukannya seperri seorang pembantu.

Untuk mengadu kepada Andre pun dia tidak berani. Bu Maya tau kalau saat ini anaknya tengah terguncang, karena ulah menantunya, Laura.

Belum lagi keuangan mereka yang turut terguncang. Penghasilan dari kafe tidak seperti dulu lagi.

Selain karena dibagi untuk menyicil rumah yang saat sekarang ini mereka huni, juga karena kepemilikan kafe yang terbagi dua.

Tentu saja hasilnya tidak memadai lagi.

Bu Maya benar-benar berpijak di atas bara. Tidak tau harus berbuat apa lagi. Irina yang selalu mengancamnya membuat dirinya tidak tenang dan selalu was-was.

Belum lagi sikap Luna yang tidak betah di rumah sejak mereka pindah. Luna makin sering keluar rumah atau sering terlambat pulang sekolah.

Setiap kali ditanya, alasannya karena tidak betah di rumah.

Semua itu memengaruhi kesehatan Bu Maya. Pikirannya yang tidak tenang dan shock saat memergoki Irina membawa seorang pria kekamarnya.

Bu Maya jatuh sakit *****

1
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
hwaiting
Nurhasanah
Luar biasa
Anna Wong
Lumayan
Anna Wong
Luar biasa
Katherina Ajawaila
kasihan luna, semoga bertobat ya lun, biar yg lalu du buang jauh 2 . hidup baru.
Katherina Ajawaila
kasihan luna,
Katherina Ajawaila
pasti di Terima kalau ingin berubah ya thour🤗🤗🤗
Katherina Ajawaila
ya nasip seseorang yg tau hanya yg kuasa 🤔🤔🤔
Katherina Ajawaila
semoga Ryan, mau berbagi dgn luka ya thour 🤭🤭🤭🤭
Katherina Ajawaila
cepat sembuh Thour, ceritanya bagus, sukses selalu
Katherina Ajawaila
bertobat Luna, biar Tuhan jamah doa mu
Katherina Ajawaila
bagus juga sih bu maya msh punya harga diri, walau sdh terpuruk. luna tuh suruh kerja ya wajar. buat utus ortu. jgn nge jablai. aja. 🤫🤫🤫
Katherina Ajawaila
pecat aja, pak umar, itu mafia jelas teri modal lendir doank
Katherina Ajawaila
bego mark ms ngk berasa itu ulah pelacur, liat HP istri mu donk siapa yg tlp,
Katherina Ajawaila
dasar pembantu lacur. mark si h tutup cerita dr suami
Katherina Ajawaila
org hamil di ksh obat tidur, pengaruh ngk thour sm baby nya🤭🤭🤭
Katherina Ajawaila
jadi PSK aja kalau mau dpt duit banyak dan hanya jual apem basi kan🙄🙄🙄
Katherina Ajawaila
dasar belatung nangka ngk tau diri, murahan. biar tau rasa di pecat dgn tidak hormat😫😫😫😫
Katherina Ajawaila
Ratih ngk tau diri juga, dulu di usir dr tmp kerja karna godain majikan, skrng mau coba lg, mmg dasar ngk tau diri
Katherina Ajawaila
ada aja, pelakor yg rendahan, udh di tolong punya niat jahat. mmg lah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!