Nathan Alister Daniswara atau biasa di panggil nathan Ceo muda yang masih sekolah menggantikan orang tuanya yang sudah meninggalkan nya untuk meneruskan bisnis mereka.Sengaja berpenampilan cupu ke sekolah untuk mendapatkan teman tulus padanya.Nathan juga suka di bully dan di manfaatkan oleh temannya..
bagaimana cerita selanjutnya?
yuk ikutin novel pertama ku😄
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 (Mendapatkan hukuman)
"Bagaimana nih bos,si cupu nggak datang datang juga."ujar erlan kesal dengan nathan yang belum muncul muncul ke sekolah.
"Iya nih,mana tuh tugas dari pak karim lagi."sahut roland,pak karim adalah guru killer mereka.Dia tak pernah memandang dia siapa,jika salah dia akan salah dan tidak segan segan kasih mereka hukuman.
"Awas lo cupu."kesal rangga.
Dring..drinng..dring..dring bel mulai berbunyi,pertanda waktu pembelajaran sekarang di mulai.
"Apa dia nggak datang."ujar erlan.
"Mungkin kali,gak biasanya si cupu telat.mana udah jam masuk lagi."ucap roland.
"Kalau dia nggak datang hari ini dan kita dapat hukuman gue akan habisin loh cupu."ucap rangga menahan kekesalannya.
"Apa kita bolos aja yah."sahut erlan.
"Kalian mau bolos."ucap seseorang di belakang mereka yang tidak asing suara tersebut
Mereka bertiga menoleh pada sumber suara tersebut.
"Pak karim."ucap erlan tersenyum simpul.
"Eh ada pak karim,mau ke mana pak."ucap rangga bersikap sopan.
"Apa kalian tidak dengar suara bel telah bunyi,kenapa kalian belum masuk kelas."ucap pak karim menatap mereka satu persatu.
"Eh ini kita mau masuk pak."ucap roland lalu lari bersama kedua temannya.
Pak karim hanya geleng geleng dengan mereka,lalu melanjutkan langkahnya.
Sesampai di kelas rangga dan teman temannya ngos ngosan akibat lari menaiki tangga,kelas mereka juga paling atas membuat mereka kecapean.
"Kenasih kita nggak pakai lift tadi sih jadi kita nggak ngos ngosan begini."ujar erlan yang masih ngos ngosan.
"Gara gara pak karim tuh,kita jadi lupa."gerutu roland.
Sedangkan rangga mengipas dirinya memakai buku.
"Kalian kenapa,ngos ngosan gitu."ucap teman sekelas mereka bernama raka.
"Kepo lo."nyolot rangga.
"Eh di tanya baik baik loh yah,malah nyolot."kesal raka.
"Selamat pagi anak anak."ucap pak karim memasuki kelas mereka.
"Pagi pak."ucap para murid.
"Hari ini kumpulkan tugas kalian yang saya berikan minggu lalu,"ucap pak karim "raka tolong kumpulin."sambung pak karim.
"Baik pak."ucap raka lalu beranjak dari duduknya mengambil tugas temannya.
"Tugas lo mana?"tanya raka pada erlan.
"Gue lupa."jawab erlan.
"Loh..loh?"tanya raka pada roland dan rangga.
"Lupa."ucap kompak mereka.
Raka tak bertanya lagi dia lalu menyimpan tugas temannya di meja pak karim.
"Ini pak."ucap raka pada pak karim,pak karim mengangguk.raka kembali ke tempatnya sedangkan pak karim mengerutkan keningnya melihat buku tidak sesuai dengan jumlah siswa.
"Siapa yang nggak masuk?"tanya pak karim.
"Semua hadir pak."ucap raka mewakili temannya.
"Raka siapa yang tidak mengerjakan tugas."ucap pak karim.
"Rangga,erlan dan roland pak."jawab raka.
"Pantasan kalian ingin bolos."ucap pak karim.
"Kami lupa pak kami buru buru tadi."ucap erlan.
"Kenapa kalian nggak nyiapin semalam,apa yang kamu lakukan?"tanya pak karim.
Erlan terdiam,dia kehabisan kata.
"Kalian bertiga lari di lapangan sebanyak sepuluh putaran sekarang!"tegas pak karim.
"Hah sepuluh pak,kan biasanya cuman lima putaran."sahut rangga.
"Kalian sudah tiga kali tidak mengerjakan tugas yang bapak berikan.bapak masih mending kasih kalian sepuluh putaran bukan lima belas putaran."ucap pak karim.
"Lima putaran aja yah pak,kami janji minggu depan tugas kami sudah selesai."tawar erlan.
"Nggak ada tawar menawar kalian cepat ke lapangan sekarang juga."ucap pak karim.
"Tapi pak,lapangan luas banget."ujar roland.
"Sekarang atau bapak tambahin jadi dua puluh putaran."tegas pak karim.
Mereka bertiga beranjak dari duduknya melangkahkan kakinya keluar dari kelas menuju lapangan sekolah.
"Ingat bapak mengawasi kalian."ucap pak karim. "Jika kalian ingin seperti mereka nggak usah kerjain tugas kalian."sambung pak karim.
Sedangkan nathan kembali ke mansion,setelah mengurus sebagian pekerjaan di kantor dia kembali.kali ini dia yang menyetir sendiri,dimas ada kerjaan yang penting yang membuat tidak bisa mengantarnya.dimas saat pulang akan di antar oleh supir.
Beberapa menit perjalan nathan sampai di kediamannya,memarkirkan mobil lalu turun dari mobil.tak lupa melepaskan topengnya.
"Eh kamu sudah pulang nak,bibi kirain kamu sampai sore."ucap bibi tuti melihat kedatangan nathan.
"Semua sudah selesai bi."ucap nathan kemudian salim pada bibi tuti.
"Kamu sudah makan siang nak?"tanya bibi tutu begitu perhatian pada nathan.
"Sudah bi,sebelum balik nathan makan siang di kantor."jawab nathan.
"Syukurlah kalau kamu udah makan siang,ingat kalau jam makan siang harus makan tinggalkan pekerjaan kamu."ucap bibi tuti.
"Iya bi."ucap nathan mengangguk.
"kamu mau jus nggak mumpung cuaca lagi terik begini."tawar bibi tuti.
"Boleh deh bi,tapi bawa ke ruangan aku kerja aku saja."ucap nathan.
"Baik nak,tunggu sebentar yah."ucap bibi tuti di angguki nathan.
Nathan melanjutkan langkahnya ke kamarnya,dia menggunakan lift.
Tok..tok..tok bibi tuti mengetuk pintu ruangan kerja nathan.
"Nat ini bibi nak."ucap bibi tuti.
Ceklek..nathan membuka pintunya tersenyum melihat ibu tuti membawakannya jus nanas kesukaannya.
"Nih nak,jus nya."ucap bibi tuti memberikan segelas jus nanas pada nathan.
"Terima kasih bi."ucap nathan menerimanya.
"Kamu jangan lupa istirahat yah."ucap bibi tuti mengingatkan nathan yang selalu lupa istirahat saat keasikan kerja.
"Iya bi,nathan akan selalu ingat pesan bibi."ucap nathan.
"Ya udah bibi ke dapur lagi."pamit bibi tuti
"Bibi nggak usah banyak kerja biarkan pelayan lainnya.bibi istirahat saja."ucap nathan.
"Bibi cuman mengarahkan pelayan nak,kamu tenang saja."ucap bibi tuti tersenyum pada nathan yang begitu perhatian padanya.
Nathan memasuki ruangan kerjanya,kembali melihat rangga dan temannya di hukum oleh pak karim melalui rekaman cctv yang terhubung ke tab nya.
"Mulai saat ini gue gak akan mulai bantu loh lagi."ucap nathan menatap layar tab nya.
~Daniswara internasional school~
"Awas loh cupu..Gue akan kasih loh perhitungan kalau kembali ke sekolah."kesal rangga pada nathan.
"Gara dia jadi keringatan gini."ucap erlan yang kedengaran ngos ngosan.
"Mana tadi sempat kita lari lagi."gerutu roland.
"Kantin yuk,haus gue."ajak erlan mengipas dirinya menggunakan daun yang ada di sekitarnya.saat ini mereka bertiga berteduh di bawah pohon saat selesai menjalani hukumannya.
"Kalian boleh istirahat."teriak pak karim dari atas lantai tiga.
Rangga dan teman temannya langsung berlalari ke kantin.
"Hay sayang..kamu kenapa keringat gitu."ucap kesya kekasih rangga duduk di samping.
"Aku lagi selesai di hukum."ucap rangga lalu menyeruput air mineral.
"Siapa yang hukum kamu?"tanya kesya.
"Pak karim,ini semua gara gara si cupu itu."jawab rangga.
"Maksut kamu nathan."ucap kesya di angguki. rangga"kenapa emangnya?"tanya kesya.
"Dia nggak masuk sekolah,dia yang bawa buku aku,rangga dan roland.aku suruh dia kerja tugas."kesal rangga.
"Dasar si cupu nanti aku akan kasih dia pelajaran"ucap kesya ikut kesal.
"Iya nih tangan dan mulut gue sudah gatal ingin bully orang."sahut clara teman kesya.
"Bukan kalian saja,kami juga akan kasih si cupu itu pelajaran,gara gara dia para fans gue kasihan dengan gue."narsis erlan.
"Narsis banget sih loh."sahut rara teman kesya.
"Yah emang gue ganteng kali,lo aja yang nggak sadar kalau gue itu ganteng."ucap erlan.
"Berarti gue sadar dong,nggak seperti fans aneh loh itu."ucap rara.
"Kalian ini kalau ketemu berantem mulu,awas loh.loh berdua jodoh."ucap clara tertawa kecil.
"dihh ogah."kompak rara dan erlan.
"Kan kan kalian kompak lagi."ucap clara tertawa.