Elena Andrade gadis 19 tahun tumbuh diantara keluarga konglomerat yang penuh konflik....
Sang ayah menikah lagi dengan sahabat baik mendiam sang ibu,membuat Elena sering bertengkar dengan ayah nya itu,karna tidak terima sang ayah menikah dengan sahabat masa kecil ibu nya sendiri....
bagaimana kisah nya?
yuk mampir dan baca....
(boca harap minggir)🚩
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 09
Sebelum memandikan Elena,mereka mengingat kedua tangan dan kaki Elena terlebih dahulu,baru memasukan nya ke dalam bak yang berisi penuh dengan air dan wewangian.saat tubuh polos Elena mengenai air hangat tersebut,seketika ia pun sadar.....
"Aaarrgggg! Siapa kalian?" tanya Elena menatap kedua wanita malam yang bertugas memandikan nya dengan ketakutan.
"Aaarrrgggg! Dimana baju ku kurang aj*r," maki Elena marah saat melihat tubuh nya sudah polos sempurna.
"Nona,patuh lah,maka Tuan kami akan berbelas kasihan," ucap sala satu wanita sambil mengosokan sabun di tubuh Elena.
"Tidak! Tidak mau! Dasar orang-orang tidak waras!" jerit Elena meronta sekuat tenaga.
"Tapi sekarang Nona sudah ada disini,maka mau tidak mau,Nona harus menurut," ujar nya sambil fokus memandikan Elena.
"Hei,jangan bicara panjang lebar lagi,Boss sudah tidak sabar," tegur teman nya bergegas mengambil handuk untuk membungkus Elena.
Teman nya pun mengangguk mengerti,lalu membantu membungkus tubuh polos Elena,setelah memastikan tubuh Elena susah kering,mereka pun memaksa Elena meminum obat peransan,lalu memakaikan lingeri berwarna hitam tipis di tubuh Elena....
"Haaah...akhirnya selesai," gumam wanita itu menatap Elena yang sudah selesai memakai lingeri tipis berwarna hitam.
"Kamu jaga dia,akan kupanggil mereka untuk membawa dia ke kamar Boss," perintah teman nya berjalan menuju pintu ruangan.
Ceklekkkk
"Nona itu,sudah siap," lapor nya kepada anak buah ketua gangster yang sedang berjaga di luar pintu.
Para anak buah itu pun mengangguk mengerti,lalu berjalan masuk ke dalam ruangan.dan memapa tubuh lemas Elena yang sudah dalam pengaruh obat menuju kamar Boss mereka....
Tok...tok...tok
"Masuk," sahut ketua gangster dari dalam kamar.
Ceklekkkkk...pintu kamar pun dibuka,dan salah satu anak buah kepercayaan Boss gangster tersebut masuk sambil mengendong Elena ala bride style,melihat itu,si ketua gangster langsung girang....
"Taru dia di ranjangku,dan kamu pergi lah,ingat! Jangan ganggu aku," perintah nya dengan tegas.
"Baik Boss," sahut nya sambil meletakan Elena diatas ranjang,lalu pergi dan mengunci pintu kamar.
"Ahhh...gadis kecil,kau sangat cantik sekali...karna kamu sangat cantik,maka ku injinkan kamu menjadi istri kelima ku," ucap nya sambil menjilat bibir nya dengan penuh hasrat,lalu melepaskan juba tidur yang ia kenakan.
"Ugh...panas," lirih Elena dengan suara berat sembari meliuk kesana kemari.
"Sabar sayang,aku akan cepat mendinginkan mu," bisik nya sambil merangkak naik keatas ranjang.
Ketua gangster itu pun mulai mencium dari kaki Elena,perlahan naik keatas,tak lupa ia meningalkan bekas merah di setiap kecupan nya,dan tibah lah di tempat favoritnya,yaitu goa kenikmatan Elena....
"Haaah...sayang," desa ketua gangster itu menatap sayu tubuh putih mulus Elena,perlahan tangan nya mengenggam erat lingeri tipis Elena,lalu hendak merobek nya.
Gudubrakkkkk!
Pintu kamar itu pun terbang bebas masuk ke dalam kamar,membuat ketua gangster itu pun loncat dari atas tubuh Elena,lalu meraih pistol,namun ia terlambat karna tendangan Mathew lebih cepat dari gerakan lambat nya....
Brukkkkk!
Brakkkkk!
"Akkhhhh,"
Ketua gangster itu pun dibuat tak berdaya oleh Mathew yang yang sudah di kuasi oleh emosi,beberapa kali Mathew menghantam tubuh nya dengan tendangan kuat,dan akhirnya ia pun tersungkur dan lemas tak berdaya diatas lantai....
"Kau berani menyentuh nya bajing*n!" umpat Mathew menarik rambut ketua gangster itu dengan keras,lalu menghantam nya ke tembok.
Brakkkkk!
"Ugh...tu...tuan maaf,aku salah," imbuh nya dengan nada lemah.
"Sudah terlambat," tekan Mathew mengangkat sala satu kaki panjang nya tinggi-tinggi,lalu mendaratkan nya dengan kuat tepat di area sensitive ketua gangster.
Bug!
"Aaarrgggggg!" jerit ketua gangster itu mengema,saat alat tempur nya diinjak keras oleh Mathew.
"A...aku belum melakukan apa-apa,aku bersumpah tuan,tolong lepaskan aku," pinta nya sambil menautkan kedua tangan nya dan memohon belas kasihan dari Mathew.
Mathew dengan kasar menarik rambut ketua gangster itu,lalu sedikit menunduk dan menatap kedua mata nya dengan tatapan nyalang....
"Kalau tadi aku terlambat,apakah kau akan melepaskan keponakan ku?" tanya Mathew dengan nafas memburu marah.
"Maaf Tuan," pinta nya menangis terisak-isak.
"Huuuuffff....aaahhhh,bukan jawaban itu yang ku mau,"
Mathew mendongak sejenak,lalu menarik nafas dalam-dalam,lalu menghembuskan nya dengan kasar.
Bug!
Brakkkkk!
Tendangan bertubi-tubi Mathew layangkan secara membabi buta,dan akhirnya gangster itu pun tewas di tangan nya....
"Pa...panas,tolong...." lirih Elena meliuk diatas rajang,menyadarkan Mathew.
"Elena," panggil Mathew dengan panik,lalu menghampiri Elena.
Elena yang dalam keadaan tak sadar,lalu melempar diri kepada Mathew,lalu memeluknya....
"Ssstttsss...semunya akan baik-baik saja," bisik Mathew mengelus rambut Elena,lalu melepaskan jas hitam miliknya untuk menutupi tubuh Elena.
"Tidak mau,panas,"
Elena menghempaskan jas milik Mathew,dan mulai meraba dada bidan Mathew,membuat Mathew pun ikut terpancing,namun saat hendak mencium Elena,Mathew menghentikan aksi nya saat Elena memanggil nya....
"Om...panas," panggil Elena.
"Sial! Hampir saja aku kelepasan," umpat Mathew dengan frustasi lalu memaksa memakaikan jas itu di tubuh Elena.
Namun.gerakan Elena selanjutnya membuat Mathew syok setenga mati,dimana Elena dengan cepat Elena mencium bibir Mathew dan melumat nya dengan rakus,walaupun gerakan Elena masih kaku....
"hhhhmmppp,"
Mathew meronta mencoba melepaskan lumatan Elena yang semaking ganas....
"Ehem!" dehem tuan Nathan membuat Mathew memutar ekor mata nya menatap ke arah pintu kamar.
Tidak mau membuat tuan Nathan perpikir negative,Mathew pun dengan cepat memaksa melepaskan tautan bibir mereka,lalu menatap dingin ke arah tuan Nathan....
"Ini,tidak seperti yang kamu pikirkan," tegas Mathew.
"Aku tau.tolong bawa dia keluar,aku tidak mau orang lain yang menangi nya," pinta tuan Nathan berjalan pergi meningalkan mereka.
Mathew mendengus kesal,lalu mengendong Elena ala bride style,namun Elena terus meronta,dan akhirnya posisi gendongan pun berubah menjadi kuala yang sedang bergantungan diatas pohon....
Mathew harus lebih hati² lagi dalam bertindak agar tidak ketahuan nathan
hoo yg lagi happy karena cintanya gk bertepuk sebelah tangan
duh dasar om nakal