Zhang Wei akhirnya memulai petualangannya di Benua Tengah, tanah asing yang penuh misteri dan kekuatan tak terduga. Tanpa sekutu dan tanpa petunjuk, ia harus bertahan di lingkungan yang lebih berbahaya dari sebelumnya.
Dengan tekad membara untuk membangkitkan kembali masternya, Lian Xuhuan, Zhang Wei harus menghadapi musuh-musuh yang jauh lebih kuat, mengungkap rahasia yang tersembunyi di benua ini, dan melewati berbagai ujian hidup dan mati.
Di tempat di mana hukum rimba adalah segalanya, hanya mereka yang benar-benar kuat yang bisa bertahan. Akankah Zhang Wei mampu menaklukkan Benua Tengah dan mencapai puncak dunia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lembah Kabut Hitam
Zhang Wei berdiri di atas bukit, menatap cakrawala yang mulai dihiasi warna jingga senja. Angin berhembus lembut, membelai jubahnya yang berkibar perlahan. Dalam kesunyian itu, pikirannya melayang ke depan. Dua bulan bukanlah waktu yang singkat, namun juga bukan waktu yang panjang. Jika ia hanya berdiam diri di kota Xiquan dan menunggu turnamen, itu hanya akan membuang kesempatan berharga.
"Master," katanya, suaranya tenang namun dipenuhi ketertarikan, "apakah ada tempat yang bisa kukunjungi sebelum turnamen dimulai?"
Dari dalam pikirannya, suara Lian Xuhuan terdengar, penuh pertimbangan. "Aku sudah menduga kau akan menanyakan hal ini. Memang, menunggu saja bukanlah pilihan terbaik. Jika kau ingin meningkatkan kekuatanmu lebih jauh sebelum turnamen, ada satu tempat yang bisa kau datangi."
Zhang Wei melirik ke kejauhan. "Di mana tempat itu?"
"Ada sebuah zona terlarang di wilayah barat," jawab Lian Xuhuan, nadanya berubah sedikit lebih serius. "Tempat itu telah tersegel selama berabad-abad dan hanya mereka yang memiliki izin khusus dari kekuatan besar di dunia ini yang boleh masuk."
Mata Zhang Wei menyipit. "Sebuah zona terlarang? Apa yang ada di dalamnya?"
Lian Xuhuan terdiam sejenak sebelum menjawab. "Tempat itu dikenal sebagai **Lembah Kabut Hitam**. Sebagian besar yang pernah masuk tidak pernah kembali, dan yang kembali pun tidak bisa menceritakan apa yang mereka lihat di dalamnya. Namun, aku tahu bahwa di dalamnya terdapat sesuatu yang sangat berharga, sesuatu yang bahkan para penguasa dunia ini tak mampu abaikan."
Zhang Wei mengangkat alis. "Kau mengatakan bahwa aku butuh izin untuk masuk ke sana. Tapi kau juga tahu bahwa aku tidak perlu memikirkan itu, bukan?"
Terdengar tawa kecil dalam pikirannya. "Benar. Dengan kemampuan teleportasimu, izin hanyalah formalitas yang bisa diabaikan. Aku akan mengirimkan gambaran ingatan mengenai tempat itu kepadamu."
Sejenak, Zhang Wei merasakan kesadarannya bergetar. Dalam benaknya, berbagai citra mulai muncul—pegunungan berbatu yang menjulang tinggi, hutan belantara yang gelap, dan sebuah lembah luas yang diselimuti kabut pekat berwarna hitam. Suasana tempat itu terasa mencekam, namun juga menggoda.
"Sekarang kau tahu lokasinya," kata Lian Xuhuan. "Jangan buang waktu."
Zhang Wei mengangkat tangannya. Ruang di sekelilingnya mulai bergetar, energi abu-abu berputar di udara, membentuk pola yang rumit. Di hadapannya, cahaya aneh mulai berkedip, menciptakan pusaran yang semakin lama semakin stabil. Portal itu kini terbuka, menunjukkan gambaran dari Lembah Kabut Hitam yang sebelumnya hanya ada dalam pikirannya.
Tanpa ragu, Zhang Wei melangkah masuk.
Saat kakinya menginjak tanah di sisi lain, hawa dingin langsung menyelimuti tubuhnya. Kabut hitam menyelimuti seluruh area, menghalangi jarak pandangnya lebih dari beberapa meter ke depan. Tanah di bawahnya keras dan tandus, dengan retakan-retakan yang seolah menyimpan sesuatu di dalamnya. Udara di sini terasa berat, seolah mengandung energi yang menindas.
Ia menajamkan indranya. Tidak ada suara burung, tidak ada suara binatang liar. Hanya kesunyian yang menusuk.
"Aku sudah sampai," katanya pelan.
Lian Xuhuan, yang berada dalam pikirannya, terdengar menghela napas kecil. "Berhati-hatilah. Tempat ini bukan sekadar lembah biasa. Ada sesuatu yang bersembunyi di balik kabut ini, sesuatu yang belum pernah diketahui banyak orang."
Zhang Wei menyesuaikan pernapasannya dan mulai melangkah lebih dalam. Setiap langkah yang diambilnya terasa seperti memasuki wilayah yang semakin asing, seolah-olah dunia di sekitarnya menolaknya. Tapi ia tetap berjalan, matanya mengamati sekeliling dengan waspada.
Beberapa menit berlalu dalam keheningan. Namun, tiba-tiba, angin dingin bertiup dari dalam kabut, membawa bisikan-bisikan samar yang terdengar seperti suara manusia.
Zhang Wei berhenti.
Bisikan itu semakin jelas, seakan ada seseorang yang berbicara tepat di belakangnya.
Namun, saat ia menoleh, tidak ada siapa pun.
"Menarik," gumamnya, matanya berkilat tajam.
Lian Xuhuan mendengar gumamannya dan berkata, "Itu bukan sekadar suara angin. Lembah ini menyimpan sesuatu yang bahkan aku pun belum tahu seluruhnya. Mungkin kita akan menemukan lebih dari sekadar harta karun di sini."
Zhang Wei mengangguk kecil, lalu melangkah lebih dalam, siap menghadapi apa pun yang menantinya di dalam zona terlarang ini.
***
Langit pagi di atas kota Xiquan membentang dengan cerah, tetapi perhatian penduduk kota tertuju pada satu titik di cakrawala. Sosok raksasa dengan enam sayap keemasan meluncur dari kejauhan, memancarkan aura yang membuat langit seakan bergetar.
"Elang Emas... Itu bukan binatang biasa!" seru seseorang di tengah keramaian.
"Siapa yang berani membawa makhluk roh tingkat sembilan ke sini? Apa ada tamu besar yang datang?" gumam yang lain dengan nada khawatir.
Kerumunan semakin riuh ketika sosok yang menunggangi Elang Emas semakin terlihat jelas. Seorang pria paruh baya dengan jubah emas, sorot matanya setajam pedang, auranya begitu dalam dan mengintimidasi.
"Itu... Jiang Taishang! Presiden Pagoda Api Emas!"
Begitu namanya disebut, ketegangan menyelimuti seluruh kota. Jiang Taishang bukan hanya seorang tokoh berpengaruh, tetapi juga seorang pendekar di puncak ranah Martial Sovereign. Jika seseorang seperti dia datang secara terbuka dengan ekspresi tergesa-gesa, pasti ada sesuatu yang sangat penting yang sedang terjadi.
"Apa yang membawa orang seperti dia ke Xiquan?" bisik seorang pedagang sambil menatap langit dengan takjub.
Di atas Elang Emas, Jiang Taishang tetap diam. Matanya menatap lurus ke pusat kota, pikirannya masih terngiang-ngiang pada isi surat yang ia terima malam sebelumnya.
Li Hui.
Pria itu memang seorang yang licik, tetapi bukan seseorang yang akan mengirim pesan tanpa alasan yang jelas. Dan isi surat itu...
"Ada seseorang yang telah muncul, seseorang yang memiliki sesuatu yang bisa mengubah nasib Pagoda Api Emas."
Hanya satu kalimat itu, tetapi Jiang Taishang memahami artinya. Di balik kata-kata sederhana itu tersembunyi makna yang dalam. Jika yang dimaksud Li Hui adalah seseorang yang benar-benar memiliki pengaruh terhadap kekayaan dan kestabilan Pagoda Api Emas, maka harga yang harus dibayar juga pasti sangat besar.
Elang Emas mendarat di halaman rumah terbesar di kota, tempat Li Hui telah menunggunya dengan hormat. Para pengawal yang sebelumnya berjaga langsung menundukkan kepala, tidak berani menatap langsung ke arah tamu agung yang baru tiba.
Jiang Taishang turun dari tunggangannya tanpa sepatah kata pun. Tatapannya tajam menelusuri sekitar sebelum akhirnya berhenti pada Li Hui.
"Kau sudah tahu kenapa aku datang," suaranya terdengar dalam dan penuh tekanan.
Li Hui menelan ludah, lalu tersenyum kaku. "Tentu saja, Tuan Jiang. Aku tak akan mengganggu Anda jika ini bukan sesuatu yang benar-benar penting."
Jiang Taishang mendekat. "Di mana pemuda itu?"
Li Hui terdiam sejenak, sebelum akhirnya menundukkan kepala. "Itulah masalahnya, Tuan Jiang... Dia menghilang."
Hening.
Untuk sesaat, hanya suara angin yang terdengar. Jiang Taishang tidak langsung merespons, tetapi matanya menyipit.
"Menghilang?" ulangnya pelan, tetapi nadanya mengandung tekanan yang bisa membuat seorang Martial Grandmaster bergetar ketakutan.
"Tidak ada yang tahu ke mana dia pergi," jawab Li Hui hati-hati. "Dia menghilang tanpa jejak, seolah-olah tak pernah ada di kota ini."
Jiang Taishang tetap diam, tetapi ekspresinya berubah sedikit.
Seseorang yang bisa menghilang tanpa diketahui siapapun...
Pemuda macam apa yang sebenarnya sedang ia hadapi?
up
ditunggu story line berikutnya.
Bravo!
Muantebz