Anindiya Dianka Putri
Gadis cantik yang harus rela menelan pil pahit di hari pernikahan nya. Sang calon suami membatalkan pernikahan mereka tepat di hari pernikahan mereka karena dia harus menikahi gadis lain setelah empat tahun mereka menjalin asmara namun semua nya hancur dalam sekejap
Sekuat apakah hati Anin menghadapi semua ini, akan kah kebahagian datang menghampiri serta bisa mengobati luka hati yang sedang dia derita dan apakan Anin mau membuka hati nya kembali setelah pengkhianatan itu.
Hingga datang seseorang di hidupnya, mengacaukan kinerja otak nya, mengenalkan diri dengan status yang berbeda dengan diri Anin.
Bagaimana kelanjutan nya apa mereka bisa menerima status satu sama lain
Cerita hasil karya sendiri....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sang Duda
Seorang laki laki dewasa berjalan santai terkesan arogan memasuki lobi sebuah perusahaan. Ya dia adalah Damar, lebih lengkap nya Damarta Anum Prayoga. Si duda keren nan tajir yang kini tengah menjadi pembicaraan hangat di antara para karyawan wanita di sana. Entah itu yang masih single atau sudah bersuami, mereka tetap melayangkan tatapan memuja pada sang Duda.
Wajah yang tampan, hidup yang mapan tidak menjamin sebuah kebahagian. Conton nya dia, bercerai dengan mantan istrinya di karena kan sang istri berselingkuh dengan pria yang katanya lebih kaya darinya.Ternyata wajah rupawan saja tidak cukup menjadi modal seseorang.
Kini jaman nya 'HARTA DAN TAHTA, JELEK GAK PAPA ASAL BANYAK DUITNYA. YANG PENTING APA? HARTA DAN TAHTA'
Setelah pengkhianatan serta perceraian nya dengan si mantan istri, Damar kini semakin gila kerja.Bahkan porsi kerja yang ada di luar daerah dia yang memegang semua. Akibatnya Damar semakin sibuk bolak balik antara provinsi ke provinsi lain nya.
Namun kini dia tengah menyenggangkan waktu untuk menemani kedua orang tuanya yang sedang menyambangi teman lama walaupun dia tidak bisa ikut bersama mereka karena Damar harus mengecek keadaan cabang perusahaan nya.
Tidak main main Damar langsung melesatkan perusahaan tambang batu bara nya di dua pulau sekaligus tepatnya di Kalimantan dan Sumatra.
Dia ingin membuktikan bahwa dia sanggup untuk menyaingi suami mantan istrinya yang dulu terang terangan menghina nya karena dia hanya memiliki perusahaan kecil.
"Gimana perkembangan nya." Terlihat Direktur pelaksana di perusahaan cabang milik Damar itu memutar laptop nya agar menghadap langsung pada Damar.
"Rincian nya tinggal beberapa persen lagi kita akan mendapatkan lahan itu." Damar terlihat mengetuk ngetukan bulpoin nya di dagu,Lalu matanya menatap serius ke arah laptop yang ada di hadapan nya.
"Apa uang konpensasi nya sudah di berikan."
"Sudah Pak, sesuai yang sudah di janjikan oleh perusahaan kita."
Damar bangkit dari duduk nya dan menyambar jaket denim yang ada di sandaran kursi.
"Kalau sudah selesai kirim saja laporan nya langsung pada sekertarisku kau paham."
"Saya paham pak."
Dengan santai Damar memakai kembali jaket nya. Hari ini dia berpakaian santai tidak seformal biasanya. Namun penampilan nya itu membuat dia semakin menjadi sorotan kaum hawa.
Aura kewibawaan serta kesan manly melekat erat padanya. Status yang dia sandang saat ini tidak membuat para wanita menjauh malah membuat mereka semakin terang terangan mendekati sang duda.
Damar menjalankan mobil nya keluar dari sana. Dia bingun hendak kemana, hari ini tidak ada jadwal yang harus dia lakukan dikarenakan memang hari ini niatnya mengantar Papa dan Mama nya bertandang ke rumah teman lama mereka.
Karena tidak tahu harus berbuat apa akhirnya Damar menghubungi sang mamah agar memberikan alamat teman lama nya itu.
Tidak lama ponsel nya berbunyi dan di layar ponselnya terdapat sebuah alamat rumah seseorang. Untung saja alamatnya tidak jauh dari tempatnya berada saat ini.
'Damar kesana ma' ( Send)
Satu pesan Damar kirimkan pada sang mama, namun tidak lama ponsel nya kembali bergetar.
📩MAMA
'Tidak usah mama sama papa sudah mau pulang. Kamu langsung saja pulang.'
Damar menghela nafas nya panjang saat mendapat balasan pesan dari sang mama. Tanpa menunggu lama dia menambah kecepatan mobil nya dan memutar balik ke arah sebalik nya.
Damar tidak langsung pulang , dia malah membelokan mobil nya ke suatu tempat. Damar segera memakirkan mobil nya saat sampai di tujuan. Terlihat sebuah danau yang cukup lumayan besar membentang luas dengan air yang jernih berkilauan tertimpa sinar matahari.
Damar mendudukan tubuhnya diatas rumput liar. Pikiran nya entah melayang kemana, tanpa terasa dia merebahkan diri di rerumputan yang tengah menggeletik menggoda nya.
"Kenapa kamu melakukan semua ini Urie, setelah apa yang aku lakukan selama dua tahun ini untuk kamu." Walaupun sakit hati yang sang mantan istri berikan untuk nya amat sangat dalam, namun Damar tidak bisa memungkiri bahwa wanita itu pernah menjadi salah satu tumpuan hiduo nya.
Tapi pengkhianatan nya membuat hati Damar membeku. Apa hanya karena harta dia tega meninggalkan nya begitu saja. Bukan nya dulu mereka pernah berjanji akan selalu bersama dan menerima kekurangan masing masing. Damar hanya anak dari seorang guru SMA dan ibu nya seorang bidan biasa.
Namun saat ini tekad nya kuat untuk bisa melebihi orang orang yang pernah menghina bahkan menginjak harga dirinya. Damar bangkit dari segala keterpurukan nya, beberapa bulan ini mati matian dia merintis perusahaan kecil milik nya hingga menjadi seperti saat ini.
Semilir angin dan kicauan burung menjadi lagu tidur untuk nya saat ini.Akhir akhir ini Damar tidur tidak tepat waktu , makan pun tidak teratur akibat pekerjaan nya. Dan saat ini lah waktu yang tepat untuk merileks kan lahir dan batin nya sejenak.
Tanpa dia ketahui di sebuah kursi di sana ada seseorang yang tengah termenung sembari memegangi sebuah buku. Namun tidak lama orang itu mengalihkan pandangan nya ke buku yang tengah ada di pangkuan nya.
"Ternyata susah banget ya lupain kamu. Aku harus gimana Ta, biarpun kamu sudah buat hati ini hancur berkeping keping tapi jujur aku tidak bisa ngelupain kenangan empat tahun kita."
Damar yang mendengar samar samar orang menangis pun membuka matanya perlahan. Tangisan itu semakin jelas di telinganya, Damar segera menegakan tubuhnya dan mengamati area sekitar.
Sepi
Masa iya mbak kunti galau di tengah hari bolong kayak gini. Damar menyentuh tengkuk nya yang meremang seketika. Apa lagi dia mendengar suara tangis itu sesegukan.
ah masa iya setan bisa nangis sesegukan
Karena penasaran Damar akhirnya bangkit dari duduk nya dan mencari sumber suara. Ternyata tidak jauh dari nya ada seorang wanita yang tengah duduk sembari melipat kedua kaki nya ke atas dan satu bungkus besar tissue serta air mineral dan berbagai macam camilan di samping nya.
Astaga galau yang sudah terencana rupanya
Karena posisi mereka bersampingan alhasil Damar hanya bisa melihat wajah wanita itu dari samping. Tidak ingin mengganggu nya Damar hanya memperhatikan nya, wanita itu terus saja bermonolog sendiri. Seperti nya fia benar benar sedang patah hati berat. Tapi aneh nya mulut nya tidak bisa diam membuat Damar menipis kan senyum nya.
Tanpa bosan Damar terus saja memperhatikan wanita itu dengan lekat, sampai ketika wanita itu beranjak dari duduk nya saat ponsel nya berdering. Terlihat dia bergegas meninggalkan tempat itu sampai sampai dia lupa membawa barang barang nya yang masih berserakan di atas kursi.
Saat Damar hendak memanggil nya getaran ponsel di saku celana menghentikan langkah nya.
"Iya mah."
"....."
"Iya ,ok Damar pulang."
Damar menghela nafas nya berat setelah mendapat panggilan itu, saat hendak melangkah sudut matanya melihat sesuatu di kursi yang di duduki wanita tadi. Saat Damar mendekat terlihat sebuah buku catatan penuh dengab tulisan serta gambar
'Anin'
Damar membaca sekilas tulisan yang ada di sampul depan nya.
DUH PAK DUDA DIRIMU MAKIN MENGGODA IMANNNNN...