NovelToon NovelToon
Merebut Suami Sang Pelakor

Merebut Suami Sang Pelakor

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Pelakor / Wanita Karir / Pelakor jahat
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Nancy tak menyukai kala sang papa menjalin hubungan dengan Dania yang dikenalkan sebagai calon istrinya. Nancy mencari tahu latar belakang Dania hingga akhirnya ia mengetahui kalau Dania masih berstatus sebagai istri orang! Ketika kebusukannya terbongkar Dania berkilah akan segera bercerai dengan suaminya yang sekarang, Putra Wardhana namun Nancy tak memercayai itu hingga akhirnya Dania dan Putra benar-benar bercerai. Selepas bercerai, Nancy mulai mendekati Putra untuk misi membuat Dania cemburu karena sang mantan suami kini dekat dengannya. Akankah misi Nancy akan berhasil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi Ke Rumah Mertua

Dania nampak sangat antusias sekali dalam mempersiapkan rencana pernikahannya dengan Hanggono. Bukan hanya Dania saja namun Marita juga sangat antusias dan semangat bukan main. Marita bahkan sudah bilang pada tetangga dekat rumah bahwa anaknya tak lama lagi akan dinikahi oleh duda kaya raya.

"Nggak lama lagi hidup kami itu akan berubah, kami gak akan lagi tinggal di sini dan akan tinggal di rumah besar dan mewah layaknya rumah yang biasa kalian lihat di sinetron TV itu."

Marita nampak heboh bercerita menyombongkan diri berharap bahwa salah satu tetangganya akan merasa iri dengan mendengar ceritanya saja namun alih-alih demikian justru Marita tak mendapatkan semua itu, justru para tetangganya sama sekali tak peduli dengan apa yang wanita tua ini katakan.

"Hei, saya ini mengatakan yang sebenarnya, jangan hanya kalian anggap angin lalu saja."

"Terserahlah anda mau mengatakan apa."

"Oh begitu? Jadi kalian sama sekali gak percaya dengan semua cerita saya barusan? Saya nggak akan undang kalian semua ke acara pernikahan anak saya! Kalian bakal menyesali apa yang sudah kalian perbuat ini!"

Marita kemudian masuk ke dalam rumah dengan raut wajah kesal bukan main. Dania nampak melirik sekilas ke arah sang mama yang wajahnya tak bagus itu, tanpa ia bertanya tentu saja ia bisa tahu apa yang membuat wajah sang mama bisa ditekuk begitu.

"Tetangga-tetangga itu kok pada nyebelin semua, dibilang kalah kamu bakal nikah sama orang kaya mereka malah gak percaya dan seperti mengolok-olok Mama."

"Biarin aja Ma, mereka bisa bersikap begitu juga karena kan aku dan pria tua itu belum menikah nanti kalau aku dan pria tua itu resmi menikah pun kita juga gak akan tinggal di sini. Kita akan pindah ke rumah mewahnya yang mana di sana sudah banyak apa pun yang kita butuhkan."

"Kamu bener Nak, kenapa juga Mama harus kesal dengan sikap para tetangga itu nantinya juga mereka yang bakal nyesel sendiri."

****

Nancy dan Putra sedang mengemasi pakaian mereka masuk ke dalam koper, hari ini mereka akan bertolak ke Semarang untuk menginap 3 hari di rumah orang tua Putra. Nancy sudah membawa satu koper berisi pakaiannya sementara Putra nampak hanya membawa sebuah ransel saja yang membuat Nancy mengerutkan kening.

"Kamu yakin cuma bawa ransel aja?"

"Kenapa? Pakaianku juga masih ada yang ditinggal di sana."

Nancy tak lagi mendebat apa yang suaminya katakan dan mereka gegas turun ke bawah untuk berpamitan pada Hanggono.

"Pa, kami pamit dulu."

"Hati-hati di jalan."

Saat Putra mencium tangan Hanggono nampak mertuanya itu membisikan sesuatu padanya.

"Jaga putriku baik-baik, buktikan kalau memang kamu adalah menantu yang bisa saya percaya."

"Anda jangan khawatir, saya akan memastikan kalau Nancy tidak akan kenapa-kenapa dan ia pasti senang dalam perjalanan kali ini."

Akhirnya Putra dan Nancy keluar dari rumah itu dan masuk ke dalam mobil yang sudah menunggu untuk mengantarkan mereka ke Bandara. Sempat terjadi ketegangan antara Nancy dan Putra saat mereka hendak memesan tiket pesawat, sebenarnya Putra ingin memesan tiket kereta api saja supaya mereka bisa menikmati pemandangan namun Nancy menolak dengan tegas.

"Aku mau yang cepet sampai."

Maka karena tak mendapatkan dukungan dari Nancy maka Putra terpaksa setuju untuk pergi menggunakan pesawat.

****

Nancy dan Putra sedang ada di lounge penumpang kelas bisnis yang tak terlalu ramai, karena mereka berdua memang duduk di kelas bisnis maka memang diperbolehkan masuk ke lounge ini. Nancy hanya mengambil secangkir teh dan beberapa potong kue sementara Putra mengambil segelas jus dan beberapa irisan buah.

"Dari Bandara ke rumah keluargaku itu lumayan jauh, ada sekitar 1 jam."

Nancy hanya berdehem menanggapi apa yang Putra katakan sementara pria itu nampak menghela napasnya panjang. Sejak tadi Nancy seperti tak biasa, sulit sekali digoda olehnya padahal biasanya Nancy tak seperti ini.

"Kamu kenapa, sih?"

"Jangan banyak tanya."

Putra tak tahu harus mengatakan apa lagi selepas mendengar ucapan Nancy yang ketus itu. Tak lama kemudian mereka langsung menuju gate keberangkatan yang mana mereka langsung boarding terlebih dahulu karena penumpang kelas bisnis.

"Kamu yang duduk di jendela atau aku?" tawar Putra.

"Aku saja," ujar Nancy.

Putra tak mendebat dan ia duduk di kursi yang ada di dekat lorong, di seberang kursi Putra ada seorang wanita cantik yang sepertinya ia tertarik pada Putra karena sejak tadi ia mengajak Putra mengobrol terus dan pada akhirnya membuat Nancy geram juga.

"Ehem, aku mau pindah. Kamu duduk saja di dekat jendela."

****

Nancy dan Putra sudah tiba di Bandara Ahmad Yani dan sedang menunggu sopir yang sudah diperintahkan dari Jakarta menjemput mereka di bandara ini. Putra masih tak tahu kenapa sikap Nancy masih agak menyebalkan begini padahal rasanya ia tak membuat sesuatu hal yang salah.

"Hei, kamu kenapa?"

"Aku baik-baik saja."

"Aku gak percaya, kamu kenapa?"

"Kamu kenapa sih?!"

"Harusnya aku yang tanya begitu. Kalau aku ada salah kamu bisa kan tolong beri tahu aku."

Nancy nampak diam sesaat sebelum mengatakan sesuatu yang membuat Putra terkejut.

"Aku lagi datang bulan, mood-ku suka berbuah kalau sedang datang bulan begini, aku minta maaf."

Putra kemudian jadi paham kenapa sikap Nancy jadi berubah sejak tadi pagi dan seperti menjadi lebih sensitif dari biasanya dan semua itu sudah terjawab.

"Biar aku yang bawakan barang ini ke mobil," ujar Putra saat melihat Nancy hendak membawa kopernya menuju mobil.

"Terima kasih."

Nancy memerhatikan sosok suaminya yang sedang mendorong kopernya menuju ke arah mobil yang sudah menunggu mereka dan Putra memasukan koper itu ke dalam bagasi mobil sebelum ia masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi sebelah pengemudi. Nancy langsung tidur ketika masuk ke dalam mobil dan ia terbangun kala melihat mobil berhenti di sebuah minimarket.

"Kita sudah sampai, Pak?"

"Oh belum Nona, tadi mas Putra mau beli sesuatu jadi minta saya mampir dulu ke sini."

****

Tak lama kemudian Putra muncul dari dalam minimarket dan membawa kantung belanja masuk ke dalam mobil.

"Kamu sudah bangun rupanya."

"Kamu beli apa?"

Putra menunjukan kantung belanja dan ia memberikan itu pada Nancy, wanita itu menerimanya dan melihat satu persatu isi kantung belanja itu yang isinya ada cokelat, makanan ringan, air mineral dan pembalut?

"Kamu beli pembalut? Mana banyak banget lagi."

"Ehm, aku gak tahu kamu suka pakai merk yang apa jadi aku beli aja beberapa, semoga ada salah satu yang suka kamu pakai."

Nancy merasa tersentuh dengan perhatian kecil yang Putra berikan, ia bisa merasakan bahwa suaminya itu adalah orang yang tulus.

1
martina melati
pengacara hermanto sdh pengalaman... berani mnindas ... jangan2 kamu yg sdh dcerai hanggono
martina melati
laporkn jika dania ingin menyuap pengacara
martina melati
tuhkn akhirny malah dpermalukn...
martina melati
tak perlu dpertanyakn... hrsny dperlihatkn saja jika nancy berhs hamil dan melahirkn itulah hasilny
Yuli Yuliawati
Luar biasa
Yuli Yuliawati
Lumayan
Mika Su
lanjutkan kak. suka sekali ceritanya
Serena Muna: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!