NovelToon NovelToon
Benih Curian

Benih Curian

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Konflik etika / Anak Kembar / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Destiii

Menikah dengan lelaki yang dia cintai dan juga mencintainya adalah impian seorang Zea Shaqueena.
Namun impian tinggalah impian, lelaki yang dia impikan memutuskan untuk menikahi perempuan lain.

Pergi, menghilang, meninggalkan semua kenangan adalah jalan yang dia ambil

Waktu berlalu begitu cepat, ingatan dari masa lalu masih terus memenuhi pikirannya.

Akankah takdir membawanya pada kebahagiaan lain ataukah justru kembali dengan masa lalu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Destiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fitting

Varro membawa Zea ke butik terlebih dahulu. Zea memilih untuk memakai gaun pengantin hasil rancangan tantenya sendiri.

"Tante." Panggil Zea pada tantenya yang sedang berdiri membelakanginya.

"Ze, kenapa baru sampai?" Tanya Sinta, menatap Zea dan Varro bergantian.

"Tadi kami mampir makan siang dulu." Varro menjawab.

"Ya udah. Yuk kita lihat gaunnya." Sinta membawa keduanya ke tempat gaun-gaunnya tersimpan.

"Tante ada rekomendasi gaun yang cocok buat kamu."

"Wahh..." Zea langsung jatuh cinta pada gaun itu. Ia juga seorang designer tentu paham semua hal mengenai fashion.

"Apa ada yang lebih tertutup lagi?" Tanya Varro. Ia merasa kurang setuju, ia tidak mau sampai tubuh Zea terekspose.

Zea menatap Varro kesal. Ia sangat menyukai gaun itu. Dan juga menurutnya gaun itu tidak terlalu terbuka. Hanya terbuka di bagian bahu saja.

"Ini udah tante pilihkan yang menurut tante sudah tertutup, juga sesuai selera Zea." Sinta menjelaskan.

"Yang ini juga bagus. Cocok di tubuh Zea, tapi ini potongan dadanya lebih rendah." Jelasnya, menunjukan sebuh gaun tanpa lengan.

"Ya sudah ini juga bagus. Ini aja kalo gak boleh gaun yang tadi." Zea memanasi Varro.

Varro Menghela nafas panjang lalu memberi persetujuan pada Zea. "Gaun yang pertama saja."

Zea tersenyum sumringah mendengarnya. Tanpa menunggu lama, Zea segera masuk ke fitting room. Ia takut Varro kembali berubah pikiran.

Varro sendiri masuk ke ruang fitting di sebelahnya. Ia mencoba Setelan Tuxedo untuk ia pakai nanti.

Varro keluar dari fitting room setelah beberapa saat. Ia duduk di sofa yang tersedia disana,menunggu Zea yang sudah hampir 40 menit berada di dalam fitting room.

Mendengar suara langkah kaki, Varro mengangkat pandangannya. Keningnya mengerut menatap Zea yang keluar tanpa gaun yang gadis itu pilih.

"Kenapa kamu gak tunjukin ke aku?"

"Gak boleh, biar surprise nanti. Gaunnya bagus udah pas di aku, dan aku suka." Sahut Zea antusias. Sinta tertawa mendengar jawaban Zea.

Varro membuang nafasnya pelan "Kalau begitu kami pamit dulu tan."

Sinta mengangguk "Iya, hati-hati "

Varro menggenggam tangan Zea mengajaknya pergi dari sana. Sempatnya Zea menoleh kebelakang melihat tantenya yang masih berdiri menatapnya. Zea menggerakkan mulutnya tanpa suara "Thank you". Kelakuannya membuat sinta menggelengkan kepalanya pelan.

Varro mengendarai mobilnya menuju sebuah pusat perbelanjaan. Varro melirik Zea yang berada disampingnya. Senyum manis masih terukir indah di bibir gadis itu.

Sampainya di tujuan, Varro langsung membawa Zea ke salah satu toko perhiasan berlian. Zea hanya manut mengikuti kemana Varro membawanya.

"Selamat sore" Sapa pegawai toko ketika Varro bersama Zea masuk.

Varro mengangguk samar "Saya lagi cari cincin untuk pernikahan."

"Mari tuan di sebelah sini." Ucapnya membawa keduanya ke tempat deretan cincin untuk pasangan.

Varro menatap Zea yang sedang melihat ke etalase kaca. "Kamu mau yang mana?"

"Gak ada yang aku suka." Zea berbisik di telinga Varro.

"Mba apa ada yang lain?" Tanya Varro.

"Ada tuan. Silahkan, ini cincinnya masih baru masuk. Dan juga hanya ada satu." Ucap pegawai itu mengeluarkan empat pasang cincin.

Zea memperhatikan satu persatu hingga tatapannya terhenti pada salah satu cincin yang menarik perhatiannya. "Bisa saya lihat yang ini?"

"Silahkan"

Zea menerima cincin itu, ia memperhatikan setiap detailnya. Cincin dengan satu permata berlian yang menurutnya simpel namun terlihat mewah.

Zea menatap Varro sekilas lalu menatap pegawai wanita di depannya "Untuk harga yang ini berapa?"

"Itu sekitar 990 juta untuk sepasangnya." Zea tercengang. Mungkin ia mampu membelinya, tapi untuk Varro tidak. Bukan ia merendahkan, namun Zea tau sejak dulu bagaimana ekonomi keluarga Varro.

"Yang lain saja mbak." Ucap Zea.

Varro mengambil cincin yang baru di taruh Zea lalu menarik tangan gadis itu, memakaikan cincin itu di jari manis nya. "Kak ..." Protes Zea tertahan. Zea melepaskan cincin di jarinya. Menatap Varro yang sedang mencoba cincin untuk pria itu sendiri lalu melepaskannya kembali.

Varro mengeluarkan kartunya menyodorkan pada pegawai toko "Saya ambil yang ini"

"Baik, silahkan ditunggu." Ucapnya membawa kartu serta cincin itu ke dalam.

"Kenapa?" Tanya Varro, melihat Zea yang menatapnya.

"Kenapa gak nyari di tempat yang lain aja sih yang lebih murah."

Varro terkekeh mendengar ucapan Zea. Ia mengacak rambut tanpa menyahuti Zea.

"Silahkan tuan, terima kasih." Pegawai toko memberikan kartu serta satu paper bag berisikan cincin tadi. Varro menerimanya lalu mengajak Zea pergi

"Yuk" Varro kembali menggandeng tangan Zea.

"Mau kemana lagi?" Varro menatap Zea di sampingnya.

Zea melihat jam di tangannya "Pulang aja."

"Ngapain?" Zea menatap Varro bingung saat pria itu membawanya masuk ke sebuah toko pakaian branded.

"Mba"

"Iya, ada yang bisa saya bantu?"

"Saya mau cari dress." Sahut Varro

"Mari silahkan di sebelah sana."

Varro memilih satu dress yang menurutnya cocok di pakai Zea. Setelah memastikan ukurannya sesuai, Varro membayarnya.

Zea tak bereaksi apapun lagi, ia hanya mengikuti.

Zea sampai di rumahnya sore hari. Ia menatap paper bag yang varro berikan sebelum ia turun dari mobil

"Nanti malam pakai dress ini ya, dandan yang cantik." Dengan senyum yang terukir di bibirnya, Varro memberikan dress yang ia beli tadi

'huft'

Zea merebahkan tubuhnya di kasur, menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Zea bingung dengan apa yang dia rasakan saat ini.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Halo? Masih ada yang nunggu aku up gak?

2 hari aku gak up. Sibuk sama kerjaan, pulang kerja tuh capek banget rasanya kaya cuma pengen langsung tidur😢

1
Siti Nina
Bagus cerita nya kak,,,kata"nya juga enak di baca 👍👍👍 semangat kk 💪💪💪
Enz99
bagus banget
Shinichi Kudo
Jalan ceritanya mantap!
Destiii: Jangan lupa tinggalkan jejak ya🤗❤️
total 1 replies
Rukawasfound
Setiap harinya selalu menunggu kelanjutan dari cerita seru ini 😍
Destiii: makasii ya udah baca karya aku🤗 tunggu kelanjutannya❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!