"
Suatu perkawinan pengganti, mengikatnya erat di sisinya.
Dave adalah pria yang membuat semua orang di kota ketakutan, dia kejam dan bengis, terutama membenci wanita.
Nadia adalah wanita kaya yang diintimidasi oleh orang lain, dan dia sama sengsaranya dengan Cinderella di rumah.
Awal berpikir kalau pernikahan ini akan segera berakhir, dan keduanya akan segera bercerai.
Tanpa diduga, setelah menikah, dia sangat memanjakannya!
""Apakah kamu pikir aku tidak akan tahu jika kamu menyembunyikan identitasmu? Gadis cupu.""
Nadia tampak terkejut, ""Bagaimana kamu bisa tahu?!”"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27. ALBUM KENANGAN MASA LALU.
"Bi, soal pernikahanku dengan Tuan Dave, bibi jangan cerita-cerita dulu pada Rita . Nadia tidak
ingin Rita ikut sedih mendengar berita itu. Dia sudah terlalu banyak menanggung sedih dengan
apa yang terjadi pada Nadia selama ini, Jika semuanya sudah membaik, nanti Nadia sendiri yang akan menceritakan semua itu padanya,".
"Nona Nadia tenang saja, bibi tidak akan mencerita pada siapa pun kecuali mereka tahu sendiri atau Nona Nadia sendiri yang memberi tahukan pada mereka," balas bi Ona
menepuk pendak Nadia.
"Terima kasih bibi atas pengertianya," Nadia memeluk bi Ona dari arah samping.
Sementara itu di mension, Dave yang kini sudah berada di dalam kamar sejak tadi merasa gelisa tanpa kehadiran Nadia.
"Kenapa pawang boneka itu belum datang juga. Apa sebenarnya yang sedang dia lakukan di luar
sana," Dave memasukkan kedua tanganya kedalam saku celananya dan melangka menuju arah sofa dimana Nadia biasa tidur disana.
Dave mendudukkan tubuhnya diatas sofa berdampingan dengan Mimi boneka kesayangan Nadia.
Dave mencolek hidung boneka beruang itu dan sesekali tertawa geli.
"Lucu juga boneka babi ini, kenapa dia selalu marah jika Aku nenyebutnya boneka babi. Tapi bila di lihat-lihat memang bentuknya seperti
beruang," Dave mengangkat Mimi dan memperhatikanya dengan seksama.
Ada beberapa saat Dave bermain dengan Mimi dan akhirnya Dave membaringkan tubuhnya di sofa itu sembari memeluk erat boneka tersebut.
Lambat laun mata Dave mulai tertutup dan terbawa kedalam alam mimpi.
Sementara mobil yang menjemput Nadia di toko sudah tiba di mension. Nadia keluar dari dalam mobil dengan perasaan was-was jangan sampai Dave sudah menunggui dirinya di depan pintu dengan raut wajah yang kurang bersahabat
seperti sebelum-sebelumnya.
Melihat kedatangan Nadia Goy segera berlari kecil mendekatinya.
"Selamat malam Nyonya," ucap Goy sembari menunduk memberi hormat.
"Malam paman Goy, Apa Tuan Dav sudah kembali?," tanya Nadia dengan pandangan mata kesana kemari mencari sosok Dave.
"Tuan sudah sedari tadi datang, mungkin dia lagi beristirahat di kamar," balas Goy.
"Baiklah kalau begitu, Aku kesana dulu ya!," ucap Nadia langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari Goy.
Nadia terus melangkah hingga dia terhenti di depan pintu dengan perasaan masih was-was.
Pelan-pelan sekali Nadia memutar gagang pintu dan mengintip disela-selanya.
Suasana kamar begitu gelap, hanya cahaya lampu remang-remang yang terlihat menyala di samping pembaringan.
"Mungkin Tuan Dave sudah tidur jadi kali ini Aku aman," ucap Nadia dengan bibir merekah.
Nadia masuk kedalam kamar dengan cara mengendap-endap hingga tidak sengaja kantong plastik yang ada di tanganya terjatuh.
"Siapa itu," Dave sontak terbangun sakin kagetnya.
"Astaga, celaka lima belas," Nadia terpaku sembari menutup mulutnya dengan kedua telapak tanganya.
"Siapa itu," ucap Dave sekali lagi.
"Kucing.......," balas Nadia yang terdengar melengking.
"Oh kucing...," Dave kembali melanjutkan tidurnya. Tapi
hanya berlangsung sepersekian detik Dan terbangun lagi dengan mata melotot.
"Kamu sudah berani bermain-main denganku," Dave yang mulai mendekat dan mengelilingi
Nadia.
"Tadi itu Aku kecoplosan Tuan," balas Nadia sedikit takut.
"Pandai sekali kamu berkilah, Apa itu?," tunjuk Dave pada kantongan berisi box yang tergeletak diatas lantai.
"Kontongan dan juga box," balas Nadia seadanya.
"Bonekamu juga pasti tahu kalau itu kantongan berisi box. Yang Aku tanyakan apa isinya?,"
tanya Dave lagi mulai meninggikan suaranya.
"Aku juga tidak tahu!. Seseorang telah menitip ke bibi, katanya ini hadiah untukku," balas Nadia lagi.
"Seseorang itu siapa laki atau perempuan?,".
"Tuan ini seperti wartawan tanpa surat kabar, semua Tuan tanyakan sedangkan Aku sendiri belum tahu apa isi dalam box itu. Mana pula Aku tahu kalau itu pemberian cowok atau cewek soalnya bibi hanya
mengatakan kalau kotak itu pemberian seseorang,".
"Sudah lambat pulang mengataiku pula. Cepat ambil lalu buka?,".
"Ini hadiahku, kenapa Tuan yang penasaran ingin melihatnya?,". jawab
Nadia dengan mengerutkan dahinya.
"Buka tidak?," ancam Dave dengan mata melotot.
"Baik-baiklah, suka sekali memaksa," Nadia sedikit menunduk dan mengambil kantongan
box yang tergeletak diatas lantai.
Sebelum Nadia membuka box tersebut terlebih dahulu Nadia menatap kearah wajah Dave.
"Apa Tuan serius mau melihat isinya?. Apa Tuan sudah sport jantung jaga-jaga siapa tahu
isinya bahan misterius yang membuat Tuan kaget dan troma gitu,".
"Jantungku ini terbuat dari besi dan baja jadi hal seperti itu tidak akan terjadi padaku,".
"Superman kali, Tulang besi otot kawat,".
"Kamu ini memang pandai sekali menjawab. Cepatan buka atau Aku yang akan membukanya,".
"Iya ...iya tidak sabaran bangat sih. Tolong nyalaiin lampunya dulu soalnya jika aku buka box ini mana mungkin kita berdua bisa melihat
isinya kalau dalam keadaan gelap gulita seperti ini,".
"Merepotkan sekali," Dave mengomel lalu bertepuk sebanyak dua kali dan seketika itu juga lampu menyala dengan sendirinya.
Nadia tercengang dan menatap heran kearah lampu yang tiba-tiba menyala hanya dengan bertepuk tangan.
"Tidak usah seheran itu. Ini mension orang kaya, jadi wajar semua fasilitas disini bisa di control dari jarak jauh, paham," Dave menyentil jidat Nadia.
"Sakit tahu," protes Nadia.
Setelah lampu dan dalam ruangan kamar itu menyala, Dave kembali mendekat kearah Nadia.
"Sekarang cepat buka," Dave yang sudah tidak sabar untuk melihat isi dalam box.
"Bukanya di sofa saja, pamali kalau dibuka sambil berdiri," Nadia melangkah kearah sofa.
Dave hanya bisa mengikutinya seperti seorang anak mengikuti ibunya.
Setelah keduanya duduk di sofa, Nadia kemudian membuka pelan-pelan box yang ada di tanganya.
Mata Dave mengikuti
kemana arah pergerakan tangan Nadia. Hingga akhirnya tampak sebuah Album Foto dengan latar depan bersampul hati dan dililit pita
berwarna merah.
"Album?," ucap Nadia.
"Bukan, itu sepatu," balas Dav asal.
"Hii...apaan si," protes Nadia dan memulai membuka halaman pertama Album itu.
Beberapa poto anak perempuan dengan rambut panjang terpapar di dalam halam pertama album itu.
Seketika Nadia tersenyum. foto-foto masa kecilnya yang sempat dibuang Yunita akhirnya dia temukan kemabali.
"Alhamdulillah akhirnya Aku bisa menemukan semua foto kenangan masa kecilku. Aku sangat yakin orang yang mengirim foto-foto ini ada
hubunganya denganku di masa lalu," Nadia kemudian membuka halaman kedua.
Sama seperti tadi dia masih menemukan beberapa foto miliknya tapi kali ini dia tidak sendirian lagi dalam foto-foto seperti halaman
pertama melainkan bersama dengan seorang bocah laki-laki yang memiliki paras yang cukup tampan dengan rambut disisir kesamping.
"Leon.....," Nadia hampir saja melompat sakin girangnya melihat sahabat kecilnya ada bersamanya di dalam Foto-foto itu.
Dave yang saat itu sedang duduk di sampingnya segera berdiri dan melangkah menuju kearah
tempat tidur.
"Melihat foto-foto seperti itu saja senangnya minta ampun. Cepat simpan album foto jadulmu
itu dan segeralah tidur karena besok pagi-pagi sekali kamu harus bangun untuk mempersiapkan semua kebutuhanku,". perintah Dave lalu menyelimuti tubuhnya.
Nadia seketika mengernyitkan dahinya melihat perubahan yang terjadi pada Dave.
"Ada yang terjadi padanya!, kenapa dia marah tidak jelas seperti itu?," Nadia memandang heran kearah pembaringan.
"Iya," balas Nadia lalu melangkah menuju kearah lemari untuk menyimpan Album pemberian Leon sekaligus mengeluarkan baju
tidurnya dari dalam lemari tersebut.
JANGAN LUPA TERUS BERI LIKE, COMENT DAN VOTE AGAR AUTHOR SEMAKIN BERSEMANGAT NULIS. SATU LAGI BAGI YANG BELUM MAMPIR DI CHANNEL YOUTUBEKU YUCK MAMPIR DAN JANGAN LUPA UNTUK SUBCREBE LIKE, DAN KOMENT TERIMA KASIH.