Area dewasa!!! karena akan ada beberapa adegan kekerasan dan dewasa..
Velvet Majestic Green, seorang gadis remaja badung, anak dari seorang pengusaha kaya raya. Meskipun ayahnya kaya tetapi Velvet bukanlah anak yang manja. Dia bekerja di sebuah minimarket sebagai kasir setelah pulang dari sekolahnya.
Damon Riley Robert, seorang pria tampan yang mempunyai sikap sedikit brutal. Dia sangat suka berkelahi dan bahkan memiliki geng. Damon sangat sering berurusan dengan polisi karena seringnya bermasalah dengan perkelahian antar geng ataupun perorangan.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik.. semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#34
Setiap hari Damon berusaha mengunjungi Velvet tetapi Velvet tetap keras hati tak ingin menemui siapapun. Dia malas mendengarkan ocehan orang orang yang tak merasakan apa yang dirasakannya.
Meskipun sebenarnya Velvet tahu bahwa Damon tak akan melakukan hal itu. Damon tak patah arang. Dia tetap berkunjung ke tempat dimana Velvet di bina meskipun Velvet tak ingin menemuinya.
Di dalam lembaga itu, Velvet tak berteman dengan siapapun. Wajahnya yang selalu terkesan angker membuat anak anak lainnya enggan mendekatinya. Apalagi kasus yang dialami Velvet adalah kasus pembunuhann.
Velvet menjalani saja apa yang harus dilakukannya disana. Dan dia tak masalah dengan hal itu. Velvet sudah berada disana selama satu bulan.
Bel berbunyi tanda semua anak anak sudah selesai melakukan tugasnya dan kembali ke kamarnya masing masing. Velvet berjalan sendirian seperti biasa. Ketika akan menuju kamarnya, dia melihat seorang anak di bully oleh 4 remaja yang mengerubunginya.
Velvet memang tak bisa melihat hal seperti ini. Dia berhenti di dekat mereka dan menoleh.
"Jangan mengganggunya," kata Velvet.
"Ini bukan urusanmu, anak baru," jawab salah satu gadis itu sembari menjambak rambut anak yang dibullynya.
"Apa karena kau pernah membunuh seseorang, lalu membuat kami takut padamu? hah.. never ever," kata salah satu gadis pembully itu dan membuat yang lainnya tertawa.
Velvet diam dan para gadis pembully itu semakin membully gadis yang terlihat masih anak anak itu.
"Ayo, ambil permen yang jatuh di lantai itu dengan mulut, cepat!!!' bentak salah gadis pembully itu dan yang lainnya tampak tertawa senang.
Velvet yang memang tak suka berbasa basi, langsung menjambak rambut salah satu gadis yang terlihat seperti pemimpin di antara mereka.
Velvet menarik rambutnya dan membantingnya ke atas lantai.
"Aku sudah memperingatkanmu bukan?" kata Velvet dingin.
Gadis lainnya mulai menyerang Velvet dan Velvet terpaksa memukul serta menendang mereka karena mereka menyerangnya bersamaan.
Keempat gadis itupun akhirnya terkapar dilantai dengan menahan kesakitan di perut dan wajahnya karena terkena pukulan dan tendangan Velvet.
"Dasar pembunuh!!" kata salah satu gadis itu.
"Kita sama sama kriminal, apakah kau ingin menjadi korbanku selanjutnya?" ucap Velvet dengan nada menyeramkan.
Dan hal itu membuat para gadis itu takut. Lalu Velvet pergi dengan melenggang santai dari sana.
"Terima kasih," kata gadis yang menjadi korban bully.
Velvet menghentikan langkahnya dan berbalik melihatnya.
"Melawanlah, jika kau tak melawan mereka akan semakin menindasmu. Kita hanya sendirian di dunia. Tak akan ada yang menolong kita kecuali diri kita sendiri. Jangan terlalu percaya pada siapapun. Percayalah pada dirimu sendiri," kata Velvet yang kemudian berbalik pergi.
Lalu gadis itu mengikuti Velvet di belakangnya.
"Namaku Lara, aku ingin berteman denganmu, usiaku 10 tahun," kata Lara.
"Aku tak berteman dengan siapapun," jawab Velvet yang masih berjalan menuju kamarnya.
"Aku akan selalu mengikutmu, Kak," kekeh Lara.
"Kau ingin kuhajar seperti mereka? Kembalilah ke kamarmu, akan ada pemeriksaan kamar setelah ini bukan?" ucap Velvet.
"Aku tak punya siapapun, jadilah temanku. Aku hanya sendiri," kata Lara.
Velvet menghentikan langkahnya.
"Apa yang kau lakukan sampai bisa masuk ke tempat ini?" tanya Velvet.
"Aku sengaja melakukan pencurian agar aku masuk kesini. Disini aku mendapat makanan gratis dan tempat tidur yang nyaman," jawab Lara polos.
Velvet terdiam dan mengacak rambut pirang gadis kecil itu.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA........