Menikah belum menjadi prioritas Hasna walaupun dia menyukai anak kecil. Kesukaannya pada dunia kerja mempertemukannya dengan seorang anak yang membuatnya jatuh cinta dan terlibat terlalu dalam dengan Maura. Gadis kecil yang menempel padanya seperti anak koala dan sulit lepas. Tawaran menjadi ibu bagi Maura menjadi hal yang menarik dan menyenangkan, tapi Hasna lupa... Maura memiliki ayah dan kakak perempuan. Menjadi ibu Maura berarti menjadi istri dari Reza dan ibu dari Hujan. Mampukah Hasna menjalani kehidupan dengan 3 orang dengan karakter yang berbeda?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ShanTi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anak Koala Pindah Pohon
Begitu melihat Hasna Maura langsung meminta dipangku oleh Hasna, Reza seperti segan menyerahkan Maura ke Hasna, tapi Maura sudah setengah meloncat ingin dipangku oleh Hasna, terpaksa Reza mendekat dan memindahkan Maura ke Hasna. Persis seperti Koala yang pindah dari pohon ke pohon...
"Maaf jadi merepotkan" hanya kata itu yang terucap oleh Reza
"Tidak apa-apa Pak.. anak kecil biasa" Hasna berusaha berbicara datar dan formal. Hari ini Maura memakai baju overall yang lucu berwarna hitam, rambutnya tetap dikuncir 2 memakai bando dan kaos berwarna putih... Uchhhh... pengen nyubit.
"Ka Asna mau makan cekalang, Mola bawa bekal banaaaak banget, tadi syudah bilang mau makan cama Ka Asna" Maura memperlihatkan tasnya yang ada bekal pastinya disana.
"Kalian mau makan ke kafetaria sekarang?... kita turun sama-sama" tanya Pa Aswin
"Iya pak.." jawab Arya
"Engga pa" jawab Hasna bersamaan
"Mass aku gak bawa dompet" bisik Hasna
"Tenang aku bawa... nanti bayar aja pake jiwa dan raga" jawab Arya sambil senyum berbisik.. tapi bisikannya terdengar oleh Aswin dan Reza
"Aisshh.. apaan sih geuleuh dengernya juga" Hasna manyun.. dan benar saja mereka tidak bisa keluar lift karena begitu pintu lift terbuka rombongan karyawan yang lain langsung masuk bersamaan.
"Selamat siang pak.." "Selamat siang pak".... "Selamat siang pak" sejumlah sapaan menyapa Reza dan Aswin... Reza hanya tersenyum tipis sedangkan Aswin seperti biasa selalu tersenyum dengan lebar dan mempersilahkan karyawan untuk masuk.
Ting!
Dilantai 2 lift terbuka, ini adalah area recreation floor di gedung ini, ada tempat makan karyawan dan toko-toko kecil yang biasa dipakai karyawan untuk belanja kebutuhan mendadak, serba ada semuanya di gedung ini. Hasna langsung membawa Maura ke area makan karyawan, untung masih sepi karena baru menginjak jam 12 pas. Dicari nya tempat yang agak mojok bisa duduk untuk ber4.. membawa Maura musti butuh space yang lebih besar.
"Mba kata Pa Reza makannya di ruangan VIP saja supaya nyaman dengan Maura" Aswin mengajak Hasna untuk mengikuti nya
"Ah engga Pak.. saya disini saja, gak enak itu untuk pimpinan.. Maura mau ikut duduk sama Papi dan Om Aswin gak disana? Ka Hasna mau makan disini"
"Ga mau... Mola mau cama Ka Asna aja, ga apa apa kan? boyeh?"
"Boleh boleh.. duduk yang baik yah, Ka Hasna siapkan bekal makannya dulu... Mas Arya mau pesan duluan silahkan aku belakangan aja nanti setelah menyuapi Maura" ucap Hasna kepada Arya
"Aku pesanin aja yah.. nanti kaburu waktu makan siangnya habis" ucap Arya
"Gak usah Mas ga apa-apa... aku suka musti liat sendiri menunya.. suka gak seleraan kalau gak kebayang mau makan apa, sayang ntar gak kemakan mubajir"
"Bener nih... bukan gara-gara gak bawa dompet kan"
"Engga beneran ga apa-apa tadi jam 10 makan biskuit 2 jadi masih keganjel juga... gampang nanti kalau udah beres bisa take away.. tapi nanti kalau takeaway talangin yah bayarnya"
"Bereeees... ok aku pesan makanan dulu" Arya beranjak ke menu prasmanan yang berada di ujung, antrian karyawan yang akan makan siang tampak mulai memanjang, harus cepat-cepat kalau gak mau kehabisan.
Reza memandang Maura yang duduk anteng dengan Hasna, dia terlihat senang dan bersemangat, sampai lupa pada Papinya padahal biasanya hanya mau makan barengan dengan Reza.
"Mba Hasnanya tidak mau duduk di ruang VIP ini pak, katanya mau disana saja... Maura tidak mau ikut sama saya ... ga apa-apa nyaman dan bersih koq disana, sudah saya cek barusan" ucap Aswin sambil mengambil menu makan.
"Pesan apa pak makan siang sekarang?"
"hmmm... ehmm... menu biasa saja... ehhh... pesankan untuk anak itu juga, kasian dia gak bisa membeli makanan karena menyuapi Maura" ucap Reza masih melihat kearah Hasna dan Maura
"Ok..." Aswin langsung memesan menu makan siang untuk ber3 ... makanan Hasna juga langsung dipesankan. Samakan saja menunya keliatannya anak itu bukan tipe pilih-pilih makanan.
Meja Hasna
"Kata ka Asna kmalin mau celita kula-kula cama limau" Maura merajuk sambil menggelengkan kepalanya saat Hasna akan menyuapi Maura.
"Iya nanti Ka Hasna cerita kalau Maura makannya habis sebagai hadiah buat anak pintar" bujuk Hasna
"Mola makannya pasti abis, cekalang aja celitanya " Maura masih keukeuh
"Iya boleh Ka Hasna cerita sekarang, ehhhh... Maura tongkat ajaib dibawa gak sekarang, Ka Hasna mau pakai dulu sebentar nanti dikasihkan lagi" Hasna langsung ingat sama eyelinernya
"Engga... tadi malam Mola kan bikin tumis sama Papih... tumisnya papih panjaaaaang banget, kaka ujan sampe ketawa tawa" cerita Maura
"Waaaah... ditinggalin di rumah yah, padahal Ka Hasna mau bikin kumis dimata Ka Hasna, supaya keliatan bagus matanya... Inih "a" dulu diisi bensinya" ucap Hasna sedih, kalau sedih begini Hasna suka lupa malah nyuap ke mulut sendiri... eehhh
"Hahahahah Ka Asna malah mau makan punya Mola..." Maura tertawa terkekeh kekeh..
"Ehhh kata siapa inih teknik pesawat terbang mau belok ke mulut Ka Hasna tapi salahhh...wuing wuiing wuiing.... blesss masuk Goa Maura" ucap Hasna ngeles.
Arya baru datang dengan makan siangnya, gado-gado komplit bersama paket ayam bakar timbel menu komplit.
"wuiiih menu baru tuhhh.. aku juga mau.. " mata Hasna langsung berbinar...
"Ngantri mba... mangkenye aku bilang juga tadi mau dipesenin.. nih makan gado-gado aja dulu ntar aku pesenin buat di take away... sekarang sih ngantrinya pake kebangetan" ucap Arya langsung makan. Gak kira-kira bikin Hasna jadi mupeng langsung, dengan sabar diraihnya gado-gado dan dibagi 2 dengan Arya
"Mas ini aku makan setengahnya aja, Mas Arya musti makan sayur jangan makan yang protein aja nanti susah pup lagi"
"Hussshh..... Ka Asna kata Papi kalau lagi makan jangan cuka bilang yang jolok jolok nanti pelutnya syakit dengelin yang jolok" Maura langsung memarahi Hasna
"Hahahahahha anak kecil aja tau ... kamu tuh kalau ngomong suka gak difilter sih... yah Maura yaaa... Ka Hasna nya nakal" Arya langsung tertawa mendengar Hasna dimarahi
"Ah... kalian berdua suka cari alasan bilang aja susah makan sayur... sini Mola "a" dulu biar cepet habis makannya"... Hasna cuma bisa manyun-manyun gak jelas. Perutnya mulai terasa lapar gegara liat ayam bakar Arya, tapi untuk mengantri makanan di prasmanan rasanya malas, beli di food court harganya suka lebih mahal. Dia musti mulai berhemat menabung untuk bisa beli eyeliner lagi. Yaaa sabar-sabar anggap aja ujian usus... jangan hati aja yang diuji... usus juga perlu diuji supaya tahan banting.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
* Hasna.... Usus itu dicintai usus bukan diuji.... Hahaha 😂
#########
🥰🥰🥰 Terima kasih sudah membaca karya pertama saya, jangan lupa like n komen yaaa supaya semangat nulisnya.. love u all 🥰🥰🥰
\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#
🤪🤭🙏🏼