Kisah cinta penulis Novel yang masuk kedalam Novel ciptaannya sendiri , tetapi di dunia novel nya dilarang untuk mengubah alur ada beberapa aturan yang membuat Ara Anindhita pusing tujuh keliling , dan pertemuannya dengan Tokoh utama Duke Evan Pangeran Mahkota Kerajaan Holand yang sangat kejam dan dingin , lalu banyak plot yang belum terselesaikan tugas Ara untuk menyelesaikannya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Krispena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31(Pemakaman Permaisuri Tan)
Tanpa sepengetahuan Raja Holand 2 , Ara dan Ami menuju ke Kerajaan Solomon.Duke Evan memerintah beberapa pengawal terbaik untuk menjaga mereka.
Kereta kuda melaju dengan cepat , karena mengejar waktu.didalam kereta. Ami dan Ara saling berbicara.
"Ducches , jik Raja tahu anda akan berada dalam bahaya" ucap Ami sembari meremas jari jemarinya
"Tenang aja Ami , hari ini pemakaman ibuku , jadi bagaimanapun caranya aku harus datang" balas Ara sembari menyentuh tangan Ami bermaksud menenangkan
Walaupun kejadian ini berlangsung dua abad silam , Ara merasakan kekhawatiran jiwanya dimasa lalu , sebagian memori jiwanya sebelum reinkarnasi hilang tak berbekas.tetapi beruntungnya dirinya bisa mengingat kembali melalui ini.
Rindang pepohonan jalan yang sedikit berbatu menemani perjalanan Ami dan Ara.kusir kereta kuda tak lelah seharian menunggangi kuda.Ara yang kasihan menyuruh semuanya berhenti beristirahat karena perjalanan masih butuh waktu dua hari lagi.
Beberapa bekal makanan ringan dan air minum dibagikan Ara kepada kusir maupun pengawal kerajaan.mereka menikmati waktu istirahat yang sebentar.sementara itu ,Ara dan Ami berada dalam kereta kuda , menikmati roti untuk mengisi tenaga mereka.
Tak lupa Ara membaca buku yang dia bawa dari kerajaan tentang sihir.kenapa Ara memilih buku sihir , dia membuat persiapan menghadapi Boluna kelak , dan dia juga tak lupa mengutarakan keinginan nya untuk mempelajari sihir kepada Duke Evan.kabar baiknya , Duke Evan tak melarang Ara tetapi ia berpesan agar Ara tidak menggunakan sembarangan apalagi hal jahat.
Setelah satu jam beristirahat , mereka kembali melakukan perjalanan lagi.hari semakin gelap , Ara dan Ami tertidur pulas di dalam kereta kuda.tentunya, dengan pengawal yang masih siaga berjaga.
Butuh waktu sampai fajar menjelang , agar mereka sampai ke Kerajaan Solomon.untuk itu , kusir kereta mempercepat laju kuda.
Matahari mulai terbit disebelah barat.Kerajaan Solomon terlihat dibalik rindangnya pohon.Ara dan Ami sudah bersiap diri mengganti pakaian mereka.tak lupa Ara membawa karangan bunga kecil untuk jenazah ibunya.
Gerbang kerajaan semakin terlihat jelas , prajurit solomon membukakan gerbang dan menyuruh Ara segera menemui Raja karena sudah menunggu kedatangan mereka.
Kerajaan Solomon
Sosok laki laki sedikit renta , dengan jubah berwarna emas namun dengan kedua tangan yang cacat menunggu Ara dibalik pintu istana.
Tak kuasa menahan tangisnya, Ara menangis memeluk sang ayah yang terpisah dari kecil dikehidupan dulu.
"Anakku" panggil Raja Solomon
"Ayah" Ara berlari memeluk Raja Solomon
Pertemuan anak dan ayah yang terpisah sejak dua puluh tahun silam membuat orang orang disekitar mereka menangis haru.
"Anakku ternyata kamu secantik ibumu , tapi sayang Ayah tidak bisa melindungi ibumu, para biadab itu telah membunuh ibumu" ujar Raja Solomon sembari menangis
"Maafkan anakmu juga ayah , aku tidak bisa menghentikan Raja Holand 2 dan juga Duke Evan" balas Ara
Lalu Raja Solomon mengajak Ara menuju ke pemakaman ibunya , disana seluruh anggota kerajaan menunggu upacara pemakaman.
Ara menghampiri peti mayat ibunya , Raja Solomon membuka peti dan penutup wajah Permaisuri Tan.
"Lihatlah ibumu nak , bukankah mirip denganmu" ucap Raja Solomon sembari membelai wajah istrinya
"Ayah mungkin ini sudah takdir ibu , tolong ayah lupakan dendam itu , jika tidak akan semakin banyak nyawa yang melayang" kata Ara sembari menutup peti ibunya kembali.
"Tidak Ara , Mereka akan terus melukai orang disekitarku , yang aku takutkan jika besok kamu yang akan disakiti oleh mertuamu sendiri atau suamimu" balas Raja Solomon
"Ayah Duke Evan tidak pernah menyakitiku " kata Ara
"Tidak mungkin , kamu harus segera kembali kesini , kembali ke kerajaanmu , aku akan mengerahkan seluruh prajurit dan meminta bantuan Raja Belgum" ujar Raja Solomon dengan muka marah
"Ayah aku tidak bisa kembali , karena aku sudah menikah dengan Duke Evan , aku adalah seorang ducches" jawab Ara sambil menunjukkan cincin pemberian Duke Evan
"Jik kamu disakiti mereka kirim surat ke ayah, ayah akan menjemputmu" kata Raja Solomon