Lin Yan merupakan anak dari ketua sekte Linyu yang tak dianggap di dalam sektenya sendiri setelah kedua orang tuanya meninggal, berbekal kalung leluhur pemberian sang ayah semasa masih hidup, Lin Yan mulai melakukan perjalanan untuk menjadi kuat dengan bantuan kekuatan rahasia yang tersembunyi di dalam kalung leluhur miliknya, bagaimana keseruan cerita ini ikuti terus ya alur ceritanya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menemukan Guru
Lin Hua tak bisa berbuat banyak mengetahui Dantian Lin Yan telah rusak, dan tentu saja hal itu bisa membahayakan nyawa Lin Yan.
Dalam pikiran Lin Hua saat ini hanyalah ingin segera membawa Lin Yan pergi dari tempat itu, agar guru Lin Wang dan Lin Sha tak kembali menurunkan tangan kejamnya ke pada Lin Yan.
Tanpa pikir panjang, Lin Hua segera melesat dari tempat itu dengan membawa Lin Yan pergi.
"Guru izinkan aku mengejarnya, karena aku belum puas jika aku belum membunuhnya!!" pinta Lin Sha dengan penekanan di dalam perkataannya.
"Kau tak usah bersusah payah untuk mengejarnya karena aku telah menghancurkan Dantian Lin Yan. Jika dia masih bisa hidup dari luka yang telah ku berikan kepadanya maka dia akan menjadi orang yang cacat, orang yang tak bisa menjadi Cultivator di masa depan dan tentu saja hal itu akan membunuhnya secara perlahan," jawab guru Lin Wang dengan senyum kepuasan yang terlihat jelas di wajahnya.
Guru Lin Wang kemudian menengadahkan wajahnya kelangit, dan tak lama kemudian diapun berucap.
"Lin Hong dendamku padamu telah terbayar, garis keturunanmu satu satunya kini telah menjadi sampah ha..ha..ha...".
Lin Sha yang melihat tawa sang Guru, pada akhirnya ikut tertawa merasakan kebahagian sang guru.
*****
Bayangan hitam melesat cepat menembus gelapnya malam, tampak sosok itu tengah membawa seseorang di dalam gendongannya, hingga pada akhirnya sosok itu masuk kedalam sebuah goa.
"Lin Yan kau tunggulah di sini, aku kan segera mencari bantuan agar kau bisa selamat," ucap Lin Hua dan dengan segera meletakkan Lin Yan diatas sebuah batu besar yang permukaannya cukup rata, kemudian memecahkan beberapa batu energi yang dapat menimbulkan cahaya, hingga goa itu kini menjadi terang.
Lin Hua dengan cepat membalikkan badannya dan melesat pergi untuk segera mencari bantuan bagi Lin Yan.
Lin Yan yang kini mulai tersadar hanya bisa memandangi sosok wanita yang begitu sangat dikenalnya, menghilang keluar dari dalam goa.
"Lin Hua terima kasih atas bantuanmu, jika aku diperkenankan hidup setelah luka-luka yang ku derita, maka di masa depan aku akan membalas semua kebaikanmu," ucap Lin Yan.
Lin Yan kini berusaha untuk bangkit berdiri, namun apa yang terjadi sangat di luar dugaannya karena tubuhnya saat ini begitu sangat sulit untuk digerakkan, Lin Yan merasa jika ini merupakan akhir dari kehidupannya yang tentu saja membuatnya sangat putus asa.
Disaat keputusasaan itu melanda hatinya, tiba-tiba saja kalung pemberian sang ayah semasa masih hidup mengeluarkan cahaya yang menyilaukan mata, hingga membuat Lin Yan sangat terkejut dibuatnya.
Dari dalam kalung tiba-tiba saja keluar sosok naga yang auranya mendominasi fluktuasi udara di tempat itu, hingga membuat kehampaan terjadi dan kesunyian kini telah menyelimuti area tempat itu.
Lin Yan sadar jika saat ini dia sudah tak lagi berada di dalam goa tempatnya berada, melainkan merasa telah berada di dimensi lain yang penuh dengan kesunyian, namun keberadaannya itu membuatnya begitu sangat terkejut karena dirinya saat ini mampu untuk menggerakkan seluruh anggota tubuhnya yang tentu saja membuatnya Lin Yan merasa senang, akan tetapi kesenangan itu tak berlangsung lama karena sosok sang naga kini telah berada di hadapannya menatapnya seakan ingin menelannya hidup hidup.
Lin Yan tak mampu berkata apa apa hanya jantungnya yang terus saja berdetak dengan kencang, rasa takut membuat tubuhnya gemetar hebat dan pada akhirnya dia pun hanya bisa terdiam seribu bahasa.
Tiba-tiba saja raungan sang naga menggelegar dengan keras, yang tentu saja membuat Lin Yan semakin merasa ketakutan.
Lin Yan kemudian membatin di dalam hati. "Mengapa aku harus takut kepada naga itu, saat ini kondisiku telah terpuruk dan hampir dibilang sudah diambang kematian, sebelum aku mati dimakan naga itu ada baiknya aku harus melakukan perlawanan," pikir Lin Yan.
Walau rasa takut terus menyelimuti hatinya Lin Yan tetap berusaha dengan sekuat tenaga agar lebih berani, dan pada akhirnya wajahnya yang tadinya tertunduk kini mampu menatap sang naga.
"Ha..., ha..., ha..., walaupun aku bukanlah seorang petarung sejati, paling tidak aku bisa memberikan perlawanan kepada dirimu naga!!" teriak Lin Yan dengan penuh keberanian dan keputusasaan.
Sang naga yang mendengar teriakan Lin Yan yang menantangnya, tiba-tiba bersuara seperti layaknya manusia.
"Anak muda aku suka dengan keberanianmu ini dan aku memang tak salah memilih dirimu untuk dapat mewarisi kekuatan api iblis milik tuanku".
"Kau adalah manusia terpilih yang memiliki garis keturunan keluarga tuanku, dan tentu saja aku akan membantu memperbaiki Dantian mu yang rusak," ucap sang naga.
Setelah berkata seperti itu sang naga kemudian melesat cepat menuju ke arah Lin Yan, dan pada akhirnya menabrak tubuh Lin Yan hingga tembus ke belakang.
Lin Yan kini mengambang di udara dengan cahaya api iblis yang menyelimuti tubuhnya, dalam sekejap teriakan kesakitan telah keluar dari mulut Lin Yan yang merasakan seluruh tubuhnya seperti terpanggang di atas bara api yang sangat panas.
Tak lama kemudian Lin Yan merasakan tubuhnya yang tadinya lemah kini memiliki energi besar, seluruh luka-luka di tubuhnya pun menghilang dan yang mengejutkan lagi adalah Dantiannya telah pulih kembali.
Kaki Lin Yan telah kembali menapak di tanah, dan mata Lin Yan kini tertuju ke arah sang naga yang saat ini telah kembali berada di hadapannya.
Dengan cepat Lin Yan bersujud di hadapan sang naga sambil berkata.
"Guru terima kasih atas semua bantuanmu, dan aku berjanji akan mewarisi semua kekuatan api iblis," ucapnya.
"Bagus kau tak mengecewakanku muridku, dan untuk itu aku akan memberikanmu pelatihan agar kau dapat menjadi kuat dan hebat di masa depan".
"Sekarang aku ingin kau meninggalkan hutan sekte Linyu, pergilah ke hutan binatang iblis karena hanya di sana tempat yang pantas bagimu untuk berlatih dalam memulai perjalanan mu menjadi seorang Cultivator," ucap Sang naga.
Setelah berkata seperti itu sang naga kemudian menghilang menjadi cahaya hitam, dan langsung melesat masuk ke dalam kalung yang dipakai Lin Yan.
Setelah sang naga menghilang dari pandangannya, Lin Yan kemudian menarik nafas dalam dalam dan kembali mengingat perkataan terakhir sang guru untuk meninggalkan hutan sekte Linyu, demi menuju ke hutan binatang iblis agar bisa memulai pelatihan di sana.
"Hutan binatang iblis dipenuhi dengan binatang binatang buas dan disana terdapat beberapa suku penguasa, dan bahkan seorang Cultivator hebat pun akan berpikir dua kali untuk memasuki hutan itu. Bagaimana bisa guru menyuruhku untuk memasuki hutan itu?" pikir Lin Yan.
Setelah beberapa saat berdebat dengan hatinya, pada akhirnya Lin Yan membulatkan tekad untuk menuju ke hutan binatang iblis sesuai dengan arahan sang guru.
Lin Yan pada akhirnya meninggalkan goa tempatnya berada, dan tujuannya tentu saja pergi menuju ke hutan binatang iblis untuk berlatih.
Bersambung