NovelToon NovelToon
Ternyata Dia Saudara Palsuku

Ternyata Dia Saudara Palsuku

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Hidayati Yuyun

Entah mengapa Alisa merasa marah. Tiap kali melihat abangnya berdua bersama Mia. Yang tidak lain teman Amar kuliah. Membuat Alisa merasa aneh dengan perasaanya sendiri. Hingga membuat Alisa selalu gusar tiap kali Amar dekat dengan Mia. Yang sering ikut mengerjakan tugas dirumah. Dan Amar juga sering mengantar nya pulang. Amar juga seperti memberi perhatian lebih pada Mia membuat Alisa cemburu.

" Kenapa sih bang Amar pake mengantar kak Mia. Lagian dia sudah punya sopir yang selalu menjemputnya pulang kan!!" kata Alisa

" Ada apa dengan mu de, abang hanya berbuat baik pada orang lain. Kasihan Mia kalo pulang sendiri malam malam" jawab Amar

" Lalu jika Lisa pulang malam, apa abang akan perduli?" tanya Lisa.Membuat Amar menoleh dan menatap lekat mata gadis cantik di depannya itu. Seakan Amar merasa ada belati yang menusuk dadanya.

" Kau.....!!" kata Amar kaget.

Penasaran baca ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Alisa terpaku di belakang pintu. Dia ingin membuka pintu. Namun terdengar suara mobil berhenti di depan pagar.

" Mia apa yang kau lakukan disini," kata Amar yang turun dari mobil dan masuk ke halaman rumah

" Mar...please kenapa kau ceraikan aku, kamu tega mar. Hans datang tidak ingin bertanggung jawab.," kata Mia mulai terisak.

" Dia akan bertangung jawab, ayo ikut dengan ku. Bukannya aku sudah bilang, aku hanya menolong mu. Kenapa kau selalu menyusahkan ku.," kata Amar.

" Tapi mar, aku butuh seseorang yang menemani ku," isak Mia yang membuat Amar tidak mengerti Kenapa Mia bersikap kekanakan yang membuatnya jengah.

Lalu Amar menatap ke pintu rumah, karna tahu pasti ada Lisa di sana. Yang membuat Amar melangkah kearah pintu rumah.

" Ayo masuk, kita bicara di dalam," kata Amar melangkah menuju pintu. Sedangkan Lisa cepat cepat berlari kekamarnya. Setelah mendengar percakapan Amar dan Mia.

" Huh...apa aku harus bilang bang Zain," kata Lisa bingung. Langsung masuk ke dalam kamar dan menutup pintu.

Sedangkan Amar menyuruh Mia duduk di ruang tamu. Dan berusaha untuk memberi pengertian pada Mia. Karna Amar sudah menepati janjinya. Jika Mia sudah bertemu Hans. Sebab itulah Amar berusaha keras mencari Hans yang pergi keluar kota..Yang sengaja menghindari Mia.

" Sebenarnya kau yang menolak Hans atau kau sengaja tidak ingin menikah dengannya Untuk menjebak ku" kata Amar menatap Mia tajam. Namun tetap dengan nada lembut Karna Mia sengaja datang kerumah orang tuanya. Tanpa memberi tahu dirinya terlebih dulu. Untung saja Amar sedang dalam perjalanan ke kantor. Saat Mia menelponnya.

" Mar...kenapa kau berkata begitu, kau tega padaku ..?" kata Mia yang makin terisak.

" Aku hanya ingin tahu apa yang sebenarnya kau ingin kan dari ku. Aku sudah membantu mu mi. Tanpa banyak mengajukan syarat. Jadi hari ku mohon mi, Jangan menganggu ku lagi. Kurang baik apa aku padamu. Aku malu pada keluarga ku, jika mereka tahu aku menikahi wanita yang hamil di luar nikah. Yang bukan perbuatan ku," kata Amar duduk di sofa sambil meraup kasar wajahnya.

Mia berhenti menangis dan menatap Amar yang terlihat berpenampilan rapi. Mengenakan pakaian kantoran. Yang terlihat tampan, apalagi Amar memakai pakaian mahal.

" Hans belum bekerja, dia bilang aku harus menunggu," Isak Mia.

" Tunggulah, jika memang kau harus menunggunya. Apa aku perlu mengantarmu kepada orang tuanya," kata Amar dengan mimik serius.

" Tidak mar..." geleng Mia. Sedangkan Amar meraih ponselnya di saku celana. Dan langsung menelpon Hans.

Cukup lama Amar menunggu. Dan ketika nada sambung terjawab. " Jemput Mia di jalan xxx , kita bertemu di sana,!!" kata Amar seraya melihat jam di tangannya. Karna ia tidak ingin terlambat masuk kantor.

" Mar...." kata Mia

" Ayo ku antar, aku mau berangkat kekantor. Aku tidak ingin terlambat," kata Amar tetap bicara lembut pada Mia. Walau emosinya sudah sampai ke ubun ubun. Yang hampir membuatnya lepas kendali. Namun Amar berusaha tenang. Karna Mia hampir saja membuatnya malu.

" Lisa...de...apa ade dirumah ?"panggil Amar. Sambil mendekati kamar Lisa.

Hingga Lisa keluar dari kamar. Dan berpura pura seperti orang yang tidak tahu apa yang terjadi barusan.

" Lho abang kok kesini, maaf ade tidak tahu.

Tadi ade lagi ngerjain tugas," kata Lisa. Melangkah mendekati Amar. Dan berjalan ke ruang tamu. Disana terlihat Mia sedang duduk dengan mata sembabnya.

" Lho ada kak Mia juga?" kata Lisa lagi.

" Mia ada urusan sama abang. Apa ade tadi mendengar obrolan kami?" kata Amar penuh selidik. Takut Lisa mendengarkan perdebatan mereka di teras tadi.

Lisa mengidikkan bahunya, seolah tidak tahu apapun. Yang membuat Amar menarik nafas dalam.

" Memang kenapa bang. Apa ada masalah sama kak Mia dan abang?" kata Lisa, sembari matanya melirik Mia yang hanya duduk diam

" Tidak ade de, kak Mia hanya minta tolong saja," kata Mia gugup.

" Ya sudah de, bang Amar berangkat. Kunci pintunya. Agar tidak ada orang masuk rumah. Ayo mi kita pergi " kata Amar

Mia pun beranjak dari sofa." Maaf ya de...menyusahkan abang mu. Kak Mia pulang dulu," kata Mia yang merasa malu karna Lisa menatapnya curiga. Dan itu hal wajar. Karna ia memang habis menangis.

" Ya hati hati," kata Lisa menatap keduanya silih berganti.

" Maaf menganggu ade pagi pagi, abang pergi dulu ya," kata Amar lagi.. Sambil melangkah menuju pintu dan keluar. Mia mengikutinya dari belakang. Dan Lisa mengantar keduanya sampai pintu pagar

Lalu keduanya naik ke dalam mobil. Dan menghilang di kejauhan. Lisa pun menutup pintu pagar. Lalu melangkah menuju pintu.

" Apa sebenarnya yang terjadi, cerai, menolong dan perdebatan aneh yang tidak aku mengerti. Apa mereka.....?" kata Lisa berpikir sambil masuk ke dalam rumah.

" Apa bang Amar menikah diam diam ya?" kata Lisa yang sempat mendengar kata hanya menolong.

" Tahu ah, kenapa aku yang bingung. Itukan urusan mereka. Orang sekarang bang Amar hanya abang palsuku. Jadi untuk apa aku pikirin," kata Lisa bicara sendiri. Sembari berjalan menuju kamarnya untuk berganti pakaian. Karna siang ini ia ada janji bertemu Sani. Setelah itu ia harus ke suatu tempat. Untuk tes TOEFl

Sedangkan di dalam mobil. Amar menjelaskan pada Mia. Jika dirinya tidak lagi tinggal bersama orang tuanya. Sejak Amar menikahi Mia. Ia sengaja membeli menyewa apartemen. Untuk belajar hidup mandiri.

" Kenapa kau tidak memberi alamatnya padaku?" kata Mia menoleh pada Amar.

" Mi, kita sudah bercerai. Berpikir dewasa sedikit, aku tidak ingin ayah ku jantungan mendengar kabar buruk dari ku?" kata Amar

" Mar ...aku mencintai mu," kata Mia jujur.

" Tapi aku tidak mi, aku sudah punya tambatan hati," kata Amar jujur.

" Siapa?" kata Mia penasaran.

" Seseorang ...yang aku sayangi. Kau tidak perlu tahu itu," kata Amar yang tidak ingin berbagi cerita pada Mia. Karna tidak ingin Mia memikirnya lagi.

" Apa kau tidak punya rasa, selama tiga bulan ini mar?" tanya Mia tercekat. Merasa Amar banyak berubah.

" Mi aku minta maaf, sejak awal aku sudah bilang padamu. Aku hanya menganggap mu teman. Tak lebih dari itu. Dan jangan terlalu berharap padaku. Karna ada hati lain yang aku jaga," kata Amar melirik Mia. Karna ia ingin Mia menjauh dari hidupnya.

" Apa aku tidak pantas di cintai mar?" tanya Mia merasakan sakit dalam hatinya. Ketika Amar mengatakan sudah mencintai orang lain. Padahal selama ini, ia wanita yang paling dekat dengan Amar.

" Maaf ...aku tidak ingin membahasnya." kata Amar. Yang tiba tiba menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

" Turunlah !! Hans menunggu mu. Aku harus bekerja," kata Amar. Saat ada seseorang berjongkok mengetuk kaca jendela.

Amar pun menurunkan kaca mobil. Yang membuat Hans menatap Mia dengan pandangan tak suka.

" Bukankah aku sudah bilang, aku akan bertanggung jawab. Kenapa masih mencari Amar." kata Hans

Mia hanya diam.Lalu turun dari mobil dan berjalan memutari mobil berdiri di samping Hans yang menatap Amar.

" Pergilah!!" kata Hans

" Selesaikan urusan kalian, jangan menyakitinya," kata Amar langsung tancap gas meninggal kan keduanya.

Brum.....

" Astaga Amar, jangan ngebut" teriak Mia khawatir. Saat Amar ngebut membawa mobil

" Biarkan saja, apa untungnya kau khawatir padanya. Dia kan OKB" kata Hans yang baru melihat Amar membawa mobil mahal

" Hans !!" kata Mia tajam menatap Hans . Karna itulah yang tidak disukai Mia dari Hans. Mudah berkata kasar

1
neng ade
jadi ga sabar ingin tau reaksi Lisa
Marsiyah Minardi
Sahabat sejati selalu senang hati mengingatkan yang terbaik
Ya Lisa tetaplah jaga hatimu tuk tetap lugu polos baik, tidak terkotori hal hal buruk meski di luar negri
Semoga Tuhan selalu menjagamu Lisa
Doa orang tua dan abangmu juga turut menjagamu
neng ade
ya semoga aja Lisa bisa menerima Amar sebagai suami nya
neng ade
waduh.. gimana ya reaksi Lisa jika tau dia udah jadi istri nya Amar ..
Marsiyah Minardi
Waduhhh, Amar, istrimu di taksir orang di negri kangguru sana
Bunda atau Zain, kapan kasih tahu Lisa kebenarannya, sudah dinikahkan?
neng ade
Semoga Amar cepat pulih kembali
neng ade
pasti syok deh klo Lisa udah dinikahi sm Amar.. tapi itu dilakukan demi keluarga juga karena di permalukan sm Intan
Marsiyah Minardi
Entah seperti apa reaksi Lisa saat tahu sudah dinikahkan sama Bang Amar...
neng ade
siapa yang tuh yang datang ..
Marsiyah Minardi
Duh siapa lagi itu sampai Zain mengepalkan tangannya
Calon perusuh kah atau manusia ga tahu diri?
neng ade
kasihan Amar .. si Intan emang harus nya jngn nikah sm Amar ..
rapi baguslah dngn begitu Amar jadi bisa menikah dngn Lisa
Marsiyah Minardi
Woww kejutan luar biasa
Yang dinikahi Amar, Lisa
Tapi dramanya diwakili Sani
Zain, kau harus siap mempertanggungjawabkan resikonya
neng ade
oh .. jadi kecelakaan itu karena mobil Amar yang ditabrak dari belakang .. apakah ada yang sengaja mengincar Amar ??
neng ade
siapa tuh yg datang.. Mia kah ??
neng ade
tapi .. apa dok .. bicarakan dulu sama dokternya utk memberitahu tentang ayah nya yang udah tiada
Marsiyah Minardi
Jika kondisi Amar baik baik saja, kasih tahu yang sesungguhnya bahwa ayahnya sudah berpulang
Nanti jika terlambat tahunya, nambah penyesalan Amar /Cry//Cry/
neng ade
si Intan hanya ingin harta nya Amar aka .. mungkin ini cara Allah menjauhkan Amar dari Intan
neng ade
innalillahi wa innailaihi roji'uun.. 😭
Marsiyah Minardi
Innalillahi wa innailaihi raji 'un
Kuat ya Lisa dan ikhlaskan /Cry//Cry/
neng ade
pas tau Amar seorang CEO muda berbakat baru deh di kejar lagi ..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!