Vernando Permana. banyak orang yang memanggilnya Nando, seorang siswa yang dikenal berekspresi datar. namun banyak siswi-siswi yang mengidolakan nya, tidak ada seorang siswi manapun yang bisa menembus dinding hati beku nya Nando.
Sampai takdir yang mempertemukan dirinya dengan seorang gadis ceria bernama Monisha Listiani yang biasa dipanggil Mona, kisah hidup dan kisah cintanya berawal dari situ.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PHB | 23. Bakso Mercon.
Setelah dinobatkan sebagai pemenang, sekarang Mona sedang di gandrungi seseorang yang kemarin menghina nya, namun sekarang Mona merasa bingung kenapa dia berubah.
Bersama Salsa dan Sindi yang sudah datang, dia terus di rayu untuk masuk team inti basket wanita di sekolah.
Rayuan itu bukan yang pertama untuk Mona, di sekolah sebelum dia disini juga ia seperti itu.
Mona menggeleng kepala "Aku sudah tidak mau berhubungan lagi dengan bola basket sebenar nya, maaf ya"
"Kenapa? Bagus banget kamu main basket nya padahal" Segala upaya Nurul kerahkan untuk Mona setuju, namun gadis itu tak sama sekali luluh, karena semenjak ada kejadian patah kaki kirinya, membuat Mona trauma untuk berolahraga.
Mona tersenyum "Aku pikirkan dulu ya nanti, soalnya masih ada trauma, saya baru saja sembuh dari patah kaki gara-gara dulu salah jatuh."
Seketika Nurul menatap Nando yang lagi menghampiri, ia pun langsung berkata "Oke, nanti kabarin saya kalau kamu minat, saya ke kelas dulu" Pamitnya.
"Oke Nur"
Mona tersenyum ketika gadis itu berubah menjadi baik, terus menatapi punggung Nurul bersama kedua teman nya yang sudah menjauh, angin semliwir menghempaskan parfum Nando yang sudah berada di samping Mona diam-diam.
Mona mendelik sekaligus mendongak kepala menatapi senyuman manis dari bibir tipis pria itu.
"Hay A"
Nando berdehem sok cool "Bagus"
Mona mengerut kening "Apanya?"
Nando gak menjawab, berhubung salting nya makin meronta, ia langsung membawa Mona untuk ke kantin.
"Bu bakso Mercon kaya biasa, dua ya" Nando memesan makanan yang sering dibeli nya saat ia di kantin.
Mona menopang dagu menatapi ketampanan Nando yang semakin hari semakin good looking.
"Aa"
Nando menoleh nunduk "Iya neng?"
"Kamu ganteng banget hari ini a, sumpah"
Nando langsung membuang wajah ke arah ibu-ibu jualan bakso "Biasa aja neng"
Dipuji tidak terbang itulah seorang Nando, yang mampu membuat bibir Mona menjadi manyun.
Berselang setelah memesan bakso, Nando membawa Mona ke meja makan, tak ada lagi gadis mana pun yang bisa dekatin Nando, karena sekarang dia sudah ada pawang nya.
"Bakso mercon ini kesukaan kamu ya? Aku perhatikan kamu dari kemarin menu nya ini-ini aja"
Nando yang tenang langsung menatap tipis, menyadari gadis mungil nya ini ternyata diam-diam memperhatikan dirinya.
Nando memerintahkan Mona untuk membuka rahang, gadis itu menurut dan tersedak.
"Panas anying AA!!!!!"
Nando tertawa tipis "Lupa aku tiup"
"Mana pedes lagi" Sembur Mona, dia langsung meminum air hangat sekedar untuk menetralisir rasa pedas.
Nando mengulang suapan untuk Mona, kali ini sudah di tiup, dan Mona kembali tersedak setelah guru BK menghampiri.
"Jangan pacaran di sekolah! Sekolah ladang nya mencari ilmu"
"UHUK-UHUK" Mona batuk tak henti-henti, selain tenggorokan merasa panas, hidung nya juga sudah meler.
"Hari sial emang tidak ada di kalender" Gerutu Mona.
Mereka setelah ditegur, langsung menghabiskan makanan itu tanpa ada bumbu romantis di antara mereka.
Hari pun sudah sore.
Dan ini yang pertama kali nya Nando membonceng wanita lain menggunakan motor, ingin nya Nando pakai mobil, tapi Mona yang sadar sebagai gadis desa itu memilih naik motor.
Bahkan saat pagi Nando kekeh ingin naik mobil, Mona sembur Nando dengan kata-kata pedas.
![[Novel] Itai no wa Iya nanode Bōgyo-Ryoku ni Kyokufuri Shitai to Omoimasu](https://cn-e-pic-aliyun.mangatoon.mobi/internet-search/25a9af8e762735f714c532f145b2a5c1.webp)
