Venera pindah kota dan bertemu dengan saudara tiri yang seumuran, namun dia mempunyai banyak masalah tentang dunia percintaan nya di sekolah.
Bagi Rezaldi menjadi seorang yang di kagumi dua wanita di sekolah bukan hal yang perlu dipikir secara berlebihan.
Venera datang untuk memberi support kepada Aldi, sekaligus menjadikan Venera sebagai pemain latar yang mendukung percintaan saudara tiri nya.
Dari situlah kisah hidup dan kisah percintaan mereka dimulai, hingga kisah mereka tumbuh ke usia dewasa dengan membawa masa lalu suami yang belum tuntas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Baikan
Aldi, kini menyadari kalau kakek nya sangat murka bahkan tak ragu untuk menjebloskan nya ke dalam penjara, hanya saja perbuatan nya sebelas dua belas dengan Venera, Venera juga ikut terkena amarahnya Pak Rais.
Setelah menasehati kedua cucu nya yang begitu sangat menjengkelkan, Pak Rais ingin kembali ke ruangan. Sebelum meninggalkan mereka yang sedang canggung satu sama lain, beliau bicara sejenak.
"Bel bunyi nanti kalian cepat masuk kelas, kakek sudah izin ke guru pengajar di kelas selama satu jam" Kata Pak Rais.
"Iya kakek" Kata Aldi yang tangan nya dalam keadaan memijat kepala Venera.
"Bawah dikit" Kata Venera sambil mengatur tangan Aldi yang terlalu jauh dari denyutan pusing nya. Namun Aldi reflek menggeplak pelan. "Kamu dengar tidak apa kata kakek barusan?"
"Kakek emang ngomong apa?" Kata Venera dengan wajah polos.
Aldi greget, seakan gemas dengan gerakan meremas kepala Venera dan ingin memakan nya saat itu juga.
"Bel bunyi nanti kalian masuk kelas, Venera kamu istirahat dulu di ruang UKS, untuk Aldi kamu jagain Venera, awas aja kalian ingin bunuh-bunuhan lagi" Kata Pak Rais sekaligus mengancam halus.
"Iya kakek" Jawab serempak dua calon sejoli itu.
Setelah kakek nya pergi, Venera mencubit tangan Aldi yang pijitan nya mulai melemah.
"Yang kenceng" Pinta Venera.
Aldi menatap tajam lalu menggeleng "Kalau mau adu sadis, kamu lebih sadis dari aku Ra, saat saya ingin lindungi kamu di bandung kamu balas dengan cara tidak baik seperti itu"
"Lah kok nyalahin aku? Terus juga kenapa kamu ada niatan mau lindungi saya? Pakai ngikutin ke bandung diam-diam? Itu salah kamu lah kok nyalahin aku sih" Kata Venera sambil manyun, dia tampak tidak terima dengan perkataan Aldi.
Aldi menoleh tajam, percuma juga meladeni debat dari Venera, dipikiran nya terlintas kalau laki-laki pasti akan tetap disalahkan.
"Gak tau juga, tapi perasaan gue gak enak aja, mendadak gelisah setelah lu pamit pergi ke Bandung" Gumam Aldi.
"Sini dekatin wajah lu mau gue cium pipi lu" Kata Venera dengan tatapan tajam.
Aldi membelalak sejenak, lalu menuruti keinginan Venera, kepalanya mulai mendekat ke wajah Venera dengan ritme lambat.
Plak!!
Ciuman yang dimaksud Venera dengan telapak tangan nya. Tak hanya tamparan, Venera memiting leher Aldi dengan ketiaknya.
"Tunggu hey" Kata Aldi berusaha melepaskan pitingan dari Venera. Dan Venera melepas nya.
"Lu tuh ya kenapa sih..." Protes Aldi.
"Ya lu yang kenapa, malah sekarang pacaran sama Venela! Sudah tau Andara mati-matian dapatin elu, sampai dia beli makeup buat tampil sempurna di hadapan elu, sampai di sekolah gak jajan buat nyicil beli makeup, tapi lu..."
"Loh kok melenceng sih omongan nya?" Kata Aldi yang pikiran nya sedikit macet. "Eh wait, nyicil beli makeup? Jadi dia gak jajan di sekolah karena itu?" Kata Aldi membulatkan mata dihadapan Venera
"LU COWOK GAK PEKA YANG GUE TEMUKAN DI DUNIA TIPU-TIPU INI!" Kata Venera tajam. Nada bicaranya juga tinggi.
**
Kring...
Jam istirahat telah berbunyi.
Della datang ke kelas Aldi yang di buntuti oleh Dimas, sadar Dimas ada di samping, Della langsung mengomel nya secara kasar.
Sedangkan Aldi jalan bergandengan tangan dengan Venera dengan entengnya, seolah-olah mengalihkan isu Aldi akan pacaran dengan Andara.
Karena dipikiran Della sangat tidak suka kalau Aldi jatuh di pelukan Andara.
"Gue habis jadian sama Venera, jadi tolong jangan mikir aku pacaran sama Andara!" Kata Aldi dengan lantang berbicara di depan nya.
"Eh goblok jangan ciptakan gosip liar" Desis Venera sambil mencubit lengan Aldi.
BUGH!!
Dimas yang tak terima langsung menghajar rahang Aldi sampai dia terkapar di lantai dengan darah yang sudah keluar di sudut bibir Aldi, para murid yang melihat kompak membekap mulutnya dengan telapak tangan.
Reaksi Venera tak kalah hebat, darah nya kian lama kian mendidih, tatapan nya tajam, rahangnya mengeras kasar, matanya membulat sempurna, kedua tangan nya mengepal kuat, wajahnya pun sudah memerah pekat seperti ingin menikam Dimas sebagai mangsa barunya di sekolah.
Kacamata minus Dimas langsung diambil Venera dan membanting nya ke lantai sekaligus menginjak nya sampai hancur, sampai Dimas kesulitan melihat dengan sempurna.
SHE IS DANGERS!
membawa 1mawar dan iklan biar tmbh semangat
membawa 1 iklan biar tmbh semangat
mampir yuk ke tempat aku. bebas yg mana aja 🙏🏿😘😁
salam dari
"aku dan teman kamarku"