NovelToon NovelToon
KEBANGKITAN SANG PENDEKAR ABADI

KEBANGKITAN SANG PENDEKAR ABADI

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Sistem / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Raja Tentara/Dewa Perang / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Axellio

Judul: KEBANGKITAN PENDEKAR ABADI

Deskripsi:
Ling Chen, seorang pemuda tangguh yang penuh dengan pengalaman pertempuran, terjebak dalam perjalanan menuju takdir yang lebih besar. Setelah terluka parah oleh makhluk tingkat Emperor Bintang 9 di Hutan Terlarang, ia menemukan dirinya berada di ambang kematian. Namun, sebuah kekuatan misterius, Sistem Dewa Alam, terhubung dengannya, membuka jalan baru yang penuh dengan peluang dan tantangan.

Dengan bimbingan sistem dan hadiah luar biasa yang diterimanya, Ling Chen bertekad untuk menguasai kekuatan baru, memperbaiki kesalahan masa lalunya, dan menaklukkan dunia yang dipenuhi makhluk-makhluk legendaris. Dalam perjalanan ini, ia tidak hanya harus melawan kekuatan besar dari luar, tetapi juga menghadapi ambisi dan kesombongannya sendiri yang perlahan ia ubah menjadi kebijaksanaan.

Akankah Ling Chen berhasil mencapai puncak kekuasaan dan membalas dendam

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Axellio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10 MENUJU SEKTE TIANWU

Bab 10: Keberangkatan dari Silvermist

Kota Silvermist dipenuhi aura hiruk-pikuk. Dermaga besar di ujung kota yang biasanya lengang kini menjadi pusat perhatian semua orang. Lima kapal terbang raksasa milik Sekte Tianwu berbaris megah di sana, mengangkat lambang sekte yang begitu mendominasi. Angin kencang dari mesin kapal menerpa semua yang ada di sekitar dermaga, menciptakan suasana yang penuh kekaguman dan tekanan bagi para murid baru.

Ling Chen berdiri di tengah kerumunan, mengenakan topi jerami yang menutupi sebagian besar wajahnya. Meski suasana ramai, ia tetap memancarkan aura tenang, membuat siapa pun yang mendekat padanya merasakan tekanan yang tidak biasa.

Murid Lin Hao (berbisik): "Lihat kapal-kapal itu! Aku bahkan tidak pernah membayangkan mereka sebesar ini."

Murid Xiao Yu: "Sekte Tianwu benar-benar luar biasa... Tak salah kita memilih sekte ini."

Ling Chen menyeringai tipis mendengar komentar itu, memandang kapal-kapal besar di depannya.

Ling Chen (dalam hati): "Jadi, ini kekuatan yang sebenarnya dari Sekte Tianwu. Tidak mengecewakan."

Dari atas panggung kecil di dermaga, Patriak Sekte Tianwu, Xian Tianyu, melangkah maju. Suaranya menggema kuat, meski di tengah gemuruh mesin kapal terbang.

Xian Tianyu: "Semua murid baru, dengarkan baik-baik! Perjalanan ini adalah awal perjalanan kultivasi kalian di Sekte Tianwu. Tidak ada tempat bagi yang lemah. Mulai sekarang, kalian adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar. Naiklah ke kapal sesuai dengan gunung pilihan kalian. Perlihatkan bahwa kalian layak menyandang nama Sekte Tianwu!"

Para murid baru bergerak dengan penuh semangat. Ling Chen berjalan perlahan menuju kapal Gunung Pendekar, menolak terburu-buru seperti yang lain. Ketika ia naik ke dek kapal, tatapannya mengamati sekeliling dengan santai.

Ling Chen (dalam hati): "Bahkan detail kecil dari kapal ini menunjukkan betapa kayanya sekte ini. Mereka tak tanggung-tanggung membangun reputasi."

Ia memilih duduk di ujung dek, jauh dari kerumunan, menikmati pemandangan langit yang mulai tampak dari balik awan tipis. Beberapa murid mendekat, tapi segera menjauh ketika merasakan aura dominan yang terpancar dari tubuhnya.

Namun, seorang murid dengan pedang panjang di punggungnya berjalan mendekat tanpa ragu.

Jin Feng: "Ling Chen, bukan? Aku Jin Feng. Boleh aku duduk di sini?"

Ling Chen menoleh sekilas dan mengangguk kecil.

Ling Chen: "Silakan."

Jin Feng duduk, tetapi menjaga jarak yang sopan. Tatapannya terfokus pada Ling Chen, seolah mencoba membaca kekuatannya.

Jin Feng: "Kau... aura pedangmu terasa begitu tajam. Seperti bilah yang siap membelah apa saja. Kau pasti seorang kultivator pedang, bukan?"

Ling Chen: "Kau benar."

Jin Feng: "Tapi, kenapa aku belum pernah mendengar namamu? Dengan aura seperti ini, seharusnya kau sudah terkenal."

Ling Chen tersenyum samar, tidak menjawab pertanyaan itu.

Jin Feng: "Hm, kau tipe yang pendiam, ya? Tidak apa-apa. Aku hanya penasaran, apa yang kau gunakan untuk memperkuat aura pedangmu seperti ini?"

Ling Chen: "Bukan sesuatu yang bisa kau tiru."

Jin Feng terdiam, sedikit frustrasi dengan jawaban dingin itu. Tapi ia tidak bisa menyembunyikan rasa hormatnya.

Jin Feng (dalam hati): "Orang ini... dia terlalu jauh di atasku."

Tiba-tiba, suara peringatan menggema dari atas kapal.

Kapten Feng Wei: "Perhatian! Terdeteksi monster elemen tingkat bintang 1, Elang Petir Hitam, mendekati kita dengan kecepatan tinggi!"

Dari kapal utama yang berada di depan barisan, Xian Tianyu segera bergerak bersama para tetua.

Xian Tianyu: "Tetua Zhu Liang, Tetua Han Mei, Tetua Lei Guang, Tetua Feng Lan bersiaplah. Aktifkan Array Pelindung Langit Biru! Kita tidak bisa membiarkan kapal ini rusak di awal perjalanan."

Cahaya biru mulai melingkupi kapal-kapal itu, membentuk pelindung besar yang tampak kokoh. Di kejauhan, Elang Petir Hitam muncul, melesat cepat dengan mata yang bersinar mengerikan.

Murid Xiao Yu (berbisik): "Itu... Itu Elang Petir Hitam! Monster ini jarang muncul, dan biasanya hanya menyerang di wilayah tak bertuan."

Murid Lin Hao: "Apakah kita akan selamat?"

Para murid mulai gemetar. Beberapa bahkan terduduk karena tekanan besar yang dikeluarkan oleh monster itu.

Namun, di sudut kapal, Ling Chen tetap tenang. Matanya berbinar, memperhatikan pergerakan monster itu dan persiapan Xian Tianyu serta para tetua.

Jin Feng (terengah-engah): "Ling Chen... kenapa kau... begitu tenang? Tekanan ini... bahkan aku hampir tidak bisa bernapas."

Ling Chen: "Karena aku tidak membiarkan diriku dikuasai rasa takut."

Jin Feng: "Tapi... ini... bukan tekanan biasa. Bagaimana kau bisa?"

Ling Chen: "Ketahanan mental dan pengalaman."

Jin Feng tertegun. Ia mulai menyadari bahwa Ling Chen bukan hanya murid biasa.

Jin Feng(dalam hati): "Dia berbeda... Dia seperti jurang yang terlalu dalam untuk dijangkau."

Pertarungan dimulai. Xian Tianyu melesat keluar, diikuti oleh para tetua. Serangan mereka meledak di udara, menciptakan pemandangan yang mengagumkan dan mengerikan sekaligus. Para murid baru hanya bisa menonton dari balik penghalang pelindung, sebagian besar masih gemetar ketakutan.

Namun, Ling Chen? Dia hanya tersenyum kecil, matanya memantulkan kekaguman sekaligus rasa lapar untuk pertarungan seperti itu suatu hari nanti.

Di udara, Elang Petir Hitam terbang melesat dengan kecepatan luar biasa, disertai kilatan petir yang mengitari tubuhnya. Monster elemen tingkat bintang 1 ini memancarkan aura destruktif, membuat kapal-kapal Sekte Tianwu bergetar hebat meski terlindungi oleh Array Pelindung Langit Biru.

Xian Tianyu: "Semua tetap di tempat kalian. Tetua Zhu Liang, Tetua Han Mei, Tetua Lei Guang, Tetua Feng Lan, awasi formasi. Aku akan menghadapi monster ini sendiri."

Zhu Liang (Tetua Penjaga Formasi): "Patriak, izinkan kami membantu—"

Xian Tianyu (tegas): "Tidak perlu. Selesaikan tugas kalian. Aku tidak akan membiarkan satu pun dari kalian teralihkan."

Xian Tianyu melangkah keluar dari kapal utama. Angin kencang yang menusuk tulang berputar di sekelilingnya, tapi tidak sedikit pun menggoyahkan sosoknya. Dengan jubah patriak yang berkibar megah, ia berdiri di atas udara seperti dewa perang yang turun ke bumi.

Xian Tianyu (dalam hati): "Elang Petir Hitam, kau memilih musuh yang salah."

Monster itu meraung, melepaskan serangan awal. Kilatan petir besar melesat menuju Xian Tianyu, menghantam dengan kekuatan yang cukup untuk menghancurkan bukit. Tapi sebelum petir itu menyentuhnya, tangan Xian Tianyu sudah terangkat, membentuk segel dengan gerakan yang begitu cepat hingga sulit diikuti mata biasa.

Xian Tianyu: "Formasi Kembali ke Bumi."

Kilatan petir itu terserap oleh segel yang dibuatnya dan lenyap seketika, seolah tidak pernah ada.

Para Murid (di kapal): "Dia... dia menghentikan serangan itu dengan satu tangan?!"

Murid Lin Hao: "Patriak benar-benar di level yang berbeda!"

Elang Petir Hitam tidak menyerah. Ia melesat lebih dekat, mengayunkan cakarnya yang besar dengan kekuatan destruktif yang menghancurkan udara di sekitarnya. Namun, sebelum cakarnya bisa mencapai, Xian Tianyu sudah menghunus pedangnya.

Pedang itu adalah Pedang Surga Naga, pedang spiritual tingkat tinggi yang dikenal sebagai salah satu pusaka Sekte Tianwu. Pancaran cahayanya begitu terang hingga membuat monster itu berhenti sejenak.

Xian Tianyu: "Mati dalam satu serangan. Kau tidak layak menerima lebih."

Dengan satu tebasan sederhana, cahaya pedang memancar seperti naga emas yang melesat menuju Elang Petir Hitam. Raungan mengerikan menggema saat tubuh monster itu terbelah menjadi dua, darah bercahaya mengalir di udara sebelum perlahan menghilang.

Para Murid (berteriak): "Dia... membunuh monster itu dalam satu tebasan!"

Murid Xiao Yu: "Itu... itu terlalu luar biasa! Patriak kita tak terkalahkan!"

Xian Tianyu kembali ke kapal utama dengan ekspresi tenang, seolah apa yang baru saja terjadi hanyalah hal biasa. Para murid yang tadinya ketakutan kini kembali ke posisi awal mereka, beberapa bahkan bersorak kecil karena selamat dari ancaman mematikan ini.

Zhu Liang: "Patriak, formasi kapal tetap stabil. Apa langkah berikutnya?"

Xian Tianyu: "Perkuat pengamanan. Tetua Lei Guang, kerahkan para penjaga untuk memastikan kapal tetap aman. Aku tidak ingin ada kejadian serupa sebelum kita tiba di Sekte Tianwu."

Lei Guang: "Baik, Patriak."

Para penjaga kapal, mengenakan armor lengkap dengan senjata tajam dan formasi defensif, segera berdiri di sekeliling kapal-kapal untuk memastikan keamanan dari serangan monster lain. Aura yang mereka pancarkan memberi rasa aman bagi para murid.

Di dek kapal utama, Xian Tianyu berdiri dengan pedang di tangannya, memandang sekeliling dengan tatapan tajam.

Xian Tianyu (berpikir): "Ini baru awal. Jika monster tingkat rendah seperti ini berani menyerang, mungkin ada sesuatu yang lebih besar menanti di depan."

Sementara itu, di kapal Gunung Pendekar, Ling Chen tetap duduk di ujung dek, memandangi tempat di mana Elang Petir Hitam tadi lenyap.

Jin Feng: "Ling Chen, kau lihat tadi? Patriak Xian Tianyu... dia luar biasa."

Ling Chen: "Ya, kekuatan absolut."

Jin Feng(dalam hati): "Dia tidak terkesan? Orang ini benar-benar aneh."

Setelah perjalanan panjang dan tanpa gangguan lagi, akhirnya lima kapal besar itu tiba di depan Gerbang Besar Sekte Tianwu. Gerbang megah itu berdiri menjulang di puncak gunung, dihiasi ukiran naga dan awan yang tampak hidup. Para murid baru menahan napas, kagum dengan kemegahan tempat mereka akan memulai perjalanan kultivasi.

Murid Xiao Yu: "Kita akhirnya sampai... Sekte Tianwu. Aku tidak sabar untuk memulai pelatihan!"

Murid Lin Hao: "Ini jauh lebih megah dari apa pun yang pernah kubayangkan."

Ling Chen, meski tetap tenang, tidak bisa menahan senyuman kecil.

Ling Chen (dalam hati): "Tempat ini... akan menjadi awal bagiku untuk mencapai puncak yang lebih tinggi."

Xian Tianyu melangkah turun dari kapal utama, disambut para tetua lainnya di gerbang sekte.

Xian Tianyu: "Selamat datang di Sekte Tianwu. Bersiaplah, para murid baru. Tantangan kalian baru saja dimulai."

1
Naim
up thot
إندر فرتما
kalau alur cerita ada sistem,alur cerita gak menarik untuk di baca,
hasbullah 123
cerita nya bagus cuma SANGAT JANGGAL MASA NOVEL INDONESI BERCAMPUR dengan bahasa ASING
Devan Wijaya
Membuat rasa penasaran
Rama Tayoo
semoga bisa sampai tamat thorr, dan harapan saya semoga MC nya jika harus memiliki wanita cukup 1 aja
Rama Tayoo: woke thoorrr
AHMAD FAJRIANSYAH: Siapp nanti akan ada alur Dimnaa sang MC ada wanita kokk dinantikan aja
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!