Yoooooo.... my Family, welcome back to my story. Sesuai permintaan, aku lanjut nulis Zandra. Dan ini adalah Zandra season 6, semoga kalian suka yaaa.❤️❤️❤️
Kembalinya penerus Zandra, yang mana semua anggota keluarganya harus berpencar. Setelah kematian sang legendaris Yumi, dan alasan lain harus memimpin perusahaan di setiap kota dan negara.
Keturunan Zandra, yang memilih untuk tetap tinggal di rumah utama. Ternyata mendapatkan petualangan misteri, dan tentunya berhubungan dengan MEREKA (si makhluk halus)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mahesa
"Ada apa ini?" Cia memutar malas bola matanya, ia memilih diam tetap membelakangi pemilik suara tersebut.
"Ti tidak ada apa-apa pak, ini hanya main-main. Anak-anak sedang merayakan ulang tahun Nilam dengan menyiramnya. Iya kan nak?" jawab maminya Nilam, seraya bertanya pada Cia.
Ia takut, bila anaknya di laporkan seperti apa yang di ucapkan oleh Cia tadi. Gayatri, maminya Nilam yakin. Bila apa yang di ucapkan oleh Cia, bukanlah hal bisa di anggap main-main. Tentu saja ia sudah hidup lebih lama dari Cia, sehingga sudah memakan permen nano-nano kehidupan. Bisa membedakan orang, yang hanya mengancam dan orang yang serius atas kata-katanya.
Cia mengangkat salah satu sudut bibirnya, lalu mengangkat kedua bahunya. Cai berbalik, hendak mendekati saudaranya. Enggan menatap wajah pria yang ada di depannya saat ini, ia pun melewati pria tersebut tanpa menyapa atau pun melihatnya seperti dulu.
Ya seperti dulu, dimana ia pernah bodoh menyukainya. Sedangkan pria itu, sangat membencinya. Namun karena Cia bucin, ia tak peduli akan semua itu. Sampai ia ditampar kenyataan, dimana pria itu menyatakan perasaannya pada salah satu dosen dari kampus lain. Sejak itu, Cia tersadar dan memilih untuk mundur.
Padahal ketiga saudaranya, sudah mengingatkan bila pria itu tidak menyukai Cia. Namun Cia yang keras kepala bin dableg, tak mengindahkan ucapan ketiga saudaranya. Sejarah pertama, dimana keturunan Zandra gagal mendapatkan cintanya.
NYUT
Pria yang ternyata dosen tersebut, merasakan nyeri di bagian dadanya. Saat Cia melewatinya begitu saja, ia merasa ada sesuatu yang hilang. Ia hanya diam menoleh, mengiringi kepergian Cia dengan matanya. Sampai dimana Cia, kembali bergabung dengan yang lainnya.
'Gimana? Keren ga gue tadi, waktu lewatin si ganteng Mahesa. Nj*rrrr... asa edan pisan lah, kata si gue teh.' ucapnya setelah ia berada di depan Ghava, Ali dan Luna. Ketiga saudaranya memutar malas bola matanya, siapa yang tau bila ini adalah salah satu trik Cia mendapatkan dosennya.
Bila di kejar, tidak bisa ia dapatkan. Maka saat ini, Cia menggunakan cara jual mahal. Dengan ia yang berpura-pura menjauhi dan tak melihat keberadaan dosen tersebut, yang mana padahal hatinya meronta-ronta ingin mendekati pria itu seperti dulu.
"Sableng" ucap Ghava pelan
'Ishhh... lu mah gitu Ghav, dukung dan bantu saudarimu ini. Untuk mendapatkan hati, kekasih pujaan hati.' protes Cia, dengan menatap Ghava kesal. Malah saat ini, Cia terlihat hendak menangis.
'Iya iya.. Gue dukung, apapun yang bikin lu bahagia. Lagian pria modelan dosen singing itu mah, tipe mengejar bukan di kejar.' balas Ghava, menepuk pelan kepala Cia. Membuat senyuman Cia kembali terbit, Cia pun memeluk Ghava. Ali dan Luna, hanya menggeleng-gelengkan kepala mereka.
Singing... songong
Dan interaksi itu, tak luput dari tatapan dosen yang bernama Mahesa tersebut.
"Dah dah... kita lanjut ke masalah si Nilam itu, enak aja mau kita lepasin gitu aja. Nggak terima ya gue, dia udah bikin calon ibu anak-anak gue terluka." ucap Ghava
BLUSH
Lagi-lagi Ghava, membuat Risa salah tingkah. Heran, kenapa tak ada habisnya pria satu ini.
PLAK
"ADDUUHH... SAKIT BEGE" teriak Ghava, karena Cia memukul kepalanya
"Sadar lo, banyakin istighfar." ucap Cia
"Mau juga lu yang banyakin baca istighfar, sadar lo. Tu laki kagak mau ma lu" balas Ghava, seraya mengusap kepalanya yang sakit.
"Ghava mah..." Cia sudah mau menangis, bibirnya mulai melengkung ke bawah
"Sudah, jangan di dengarkan. Gue yakin, Mahesa udah mulai sadar ma perasaannya." ucap Luna, menenangkan Cia
"Iyakan ya?" tanya Cia, Luna mengangguk. Cia kembali tersenyum, lalu menatap penuh permusuhan pada GHava
"BOHONG PAK" teriak salah satu mahasiswi, yang menonton drama tersebut. Sehingga membuat Cia dan yang lain kembali mengalihkan fokus mereka.
Mahesa pun tersadar, ia kembali melihat nyonya Gayatri dan tuan Burhan. Mahesa memperhatikan Nilam, kedua pipinya merah. Bahkan ada cap lima jari di sana, ditambah dengan ujung bibirnya yang berdarah.
"Apa yang sebenarnya terjadi nyonya?" tanya Mahesa
"Mmm... anu pak, ini hanya salah paham saja. Semua sudah baik-baik saja, Nilam juga sudah mendapatkan balasannya." jawab Gayatri
"Bohong pak, Nilam kepergok bully mahasiswi lain. Makanya Cia dan ketiga saudaranya, memberikan pelajaran pada Nilam." ucap mahasiswa lainnya
'BOCAH S*ALAN' ucap Burhan dalam hati
Mahesa berbalik kembali, melihat ke arah Cia. Namun Cia masih sama dengan tadi, menatap dirinya dengan tatapan dingin.Mahesa menarik nafas dalam, demi mengisi rongga dadanya yang mendadak terasa sesak. Ia pun kembali melihat ke arah Nilam, sedangkan Nilam hanya diam menunduk.
"Bagaimana bisa putri bapak dan ibu, melakukan tindakan yang sangat di larang di kampus ini. Bahkan korbannya tak sedikit, bagaimana bila mereka membuat petisi meminta keadilan? Itu berarti pihak kampus, mau tak mau akan mengeluarkan putri anda." tanya Mahesa, dengan hati yang tidak baik-baik saja
DEG
'Dari tadi, calon laki lu. Liatin lu mulu, udah sadar kayanya dia Ci.' ucap Luna, Cia mengangguk dan tersenyum
'Lu ga akan mulai deketin dia lagi?' tanya Ali
'Gue kan ga tau, dia udah putus apa belum ma itu dosen ganjen. Kalo gue udah denger berita, tentang kandasnya hubungan mereka. Gue bakalan bikin dia bertekuk lutut ma gue, gue bakalan bikin dia bucin kaya gue dulu. HAHAHAHA'
"DIH, SABLENG" ucap ketiga saudaranya
.
"Tolong bantu kami pak, putri kami tidak boleh sampai di keluarkan. Bisa hancur reputasi keluarga kami, apa kata orang. Bila tau, putri kami di keluarkan secara tidak hormat." Mahesa mengernyitkan dahinya
Bagaimana bisa kedua orang di depannya, mementingkan reputasi keluarganya. Dibandingkan dengan kondisi putrinya, yang mungkin akan melalui hari-harinya yang berat.
"Maaf pak, bu. Semua bukan wewenang saya, tapi mungkin semua akan baik-baik saja. Bila kalian meminta maaf, pada para korban bully putri anda. Siapa tau, mereka memaafkan perlakuan putri ibu dan bapak." jawab Mahesa
'APA?! MEMINTA MAAF PADA ORANG-ORANG RENDAHAN, SEPERTI MEREKA? TIDAK MUNGKIN!!!' ucap Gayatri dalam hatinya
Cia dan ketiga saudaranya, menggelengkan kepala dan tersenyum miris. Masih banyak ternyata, orang yang mengelompokkan status orang-orang. Padahal selain mereka, yang merupakan keturunan Zandra. Bahkan, orang-orang yang ikut berdiri dengan mereka. Merupakan, anak dari orang-orang yang berpengaruh. Mereka yang selama ini diam, saat di rundung. Pasti memiliki alasan tertentu, menyembunyikan identitas seperti mereka mungkin.
"Bagaimana Tan? Apa kamu mau memaafkan mereka?" tanya Cia
"Tentu saja tidak, kejahatan mereka padaku. Bahkan sejak aku masih duduk di bangku kelas 2 SD, sampai seminggu yang lalu. Jika kamu ada di posisiku, bagaimana perasaanmu?" jawab Tania, dan balik bertanya
"Tentu saja aku akan membalas mereka, enak mereka kalo lepas begitu saja." jawab Cia, yang di setujui saudaranya
"Membawa mereka ke hutan misalnya, lalu tinggalkan mereka dengan para hewan buas yang ada di sana." lanjut Cia
"Hutan mana?" tanya Luna
"AMAZON"
...****************...
Jangan lupa jadiin Favorit dan tinggalkan jejak, like, komen, vote dan gift 🥰🥰🥰
...Happy Reading All...
ketembak tp kok GK ad yg luka y
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
mak gk ada keinginan triplet??
🥰🥰🥰🥰🥰
kasus baru ..kenapa ya