NovelToon NovelToon
Terjebak Pernikahan

Terjebak Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Pengganti / Cinta Paksa
Popularitas:25k
Nilai: 5
Nama Author: Momoy Dandelion

Ralina Elizabeth duduk tertegun di atas ranjang mengenakan gaun pengantinnya. Ia masih tidak percaya statusnya kini telah menjadi istri Tristan Alfred, lelaki yang seharunya menjadi kakak iparnya.

Semua gara-gara Karina, sang kakak yang kabur di hari pernikahan. Ralina terpaksa menggantikan posisi kakaknya.

"Kenapa kamu menghindar?"

Tristan mengulaskan senyuman seringai melihat Ralina yang beringsut mundur menjauhinya. Wanita muda yang seharusnya menjadi adik iparnya itu justru membuatnya bersemangat untuk menggoda. Ia merangkak maju mendekat sementara Ralina terus berusaha mundur.

"Berhenti, Kak! Aku takut ...."

Ralina merasa terpojok. Ia memasang wajah memelas agar lelaki di hadapannya berhenti mendekat.

Senyuman Tristan tampak semakin lebar. "Takut? Kenapa Takut? Aku kan sekarang suamimu," ucapnya lembut.

Ralina menggeleng. "Kak Tristan seharusnya menjadi suami Kak Karina, bukan aku!"

"Tapi mau bagaimana ... Kamu yang sudah aku nikahi, bukan kakakmu," kilah Tristan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momoy Dandelion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9: Saling Menguatkan

"Selamat pagi!"

Seruan Ares mengagetkan Ralina. Lelaki itu tiba-tiba saja muncul dari balik dinding dan memeluknya. Perasaan Ralina seketika terasa hangat seperti pelukan yang Ares berikan.

Hari-hari yang sulit seakan terlupakan semenjak ada Ares di sampingnya.

"Aku kira kamu akan datang terlambat lagi," ujar Ares.

"Hari ini aku dapat tumpangan."

"Siapa?"

"Kak Tristan."

"Oh ...." Ares mengangguk paham.

"Ayo aku antar ke kelasmu!" ajaknya seraya menggandeng tangan Ralina.

Sebenarnya pagi ini Ares tidak ada jadwal kuliah. Dia hanya ingin bertemu dengan Ralina sebentar sebelum berangkat kerja sebagai ojek online.

"Kamu sudah sarapan?" tanya Ares.

"Sudah. Kalau kamu?" tanya Ralina balik.

"Aku juga sudah."

"Bagaimana kalau nanti kita makan siang bersama di kantin?"

Ralina berpikir sejenak dengan ajakan Ares. Ia sangat ingin makan bersama Ares. Tapi, ia juga ingat janjinya untuk bertemu dengan Tristan setelah selesai kuliah.

Ia berpikir ingin mengajak Ares sekalian bersamanya. Tapi, kalau ia datang bersama Ares, nanti calon kakak iparnya itu akan curiga.

"Em, maaf, ya ... Siang ini aku ada janji dengan orang," ucapnya menyesal.

"Oh, begitu, ya. Ya sudahlah, tidak apa-apa. Kita bisa makan siang lain kali. Aku juga nanti siang ada kuliah setelah selesai kerja," respon Ares.

"Semangat kerjanya, ya!" ucap Ralina menyemangati dengan seulas senyuman manis di bibirnya.

Semangat Ares benar-benar langsung bertambah ketika melihat senyuman itu. Ia mengusap lembut kepala Ralina. Ia merasa sangat beruntung bisa dekat dengan wanita secantik dan selembut itu.

Mereka sudah saling kenal sejak SMA. Meskipun tidak pernah satu kelas, tapi mereka sering bertemu di perpustakaan, berdiskusi dan belajar bersama. Padahal, keduanya saingan, tapi tidak saling menjatuhkan.

Kini, mereka juga berkuliah di kampus yang sama, hanya berbeda jurusan. Ares mengambil jurusan Ilmu Komputer, sementara Ralina mengambil jurusan Bisnis Digital.

Hubungan mereka hari semakin hari semakin dekat hingga akhirnya memutuskan untuk berpacaran. Sudah satu tahun terakhir mereka berpacaran pada jalur yang positif. Keduanya saling mendukung dan saling menguatkan.

Ares masih melakukan pekerjaan paruh waktunya. Bahkan sekarang lebih banyak pekerjaan yang ia lakukan mulai dari menjadi tukang ojek, guru les, sampai pelayan restoran. Ia sangat pandai mengatur waktu kuliah dan pekerjaan.

"Kakakmu masih belum pulang, ya?"

Ralina mengangguk.

"Kalau besok kakakmu masih belum pulang juga, biar aku saja yang menjemputmu."

"Tidak usah ...," tolak Ralina.

"Jarak rumahku kan lumayan jauh. Nanti kamu jadi kerepotan harus bolak-balik."

Ralina tahu bagaimana kondisi Ares. Pacarnya itu tinggal di asrama kampus yang gratis bagi mahasiswa penerima beasiswa agar berhemat. Ares juga harus bekerja untuk membantu menghidupi keluarga. Terkadang satu tetes bensin juga sangat berarti bagi orang lain. Ia tak mau memberatkan hidup Ares.

"Aku juga setiap hari bolak-balik mengantar orang. Masa mengantar pacar sendiri tidak boleh."

"Sudahlah, tidak apa-apa. Sepertinya hari ini kakakku juga akan pulang."

Ares hanya bisa menghela napas. Ia ingin sekali membahagiakan Ralina. Namun, kehidupannya sendiri masih sangat kesusahan. Apalagi ia juga memiliki tanggungan untuk membantu biaya sekolah kedua adiknya.

"Maafkan pacarmu yang tidak berguna ini," ucapnya penuh rasa bersalah.

Ralina memeluk lengan Ares dan bersandar padanya. "Jangan berkata seperti itu. Aku selalu bangga denganmu."

Sebenarnya, ada banyak pria yang menyukai Ralina. Siapa yang tidak tertarik pada gadis cantik yang ramah dan pintar seperti dirinya. Apalagi dia anak orang kaya. Hanya saja, Ralina menjatuhkan pilihannya pada Ares yang selalu membuatnya merasa nyaman selama ini.

Hubungan mereka belum banyak orang yang tahu. Sejak dulu keduanya sudah dekat sehingga tidak ada yang menyangka kalau mereka berpacaran. Ralina juga belum siap keluarganya tahu tentang hal itu.

Ralina tidak tahu apakah orang tuanya akan bisa menerima Ares. Ia sedang mengusahakan untuk percaya diri memperkenalkan Ares sebagai pacarnya. Ia yakin jika Ares sukses, orang tuanya juga akan merestui hubungannya.

Mereka berhenti di depan ruang kelas Ralina. Dosen sepertinya belum ada meskipun sebagian besar mahasiswa telah hadir di dalam sana.

"Aku masuk dulu, ya," pamit Ralina.

Ares menahan tangannya. Ia menatap dalam-dalam wajah wanita itu. "Aku akan bekerja lebih giat bekerja. Aku akan membuatmu bahagia," ucapnya.

Ralina merasa tersentuh dengan kata-kata itu. Matanya berkaca-kaca hampir tak bisa menahan air matanya. Ia menyunggingkan seulas senyum. Ia selalu yakin suatu saat Ares pasti akan menjadi orang yang sukses.

"Jangan lupa istirahat kalau lelah,"

"Kamu juga harus memikirkan cukup membahagiakan dirimu sendiri sebelum membahagiakan orang lain."

Ares mengangguk. Mereka akhirnya berpisah di sana.

"Ralin!" seru Felicia seraya melambaikan tangannya agar orang yang dipanggil tahu keberadaannya.

Ralina mengulaskan senyum. Ia berjalan menghampiri teman kuliahnya yang duduk di bagian hampir paling belakang.

"Tadi itu Ares, ya?" tanya Felicia.

Ralina mengangguk.

"Dia mau pergi kerja atau ada kelas pagi?"

"Kerja."

Felicia mengangguk-angguk. "Rajin sekali dia. Sudah sibuk bekerja tapi masih bisa mempertahankan beasiswa. Sejak tahun pertama, nilai IPK nya selalu yang paling tinggi di angkatannya. Kesayangan dosen pula."

"Kamu tahu banyak juga tentang Ares."

"Ya, siapa juga di sini yang tidak kenal Ares? Banyak loh, yang suka sama dia, jadi kamu harus hati-hati. Soalnya jarang yang tahu kalau kamu pacarnya!"

Ralina hanya tersenyum menanggapi ucapan Felicia. Ia mengeluarkan buku catatan dari dalam tasnya.

"Kamu dan dia itu sangat berbeda. Tidak akan ada yang menyangka kalau kalian pacaran."

"Sayang sekali ... Ares dengan wajah yang tampan itu, juga otak yang cerdas, pekerja keras pula ... Tapi keluarganya tidak mampu," gumam Felicia.

"Apa kamu juga berpikir seperti aku?"

Ralina terdiam sesaat. Entah mengapa ucapan Felicia sedikit menyinggung perasaannya. Baginya, dia dan Ares tidak ada bedanya. Ia tidak peduli dengan status sosial yang dibuat-buat sendiri oleh orang-orang.

"Aku tidak pernah berpikir seperti itu. Bagiku Ares orang yang mengagumkan," ujar Ralina.

"Jadi, bagaimana? Apa kamu yakin hubungan kalian akan berjalan lancar?"

"Aku yakin orang tuamu tidak akan setuju. Minimal kamu harus menikah dengan pengusaha kaya raya."

Ralina tertawa kecil. "Pemikiranmu jauh ... Aku masih ingin fokus menuntut ilmu. Setelah S1 nanti aku akan lanjut S2 dan S3."

1
Risma Hye Chan
ayo kak up lagi yg banyak ak suka kisahnya
Mommy'ySnowy 💕
pemikiran ralin sma dgn pmikiran aq sblomnya,, ntar itu bner tristan bsa mnyembunyikan yg sbenarnya,,atw murni takdir berpihak pda tristan... ntah lh hnya mommy author yg tau.../Grin/
Eka Bundanedinar
gila memang tristan kamu trjebak dg apa yg kamu lkukan dan dituduh ralina wlpun semuaya ada bnrnya
Eka Bundanedinar
jngan senang dulu tristan ralina dtng mmbawa kbncian tugasmu sabar buat dia cinta sana kamu krna citanya buat ares klo skrang
Yanti Gunawan
kenapa sie Ralina sangat menyebalkan sie ich Benci kalilah aku
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Mommy'ySnowy 💕
awalnya aq bca jdul bab benih cibta,,, ko jd kebencianby,,?😆 mata qu udh mulai gk sabar bca ralin mulai mncintai tristan.../Facepalm/
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Eka Bundanedinar
klo kamu nyadar harsnya kamu tau setiap kata tolong dr ibumu cuma mnguntungkan mereka ralin jd brfikirlah realistis pilih tristan drpd trs dijadikan korban sama kluargamu
Eka Bundanedinar
tp gmn ya klo tidak dgnmu psti ralina jg hidupnya g tau gmn
Eka Bundanedinar
percaya diri sekalki kamu tristan ralina bahkn mbencimu
Yanti Gunawan
Please Ralina km udh mahasiswi jgn bego" amat jd org...kezeeel banget sie d begoin melulu msh aja gk sadar"
Eka Bundanedinar
jangan " karina hamil dg bobby jg nih nasip karina mlh dijadikan mainan
kira" kemana raliba apa diculik jg sama bobby bisa sj kn raliba dpt info dr seseorang beritahu kbradaan karina yg trnyata dibohongi jg sma orang itu krn oerginya ralina g ada yg tau knp hamin g ngejar waktu itu
Eka Bundanedinar
wlpun tau pasti ralina akn milih kamu ares krna cinta ralina jg yakin bisa mnyesuaikan sana kamu tp g bisa mlindunngi dr kluarganya
Eka Bundanedinar
sabar ya ares sadar diri perlu krena tau dia g sederajat sama ralina jd sadar wlpun hatinya sakit perih sabar ares
Eka Bundanedinar
luaskan hatimu ares kamu orang baik psti dpt yg baik jg
tristan pdkt sama ralina ny jngan kasar"
Eka Bundanedinar
up lg kk kopi dikasih dah
Eka Bundanedinar
wah berati benar kabur krnayg ngancem karina yak bukan ulah tristan
klo g kabur masa iya tristan rela jd suami karina yg urak an demi mnjaga ralina udah dikuras uagnya msih korban raga pdhl udah menyadari klo suka sama ralina... buang " ttenagadan harta tristan
ralina kabur kemana nih
Eka Bundanedinar
ares sakit tak berdarah semoga kelak kamu jd orang sukses dpt jodoh lg
iklaskn ralina yg sudah di incar trintan dr kecil
Eka Bundanedinar
wehhh keren tristan acting yg luar biasa dpt pngghargaan aktor terbaik kamu nnti
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!