Menikah belum menjadi prioritas Hasna walaupun dia menyukai anak kecil. Kesukaannya pada dunia kerja mempertemukannya dengan seorang anak yang membuatnya jatuh cinta dan terlibat terlalu dalam dengan Maura. Gadis kecil yang menempel padanya seperti anak koala dan sulit lepas. Tawaran menjadi ibu bagi Maura menjadi hal yang menarik dan menyenangkan, tapi Hasna lupa... Maura memiliki ayah dan kakak perempuan. Menjadi ibu Maura berarti menjadi istri dari Reza dan ibu dari Hujan. Mampukah Hasna menjalani kehidupan dengan 3 orang dengan karakter yang berbeda?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ShanTi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Minnie the Mouse and Tom the Cat
“Anak siapa ini?” Bu Rika masuk ke ruangan, mengerutkan dahi melihat ada kepala anak dengan suara nya di kubikel Hasna
Hasna berdiri dan menjawab “Eh Bu Rika ini bu… di lantai 9 tadi sewaktu menyerahkan proposal ada anak kecil lagi main sendiri, ia anak pimpinan kayanya bu, saya pernah bertemu di lift seminggu yang lalu, boleh saya ajak main di kubikel saya ya Bu kasian, mungkin orangtuanya sibuk. Lagipula proposal yang tadi saya serahkan masih di review Bu… nanti katanya hasil review akan diinform langsung ke Ibu” ucap Hasna dengan pandangan menghiba… Sebulan ini pekerjaan penuh, ia butuh hiburan. Baru 1 jam bersama Maura, ia sudah banyak ketawa..
“Ya boleh.. asal jangan berisik nanti mengganggu yang lain” ucap Rika sambil masuk ke ruangannya, ada-ada saja pikirnya orang lain malas berurusan dengan anak kecil, ini malah mau mengasuh. Rika sampai saat ini belum berpikir untuk menikah, keponakannya di rumah ada 4 orang dan semuanya laki-laki.. berisik setiap hari. Kadang sabtu minggu Rika lebih memilih ingin kerja di kantor saja, paling tidak ia tidak usah mendengar teriakan kakaknya dan mendengar tangisan keponakannya.
“Tumisss aku belum dibutatin Ka Hasnaaaa” rengek Maura….
“Wah okey okey jangan nangis atuhhh…. Sini Ka Hasna buatin… sebentar yah bawa dulu tongkat ajaib”.. Hasna membuka tasnya dan mengambil pounch makeup nya… yup ada eye liner… pinsil matanya selalu ia simpan di dalam pounchnya. “Bersiap Nona Miney… sebentar lagi kumismu akan memajang … Jangan khawatir Tom the Cat akan membuat kumis yang tercantik sejagad raya”…. Celoteh Hasna sambil tersenyum…
“Ka Hasna mirip sama Ton?” tanya Hasna sambil mengerutkan dahinya… “Ton kan musuh Jely titus… nanti Ka Hasna jadi musuh Mola dong”…
“Ehhh anak kicil suka nonton Tom and Jerry?” tanya Hasna bingung
“Sukak… Papi sukaknya nonton ituh kalau sama Mola… Papi gak sukak nonton Rapusel.. sukak tidul.. tapi kalaw nonton Ton en Jely Papi sukak ketawa ketawa” Maura bercerita dengan semangat
“Yuppp… kumis sudah jadi dan panjaaaang” Hasna merentangkan tangannya di muka dengan mulut manyun bebek
“Akum mau liat malu lilat”… Maura meloncat loncat seneng
“Sabar-sabar neng… nanti jatuh lagi”… Hasna mengambil kaca kecil di tasnya dan diberikan pada Maura…
“Hihihihihi lucuuuu… Mola tumisnya banak, Kaka Hasna halus punya tumis juga”
“Ehhh Ka Hasna lagi kerja, nanti saja pakai kumisnya kalau di rumah”…Hasna langsung menutup mukanya
“Tida ka Hasna kan Ton jadi harus punya tunis.. Mola halus punya teman yang bertunis” Maura mengambil eye liner dari tangan Hasna
“Eits jangan-jangan… nanti saja jangan sekarang nanti Ka Hasna dimarahin sama Boz Ka Hasna”… Hasna langsung mengambil eye liner dari tangan Maura
“Waaaaawaaaaa mau sekarang bikin kumisnya…. “
“Wah bahaya ini anak ngantuk jadi rungsing beginih… waaah bisa-bisa dimarahin Bu Rika…. Yah bener nih udah keluar dari ruangannya”
“Hasna… saya sudah ingatkan jangan sampai berisik” teriak Bu Rika
“Iya bu.. Maaf ini kayanya ngantuk bu anaknya” Hasna memangku Maura sambil berbisik “Sudah jangan nangis sekarang Maura boleh menggambar kumis di muka Ka Hasna yaaa… kalau nangis nanti Ka Hasna di marahin boz nya Ka Hasna” bujuk Hasna
“Iya… hiks hiks…. Nanti boz nya di marahin sama Papi aja.. Ka Hasna jangan atut” Maura tersenyum sambil mengambil eye liner dari tangan Hasna
“Tumisnya mau banak ataw syedikit… “ Mauran mulai menggambar garis di muka Hasna
“Sedikit saja.. Ka Hasna mukanya jelek gak kaya Maura cantik pakai kumis tetep aja cantik” ngeles Hasna
“Waaaah ini banyak yaa bikin kumisnya… coba Ka Hasna liat” Hasna mengambil kaca di tangan Maura. “Dangan…. Syudah tantic koq… dangan dilihat” Maura menguap sambil mengusap usap matanya.
“Ngantuk yah.. mau minum susu?” tanya Hasna sambil mengambil tas Maura. Wah ada dot.. hahahah segede ginih masih ngedot… Maura umurnya hampir 3 tahun kayanya tapi masih minum susu dari Dot..
“Ini susunya? Pakai Dot?” hehehehehe Hasna tertawa kecil
“Dangan ketawa…. Maura suka sama dot.. Maula ga mau gelas” mukanya sudah mulai menyek menyek mau nangis lagi
“Eh eh jangan nangis lagi gak apa-apa pakai Dot ga ada yang larang… ini minum” Hasna memberikan dot pada Maura
“Peyuk ..” Maura membuka tangannnya minta dipeluk
“Waduh ini anak beneran kaya sama emaknya beginih”
Hasna duduk memeluk Maura sambil memutar mutar kursinya… Ini bagaimana mau kerja. Ya udah sambil ngetik pake satu tangan bisa kali ngecek email dan laporan sore.
Dilihatnya waktu sudah menunjukkan jam 4 kurang. Hasna tidak menyadari keributan yang terjadi di Lantai 9 akibat ulahnya mengajak Maura ke lantai 7 di ruangannya.
#########
🥰🥰🥰 Terima kasih sudah membaca karya pertama saya, jangan lupa like n komen yaaa supaya semangat nulisnya.. love u all 🥰🥰🥰
\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#
🤪🤭🙏🏼