NovelToon NovelToon
Contracted Hearts

Contracted Hearts

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Chu-Chan

Lyra terpaksa cuti dari pekerjaannya untuk menjenguk neneknya yang sakit di kota N, hanya untuk menemukan bahwa neneknya baik-baik saja. Alih-alih beristirahat, Lyra malah terlibat dalam cerita konyol neneknya yang justru lebih mengenalkan Lyra pada Nenek Luna, teman sesama pasien di rumah sakit. Karena kebaikan hati Lyra merawat nenek-nenek itu, Nenek Luna pun merasa terharu dan menjodohkannya dengan cucunya, seorang pria tampan namun dingin. Setelah nenek-nenek itu sembuh, mereka membawa Lyra bertemu dengan cucu Nenek Luna, yang ternyata adalah pria yang akan menjadi suaminya, meski hanya dalam pernikahan kontrak. Apa yang dimulai sebagai perjanjian semata, akhirnya menjadi permainan penuh teka-teki yang mengungkap rahasia masa lalu dan perasaan tersembunyi di antara keduanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chu-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 20

Lyra terdiam, menatap makanan mewah yang tersaji di hadapannya. Sementara itu, Nenek Luna dan Jun sudah mulai menyantap hidangan dengan anggun.

“Bagaimana cara makan bangsawan?” pikir Lyra panik.

Matanya melirik ke arah Nenek Luna, mencoba mengamati cara beliau menggunakan peralatan makan. Di hadapannya, berbagai macam sendok dan garpu tersusun rapi.

“Sendok mana yang harus aku gunakan?” tanyanya dalam hati, semakin gugup. Ia merasa canggung dan ingin menghilang dari tempat itu.

Jun, yang menyadari kebingungan Lyra, melirik sekilas. Ia memperhatikan Lyra yang tampak gelisah dan mulai berkeringat.

“Ehem,” dehem Jun pelan, memberikan isyarat.

Lyra menoleh cepat ke arah Jun. Pria itu dengan santai mengambil sendok, lalu memindahkan beberapa makanan ke piringnya, memperlihatkan dengan jelas cara memakai peralatan makan yang benar. Seolah sedang memberikan tutorial, Jun melakukannya tanpa kata-kata, hanya melalui gerakan.

Lyra akhirnya paham. Ia mengikuti langkah-langkah yang Jun tunjukkan, lalu mulai menyantap makanannya. Senyum bahagia menghiasi wajah Lyra saat ia berhasil mengatasi rasa gugupnya. Melihat tingkah konyol Lyra, Jun hanya menggeleng pelan sambil tersenyum kecil.

“Oh iya, apakah kalian sudah pergi untuk berbulan madu?” tanya Nenek Luna tiba-tiba, memecah suasana.

“Uhuk!” suara batuk Lyra terdengar keras, mengejutkan semua orang.

“Aku dan Lyra sibuk, banyak pekerjaan yang harus kami selesaikan, jadi belum sempat pergi berbulan madu,” jawab Jun dengan nada santai.

Nenek Luna mengerutkan dahi, terlihat tidak puas dengan jawaban itu. “Generasi sekarang hanya sibuk bekerja. Kalau begini terus, kapan nenek punya cicit?” keluhnya.

“Uhuk! Uhuk!” Lyra kembali terbatuk, kali ini lebih keras, seperti tanpa henti. Ucapan Nenek Luna benar-benar membuatnya terkejut.

“Apa kau baik-baik saja, Lyra?” tanya Nenek Luna khawatir.

“Ya, Nek. Aku baik-baik saja,” jawab Lyra dengan suara serak, mencoba menenangkan diri.

“Sepertinya nenek yang harus mengatur bulan madu kalian. Sebelum itu, nenek akan mengumumkan pernikahan kalian. Semua orang harus mengetahui hal ini,” ucap Nenek Luna dengan tegas.

Lyra terdiam. Kata-kata Nenek Luna membuatnya semakin bingung, sementara Jun tetap bersikap santai.

Setelah selesai makan, Nenek Luna mengajak Lyra ke ruang pribadinya. Di sana, ia mengeluarkan sebuah kotak perhiasan kecil dan duduk di samping Lyra.

“Ini untukmu,” kata Nenek Luna sambil membuka kotak tersebut, memperlihatkan sebuah gelang emas putih yang sederhana namun memukau.

Desain gelang itu minimalis, berbahan emas putih 18 karat dengan satu baris berlian kecil berpotongan pave di tengahnya. Kilau berlian memantulkan cahaya, seperti bintang di malam hari. Penutup gelang menggunakan sistem magnetik tersembunyi, menambah kesan modern dan elegan.

Nenek Luna memakaikan gelang itu di pergelangan tangan Lyra. “Aku harap kau menyukai hadiah ini,” ucapnya lembut.

“Tapi, Nek... ini terlalu mahal. Aku tidak pantas mengenakannya,” jawab Lyra cemas.

Nenek Luna tersenyum, mengusap pipi Lyra dengan penuh kasih sayang. “Tidak ada yang terlalu mahal untukmu, sayang. Kau lebih berharga dari apa pun,” balasnya.

Setelah memperhatikan tangan Lyra, Nenek Luna bertanya, “Di mana cincin pernikahanmu?”

Lyra terdiam sejenak, lalu menjawab dengan canggung, “Oh, itu... aku takut kehilangannya, jadi aku menyimpannya di tempat aman.”

Nenek Luna tertawa kecil, lalu mengelus kepala Lyra. “Gadis bodoh. Kalau hilang, tinggal beli lagi,” katanya santai, membuat Lyra ikut tertawa.

Mereka pun berbincang dengan riang, membahas banyak hal. Di luar pintu, Jun berdiri diam, mendengar semua percakapan itu. Ia tersenyum kecil, lalu berbalik pergi dengan langkah tenang.

1
Yuliasih
kpn nie d up nya...
Yuliasih
keren
Chu-Chan
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!