Istri Pengganti

Bab 5. Merasa Aneh

Fionna yang di kabarkan hanya kecelakaan kecil saja dan akhirnya dirinya di perbolehkan untuk pulang, ia berjalan ke arah parkiran sembari memegang kepala nya yang masih terasa sakit. Alvaro yang melihat itu segera merangkul tubuh mungil wanita itu untuk menuntun nya berjalan

“Aku akan kembali ke rumah menggunakan taxi”

“Denganku saja nona Fionna Graciella!”tegas Alvaro pada Fionna dengan tatapan tajam nya, Fionna memutarkan bola matanya dengan malas dan terus menolak untuk pulang tak bersama Alvaro suami nya itu.

“Oh mungkin aku akan meminta Satya untuk menjemputku.”saat mendengar itu Alvaro langsung memasang wajah tak terima nya, dengan kepalan lengan yang kuat-kuat. Fionna lebih membutuhkan Satya di banding dia suami nya. Tapi bukan kah ini sebuah bagian keinginan dari Alvaro? Pria itu terdiam dengan tatapan tak senang nya.

Dan benar saja, Fionna menelpon Satya untuk menjemput dirinya di rumah sakit. Sekaligus untuk meminta maaf telah melewatkan jadwal pemotretan di pagi hari. Alvaro berdiri mematung menatap istrinya yang susah payah menolak untuk pulang bersama dirinya.

Selang beberapa menunggu Satya tiba dengan mobil hitam nya, melihat itu keduanya pun bertatapan dengan tatapan yang sangat mengerihkan, Fionna yang tersadar akan itu melihat kedua nya dengan tatapan aneh. Ia merasa aneh saat kedua nya bertemu yang tak saling menyapa bahkan dengan tatapan nya yang seperti itu semakin membuat nya merasa aneh.

Alvaro mendengus kencang lalu segera meninggalkan kedua nya untuk memasuki mobil nya. Lalu ia pun melajukan mobil nya dengan kecepatan yang lumayan kencang itu. Fionna menatap aneh pada Alvaro dan tak terlalu menghiraukan lagi, ia pun memasuki mobil yang pintu telah di buka kan oleh Satya.

“Terimakasih”Satya tersenyum dan memasuki mobil nya juga, di mobil Satya melihat wajah Fionna yang sedikit pucat itu. Ia memastikan wajah Fionna dengan rasa khawatir nya

“Apa masih sakit?”tanya Satya sembari mencek luka yang ada di dahi Fionna itu, Fionna tersenyum menggelengkan kepalanya. Kedua nya pun bertatapan dengan senyuman nya. Tatapan kedua nya begitu dalam, Satya yang sadar pun segera terbuyarkan lamunan nya. Lalu ia pun segera melajukan mobil nya

“Satya aku minta maaf padamu, karna posisiku seperti ini aku tak ikut pemotretan jadwal pagi.”

“Tidak apa-apa Fionna, kau pikir aku sekejam itu, dan memang nya jika seorang sudah meninggal pun apa aku tetap meminta nya untuk melakukan pemotretan”seketika ucapan Satya berhasil membuat Fionna tertawa bahak dengan jawaban nya itu, jawaban yang sangat konyol.

“Haha benar juga, jika saja seseorang model mu meninggal dan jadwal nya juga di haruskan, mana bisa kau membangunkan nya dan meminta nya untuk melakukan pemotretan.”

Fionna tertawa begitu lepas, Satya yang melihat itu pun menatap wanita itu dengan wajah bahagia nya. Tak lama, mereka pun sampai di depan rumah milik Alvaro, Fionna turun dan Satya segera menuntun nya, dari balik jendela Alvaro tak sengaja melihat momen itu. Satya yang menuntun sang istri nya itu berjalan ke arah pintu, Fionna banyak berterimakasih pada Satya. Dirinya sudah banyak merepotkan nya

“Tidak apa-apa, kau harus beristirahat dulu ya, dan jangan sampai kau kelelahan.”ucap Satya sembari mengusap kepala Fionna dengan lembut

Wanita itu tersenyum nyaman, dan saat momen seperti itu Alvaro keluar dari rumah nya dengan tatapan tajam nya. Satya yang melihat itu pun menghindari agar tak ada perkelahian di depan Fionna, ia segera berpamitan dari rumah kakak nya itu, lalu Satya pun meninggalkan rumah Alvaro

Fionna memasuki rumah tanpa menghiraukan Alvaro, pria itu yang tak tahan pun menahan lengan sang istri dan berhasil membuat langkah nya terhenti. Alvaro menatap Fionna dengan tatapan sesuatu, namun tetap saja Fionna menanggapi dengan sangat santai

“Ada apa?”

“Istirahat.”ucap Alvaro dan langsung meninggalkan Fionna, wanita itu terheran dan memutarkan bola matanya dengan sangat malas.

“Hanya begitu? cih kau kira aku akan beristirahat saat kau memintaku beristirahat saja”

Lalu Fionna pun melangkah untuk memasuki rumah, saat ia berjalan ia merasakan pusing yang begitu hebat. Tiba-tiba saja rasanya ingin terjatuh, kepala nya sangat terasa pusing dengan begitu dahsyat itu membuat langkah nya sempoyongan

Saat ia akan terjatuh Alvaro yang melihat itu pun segera menarik tubuh Fionna ke dekapan nya. Fionna akhirnya tak jadi terjatuh, ia yang mengetahui Alvaro mendekap nya pun segera menjauhkan diri dari pria itu, namun saat ia berusaha berjalan sendiri tetap saja pusing itu membuat dirinya tak kuasa untuk berjalan

Alvaro yang melihat itu tetap memaksa untuk membopong Fionna menuju kamar. Fionna sedikit brontak namun dengan tegas Alvaro tetap memaksa nya dengan kondisi nya yang seperti ini. Di kamar pria itu meletakan tubuh sang istri di kasur, mata Fionna terus tertuju pada mata berwarna coklat itu, halis tebal, dan bibir yang begitu menggoda. Namun sesaat tersadar ia pun membuyarkan pikiran konyol nya itu, ia mengalihkan pandangan nya

Suami nya itu melepas sepatu sang istri yang masih di kenakan itu, lalu ia pun segera menyelimuti tubuh Fionna. Dan berhasil membuat Fionna merasa aneh dengan perlakuan nya yang tiba-tiba se care itu kepadanya. Fionna terus menatap Alvaro yang kini sedang menatap nya juga namun Fionna tak menyadari itu

“Mengapa kau melihatku seperti itu”kata Alvaro berhasil membuat Fionna mengalihkan pandangan nya, lalu sesaat pria itu pun tersenyum miring sembari menggelengkan kepalanya, lalu meninggalkan kamar. Fionna yang merasa bodoh itu menepuk jidat karena tak menyadari dirinya menatap pria itu dan tentu saja Alvaro mengetahui itu membuat nya semakin merasa malu

...***...

Pukul tujuh pagi, Fionna yang sudah mengenakan pakaian rapih itu akan pergi melakukan pemotretan lagi, Alvaro yang sedang fokus sarapan tiba-tiba saja mata nya langsung tertuju pada arah gadis itu. Ia mengkerutkan dahi dan memberanikan diri untuk bertanya pada Fionna itu.

“Kau mau kemana?”

“Oh kau belum tahu ya, aku sekarang menjadi model di perusahaan Satya.”

“Oh wow! Bukan kah anda sedang tidak sehat”

“Apa pedulimu”kata Fionna sembari tersenyum mengejek, Alvaro meminum air putih dengan tatapan tajam nya. Lalu dirinya segera meninggalkan meja makan untuk pergi ke kantor nya tanpa berpamitan pada Fionna. Tentu saja hal seperti ini sudah menjadi sarapan kebiasaan untuk Fionna alami, ia yang melihat Alvaro pergi tanpa berpamitan bahkan menghiraukan nya sebagai istri itu sudah tak terlalu memikirkan nya lagi

“Jadwal hari ini pagi juga, aku harus segera bergegas kesana sebelum jam sembilan.”

Gadis itu pun menyelesaikan sarapan nya dengan tergesa-gesa, ia mengkhawatirkan takut macet dan tak enak jika telat. Selesai sarapan Fionna pun bergegas pergi menuju tempat kerja nya.

__

Sekarang ini Fionna tengah break, Satya yang tiba-tiba saja datang itu menghampirinya dengan membawa es cream. Fionna tertawa terkejut, lalu menerima pemberian es cream dari Satya

“Terimakasih Satya, aku slalu merepotkanmu”

“Tidak sama sekali Fionna.”

Setelah memakan es cream dan menyelesaikan pekerjaan nya, Satya mengajak Fionna untuk makan siang bersama di sebuah restaurant. Mereka pun pergi makan bersama, saat tengah asik menyantap makanan nya tiba-tiba saja Fionna kebelet, ia pun segera bergegas ke kamar mandi

Selesai dari kamar mandi ia berjalan dengan tak fokus, tiba-tiba saja ia tak sengaja menubruk seseorang, saat menoleh ke pria itu ternyata itu adalah Alvaro suami nya. Fionna mengkerutkan dahi dan menatap Alvaro dengan tercengang. “Kau?!”

Fionna pun segera menjauh dari genggaman Alvaro yang menahan tubuh nya. “Sedang apa kau”

“Kau bertanya?”

“Hey aku status masih suami mu!”

“Ups kaget sekali aku mendengar nya, kau mengakui aku istrimu? Hahaha”

Alvaro hanya memutarkan bola matanya dengan malas sembari melipat kedua lengan nya, sesaat ia melirik ke arah jam tangan nya, Fionna yang penasaran pun bertanya pada Alvaro

“Apa yang kau lakukan disini? Jangan-jangan kau membuntutiku ya!”kata Fionna sembari menunjuk ke arah Alvaro. Dengan lantang Alvaro menegaskan bahwa dirinya hanya ada urusan dengan Client di Restaurant ini. Namun Fionna yang jahil itu terus mengejek Alvaro bahwa dirinya telah membuntuti nya kesini

“Ck, kau benar-benar terlalu percaya diri”

Satya yang melihat Fionna tak kunjung datang pun ia berinisiatif mencari nya, saat ia melihat Fionna yang tak lain bersama Alvaro sang kakak itu. Ia menghampiri Fionna perlahan lalu memegang lengan Fionna

“Kupikir kau kemana, ayo lanjutkan makan nya”Satya tertuju pada wajah sang kakak yang juga menatap nya itu, namun ia mengalihkan pandangan nya kembali dan fokus pada Fionna.

Saat Satya menarik lengan Fionna tiba-tiba saja Alvaro pun ikut menarik lengan Fionna, kedua nya pun saling menarik dan membuat Fionna merasa sangat aneh pada keduanya itu. Dirinya yang merasa kesakitan pun melepas genggaman kedua nya dengan tatapan bertanya nya

“Aduh, ada apa sih!”

“Sakit tau”

Fionna memegang lengan nya yang sakit akibat kejadian tarik menarik itu, Satya yang khawatir pun segera mencek lengan Fionna yang memerah itu

“Maafkan aku Fionna”

“Tidak apa-apa, yasudah ayo Satya”

Fionna menarik lengan Satya untuk kembali ke meja makan nya mereka, dan melanjutkan makan siang nya yang belum selesai. Alvaro menatap dengan tatapan begitu tajam, menatap Fionna yang menggandeng lengan sang adik tanpa memikirkan nya, lalu ia pun tak menghiraukan lagi. Ia yang ada janji dengan seseorang pun segera mencari no meja yang di tuju itu.