NovelToon NovelToon
Antagonist Kesayangan Putra Mahkota

Antagonist Kesayangan Putra Mahkota

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Rebirth For Love / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:192.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Salvador

Hera membaca novel Fantasi yang tengah trending berjudul "Love for Ressa", novel klasik tentang Dante, seorang Duke muda yang mengejar cinta seorang gadis bernama Ressa.

Tentunya kisah ini dilengkapi oleh antagonis, Pangeran Mahkota kerajaan juga menyukai Ressa, padahal ia telah bertunangan dengan gadis bernama Thea, membuat Thea selalu berusaha menyakiti Ressa karena merebut atensi tunangannya. Tentunya Altair, Sang Putra Mahkota tak terima saat Anthea menyakiti Ressa bahkan meracuninya, Ia menyiksa tunangannya habis-habisan hingga meregang nyawa.

Bagi Hera yang telah membaca ratusan novel dengan alur seperti itu, tanggapannya tentu biasa saja, sudah takdir antagonis menderita dan fl bahagia.

Ya, biasa saja sampai ketika Hera membuka mata ia terbangun di tubuh Anthea yang masih Bayi, BAYANGKAN BAYI?!

Ia mencoba bersikap tenang, menghindari kematiannya, tapi kenapa sikap Putra Mahkota tak seperti di novel dan terus mengejarnya???

note: cari cowo bucin mampus? langsung baca aja

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salvador, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 32

...****************...

Di Hari Ulang Tahun Anthea.

Langit mulai berpendar jingga ketika istana Scarelion yang telah  dihias megah untuk pesta ulang tahun ke-17  Anthea, Putri Mahkota Kerajaan ini. Malam ini, Anthea tampil begitu menawan dengan gaun biru laut yang dihiasi kristal, yang akan memantulkan kilauan cahaya lilin di aula besar. Gaun itu menjuntai anggun, menyerupai ombak laut yang bergelombang lembut. 

Anthea berdiri di depan cermin besar di kamarnya, dengan penata rambutnya yang memberikan polesan akhir. Sedikit gugup, Malam ini, bukan hanya ulang tahunnya, tetapi juga tanda ia resmi dianggap dewasa oleh seluruh kerajaan.

Ketukan lembut di pintu membuyarkan lamunannya. 

“Masuk,” ujar Anthea. 

Pintu berderit terbuka, memperlihatkan Duke Ervand, ayahnya, dengan senyum hangat yang jarang ia perlihatkan, “Ayah..” Sapa Anthea tersenyum

“Sudah selesai, Tuan Putri.” Viscountess Esqa, yang dipercaya sebagai penata rias Anthea menatap kagum ke kaca, di mana Anthea terlihat begitu indah di sana.

“Tuan Putri benar-benar definisi dari kata cantik,” ujarnya.

“Terimakasih, madam.” Ujar Anthea, Viscountess Esqa pun pamit undur diri, membiarkan ayah dan anak itu bersama.

Mata Duke Ervand  menyapu putrinya dari ujung kepala hingga ujung kaki, lalu berhenti di wajahnya yang bersinar.

“Putri Kecilku, kau begitu cantik malam ini,” ujar Duke Ervand dengan suara yang sedikit bergetar, penuh rasa haru dan bangga.

Anthea tersenyum malu, “Ini semua karena gaun dan hiasanku,”

Duke Ervand menggeleng, “Tidak, Putriku memang yang paling cantik sedunia, itu mutlak.” Ujarnya sembari terkekeh, bahkan sudut mata pria paruh baya itu berair, “Selamat ulang tahun, Anthea.”

“Ayah..” Anthea memeluk ayahnya.

Anastasya, aku berhasil membesarkan Putri kita, batin Duke Ervand mengusap rambut coklat Anthea dengan lembut.

“Semakin kau dewasa, rasanya semakin sedikit ayah menghabiskan waktu denganmu, Anthea.” Ucap Duke Ervand kala pelukan ayah dan anak itu terlepas.

Karena kesibukan Anthea di akademi, ataupun Anthea yang lebih sering bersama teman-temannya dan Altair. Begitupun dengan Duke Ervand yang harus fokus bekerja keras demi kehidupan mewah yang harus ia berikan pada kedua anaknya.

“Maaf, aku membuat ayah merasa begitu,” ujar Anthea tak enak.

Duke Ervand menggeleng pelan, “Tidak, bukan salahmu. Semua wajar karena kesibukan ayah dan kau semakin dewasa,” ucapnya lembut. Sulit menggambarkan seberapa besar rasa sayang yang ia miliki pada sang putri.

“Hari ini adalah pestamu, bersenang-senang lah, Anthea. Ayah akan ke aula lebih dulu,” ujar Duke Ervand, Anthea mengangguk, pandangan hangatnya mengikuti sang ayah sampai tak terlihat lagi.

Tak lama, suara ketukan pantofel terdengar melangkah mendekat, sosok Altair yang tinggi tegap dengan pakaian khas Pangeran menggunakan tema senada dengan gaunnya terlihat.

Laki-laki itu menunduk, meraih tangan Anthea dan mengecup punggung tangannya, “Selamat ulang tahun dan menikmati pesta kedewasaanmu, Tuan Putri.” Ujarnya.

Setelahnya pandangan laki-laki itu menelisik Anthea dari atas ke bawah, Anthea menggunakan gaun pilihannya yang begitu cocok di tubuh gadis itu.

“Gaun yang cantik untuk gadis tercantik di semestaku,” ujar Altair, tatapannya menunjukkan bagaimana ia begitu memuja Anthea.

Seperti biasa, Anthea tak menampilkan reaksi berlebihan. Gadis itu hanya tersenyum tipis, “Terima kasih, gaun pilihanmu sesuai seleraku,” ujarnya.

Altair mendekat sembari mengulurkan lengannya, Anthea menerima uluran itu. Dengan berdampingan, mereka melangkah menuju aula besar tempat di mana Anthea selalu memperingati hari ulang tahunnya tiga tahun belakangan ini.

Dapat Anthea lihat tamu undangan yang lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat ini bukan lagi pesta ulang tahun anak kecil, begitupun relasi Anthea, keluarganya dan kerajaan yang selalu bertambah seiring waktu.

“Saat pernikahan kita nanti akan jauh lebih banyak orang,” bisik Altair seolah mengetahui isi hati Anthea.

Seingat Anthea, lelaki itu pernah mengatakan bahwa di pernikahan mereka nanti, se kerajaan Scarelion akan merayakan, termasuk rakyat jelata sekalipun.

Tepat tengah malam, acara potong kue berlangsung. Setelahnya, adalah acara dansa. Dansa pertama Anthea jelas bersama Altair.

Sepasang manusia itu menuju ke tengah aula, mulai memainkan irama tubuh bersamaan dengan lagu yang di putar.

“Apa Anthea tidak berniat menginjak kaki ku?” Tanya Altair di sela dansa mereka.

“Untuk apa?”

“Di salah satu novel yang ku baca, biasanya para gadis akan menginjak kaki pasangannya ketika berdansa, lalu menampilkan wajah malunya,” jelas Altair.

Anthea rasa laki-laki ini lupa bahwa mereka sudah berdansa bersama sejak kecil, bisa-bisanya Altair mengharap adegan picisan itu.

“Sejak kapan kau membaca novel?” Tanya Anthea mengangkat Alis.

“Sejak Anthea menyukainya, aku beberapa kali membaca buku yang Anthea baca,” jawab Altair. Pria itu mendekatkan wajahnya, membuat kening mereka beradu. Ingin berada lebih dekat dengan sang tunangan.

Belum Anthea berbicara, lagu yang di putar berakhir. Di mana mereka harus bertukar pasangan dansa, setiap seperti ini, Altair akan berhenti berdansa dan Anthea akan berdansa bersama Ayah dan Kakaknya, atau Alaric yang mana Altair terpaksa mengizinkan.

Dengan kata lain, selama ini hanya dengan Anthea lah Altair mau berdansa. Padahal ada banyak gadis bangsawan yang selalu mencoba mencari kesempatan agar berkesempatan berpasangan dansa dengan Pangeran Mahkota itu.

Anthea hanya melanjutkan dansa dengan Ares, ayahnya bilang ia sudah terlalu encok untuk menari. Setelahnya Anthea menghampiri teman-temannya.

“Salam kepada Matahari Kerajaan, Tuan Putri Anthea,” Shenina dan Aru menunduk hormat kala Anthea menghampiri mereka, suara keduanya pun di anggun-anggun kan.

Anthea terkekeh kecil, “Apa-apaan,” ujarnya, Shenina dan Aru ikut tertawa.

“Gaunmu benar-benar indah, sepertinya aku harus mempertimbangkan warna itu,” ujar Shenina, selama ini cenderung menyukai gaun yang berwarna terang seperti merah muda, cukup terpukau melihat gaun biru laut Anthea.

“Chers, untuk pesta legal mu,” ujar Aru menyodorkan segelas wine, Anthea menerimanya, keduanya beradu gelas.

“Yah, minum saja berdua tanpa ku,” ujar Shenina kesal, hanya ia yang belum genap 17 di sini.

Keduanya terkekeh, namun Anthea meletakkan kembali gelasnya. Ia belum pernah mencoba alkohol, tidak sebaiknya ia mencoba untuk pertama kalinya di sini.

“Permisi, para Lady,” Suara sapaan itu membuat Anthea menoleh.

“Dexter,” Sapa Anthea tersenyum, bagaimanapun dulu mereka bertenan cukup dekat saat di akademi. Sayangnya laki-laki itu tak melanjutkan pendidikan nya karena haris fokus pada keluarganya yang terkena masalah beberapa kali.

“Selamat ulang tahun, Putri Anthea. Kau lebih cantik dari terakhir kita bertemu,” ujar Dexter tersenyum, memperhatikan wajah Anthea yang bersinar di sini.

“Terima kasih atas pujiannya untuk tunanganku,” Bisa ditebak, Altair lebih dulu menjawab. Lelaki itu selalu datang tepat waktu bahkan saat Anthea belum mengobrol sedikitpun dengan laki-laki.

Altair langsung melingkarkan tangannya di pinggang ramping Anthea, menunjukkan kepemilikannya, Anthea membiarkan. Gadis itu tersenyum tipis menjawab.

Tak butuh waktu lama, Dexter sudah menjauh dari pandangan Anthea. Sadar tak akan bisa berbicara sedikitpun selagi Anthea bersama Altair, laki-laki itu pasti menyela lebih dulu.

Anthea menatap Altair, “Padahal kau bisa membiarkanku mengobrol sebentar,”

“Untuk apa? Hanya buang-buang waktu, Anthea,”

“Tapi ini pestaku, wajar jika aku menyapa tamuku, Altair,” jelas Anthea.

Altair, laki-laki itu hanya mengangguk santai, ia tak akan berdebat di hari bahagia tunangannya ini, bibirnya mengecup puncak kepala Anthea.

“Baiklah, maafkan aku, ya?” Tanya nya.

Anthea hanya mengangguk, toh walaupun laki-laki itu minta maaf, bukan berarti membiarkannya menyapa tamu laki-laki yang lain. Anthea sudah hafal akan itu. Ngomong-ngomong, kedua teman Anthea sudah menghilang entah kapan.

Saat akan meraih gelas berisi wine tadi, tangan Anthea dicegah Altair, “Yakin ingin mencobanya sekarang? Efek minum pertama kali cukup kuat, apalagi itu wine.”

Anthea mengurungkan, “Nanti, aku ingin mencobanya setelah pesta selesai,” ujarnya, jujur saja Anthea penasaran akan minuman beralkohol itu.

Altair yang mengerti mengangguk, “Sesuai keinginanmu,”

***

tbc.

1
aca
di luar nurul sih
aca
dosa mu begitu besar althair
aca
kejam bgt althair bner sih dia jahattt bgt gk pantes di cintai bkin trauma
aca
lagian ngapain mojokin cwek. lain ke dinding lu. althair aneh loo
aca
biasa nya tokoh-tokoh yg buat ibunya melahirkan di benci ayah sama kakaknya ini enggak uhh suka dehh
Ari Peny
mkch cerita bagus semangat berkarya thor
canvie
Sekali baca langsung tamat. Keren banget nih
canvie
untuk pertama kalinya baca cerita di noveltoon sampai tamat. keren author satu ini✔️
canvie
jujur episode ini tulisannya cakep banget. suka sama penulis yang bisa bikin paragraf kayagini. kereen
lily
gimna Thea gak takut coba la diperkaos gtu
Ari Peny
musuhnya byk x
canvie
dan yap seperti biasa. reader yg deg degan
lily
semngat sembuh thea
lily
takut diperkaos tdinya
lily
kenapa Thea malah memprovokasi, kan bikin badan jadi tmbh lemah
lily
gk kepikiran apa yg namanya bela diri di dunia nyata maupun fana emang gak ada kepikiran yg namanya bela diri entah memang tidak boleh atau apalah
canvie
wkwkwkwk
lily
ttep jaga hati ya Thea
lily
senengnya udh ktmu
lily
ditunggu gerak gerik ressa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!