FOLLOW IG @THALINDALENA
Jika seluruh wanita di dunia ini sangat mengagumi dan mengidolakan Leo Launder yang merupakan penyanyi solois ternama dunia. Tapi, bagi Danna Capela, Leo tak lebih dari seonggok sampah. Kisah masa lalu Leo yang membuat gadis bernama Danna sangat membenci pria itu.
Tapi, bagaimana jadinya kalau mereka menghabiskan malam panas bersama, hingga pada akhirnya Danna mengandung benih Leo? Apakah Danna akan membuka hatinya atau justru sebaliknya?
Simak kelanjutannya, jangan lupa subcribe agar tidak ketinggalan notif update-nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan
Matahari telah terbit. Burung-Burung bernyanyi bersahut-sahutan dari dahan satu ke dahan yang lain. Udara pagi hari di pegunungan tersebut sangat segar dan sejuk, tapi tidak menyurutkan para penduduk sekitar bermalas-malasan. Sebagian besar penduduk setempat bekerja di perkebunan Anggur dan pabrik wine milik Danna.
Mama adalah sebutan untuk Danna, karena penduduk setempat sangat menghargai dan menghormati Danna. Danna berperan penting dalam pembangunan kota kecil itu yang dulunya terisolir dari dunia luar.
Dengan bertelanjang dada, Leo keluar dari vila, menghirup udara segar yang menyejukkan paru-parunya.
Bugh!
Betapa terkejutnya Leo ketika sedang asyik menikmati udara segar tiba-tiba ada bola mendarat di wajahnya.
"Shitt!" maki Leo sambil meringis kesakitan.
"Opss!" Dari kejauhan Luis yang tengah bermain sepak bola sendirian terkejut ketika bola yang ia tendang mengenai Leo Launder. Ia pun segera berlari pada pria dewasa itu. "Maaf, aku tidak sengaja," ucap Luis seraya mengambil bolanya yang teronggok di dekat kaki Leo.
Leo berkacak pinggang, seraya menatap tajam anak kecil itu, "dasar anak kurang ajar! Apa kau tidak tahu sopan santun!" balas Leo, geram.
Luis menyipitkan mata, masang wajah lebih gerang dari pada Leo, sambil berkacak pinggang juga meniru gaya Leo.
"Hei, Pak Tua! Aku 'kan sudah bilang minta maaf, apakah kau tuli!" balas Luis sangat pedas.
Kedua mata Leo mendelik mendengar ucapan bocah kecil itu. "Wah! Astaga!" Leo tidak menyangka jika ada yang berani menantangnya, selama ini tidak ada satu orang pun yang berbicara kasar kepadanya kecuali Danna. "Kau ini masih kecil kenapa bicara tidak sopan kepada pria yang lebih dewasa darimu? Heum? Apakah orang tuamu tidak pernah mengajarimu sopan santun?" Dengan perasaan jengkel, tanpa basa-basi, Leo menjewer telinga bocah itu.
"Arghh! Sakit ... Sakit ... Mommy ... Mommy!" teriak Luis memanggil ibunya sambil meronta dan memegang tangan Leo yang masih menjewer telinganya.
Danna dan Nyonya Kate yang tengah menikmati wine sembari membahas kerja sama mereka terkejut ketika mendengar suara teriakan Luis.
"Mommy ... Mommy!"
"Luis!" Danna segera berlari menuju sumber suara putranya dengan perasaan panik luar biasa, takut jika terjadi sesuatu pada putranya.
Nyonya Kate pun turut berlari mengikuti Danna.
"Kau akan di hajar oleh Mommy-ku! Dasar pria tua jelek! Hu hu hu." Luis menangis terisak karena telinganya masih di jewer Leo.
"Ha ha ha, aku yakin saat ibumu melihatku pasti dia akan terpesona kepadaku!" balas Leo sangat percaya diri dan penuh kesombongan.
Danna menyingsingkan lengan bajunya, nafasnya memburu, wajahnya langsung merah menandakan kalau dirinya sangat marah. Ia seperti banteng betina yang siap menyeruduk musuhnya. Amarah membumbung tinggi ketika melihat putranya di jewer oleh pria jurang ajar itu.
Nyonya Kate syok bukan kepalang ketika melihat putranya bersikap kurang ajar karena sudah menjewer anak kecil.
"Kau!!!! Lepaskan anakku!!" teriak Danna sangat emosi.
Mendengar suara itu, Leo menoleh dan betapa terkejutnya diri saat melihat wanita yang selama ini dia cari di depan matanya. Jantungnya berdetak sangat cepat seperti genderang mau perang, tapi tidak dangdutan loh ya.
"Danna," lirihnya.
"Jangan menyebut namaku dengan mulut busukmu sialan!" maki Danna seraya mengangkat ke atas roknya, berlari dengan kecepatan penuh ke arah Leo, kemudian waktu tiba-tiba berjalan lambat, Danna seolah terbang ke udara, lalu menendang pundak Leo hingga pria itu terpental jauh ke belakang.
BUGH!!!
"Shitt! Arghh!" kejadian itu sangat membuat Leo tidak sempat menghindar. Tubuhnya amburik di lantai sambil memegang pundaknya yang mungkin saja patah karena tendangan Danna sangat kuat.
"Ya Tuhan!" Nyonya Kate segera menolong putranya.
Sementara itu Luis menangis terisak di pelukan mommynya.
"Itulah akibatnya karena kau sudah menyakiti putraku!!" teriak Danna sangat emosi, melotot tajam pada Leo tanpa merasa takut sedikit pun.