NovelToon NovelToon
Surat Terakhir Ayah

Surat Terakhir Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Penyelamat
Popularitas:14.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Tegar adalah seorang ayah dari dua anak lelakinya, Anam si sulung yang berusia 10 tahun dan Zayan 6 tahun.

Mereka hidup di tengah kota tapi minim solidaritas antar sekitarnya. Hidup dengan kesederhanaan karena mereka juga bukan dari kalangan berada.

Namun, sebuah peristiwa pilu membawa Tegar terjerat masuk ke dalam masalah besar. Membuat dirinya berubah jadi seorang pesakitan! Hidup terpisah dengan kedua anaknya.

Apakah yang sebenarnya terjadi? Bisakah Anam dan Zayan melalui jalan hidup yang penuh liku ini? Jawabannya ada di 'Surat Terakhir Ayah'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Calon pewaris

"Kemajuan mu sangat pesat Nam. Jika kamu seperti ini terus, kamu bisa mengambil program akselerasi. Bagaimana kamu bisa mengerjakan soal yang sebenarnya belum pernah diajarkan di sekolah?" Pak guru menatap hasil ulangan Anam dengan wajah kagum serta bangga.

"Bapak akan mendaftar kamu ke olimpiade sains tingkat nasional, apa kamu berminat Nam?" Tanya pak guru dengan mata berbinar.

Pasalnya sudah jarang hampir tidak pernah memiliki murid dengan tingkat kecerdasan di atas rata-rata seperti Anam ini. Dulu, Anam terlihat seperti siswa pada umumnya, dia biasa saja. Tidak menonjol seperti sekarang. Dalam segi pelajaran maupun olahraga, nilainya relatif. Tapi, apa yang merubahnya menjadi secermelang ini? Bukankah ini luar biasa?

"Iya pak. Saya mau mengikuti olimpiade juga ingin mengambil program akselerasi yang pak guru tawarkan." Jelas Anam tak memberi reaksi berlebihan.

Anam, anak dari almarhum Tegar dan almarhumah Agnisa, yang sekarang ini tinggal dan dibesarkan oleh Abut, ingin membuktikan diri jika dia bukan hanya numpang hidup di rumah Abut. Dia bisa membuat Abut bangga dengan prestasi yang Anam torehkan. Dia ingin membuktikan jika anak yatim piatu juga bisa berprestasi.

Sejauh ini, Anam benar-benar berusaha mengupgrade dirinya agar tidak direndahkan orang lain. Orang tuanya akan bangga padanya, itulah yang Anam pikirkan.

Sedangkan Zayan, dia mencontoh apa yang kakaknya lakukan. Jangan menyia-nyiakan kesempatan yang ada di depan mata. Lebih baik mengubah diri menjadi lebih berguna dari pada bermalas-malasan menikmati kekayaan yang bahkan bukan milik mereka. Oleh karena itu, Zayan juga berpikir jika dia harus bisa sepintar kakaknya.

Dan Abut tahu betapa keras usaha Anam dan Zayan. Setiap hari digembleng dengan belajar, bukan memaksa tapi Abut sendiri juga ingin mereka menjadi orang sukses nantinya.. Mungkin terkesan terlalu mendisiplinkan kedua anak itu tapi Abut berpikir, jika suatu saat dia meninggal dunia, Anam dan Zayan sudah dibekali ilmu untuk mengembangkan diri.

Di rumah, Abut sudah menunggu Anam dan Zayan pulang sekolah. Dia ingin mengajak kedua anak itu berkunjung ke kampung mereka. Juga, ingin mengenalkan kepada para pekerjanya jika Anam dan Zayan adalah cucu-cucunya, bisa jadi kedua bocah itulah yang nanti akan mengambil alih kepimpinan yang sekarang ini Abut pegang.

Ya, Abut sudah menyiapkan itu semua. Anak-anak kandungnya sudah cukup menikmati kekayaan yang dia miliki, dari lahir hingga menikah, Abut lah yang memfasilitasi mereka. Tidak akan Abut berbuat sejauh ini jika tidak ada pemicunya. Tersebab Abut mengetahui jika Alin, Aluna dan Alea memiliki rencana untuk menyingkirkan Anam dan Zayan. Sebelum itu terjadi, Abut sudah memanggil notaris untuk memindah namakan semua aset kepemilikan kekayaannya kepada Anam dan Zayan.

Sia-sia rencana Alin dan saudaranya mengusir Anam dan Zayan dari rumah Abut jika ternyata rumah itu sekarang sudah menjadi milik kedua bocah tersebut. Pun, dengan usaha yang dikelola Abut. Semua itu akan menjadi milik Anam dan Zayan nantinya.

Hanya usaha pengepulan barang bekas saja yang ketiga anaknya ketahui, padahal Abut juga memiliki perusahaan besar di luar kota yang menjadi sumber kekayaan utamanya. Adalah pabrik plastik yang memproduksi beragam produk kemasan plastik makanan dan juga kebutuhan industri yang menyentuh hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari.

Bayangkan saja, papanya yang adalah pimpinan perusahaan sebesar itu saja tidak diketahui ketiga anak Abut dan nantinya tahta tertinggi itu malah akan berpindah tangan pada Anam dan juga Zayan, bagaimana reaksi mereka jika tahu berita besar ini?

"Kong, tadi aku dapat nilai A+." Zayan berusaha pamer.

"Bagus. Dapat nilai sempurna ya, nilai A+ untuk pelajaran apa Za?" Tanya Abut di dalam mobil. Anam masih diam mendengarkan keduanya mengobrol.

"Bahasa inggris kong. Aku tadi bisa menyebutkan angka 50 sampai 100 paling cepat dan benar, temen-temen ku belum bisa!" Zayan mengingat kala dia dengan lancar menyebutkan angka tersebut di depan kelas.

Zayan bahkan mendapat tepuk tangan dari guru dan teman-temannya karena dianggap paling bersinar di sana. Abut mengusap kepala Zayan sebagai wujud kasih sayang dan apresiasi untuk pencapaian Zayan hari ini.

"Nam, ada yang ingin kamu ceritakan pada engkong?" Tanya Abut ke arah Anam.

Anam mengangguk. "Abang didaftarkan sama pak guru untuk ikut lomba sains nasional kong. Dan hari Senin besok, Abang mau ikut tes akselerasi."

Senyum Abut mengembang. "Bagus. Luar biasa. Teruslah berusaha untuk menjadi yang terbaik, bukan untuk orang lain.. Tapi untuk dirimu sendiri."

"Abang.. Kepala Abang isinya kertas contekan semua ya? Kok bisa pinter banget gitu?" Zayan ikut menyanjung Anam dengan celotehannya.

Abut tertawa lebar. Ini sangat menyenangkan. Bahkan anak-anaknya dulu tidak ada yang sepintar Anam. Mau les dari pagi buta sampai tenggelamnya matahari pun, nilai ujian mereka dulu standar standar saja. Alin dan saudaranya hanya berpatok pada.. Yang penting naik kelas! Satu keahlian yang tidak dilakukan Anam dan Zayan tapi menjadi kegemaran Alin bersaudara adalah.. Menghamburkan uang!

Sampai di tempat pengepulan barang bekas, Anam dan Zayan seperti kembali ke masa susah dulu. Saat mereka pulang sekolah harus mulung botol dan kardus bekas, membuka satu tempat sampah dan pergi mencari tempat sampah yang lain, dan terus menunduk memastikan tidak ada botol yang mereka lewatkan untuk ditukar dengan uang. Zayan sampai ingin menangis saat ingat masa-masa itu.

Abut masuk ke dalam memeriksa kondisi bangunan yang katanya perlu renovasi. Sedangkan Anam dan Zayan ada di luar, di dekat mobil yang tadi mereka naiki.

"Heh! Ngapain dekat-dekat mobil engkong? Mau nyolong ya?!" Hardik mandor itu dengan netra terus menatap Anam dan Zayan tak suka.

"Kalian?? Bukannya kalian dulu biasa mulung dan jual barang rongsokan ke sini?! Udah ganti profesi jadi pencuri ya?? Pantas aja sekarang nggak pernah keliatan di sini, main duit gede sekarang?! Awas aja ya, aku bakal laporin kalian ke engkong dan pastiin jika kalian akan dibawa ke kantor polisi!"

Si mandor itu mencengkeram tangan Anam dan Zayan kencang. Zayan memukul lengan si mandor karena merasakan nyeri pada pergelangan tangannya.

"Lepasin adikku!!" Bentak Anam.

Mereka tidak diberi kesempatan bicara. Dengan kasar, mandor itu menarik Anam dan Zayan masuk ke ruangan di mana ada Abut di sana.

"Ada apa ini?" Abut kaget dan kesal bukan main melihat cucu-cucunya diperlakukan seperti itu.

"Kong, dia nuduh kami nyuri di mobil engkong." Adu Zayan ingin melepaskan diri.

"Bukan nuduh kong tapi kenyataan. Mereka tadi aku lihat sedang mengendap-endap di sekitar mobil engkong, mau apa lagi kalau bukan mencuri? Mereka kan cuma--"

"Mereka cucu-cucu gue, sialan!! Lepasin mereka!! Lo orang udah bosan kerja di sini??" Potong Abut tak ingin Anam dan Zayan disakiti.

"Cu-cucu?? Tapi kong, mereka--"

"Tapi apa?? Mereka ke sini bareng gue! Napa Lo orang berani bilang cucu-cucu gue pencuri?? Bahkan mobil itu saja milik mereka!! Dasar bodoh!!" Bentak Abut dengan wajah merah padam.

Mampus! Tak hanya mandor itu saja yang terkejut tapi semua yang ada di sana. Untungnya para pekerja lain tak ikut membully Anam dan Zayan, mereka lebih memilih diam dan melihat saja. Siapa sangka jika niatnya mencari muka malah berakhir kehilangan muka seperti ini??

"Untuk yang lain, lihat mereka baik-baik! Mereka adalah cucu-cucu gue! Jangan ada yang kurang ajar apalagi bertindak tidak sopan seperti bahlul satu ini!!"

"Lo orang bilang bangunan butuh renovasi??? Mata Lo orang dulu kayaknya yang butuh dioperasi!! Katarak ya? Bangunan masih kokoh seperti ini Lo orang bilang sudah tidak layak, aaa.. Gue tau, Lo orang mau coba-coba curang sama gue hah?? Sekarang juga Lo orang gue pecat!! Nggak sudi gue pekerjain orang tamak kayak Lo orang!! Pergi dari pada gue laporin Lo orang ke polisi dengan tuduhan korupsi!!"

Si mandor menunduk lesu. Maksud hati ingin mengambil hati, realitanya malah kena sanksi di depak dari tempat kerja begini.. Sial emang!

1
Riaaimutt
deuh suami ria jahat bgt sama anak kecil juga
untung nya suami ku orangnya baik hati bijaksana dalam permusyawaratan perwakilan serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
klo sikapmu sprti itu trs, lama² anakmu juga ogah idup samamu..
arogan bener jadi manusia, udah kek Fir'aun bae
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
masih ada aja manusia yang hormat hanya karna hartanya🤦🏻‍♀️
🍊 NUuyz Leonal
susah sih kalau orang nya modelan kayak Aline ini semua semua di salah kan ke orang lain padahal dia sendiri yang membuat hidup nya seperti itu
🍊 NUuyz Leonal
sepertinya lebih berbahaya jika celine bersama kamu
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
heh alin berkaca lah sebelum terlambat bgt menyadari kesalahan mu😒😒😒dari tadi asik nyalahin orang dasar 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
sebenarnya sangkala itu kenapa benci banget sama zayan dan Anam yaa🤔🤔🤔🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Dewi kunti
dipecat aj sopir yg gak tahu diri kong
Rahmawati
km sudah gk dianggap anak lagi line, mending km pergi aja, celine akan lebih terurus kl tinggal sm engkongnya
Rahmawati
ini knp kok sengkala benci bgt sm anam dan zayan,,
🍊 NUuyz Leonal
apapun bisa terjadi jadi jangan pernah melihat atau menilai apalagi membenci seseorang dengan kadar porsi yang berlebihan
𝐙⃝🦜尺o
si mandor so iye, gak tau apa2 mau tuduh sembarangan akhirnya dipecat kan
Rahmawati
bagus anam km pinter kl mau sukses
Was pray
belajar terus anam dan zian, harta dipakai habis , tapi kl ilmu dipakai bertambah
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
lagian, org kerja itu nyari duit..
bukan nyari muka
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
baru mandor tapi udah petantang petenteng
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
nam sibuk masak pak, gak bisa ikut olimpiade /Facepalm/
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍: kesian..
masih sekwildapa aja dari dlu😌
𝐓𝐄𝐓𝐄𝐇 𝐇𝐈𝐍𝐘𝐀𝐈☝🏿🌚: mana ada.. nam sibuk ngelus dada dan paha
total 2 replies
𝐓𝐄𝐓𝐄𝐇 𝐇𝐈𝐍𝐘𝐀𝐈☝🏿🌚
aih bulu 😱
𝐓𝐄𝐓𝐄𝐇 𝐇𝐈𝐍𝐘𝐀𝐈☝🏿🌚: aih dah diganti kertas 🤭
𝐓𝐄𝐓𝐄𝐇 𝐇𝐈𝐍𝐘𝐀𝐈☝🏿🌚: typo Thor
total 4 replies
🍊 NUuyz Leonal
buktikan namza Klian pasti bisa
seperti kata kong abut berubah lebih baik untuk kalian sendiri
🍊 NUuyz Leonal
bulu 😳😳😳
bulu apa ini 🤔🤔🤔
🍊 NUuyz Leonal: bulu apa itu???
Dfe: apa apa?
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!