Dunia hitam bukanlah tempat bagi mereka yang lemah. Hwang Angel, seorang gadis polos yang terjebak dalam lingkaran mafia, menjadi kepemilikan seorang pria yang tidak mengenal belas kasihan. Kim Taehyung. Kejam, dominan, dan penuh obsesi, Taehyung menjadikannya milik mutlak, mengikatnya dengan kekuatan dan ketakutan.
Namun, di balik kekerasan dan gairah yang membakar, muncul konflik yang lebih rumit. Jeon Jungkook, seorang pria misterius yang selalu hadir dalam bayangan, bertekad melindungi Angel dengan segala cara. Sementara itu, Yoon Bomi, sang ratu mafia, memiliki rencana tersendiri yang bisa menghancurkan atau menyelamatkan semuanya.
Saat cinta, kekerasan, dan pengkhianatan saling bertaut, Angel harus memilih tetap menjadi milik sang mafia atau melawan takdir yang sudah digariskan untuknya. Namun, bisakah seseorang benar-benar lepas dari jeratan seorang pria yang memiliki segalanya, termasuk jiwanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perang Dingin
Malam itu, Angel tidak bisa tidur. Kejadian di pesta masih terbayang jelas di kepalanya, ditambah lagi dengan ketegangan yang terjadi antara Taehyung dan Jungkook. Ia merasa terhimpit di antara dua pria berbahaya yang memiliki kekuatan besar dalam hidupnya.
Di satu sisi, Taehyung begitu mendominasi, obsesif, dan mengendalikan hidupnya sepenuhnya. Ia seperti api yang membakar, panas, menyakitkan, tetapi juga membuat ketagihan.
Di sisi lain, Jungkook adalah bayangan yang selalu ada. Diam, tetapi melindungi. Tidak seagresif Taehyung, tetapi selalu menunjukkan bahwa ia peduli.
Angel menghela napas panjang.
"Aku tidak bisa terus seperti ini." ucap Angel
Pintu kamar terbuka tanpa peringatan. Angel langsung menegang saat melihat Taehyung berdiri di sana, dengan kondisi kancing kemeja tidak terkancing sehingga menampakkan tubuh atletisnya serta perut 6 kotaknya setelah aktivitas yang dia lakukan bersama Angel beberapa jam yang lalu.
Tatapan pria itu tajam, penuh dengan sesuatu yang sulit Angel artikan.
"Kenapa kamu belum tidur?" tanya Taehyung
Angel duduk di tepi ranjang, memeluk lututnya.
"Aku tidak bisa tidur." jawab Angel
Taehyung melangkah mendekat, lalu duduk di kursi di hadapannya.
"Apa yang ada di kepalamu?" tanya Taehyung
Angel menggigit bibirnya.
"Apa kamu benar-benar tidak tahu?" tanya Angel
Taehyung menyandarkan tubuhnya ke kursi, menatapnya tanpa berkedip.
"Jungkook." jawab Taehyung
Angel tersentak.
"Apa?" kaget Angel
"Kamu memikirkannya, bukan?" Suara Taehyung lebih rendah sekarang, lebih dalam, dan ada nada bahaya di dalamnya.
Angel menelan ludah.
"Aku hanya tidak mengerti kenapa kalian berdua selalu bertengkar setiap kali aku ada di antara kalian." ucap Angel
Taehyung terkekeh pelan, tetapi tidak ada humor dalam tawanya.
"Karena aku tidak suka ada orang lain yang mengusik apa yang menjadi milikku." ucap Taehyung
Angel mengepalkan tangannya.
"Aku bukan milikmu, Taehyung." ucap Angel
Dalam sekejap, pria itu sudah berdiri, mendekatinya, dan mencengkeram dagunya dengan kuat.
"Kau masih berani mengatakannya setelah semua yang terjadi?" bisik Taehyung di dekat wajahnya.
"Setelah aku menyelamatkanmu? Melindungimu? Memastikan tidak ada yang bisa menyentuhmu? Bahkan kita sudah melakukannya bersama Angel" lanjut Taehyung
Angel berusaha menahan gemetar dalam tubuhnya.
"Aku tidak pernah meminta perlindunganmu. Dan ucapanmu yang terakhir kamu yang memaksaku untuk melakukannya" ucap Angel
Taehyung tersenyum miring, lalu menunduk lebih dekat.
"Tapi kamu tetap menikmatinya bukan." sinis Angel
Jantung Angel berdegup kencang. Pria ini benar-benar tahu cara menghancurkan pertahanannya.
Saat itu, ketukan pelan di pintu membuat suasana berubah tegang.
Angel langsung tahu siapa itu.
Jungkook.
Tanpa menunggu jawaban, pintu terbuka, dan pria itu berdiri di sana dengan wajah dinginnya.
"Ada apa?" tanya Taehyung tanpa melepas tatapannya dari Angel.
Jungkook menatap Angel sebentar, lalu kembali menatap Taehyung.
"Kita perlu bicara." jawab Jungkook
Taehyung mendengus, tetapi akhirnya melepaskan cengkeramannya.
"Bicaralah." ucap Taehyung
Jungkook menatap Angel.
"Sendirian." ucap Jungkook
Angel menahan napas.
Taehyung terkekeh pelan.
"Kamu pikir aku akan meninggalkan Angel sendirian denganmu?" dingun Taehyung
Jungkook tidak menunjukkan ekspresi apa pun.
"Ini tentang musuh kita. Aku tidak punya waktu untuk permainanmu sekarang." kesal Jungkook
Taehyung menatapnya lama, lalu akhirnya berbalik ke arah Angel.
"Jangan ke mana-mana." ucap Taehyung
Angel hanya diam saat Taehyung berjalan keluar kamar, diikuti oleh Jungkook yang masih sesekali melirik ke arahnya.
Saat pintu tertutup, Angel menghembuskan napas panjang.
Ia tahu, perang dingin antara mereka belum berakhir.
Justru baru saja dimulai.
Angel duduk diam di tepi ranjang, jantungnya masih berdetak tak beraturan setelah konfrontasi barusan. Tangannya mengepal di atas selimut, mencoba menenangkan diri, tetapi percuma. Kata-kata Taehyung masih menggema di kepalanya.
"Kamu tetap menikmatinya, bukan?"
Matanya memanas. Bukan karena takut, bukan karena sedih, tetapi karena perasaan terjebak. Taehyung benar, dia telah menyentuhnya, memilikinya, dan bahkan menghancurkan semua batas yang pernah Angel buat. Namun, di sisi lain, Jungkook selalu ada di sana diam, penuh misteri, tetapi melindungi dengan caranya sendiri.
Pikirannya buyar saat pintu kamar terbuka kembali. Refleks tubuhnya menegang, mengira Taehyung yang kembali, tetapi ternyata bukan.
Jungkook.
Pria itu melangkah masuk tanpa suara, menutup pintu di belakangnya dengan hati-hati. Matanya yang gelap menatap Angel dengan sorot tajam, penuh kecemasan yang tersembunyi. Bisa dilihatnya leher Angel memiliki tanda kemerahan yang di buat oleh Taehyung.
"Kamu baik-baik saja?" tanya Jungkook pelan.
Angel menghela napas. "Menurutmu?" tanya Angel balik
Jungkook tak langsung menjawab. Ia berjalan mendekat, lalu duduk di sofa di dekat tempat tidur. Ia menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Aku tahu dia memperlakukanmu seperti ini." gumam Jungkook.
Angel menggigit bibirnya.
"Dia tidak akan berubah, Angel. Taehyung… dia terlalu obsesif." lanjut Jungkook.
Angel menunduk, hatinya berkecamuk.
"Aku tahu." lirih Angel
"Lalu kenapa kamu masih bertahan?" tanya Jungkook
Pertanyaan itu membuat Angel terdiam. Kenapa? Kenapa ia masih di sini? Kenapa ia masih membiarkan Taehyung mengendalikan hidupnya?
Jungkook mendekat, jemarinya yang hangat menyentuh dagunya, mengangkat wajah Angel agar menatapnya.
"Kamu bisa pergi bersamaku." ucap Jungkook lirih.
Mata Angel melebar. "Apa?" kaget Angel
"Aku bisa membawamu pergi dari sini, Angel." suara Jungkook penuh keyakinan.
"Kamu tidak harus terjebak dalam cengkeramannya. Aku bisa melindungimu dari dia." ucap Jungkook
Angel menelan ludah. Tawaran itu terdengar begitu menggoda. Keluar dari kehidupan yang penuh dominasi Taehyung, terbebas dari obsesinya yang mencekik. Tetapi…
"Apa kamu pikir Taehyung akan membiarkan itu terjadi?" bisik Angel.
Jungkook terdiam. Mereka berdua tahu jawabannya.
Taehyung tidak akan pernah membiarkan Angel pergi.
Angel tertawa kecil, getir.
"Dia tidak hanya obsesif, Jungkook. Dia berbahaya." lirih Angel
Jungkook mengatupkan rahangnya, lalu menarik napas panjang.
"Aku tidak akan membiarkan dia menyakitimu lebih dari ini." ucap Jungkook
Sebelum Angel sempat menjawab, pintu kamar terbuka lebar dengan keras.
Taehyung.
Mata pria itu menatap keduanya dengan kegelapan yang menakutkan. Rahangnya mengeras, otot di lengannya menegang.
"Apa yang kamu lakukan di sini, Jungkook?" tanya Taehyung dengan suara rendah, mengandung ancaman.
Jungkook berdiri, menghadapi Taehyung tanpa gentar.
"Aku hanya memastikan Angel baik-baik saja."jawab Jungkook
Taehyung terkekeh dingin.
"Sejak kapan itu menjadi urusanmu?" tanya Taehyung
"Aku tidak akan tinggal diam melihatmu terus menyakitinya." ucap Jungkook
Ruangan terasa seperti medan perang yang siap meledak. Taehyung menatap Angel sejenak, lalu kembali menatap Jungkook dengan tajam.
"Kamu pikir kamu bisa merebutnya dariku?" sinis Taehyung
Jungkook tidak menjawab, tetapi tatapannya cukup menjelaskan segalanya.
Taehyung tersenyum sinis, lalu melangkah mendekat.
"Baiklah." ucap Taehyung suaranya terdengar berbahaya.
"Kalau begitu, kita lihat siapa yang akan menang dalam permainan ini." lanjut Taehyung
Angel menahan napas.
Ia tahu, sejak saat ini, pertarungan antara mereka berdua telah benar-benar dimulai.