END
Namaku Andy Pratama, aku hanya anak miskin, Kedua Orang Tuaku bekerja Seadanya. Aku entah kenapa mendapat beasiswa di Sekolah Elit.
Namun, Di sekolah tersebut aku sering di Bully dan akan terancam dikeluarkan karena nilaiku menjadi buruk.
Suatu hari, setelah aku dipukuli oleh Siswa yang suka membully ku. Aku mendapatkan sebuah System.
(Baru Buat Fantasi Urban, Maklum jika banyak kesalahan.)
(Hanya 18+)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusayni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 31
[Chapter 31.]
[Kompetisi yang Mudah.]
[Silahkan Dibaca.]
Andy yang sudah berada di Lapangan Bola Basket, tersenyum dan menyapa Ke dua temannya yang menjadi Tim Basket.
“Hai, Hiroto, Yuuta, bagaimana kabar kalian?.” Ucap Andy, menyapa kedua temannya, sedangkan Hiroto dan Yuuta menatapnya dan tersenyum. Lalu mereka berdua menjawab sambil memakai sepatu Sport.
“Kami baik-baik saja, bagaimana dengan dirimu Andy. Jika kau sakit akan kupukul kau, karena kau adalah andalah Tim nanti.” Ucap Hiroto dengan bercandaan. Sedangkan Yuuta tertawa pelan mendengar hal tersebut. Sedangkan Andy tersenyum tak berdaya.
“Aku jelas baik-baik saja. Jadi, lawan pertama SMA Ousei kah?. Disana apakah ada yang menurut kalian kuat.” Ucap Andy, lalu Hiroto dan Yuuta saling memandang dan ingin menjawab, namun di sela oleh seseorang yang baru tiba.
“Riko Akira dam Ikuto Akira. Mereka penyerang serta pelempar 3 Point terbaik SMA Ousei.” Ucap orang yang baru datang, lalu Andy menatap ke arah Orang tersebut, yang tak lain Ando dan Rindo. Lalu, Andy menjawab dengan serius.
“Apakah kalian berdua pernah Sparing dengan mereka?.” Ucap Andy, lalu Hiroto dan Yuuta memandang ke arah Ando dan Rindo. Sedangkan mereka berdua menaruh Tas mereka terlebih dahulu, lalu memandang ke arah Timnya.
“Tidak, hanya saja aku pernah melihat mereka bermain di Kompetisi dulu.” Ucap Rindo, lalu Rindo mengangguk. Andy kemudian memegang dagunya berfikir, sedangkan Hiroto dan Yuuta menaikkan alisnya.
“Yah, sehebatnya mereka. Apakah kau bisa menghentikan mereka, Ando-san , Rindo-san?.” Ucap Andy memandang ke arah Lapangan Bola Basket. Sedangkan Ando dan Rindo memandang ke arah Andy, lalu memandang ke arah Lapangan Bola Basket, dan menjawab dengan senyuman.
“Tentu saja, kami bisa mengatasi mereka. Jangan pernah meremehkan kami berdua.” Ucap Ando, lalu Rindo mengangguk. Mereka berdua sangat bersemangat menghadapi orang yang kuat. Mereka segera bersiap-siap. Lalu ke limanya melihat bahwa SMA Ousei telah datang di pinggir Lapangan Bola Basket.
Di sisi Tim Sekolah Ousei.
Mereka masuk ke dalam Lapangan, dan melihat bahwa Tim Sekolah SMA Kotohana sudah bersiap-siap di seberang lapangan. Tim dari Sekolah SMA Ousei, memandang mereka satu per satu. Lalu, berjalan menuju ke tempat duduk Pemain.
“Menurut kalian, siapa yang perlu kita awasi?.” Ucap salah satu Tim Ousei. Lalu mereka berempat memandang ke arah Orang tersebut, lalu melihat ke seberang yaitu Tim SMA Kotohana. Lalu salah satu dari empat tersebut menjawab.
“Menurutku, tidak ada mereka terlihat, Pemula. Jadi kita permalukan saja mereka, kalahkan Tuan Rumah bukankah,menarik. Bagaimana, setuju tidak?.” Ucap Salah satu Pemain yang tak lain Riko Akira. Sedangkan saudaranya yang berada di sampingnya juga menyeriangi dan mengangguk.
Di sisi Andy, mereka semua bersemangat. Lalu Wasit pun masuk ke lapangan dan meminta kedua Tim masuk ke dalam Arena lapangan. Setelah itu, Tim Kotohana dan Tim Ousei masuk ke dalam Lapangan. Tim Ousei terlihat memandang rendah Tim Kotohana.
Lalu, mereka saling berjabat tangan, dan saling memandang satu sama lain. Andy tidak peduli dengan orang yang berada di depannya tersebut. Tim Kotohana hanya diam saat direndahkan. Mereka memiliki prinsip ‘Kita hancurkan ucapan mereka dengan hasil akhir.’
Wasit yang sudah memberikan peraturan dan lain-lain. Kemudian membawa Bola Basket ke tengah Lapangan. Lalu memandang ke arah Tim Kotohana, lalu kearah Tim Ousei. Kemudian melempar Bola Basket ke atas, lalu Wasit meniup peluit.
Pritttt.
Seketika Ando melompat tinggi, begitupun AO 1 (Anggota Ousei.) Mereka berdua melompat tinggi, lalu, Bola dimiliki oleh Tim Kotohana, Ando melempar ke belakang, dan disana sudah ada Hiroto yang menangkap Bola tersebut. Lalu mendribble bola ke arah Lawan. Namun Riko menghalanginya.
“Hanya Sekolah yang jaya, pada masa dulu. Sekarang hanya meninggalkan kenangan.” Ucap Riko, namun Hiroto hanya mendribble, lalu memegang Bolanya dan mundur tiga langkah, dan melompat. Kemudian, Hiroto melempar Bolanya ke arah Keranjang.
Di bawah tatapan terkejut semuanya, Bola melambung menuju ke Keranjang lawan. Lalu Bola masuk ke dalam Keranjang Lawan.
Boom.
Semua terkejut, mereka semua berfikir ‘Three point yang hebat.’ Namun bagi Tim Ousei, musuh mereka hanya beruntung. Kemudian Bola dimiliki oleh Tim Ousei. Saat AO 3 mengoper bola ke arah Riko. Seketika dipotong oleh Andy.
Andy yang sudah mendapatkan Bolanya, segera mendribble menuju ke Keranjang lawan. Lalu, saat dekat dengan garis lemparan, Andy melompat dengan tinggi dan memasukkan Bola ke Keranjang Lawan.
Boom.
Andy bergelantungan disana, dan terlihat Otot di tangannya yang terbentuk. Kemudian Andy turun dan berlari pelan ke arah tempatnya, saat melewati Riko dan Ikuto. Andy hanya tersenyum, tanpa memandang mereka. Sedangkan Riko dan Ikuto marah, lalu berteriak.
“Berikan Bolanya ke aku.” Ucap Ikuto, lalu Ikuto menerima Bola, dan mendribble dengan cepat ke arah Tim Kotohana, namun Andy, Hiroto, dan Yuuta diam saja. Ikuto mengerutkan keningnya, lalu melewati ketiganya. Dia berfikir dengan senang bahwa Tim Kotohana menyerah.
Namun, disaat senangnya tersebut, Ando menghalanginya. Lalu, merebut Bola tersebut dengan cepat. Ikuto terkejut, lalu melihat bahwa Bola yang berada di tangannya menghilang. Lalu melihat ke tempat miliknya, bahwa Andy, Hiroto dan Yuuta sudah berlari menuju ke tempatnya, lalu memandang ke arah Ando yang melempar Bola dengan kuat.
Wushhh.
Bola melesat dengan cepat menuju ke Keranjang Lawan, saat berikutnya membentur Papan Kayu di atas Keranjang, tim Ousei menghela nafas. Namun, Andy berlari dengan cepat lalu melompat. Andy menekan Bola dan memasukkannya ke keranjang.
Boomm.
Skor 7-0. Tim Ousei terkejut, lalu segera mereka menggertakkan diri mereka, terutama Ikuto dan Riko, mereka berdua marah. Lalu maju kembali ke arah Lawan. Seperti biasa mereka tidak bisa menerobos pertahanan Ando maupun Rindo.
Ando yang sudah mendapatkan Bola, memberikan lemparan kuat ke arah Keranjang kembali, namun sekarang Andy dijaga. Sedangkan Yuuta yang bebas melesat ke arah bola terjatuh. Mereka semua berfikir jika itu tertangkap sudah keluar dari lapangan, namun hal selanjutnya membuat semua terkejut.
Yuuta melempar Bola dari belakang Tiang dan masuk ke dalam Keranjang tersebut. Semuanya terkejut dan tercengang melihat hal tersebut.
Lalu, 10 Menit berlalu. Yang berarti babak pertama telah berakhir. Dengan Skor 33 - 0, Tim Kotohana memimpin. Lalu Andy mengumpulkan Timnya, kemudian memberi mereka pengarahan sedikit.
“Babak kedua dan Ketiga. Kita buat Three Points terus saja. Yuuta kau sudah bisa, menguasai kan. Ando-san Rindo-san kalian berdua berikan Bola ke kita bertiga.” Ucap Andy, ke empatnya mengangguk. Kemudian Peluit dibunyikan, tanda waktunya Babak kedua dimulai.
Tim Ousei mendapatkan Bola terlebih dahulu, mereka seperti biasa memberikan Bola ke Akito, namun kali ini Yuuta langsung merebut Bola tersebut, kemudian melompat dan melempar Bola dengan langsung.
Boom.
Bola masuk dengan begitu mudah, para Penonton terkejut dengan hal tersebut dan mereka berfikir bahwa Tim Kotohana semuanya adalah Monster.
“Aku sungguh merasa kasihan dengan Sekolah Ousei.” Ucap Penonton 1.
“Mereka adalah Tim yang selalu menang, di Kompetisi 4 Sekolah ini.” Ucap Penonton 2.
Kembali ke Pertandingan. Seperti yang direncanakan oleh Andy, semuanya melakukan Three Point. Lalu Babak kedua akan berakhir. Sekarang terlihat Tim Ousei terduduk lemas, mata mereka sudah terlihat tidak berdaya. Mereka melihat ke arah Papan Skor.
120-0. Lalu, pelatih Ousei yang baru datang melihat hal tersebut, dia menghela nafas lalu berjalan menuju ke Wasit bahwa Tim mereka mengaku kalah. Lalu, Wasit mengangguk dan membunyikan Peluit.
Pritt.
“Karena, Tim Ousei menyerah, Pemenang pertandingan ini adalah Tim Kotohana.” Ucap Wasit, lalu para Pemain menuju ke tempat bangku Pemain masing-masing. Lalu, Pelatih Kotohana mendekat ke Andy dan Timnya sambil tersenyum lebar.
“Bukankah itu sedikit berlebihan. Kalian lihat mereka langsung pasrah.” Ucap Pelatih, sedangkan Andy dan yang lainnya hanya tersenyum tak berdaya. Kemudian, Andy menjawab dengan santai.
“Kukira mereka kuat, karena mereka berada di atas keempat Sekolah. Namun, ternyata mudah di kalahkan.” Ucap Andy, Pelatih yang mendengar tersebut mengedutkan bibirnya, lalu menghela nafas, dan menggelengkan kepalanya.
“Dasar, kalian tidak pernah ampun. Namun, aku suka dengan gaya tersebut.” Ucap Pelatih, sambil mengacungkan jempolnya. Sedangkan Andy dan yang lainnya megangguk dan keluar dari lapangan. Mereka tidak peduli untuk Pertandingan selanjutnya.
Karena terlihat ke dua Sekolah lainnya, takut dengan Pemain basket Kotohana. Pelatih kedua Sekolah tersebut mengetahui ketakutan Timnya, Pelatih hanya menghela nafas. Walaupun, dibujuk seperti apapun tetap tidak ingin melawan Tim Kotohana. Akhirnya pelatih terpaksa menyerah untuk bertanding dengan Tim Kotohana. Lalu, Tim Kotohana menjadi Juara pertama di pertandingan tersebut.
Andy, tidak peduli dengan yang terjadi di Lapangan. Mereka berjalan menuju ke Kantin, untuk merayakan kemenangan mereka. Seperti biasa Andy akan mentraktir mereka. Walaupun hanya kecil-kecilan, mereka tetap senang.
“Selepas ini, kau akan mengikuti kelas atau Pulang, Andy?.” Ucap Hiroto, tiba-tiba. Andy lalu berfikir dan menjawab dengan tenang.
“Aku akan ke kelas. Walaupun Sekolah mengijinkanku untuk Pulang. Namun tetap saja, aku harus masuk kelas.” Ucap Andy, ketiga temannya juga mengangguk. Kemudian mereka juga kembali ke kelas saka, karena tidak merasa lelah dan masih bisa mengikuti pembelajaran. Lalu, mereka mendengar suara dari belakang Andy.
“Bolehkah, aku juga ikut?.” Ucap Suara Perempuan, suara tersebut sangat imut. Kemudian Andy, Hiroto, Yuuta, Ando, dan Rindo memandang ke arah suara tersebut. Lalu, mereka mendapati Momo, mereka tersenyum dan mengangguk.
Momo senang dan duduk di sebelah Andy, Momo pun memakan makanan yang di meja. Andy melihat Momo, dan berfikir Momo imut. Lalu, menggelengkan kepalanya. Andy pun melanjutkan makannya.
“Jadi, bagaimana rasanya menjadi yang pertama?.” Ucap Momo, lalu Andy membalas dengan santai.
“Biasa saja, mereka lemah. Kukira kuat karena mereka berada di tingkat teratas, namun ternyata lemah.” Ucap Andy, kemudian ke empat yang lainnya mengangguk, sedangkan Momo tertegun dan ikut mengangguk.
“Baiklah, aku kembali ke kelas terlebih dahulu.” Ucap Andy, lalu pergi ke Kelasnya. Untuk berganti, Andy sudah melakukannya saat kelur dari Lapangan. Andy, yang sudah sampai di kelas dan membukanya.
Seketika semua murid dan Guru yang mengajar berhenti, lalu menatap ke arah Pintu yang terbuka karena Andy. Sedangkan Andy tersenyum canggung sambil menggaruk belakang kepalanya. Lalu, berkata.
“Permisi, Bu. Maaf mengganggu Saya ijin masuk.” Ucap Andy, kemudian berjalan ke arah Bangkunya. Semuanya terkekeh melihat hal tersebut, Guru yang mengajar mengerutkan keningnya, lalu bertanya ke Andy.
“Bukankah, Tim Bola Basket di ijinkan untuk Pulang?.” Ucap Guru, sedangkan Andy yang sudah duduk kemudian memandang ke arah Guru tersebut. Lalu, menjawab.
“Sebenarnya bisa pulang, namun lebih baik mengikuti Kelas saja, Bu. Karena, aku tidak terlalu lelah sebenarnya.” Ucap Andy, Bu Guru tersebut mengangguk lalu melanjutkan mengajar kembali. Lalu, tak lama kemudian, Bel istirahat Berbunyi.
Bu Guru pun keluar dari Ruangan, lalu para Siswa juga keluar. Sedangkan Yui dan Yuka, berjalan menuju ke tempat Andy, kemudian duduk di samping Andy.
“Jadi, bagaimana Pertandingannya?.” Ucap Yui, yang sudah duduk di samping kiri Andy. Kemudian Andy menoleh ke arah Yui sambil tersenyum. Kemudian menjawab dengan senang.
“Kami menempati Juara 1.” Ucap Andy, Yui dan Yuka terkejut dengan hal tersebut. Mereka tidak percaya, namun Andy tidak pernah berbohong kepada mereka. Maka dari itu, mereka mempercayai ucapan Andy.
“Hmm, baguslah kalau begitu.” Ucap Yui, sedangkan Andy mengangguk setuju. Kemudian Andy mendapat sebuah Notifikasi System. Andy tersenyum senang.
[Misi selesai.]
[Selamat, Tuan mendapatkan Tiket peningkatan System.]
[Apakah Tuan akan langsung memakainya?.]
‘’Pakai.’
[System naik ke Level 3.]
[Seluruh hasil Uang meningkat.]
[Selamat, Tuan mendapatkan Uang 1.000.000 Yen.]
[Selamat, Tuan mendapatkan 50 Point Peningkatan.]
[Selamat, Tuan mendapatkan Kotak Naik Level.]
“Buka Status.”
[Status.]
[Nama : Andy Pratama.]
[Umur : 17 tahun.]
[System Level : 3 ( 0 / 100.000.000)]
[10 Detik : 100 Yen.]
[Kekuatan : 50.]
[Kecepatan : 40.]
[Kecerdasan : 50.]
[Poin Peningkat : 100.]
[Uang : 1.572.840 Yen]
[Keterampilan (+)]
[Keterampilan Khusus (+)]
[Saham (+)]
‘Meningkat, setinggi ini. Hmm, pasti ada sesuatu yang membuat System memberikan banyak Uang?.’ Batin Andy.
[Itu benar Tuan. Namun, itu akan terjawab sendiri saat Anda berada di Level 5 Nanti.]
‘Baiklah, aku mengerti.’ Batin Andy.
‘Buka Kotak Naik Levelnya.’
[Membuka Kotak.]
[Selamat, Tuan mendapatkan Keterampilan Mengemudii (Rendah.).]
[Selamat, Tuan membuka fitur baru di Shop : Spesial Shop.]
[Selamat, Tuan membuka fitur baru di Shop : Event Daily Shop.]
‘Hmm, menarik. Apa saja yang berada di Shop, tapi nanti saja dulu.’ Batin Andy, kemudian Yui dan Yuka menatap ke arah Andy yang linglung.
“Andy, kau kenapa?.” Ucap Yuka, menepuk bahu Andy. Lalu, Andy menatap ke arah Yuka. Lalu bertanya.
“Ada apa?.” Ucap Andy, kemudian Yui menjawab sambil menatap ke arah Andy dengan serius.
“Kau tiba-tiba diam dan linglung sendiri. Sebenarnya ada apa denganmu?.” Ucap Yui, kemudian Andy menghela nafas dan menjawab.
“Tidak apa-apa, apakah kalian sepulang sekolah sibuk?. Aku ingin mengajak kalian ke Happymarket, untuk memberi beberapa bahan.” Ucap Andy, seketika Mata Yui dan Yuka bersinar, lalu mengangguk.
“Ayo, nanti kita pergi ke Happymarket. Jangan sampai lupa.” Ucap Yui. Sedangkan Andy hanya mengangguk, dan tersenyum tak berdaya melihat antusias nya Yui dan Yuka.
‘Perempuan itu, memang. Paling suka dengan membeli-beli.’ Batin Andy, kemudian Bel masuk Berbunyi. Andy tersenyum dan Yui dan Yuka kembali ke tempat duduknya.
Kelas pun dimulai kembali.
[To be Continued.]
Info : Basketnya ku buat begitu dulu. aku kurang pengetahuan tentang Basket, jadi kubuat singkat daripada bingung harus bagaimana.
Silahkan Like, Comment, Share, dan Vote.
Jangan lupa klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan update terbaru.
Thanks you Minna-san.
diam nya berarti iya dan diamnya juga berarti tidak
GK sesuai angan2