Prolog:
Dulu, aku selalu menganggapnya pria biasa miskin, sederhana, bahkan sedikit pemalu. Setelah putus, aku melanjutkan hidup, menganggapnya hanya bagian dari masa lalu. Tapi lima tahun kemudian, aku bertemu dengannya lagi di sebuah acara gala mewah, mengenakan jas rapi dan memimpin perusahaan besar. Ternyata, mantan pacarku yang dulu pura-pura miskin, kini adalah CEO dari perusahaan teknologi ternama. Semua yang aku tahu tentang dia ternyata hanya kebohongan. Dan kini, dia kembali, membawa rahasia besar yang bisa mengubah segalanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irhamul Fikri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 1 Bagian 17 Informasi tentang Reza
Pagi itu, sinar matahari menembus jendela apartemen Nadia, memancar lembut ke dalam ruangan. Nadia terbangun dengan mata yang sedikit berat, namun tubuhnya terasa segar setelah tidur yang cukup. Ia memejamkan mata sejenak, menikmati ketenangan pagi sebelum akhirnya bangkit dari tempat tidur.
Setelah merapikan tempat tidur, Nadia langsung menuju kamar mandi. Suara air yang mengalir dari shower menenangkan pikiran yang masih sedikit berkecamuk. Mandi pagi itu terasa menyegarkan, menghapus kelelahan tubuh setelah minggu yang penuh dengan rutinitas dan perasaan yang belum sepenuhnya tenang. Ia menyabuni tubuhnya, merasakan kesegaran air yang menyentuh kulit, seolah membasuh segala kekhawatiran yang terpendam.
Setelah selesai mandi, Nadia keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah, mengenakan gaun santai berwarna putih yang nyaman. Ia melangkah ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Pagi ini, Nadia memilih sarapan sederhana roti bakar dengan selai dan segelas jus jeruk segar. Ia duduk di meja makan kecil di sudut apartemennya, menikmati makanan sambil membuka laptop untuk mengecek beberapa email dan berita terbaru.
Namun, hari itu adalah hari Minggu. Nadia tidak perlu pergi bekerja. Ia menarik napas lega, menyadari bahwa hari ini adalah waktu yang tepat untuk beristirahat dan mengatur pikirannya yang masih terombang-ambing akibat pertemuan dengan Reza semalam.
Dengan secangkir kopi di tangan, Nadia membuka laptopnya dan mulai memeriksa pekerjaan yang harus dikerjakan pekan depan. Namun, hatinya tak bisa lepas dari bayangan pertemuan kemarin. Ada banyak hal yang belum ia pahami, dan sedikit rasa cemas masih mengganggunya.
Hari itu akan menjadi hari yang tenang untuk Nadia, tetapi juga penuh dengan refleksi. Dia tahu bahwa keputusan yang harus diambil mengenai hubungannya dengan Reza tak bisa ditunda lagi. Tetapi untuk saat ini, ia memutuskan untuk menikmati hari libur dengan santai, meresapi waktu yang dimiliki untuk dirinya sendiri.
Setelah beberapa saat mengecek pekerjaan yang harus diselesaikan minggu depan, Nadia merasa ada sebuah kekosongan di dalam dirinya. Pikiran tentang Reza terus mengganggu. Pertemuan semalam membuka kembali pintu kenangan yang belum sepenuhnya tertutup, dan kali ini, sesuatu yang lebih besar terasa mengusik pikirannya. Reza yang tiba-tiba datang dengan kesuksesan besar dan hidup yang sangat berbeda dari yang ia kenal sebelumnya, membuat Nadia merasa ada yang disembunyikan.
Dengan rasa penasaran yang semakin memuncak, Nadia menatap laptopnya yang terbuka di meja makan. Dia memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang dunia bisnis yang ditekuni Reza. Setelah beberapa detik ragu, Nadia mulai mengetikkan nama Reza di mesin pencari. Dia mencari informasi tentang perusahaan tempat Reza bekerja, proyek-proyek besar yang sedang dia jalani, bahkan berita-berita terkait dirinya.
Nadia membuka beberapa situs dan media sosial. Nama Reza muncul di beberapa artikel mengenai bisnis yang sukses, tetapi ada banyak hal yang belum cukup jelas. Dia membaca dengan seksama tentang pencapaian Reza yang menakjubkan, namun di balik semua itu, tidak ada penjelasan tentang bagaimana dia bisa berada di posisi seperti sekarang. Beberapa artikel bahkan mencatat keberhasilan Reza dalam proyek besar, tapi tidak banyak yang mengungkapkan rincian lebih dalam tentang siapa orang-orang di balik kesuksesan itu.
“Kenapa aku merasa ada yang disembunyikan?” Nadia bergumam pelan, matanya terus bergerak cepat membaca artikel demi artikel.
Dia menemukan foto-foto Reza dalam acara-acara bisnis besar, mengenakan jas mahal dan berdiri bersama beberapa pengusaha ternama. Namun, meskipun tampak begitu sukses, Nadia merasa ada sesuatu yang janggal. Semua pencapaian itu terasa seperti dibuat-buat, seolah ada cerita yang tidak ia ketahui sesuatu yang tersembunyi.
Nadia melanjutkan pencariannya, mencoba mencari tahu lebih banyak tentang dunia bisnis yang Reza geluti sekarang. Beberapa informasi tentang perusahaan dan rekan-rekan bisnis Reza muncul di hasil pencariannya, namun tidak ada yang cukup memuaskan rasa penasarannya. Apa yang terjadi dengan Reza selama tiga tahun ini? Bagaimana dia bisa begitu sukses tanpa Nadia tahu apa-apa? Semua ini membuat hati Nadia semakin bingung dan was-was.
Namun, satu hal yang ia sadari, meskipun rasa curiganya semakin besar, hatinya masih merasa terhubung dengan pria itu. Perasaan yang sulit untuk dipahami, namun begitu nyata.
"Aku harus tahu lebih banyak," Nadia berpikir sambil menatap layar laptop nya. "Aku akan mendapatkan jawabannya, apapun itu."
Setelah beberapa jam menelusuri berbagai artikel dan laporan bisnis, Nadia akhirnya menemukan sesuatu yang mengejutkan. Di tengah pencariannya, sebuah artikel yang tampaknya biasa saja menarik perhatian Nadia. Artikel itu berjudul "Pengusaha Muda Sukses dengan Masa Lalu yang Gelap." Tanpa banyak berpikir, Nadia mengklik artikel tersebut, hatinya berdegup kencang.
Artikel itu mengungkapkan bahwa seorang pengusaha muda bernama Reza Setiawan, yang berhasil memimpin beberapa perusahaan besar, memiliki latar belakang yang tak pernah dibicarakan di publik. Ternyata, Reza bukanlah sosok yang selalu bersih dari masalah. Ada catatan tentang hubungan bisnis yang kontroversial, dengan banyak spekulasi yang menyebutkan bahwa Reza pernah terlibat dalam dunia bisnis yang lebih gelap dunia yang melibatkan pengaruh dan hubungan dengan orang-orang berkuasa.
Menurut artikel itu, Reza terlibat dalam transaksi yang mencurigakan dengan beberapa individu yang memiliki reputasi buruk di kalangan pengusaha besar. Tidak hanya itu, ada dugaan bahwa Reza pernah menjadi bagian dari kelompok bisnis yang dipimpin oleh seorang taipan yang dikenal karena jaringan bisnis ilegalnya. Meskipun tidak ada bukti kuat, banyak orang yang berasumsi bahwa Reza terpaksa menjalani kehidupan semacam itu untuk mencapai kesuksesan yang kini ia nikmati.
Jantung Nadia berdetak lebih cepat. Dia membaca lebih teliti, mencoba menggali lebih dalam. Beberapa informasi tentang hubungan bisnis Reza dengan perusahaan-perusahaan besar tampaknya sengaja disembunyikan. Nama-nama yang disebutkan dalam artikel itu bahkan mengarah pada individu-individu yang tidak dikenal oleh publik, tetapi memiliki pengaruh besar di belakang layar.
"Jadi, ini alasan mengapa Reza menghilang begitu saja," gumam Nadia, matanya terbeliak lebar saat ia semakin terperangah. "Dia pasti ingin meninggalkan semua itu... untuk melindungiku."
Namun, Nadia merasa bingung dan terluka. Dia tidak tahu bagaimana harus merasa. Di satu sisi, dia bisa merasakan bahwa Reza memiliki alasan yang kuat untuk menjauhkan dirinya dari dunia itu, tapi di sisi lain, apakah itu berarti dia harus memaafkan Reza begitu saja tanpa mengetahui lebih banyak lagi?
Nadia menatap layar laptopnya, pikirannya penuh dengan campuran kebingungan dan kemarahan. Semua yang dia percayai tentang Reza, tentang hubungan mereka, seakan-akan terbalik begitu saja. Tidak ada penjelasan lengkap, hanya dugaan dan spekulasi. Namun, satu hal yang pasti: Reza telah berusaha menyembunyikan dunia yang gelap ini dari dirinya.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Nadia berpikir keras. "Apakah aku harus bertemu dengannya dan mendengarkan penjelasannya? Atau... apakah aku hanya akan terus menyelidiki hingga aku tahu semuanya?"
Keputusan itu terasa semakin sulit. Tetapi satu hal yang pasti: Nadia merasa tidak bisa melanjutkan hidupnya tanpa mendapatkan jawaban dari Reza.
Setelah menghabiskan lebih banyak waktu mencari informasi, Nadia akhirnya menemukan petunjuk yang lebih jelas. Dalam salah satu artikel yang ia baca, ada sebuah nama yang disebutkan berulang kali Hendrik Wijaya. Nama ini tampaknya penting dalam dunia bisnis yang gelap yang sebelumnya hanya sedikit diketahui Nadia. Hendrik Wijaya adalah seorang pengusaha berpengaruh yang dikenal memiliki banyak koneksi di berbagai sektor bisnis, termasuk yang lebih tersembunyi dan kontroversial. Artikel tersebut menyebutkan bahwa Hendrik dan Reza pernah bekerja sama dalam beberapa proyek besar yang tak tercatat secara publik.
Nadia merasa ada sesuatu yang tidak beres. Hendrik Wijaya adalah nama yang terkenal, tapi bukan dalam cara yang positif. Ada laporan tentang dugaan pengaruhnya dalam bisnis ilegal dan cara-cara yang sering kali tak transparan untuk mencapai kesuksesan. Tidak hanya itu, beberapa sumber yang lebih gelap mengindikasikan bahwa Hendrik terlibat dalam beberapa transaksi yang melibatkan kekuasaan, korupsi, dan bahkan kejahatan terorganisir.
Di tengah rasa bingung dan marah, Nadia merasa ada satu orang yang bisa memberi penjelasan lebih banyak Hendrik Wijaya sendiri. Ia tidak tahu apakah Hendrik akan terbuka atau tidak, tetapi satu hal yang pasti, dia harus tahu lebih banyak.
Nadia memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut tentang Hendrik. Dia mulai mencari informasi tentang di mana Hendrik sering berada dan siapa yang bisa membantunya untuk menemui orang itu. Berdasarkan penyelidikannya, Nadia menemukan bahwa Hendrik sering mengadakan pertemuan di sebuah klub elit di pusat kota, sebuah tempat yang dikenal sebagai ruang bisnis untuk orang-orang yang berkuasa.
Dengan tekad bulat, Nadia memutuskan untuk menemui Hendrik dan mencoba mendapatkan jawaban tentang hubungan Reza dengan dunia yang selama ini disembunyikan darinya. "Aku harus menemui Hendrik," gumam Nadia pada dirinya sendiri. "Jika dia tahu lebih banyak, aku akan mendapatkan jawabanku tentang Reza."
Nadia memutuskan untuk mencari cara yang lebih hati-hati untuk menghubungi Hendrik Wijaya. Tidak mungkin dia bisa langsung menemui pria itu tanpa persiapan, apalagi setelah mengetahui reputasi Hendrik yang penuh kontroversi. Meskipun informasi yang dia temukan sebelumnya cukup mengguncang, Nadia merasa bahwa dia harus lebih berhati-hati dalam langkah berikutnya.
Dengan tekad bulat, Nadia membuka laptopnya lagi dan mulai mencari informasi lebih lanjut tentang Hendrik di media sosial. Ia tahu bahwa pengusaha besar seperti Hendrik pasti memiliki jejak digital, meski mungkin terbatas. Mengingat posisinya yang tinggi dalam dunia bisnis, Hendrik mungkin tidak akan langsung membalas pesan dari seseorang yang tidak dikenalnya. Namun, Nadia merasa bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk mendekati orang tersebut.
Beberapa saat berlalu saat Nadia menggulirkan feed di berbagai platform. Ia menemukan akun LinkedIn Hendrik yang terlihat cukup resmi. Dari sana, Nadia melihat bahwa Hendrik sering memposting tentang berbagai kegiatan bisnis, proyek besar, dan kadang-kadang acara eksklusif yang dihadirinya. Tidak banyak informasi pribadi di profilnya, tetapi cukup jelas bahwa Hendrik adalah orang yang sangat terhubung dalam dunia bisnis.
Mencari cara untuk lebih mendekati, Nadia kemudian mencoba mencari tahu apakah ada rekan atau kolega Hendrik yang bisa dia hubungi terlebih dahulu. Di LinkedIn, dia melihat bahwa beberapa orang yang terhubung dengan Hendrik juga ada dalam jaringan bisnis yang lebih besar. Dia pun mencari nama-nama orang tersebut di platform lain.
Setelah beberapa menit, Nadia menemukan akun Instagram Hendrik. Akun itu lebih pribadi dibandingkan dengan LinkedIn, dan di sana Hendrik memposting foto-foto dari acara sosial mewah, konferensi bisnis, dan kadang-kadang perjalanan pribadinya. Tidak ada interaksi langsung dengan pengikut, dan tidak ada tanda bahwa dia akan membalas pesan orang asing. Namun, Nadia merasa bahwa ini adalah jalan yang bisa ia coba.
Dengan hati-hati, Nadia mengirimkan pesan langsung ke Hendrik. Pesan itu sederhana, namun jelas.
"Halo, Pak Hendrik. Nama saya Nadia. Saya sedang mencari informasi terkait beberapa proyek bisnis yang pernah Anda jalani bersama seseorang yang saya kenal, Reza. Saya berharap bisa mendapatkan sedikit penjelasan. Terima kasih atas waktunya."
Nadia menunggu beberapa saat, berharap pesan itu tidak terlalu mengesankan Hendrik sebagai sesuatu yang terlalu mencurigakan. Dia tahu ini adalah langkah berisiko, namun dia merasa tidak punya pilihan lain jika ingin mendapatkan jawaban tentang apa yang terjadi di balik layar antara Reza dan Hendrik.
Setelah mengirim pesan, Nadia merasa cemas namun juga lega. Dia tahu bahwa tindakan ini mungkin tidak langsung memberi jawaban, tapi dia berharap ini adalah langkah pertama untuk mengungkap kebenaran. Sambil menunggu balasan, Nadia kembali teringat akan Reza. Seperti bayangan yang terus mengikuti, dia masih tidak bisa sepenuhnya melepaskan rasa curiga dan pertanyaan yang mengelilingi pria itu.
"Apa yang sebenarnya disembunyikan oleh Reza?" pikir Nadia, menatap layar laptopnya dengan penuh harap.
Beberapa jam setelah Nadia mengirimkan pesan, ponselnya berbunyi. Nadia langsung meraih ponselnya dengan harapan yang tinggi. Ternyata, pesan tersebut berasal dari Hendrik.
"Halo Nadia, terima kasih sudah menghubungi saya. Saya mengerti situasi yang sedang Anda hadapi dan saya rasa ada baiknya kita bertemu langsung. Saya ingin menjelaskan lebih lanjut mengenai Reza dan situasi ini. Anda bisa datang ke klub elit *The Sapphire Lounge* di pusat kota, pukul 8 malam nanti. Saya akan menunggu di sana. Harap beri konfirmasi jika Anda bisa datang."
Nadia merasa cemas dan sekaligus penasaran. Sebuah klub elit, *The Sapphire Lounge*, adalah tempat yang terkenal dengan kemewahan dan eksklusivitasnya. Hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk ke tempat seperti itu, dan ini membuat Nadia semakin ragu namun juga merasa bahwa ini adalah kesempatan langka untuk mengetahui lebih banyak tentang dunia yang sebelumnya ia tidak pernah terbayangkan.
Setelah beberapa saat berpikir, Nadia akhirnya mengetik balasan singkat.
"Terima kasih, Pak Hendrik. Saya akan datang."
Setelah mengirimkan pesan itu, Nadia merasakan jantungnya berdegup lebih cepat. Meskipun dia merasa cemas, dia tahu bahwa ini adalah langkah yang harus diambil jika dia ingin mendapatkan jawaban tentang Reza dan dunia yang telah dia sembunyikan darinya. Nadia mulai mempersiapkan diri, memilih pakaian yang tepat untuk acara malam itu, berusaha menenangkan pikirannya yang mulai bergejolak.
Dia tahu bahwa malam ini, pertemuan dengan Hendrik mungkin akan mengungkap banyak hal yang selama ini tersembunyi, termasuk rahasia besar yang melibatkan Reza.